• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

III.4. Analisis Data

Data yang diperoleh dan terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif, dengan cara menguraikan berdasarkan hasil penelitian. Kemudian diinterpretasikan secara sistematis dengan persoalan yang ada, terutama yang terkait tentang Kebijakan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dalam Pendaftaran Peralihan Hak Berkaitan dengan Pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. Metode yang digunakan dalam penarikan kesimpulan adalah metode induktif yaitu suatu cara berfikir yang didasarkan pada data-data pendaftaran peralihan hak atas tanah pada Kantor Pertanahan yang kemudian diambil kesimpulan secara umum sehingga kesimpulan tersebut dapat diberikan saran

77

BAB V PENUTUP

V.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kebijakan Hukum BPN dalam rangka meningkatkan pelayanan di bidang pertanahan salah satunya adalah dengan dikeluarkannya Surat Edaran Nomor. 5/SE/IV/2013 tentang pendaftaran hak atas tanah atau pendaftaran peralihan hak atas tanah terkait dengan pelaksanann Undang-Undang no. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dalam kebijakan tersebut disebutkan bahwa dalam proses pendaftaran peralihan atas tanah tidak dipersyaratkan melakukan verifikasi atau pengecekan tanda bukti setoran pembayaran pajak BPHTB, melainkan hanya melampirkan surat tanda bukti setoran pembayaran pajak BPHTB. Namun dengan dikeluarkannya Surat Edaran Walikota No. 590/937/14.45/2013 tentang BPHTB. Salah satu ketentuannya mewajibkan kepada orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan bangunan untuk melakukan pengecekan atau verifikasi tanda bukti setoran pembayaran BPHTB kepada Dispenda. Berdasarkan ketentuan tersebut, dalam proses pendaftaran peralihan hak atas tanah mengalami keterlambatan karena melalui prosedur yang panjang dan

78

memakan waktu yang cukup lama, sehingga menghambat proses penerbitan sertipikat peralihan hak.

2. Implikasi Kebijakan hukum BPN Nomor. 5/SE/IV/2013 tentang Pendaftaran Hak Atas Tanah atau Pendaftaran Peralihan Hak Atas Tanah Terkait Dengan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dengan tidak mempersyaratkannya proses validasi atau pengecekan tanda bukti setoran BPHTB kepada Dispenda dengan maksud agar pelayanan di bidang pertanahan tidak terhambat karena dipersyaratkan pengecekan tanda bukti setoran pembayaran pajak BPHTB pada kegiatan pendaftaran hak atas tanah atau pendaftaran peralihan hak atas tanah dapat dilihat pada hasil penelitian di Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung dan Kantor Pertanahan Kabupaten Tulang Bawang, dimana percepatan pelayanan pertanahan pada kegiatan pendaftaran peralihan hak atas tanah didua Kantor Pertanahan tersebut tercapai. Yang didibuktikan dengan hasil penelitian pada Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung dengan jumlah permohonan pendaftaran peralihan hak pada bulan mei sampai dengan bulan Desember 2013 berjalan 100% dengan jumlah permohonan 5267 berkas. Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Tulang Bawang pun tercapai 100% dengan jumlah permohonan pendaftaran perlihan hak atas tanah sebesar 900 berkas permohonan yang sesuai dengan SPOPP pertanahan.

79

V.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Segera diterbitkan peraturan yang mengikat antara BPN dengan Pemerintah Kabupaten/Kota mengenai pelaksanaan pendafataran peralihan hak atas tanah yang berkaitan dengan pembayaran BPHTB

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

A.G. Subarsono, Analisis kebijakan publik: konsep, teori dan aplikasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

A.P. Parlindungan, Konversi Hak-Hak Atas Tanah, Bandung: Mandar Maju, 1990.

Ali Achmad Chomzah, Hukum Agraria, Pertanahan Indonesia, Jilid 2, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2004.

Agus Dwiyanto, dkk., Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2008.

Agustino, Leo., Dasar-Dasar Kebijakan Publik, Bandung:Alfabeta, 2008.

Arifin Tahir, Kebijakan Publik dan Transparansi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Cetakan Pertama, PT. Pustaka Indonesia Press, Jakarta, 2011. Ateng Syafrudin, Menuju Penyelenggaraan Pemerintahan Negara yang Bersih

dan Bertanggung Jawab, Jurnal Pro Justisia Edisi IV, Universitas Parahyangan, Bandung, 2000.

Bahtiar Efendi, Pendaftaran Tanah di Indonesia dan Peraturan Pelaksanaannya, Bandung: Alumni, 1983.

Boedi Harsono, Hukum Agraia Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelasanaannya, Jakarta: Penerbit Djambatan, 2008.

Budiman Rusli, Kebijakan Publik Membangun Pelayanan Publik Yang Responsif,

Bandung: Hakim Publishing, 2013.

Chadidjah Dalimunthe, Pelaksanaan Landreform di Indonesia dan

CST. Kansil., Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1986.

Dirjdjosiswori, Soerjono., Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1986. Djoko Prakoso dan Budiman Adi Purwanto, Eksistensi Prona Sebagai Pelaksanaan Mekanisme Fungsi Agraria, Jakarta: GhaliaIndonesia, 1985.

Hans Dieter Evers, Sosiologi Perkotaan, Urbanisasi dan Sengketa Tanah di Indonesia dan Malaysia, Jakarta, LP3ES, 1982.

Inu Kencana Syafiie, Ilmu Administrasi Publik, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2006. Irene Eka Sihombing, Segi-segi Hukum Tanah Nasional dalam Pengadaan Tanah

untuk Pembangunan, Jakarta: Universitas Trisakti, 2005

Kian Goenawan, Panduan Mengurus Sertifikat Tanah dan Properti Prakti,

Yogyakarta: Best Publisher, Cet I, 2009

M. Yamin Lubis dan Abd Rahim Lubis, Hukum Pendaftaran Tanah, Edisi Revisi, Bandung: Mandar Maju, 2012

Muhammad Abdulkadir,. Hukum dan Penelitian Hukum. Citra Aditya Bakti. Bandung. 2004

Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Ridwan HR, Hukum Administrasi Negera, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008 S. Rowton Simpson, Land & Registration, Cambridge University, 1976.

Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani, PenerapanTeori Hukum pada Penelitian Tesis dan Disertasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013

Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta, 1986

Suardi, SH, MH, Hukum Agraria, Jakarta: Badan Penerbit Alam, 2005 Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana, Alumni, Bandung. 1981

T. Yeremias Keban, Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep, Teori dan Isu, Yogyakarta: Penerbit Gaya Media, 2004.

B.UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN LAINNYA

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan.

Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional..

Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2013 tentang Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan.

Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.

Surat Edaran Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 5/SE/IV/2013 tentang Pendaftaran Hak Atas Tanah atau Pendaftaran Peralihan Hak Atas Tanah terkait dengan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Surat Edaran Walikota Bandar Lampung Nomor 590/937/14.45/2013 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.

Dokumen terkait