• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.6 Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, risiko bisnis, struktur aset, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional terhadap struktur modal dan menganalisis pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, risiko bisnis, struktur aset, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional serta struktur modal nilai perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2014.

4.6.1 Penentuan Nilai Variabel

Formulasi yang digunakan untuk menghitung variabel penelitian yaitu : a) Profitabilitas menggunakan proksi return on asset (ROA). ROA dihitung

dari perbandingan laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aset perusahaan selama satu tahun.

Return On Asset(ROA) = ( )

b) Ukuran perusahaan menggunakan proksi logaritma natural dari total aset. Total aset dinyatakan dalam bentuk milyaran rupiah yang kemudian dihitung nilai logaritma naturalnya.

Firm Size=Natural Logarithma(Ln)of Total Asset

c) Pertumbuhan perusahaan menggunakan proksi pertumbuhan penjualan. Pertumbuhan penjualan dihitung dari selisih penjualan periode saat ini (t) dan periode sebelumnya (t-1) terhadap penjualan periode sebelumnya (t-1).

d) Risiko laba menggunakan proksi volatilitas pendapatan. Volatilitas pendapatan dihitung menggunakan deviasi standar dari nilai Return On Asset(ROA) yang diukur selama 7 tahun terakhir.

Earning Volatility = standart deviation of ROA

e) Struktur aset dihitung dari perbandingan aset tetap terhadap total aset perusahaan selama satu tahun.

Asset Structure=

f) Kepemilikan manajerial menggunakan variabeldummy, yaitu : D =1 untuk perusahaan yang memiliki kepemilikan manajerial D = 0 untuk perusahaan yang tidak memiliki kepemilikan manajerial

g) Kepemilikan institusional dihitung dari total saham institusi dan saham blockholders (saham individu yang melebihi 5%) selama satu tahun, terhadap jumlah saham yang beredar, dinyatakan dalam bentuk persentase. Institutional ownership=

h) Struktur modal menggunakan proksi debt to asset ratio (DAR). DAR dihitung dari perbandingan jumlah utang jangka panjang terhadap total aset perusahaan selama satu tahun.

i) Nilai Perusahaan menggunakan proksiprice earning ratio(PER). Nilai PER dihitung dari perbandingan harga saham penutupan akhir tahun terhadap earning per share (EPS). EPS merupakan perbandingan laba bersih selama satu tahun terhadap jumlah saham yang beredar.

Price Earning Ratio(PER) =

4.6.2 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi data yang dilihat dari nilai rata-rata, deviasi standar, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi). Selain itu statistik deskriptif juga dapat menjelaskan bagaimana kondisi internal perusahaan berdasarkan pencapaian maksimum dan minimum dari aktivitas operasional perusahaan (Ghozali, 2007:19).

4.6.3 Uji Normalitas Data

Sebelum melakukan uji hipotesis, perlu dilakukan pengujian normalitas data. Ghozali (2011:29-32) menjelaskan uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model penelitian yang baik memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Deteksi normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.Caranya dengan menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian, yaitu :

H0: data tidak berdistribusi normal. Ha: data berdistribusi normal.

Selanjutnya menentukan kriteria pengambilan keputusan, yaitu : a) Jikap-value≤5%, H0diterima.

4.6.4 Uji Asumsi Klasik

Uji penyimpangan asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi pada data penelitian. Uji asumsi klasik dilakukan agar model regresi bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimated). Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan adanya hubungan linier diantara beberapa atau semua variabel independen pada model penelitian. Uji ini menentukan apakah pada model penelitian ditemukan hubungan linier antar variabel independen atau tidak. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada model dilakukan pendeteksian terlebih dahulu, kemudian jika multikolinearitas terjadi, barulah dilakukan tindakan untuk menghilangkan efek dari multikolinearitas (Gujarati, 2004:342-363).

Pada penelitian ini deteksi multikolineritas menggunakan nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤ 10 atau nilai VIF ≥ 10

(Ghozali, 2011:105-106). Caranya dengan menentukan hipotesis pengujian terlebih dahulu :

H0: terjadi multikolinearitas antar variabel independen. Ha: tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen. Selanjutnya menentukan kriteria pengambilan keputusan, yaitu :

a) Jika nilai VIF≥10 atau nilaiTolerance≤0,10, H0diterima. b) Jika nilai VIF < 10 atau nilaiTolerance> 0,10, H0ditolak.

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang diurutkan menurut deret waktu (time series) atau ruang (cross section). Uji ini bertujuan untuk menguji model penelitian terdapat korelasi antara disturbance termsuatu observasi dengan observasi lainnya (Gujarati, 2004:442-469). Untuk mengetahui terjadi autokorelasi atau tidak, dilakukan pendeteksian terlebih dahulu, kemudian jika ditemukan autokorelasi, dilakukan tindakan untuk menghilangkan efek autokorelasi tersebut. Deteksi autokorelasi pada penelitian ini menggunakan Durbin Watson Test. Caranya ialah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian, yaitu :

H0: ρ = 0 : tidakterjadi autokorelasi. Ha.1: ρ > 0 :tejadi positif autokorelasi. Ha.2: ρ < 0 :terjadi negatif autokorelasi.

Keputusan ada tidaknya autokolerasi dilakukan dengan menetapkan nilai batas bawah (dL) dan batas atas (dU), kemudian mengikuti ketentuan pengambilan keputusan, yaitu jika nilai DW berada pada :

a) dU < DW < 4-dU : H0diterima

b) 0 < DW < dL : H0ditolak dan Ha.1diterima c) 4-dL < DW < 4 : H0ditolak dan Ha.2diterima d) dL < DW < dU atau

4-dU < DW < 4-dL : tidak ada keputusan

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji model regresi apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual tiap observasi. Model regresi yang memenuhi persyaratan ialah kesamaan varians dari residual tiap observasi tetap atau disebut homoskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan pendeteksian terlebih dahulu, kemudian jika heteroskedastisitas terjadi, baru dilakukan tindakan untuk menghilangkan efek

heteroskedastisitas. Pada penelitian ini deteksi heteroskedastisitas menggunakan Glejser Test. Caranya menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian, yaitu :

H0: model regresi terjadi heteroskedastisitas. Ha: model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Selanjutnya menentukan kriteria pengambilan keputusan yaitu :

a) Bilap-value≤ α, H0diterima b) Bilap-value> α, H0ditolak.

4.6.5 Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda. Regresi berganda menurut Gujarati (2004:213) ialah hubungan atau pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Pada penelitian ini terdapat dua model regresi yang dianalisis menggunakan regresi berganda, yaitu model satu menganalisis pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, risiko bisnis, struktur aset, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional terhadap struktur modal. Model dua menganalisis pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, risiko bisnis, struktur aset, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Menurut Gujarati asumsi-asumsi pada model regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

1. Model regresinya adalah linier. 2. Nilai rata-rata darierroradalah nol.

3. Variansi darierroradalah konstan (homoskedastitas). 4. Tidak terjadi autokorelasi padaerror.

5. Tidak terjadi multikolinieritas pada variabel bebas. 6.Errorberdistribusi normal.

Model regresi yang dikembangkan dalam penelitian ini ditampilkan pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.1. Model Regresi Berganda Keterangan :

PROFT : Profitabilitas

SIZE : Ukuran Perusahaan

GROWTH : Pertumbuhan Perusahaan BRISK : Risiko Bisnis

ASSET : Struktur Aset

MOWN : Kepemilikan Manajerial INST : Kepemilikan Institusional

DEBT : Struktur Modal

VALUE : Nilai Perusahaan

DEBT PROFT SIZE GROWT H BRISK ASSET MOWN byx7 INST byx6 byx5 byx4 byx3 byx2 PROFT SIZE GROWTH byx 3 BRISK byx4 ASSET byx5 MOWN byx6 INST byx7 DEBT byx8 VALUE byx2 byx1

Berdasarkan Gambar 4.1, dapat dibentuk persamaan strukturalnya sebagai berikut :

Model 1 : Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaaan, risiko bisnis, struktur aset, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional terhadap struktur modal.

DEBTit = b0 - b1 PROFTit + b2 SIZEit + b3 GROWTHit - b4 BRISKit + b5

ASSETit- b6MOWNit- b7INSTit+ eit

Model 2 : Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaaan, risiko bisnis, struktur aset, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan

VALUEit = b0 + b1PROFTit + b2 SIZEit + b3GROWTHit + b4 BRISKit + b5

ASSETit+ b6MOWNit+ b7INSTit+ b8DEBTit+ eit

Dokumen terkait