• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.8. Analisis Data

Data primer sebelum disajikan dibutuhkan pengolahan data dan berikut beberapa persamaan yang digunakan dalam mengolah data primer :

1. Menghitung minimal peralatan, bangunan dan personalia pengelola berdasarkan klasifikasi rumah berdarkan SNI 3242 :2008

a. Menghitung jiwa untuk rumah mewah

=

� � � ………. (6)

b. Menghitung jiwa untuk rumah sedang

= � � � ……….(7)

c. Menghitung jumlah jiwa untuk rumah sederhana

= � �

� � � …………. (8)

d. Menghitung jumlah wadah sampah komunal = �� + ( ��)

� � � �� � ………(9)

e. Menghitung jumlah alat pengomposan individual 60 L

41

f. Menghitung Jumlah Alat Pengomposan Komunal 1000 l

= +( )………..(11) g. Menghitung jumlah alat pengumpul (gerobak/becak sampah/motor bak)

kapasitas 1 m di perumahan

=( + + + +% � � �

……(12)

Dengan

A = Jumlah rumah mewah B = Jumlah rumah sedang C = Jumlah rumah sederhana D = Jumlah Jiwa di rumah susun Jj = Jumlah Jiwa per Rumah

Ts = Timbulan sampah ( L/Orang/hari) Pa = Persentase sampah anorganik Kk = Kapasitas alat angkut

Fp = Faktor pemadatan alat -1,2 Rk = Ritasi alat pengumpul Jp = Jumlah Penduduk Kp = Kapasitas pelayanan

h. Menghitung jumlah alat pengumpul secara langsung (truk)

= � � �� � + ( � � )/��

1,2 � ……….(13) i. Menghitung Jumlah Kontainer Untuk Kebutuhan Perumahan

CP = 30 40 %

2. Data yang telah diambil di lapangan baik data primer maupun sekunder selanjutnya dilakukan analisis sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditentukan. Data timbulan sampah yang diperoleh kemudian dilakukan analisis perhitungan dengan menggunakan rumus yang telah ada. Berdasarkan data timbunan sampah dan komposisi sampah digunakan untuk menghitung kebutuhan pewadahan, kebutuhan alat transportasi dan kebutuhan luas lahan pembuangan sampah, kebutuhan pemuat dalam pelayanan pembuangan sampah.

3. Rekomendasi strategi pengelolaan sampah kawasan permukiman Kecamatan Pandeglang menggunakan analisis swot yang melibatkan pihak – pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sampah. menurut Daniel dan Ingie (2002) analisis SWOT adalah intrumen perencanaan strategis yang klasik, dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, instrumen ini merupakan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

43

Tabel 7. Hubungan antara Tujuan, Outcame dan Kuesioner

4. Analisis ini digunakan setelah sebelumnya dilakukan wawancara mendalam dan FGD dengan pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sampah selanjutnya diperoleh Intenal Factors Analysis Summary dan External No Tujuan Penelitian Outcame

Kuesioner Masyarakat

Kuesioner Stake holder 1 Data responden Mengetahui biografi responden 1,2,3,4,5 1

2 Mengetahui timbulan sampah Komposisi, dan jenis sampah yang dihasilkan oleh permukiman di Kecamatan Pandeglang.

Jumlah sampah yang dihasilkan 6,7, % Pelayanan 9,10 % Komposisi Sampah (Organik,

Kertas, Logam, Kaca, Tekstil) % Jenis sampah (Sampah Basah dan sampah kering)

11,12 13,14

-2 Menganalisa dan mengetahui skenario optimasi pengelolaan sampah yang dapat diterapkan di Permukiman Kecamatan Pandeglang. Pengetahuan mengenai TPST Penyedian lahan TPST Pembangunan TPST Pengelolaan TPST 15,16 17,18 19,20 21,22

3 Menganalisa dan mengetahui metode yang tepat untuk pemanfaatan kembali sampah permukiman Kecamatan Pandeglang

Pengetahuan mengenai Komposting

Keikutsertaan kegiatan komposting di sumber

23,24 25,26 Pendaurulangan sampah

Pemilahan sampah

Pewadahan sampah sesuai jenisnya

27,28 29,30 31,32 4 Merekomendasikan Strategi

pengelolaan sampah permukiman dengan pendekatan 5 aspek pengelolaan sampah permukiman Kecamatan Pandeglang

Aspek Peraturan 33 Butir 1 Aspek Kelembagaan 34 Butir 2 Aspek Pembiayaan 35 Butir 3 Aspek Peran Serta Masyarakat 36 Butir 4 Aspek Teknis Operasional 37,38,39 Butir 5

Factors Analysis Summary yang kemudian dianalisa dengan diagram SWOT sehingga dapat diketahui apa yang harus dilakukan dalam rangka optimalisasi pengelolaan sampah permukiman. Hasil dari penentuan IFAS dan EFAS dianalasis kembali menggunakan matriks SWOT.

Strategi S - O Strategi W - O

bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities).

bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities).

Strategi S - T Strategi W - T

bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats).

bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

45

3.9 .Diagram Alir Penelitian

Gambar 6 Diagram Alir Tahapan Penelitian Mulai

Latar Belakang

Analisis Kondisi eksisting

Tinjauan Pustaka

- UU Nomor 18 Tahun 2008

- SNI 3242 : 2008

- Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2013 Tentang Penyelrnggaraan Sarana dan Prasarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

- Pelayanan Persampahan baru 27,63 %

- Belum adanya kegiatan 3R

- Belum adanya TPST

Belum Optimal

Kajian Teknis Membuat Strategi pengolahan sampah permukiman yang dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan sampah permukiman kecamatan Pandeglang.

Gambar 6 Diagram Alir Tahapan Penelitian Timbulan Sampah Karakteristik - Jenis sampah Pengelolaan sampah permukiman Pemanfaatan Kembali Sampah Selesai Kajian Teknis

Membuat Strategi pengolahan sampah permukiman yang dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan sampah permukiman kecamatan Pandeglang.

47

Tahapan penelitian terdiri dari :

1. Latar belakang : dalam latar belakang peneliti melakukan analisis kondisi di lokasi objek penelitian kegiatan disini berupa survei awal.

2. Melakukan analisis terhadap kondisi eksisting pengelolaan sampah kawasan permukiman termasuk didalamnya mengenai pelayanan persampahan dengan pendekatan 5 aspek dalam pengelolaan sampah antara lain: (i) Aspek peraturan; (ii) aspek kelembagaan; (iii) aspek teknis operasional; (iv) aspek pembiayaan; (v) aspek peran serta masyarakat dan pelaku usaha. Analisis dilakukan untuk melihat sejauhmana pengelolaan sampah yang saat ini dilaksanakan dilokasi objek penelitian apakah sudah optimal atau belum apabila belum maka diperlukan kajian lanjutan dan apabila sudah optimal maka dibutuhkan tindak lanjut pengelolaan sampah kawasan permukiman Kecamatan Pandeglang.

3. Kajian teknis terdiri dari : (i) menghitung timbulan sampah, komposisi serta jenis sampah; (ii) menganalisis serta mencari skenario pengelolaan sampah permukiman yang dapat di terapkan pada lokasi objek penelitian; (iii) menganalisis pemanfaatan sampah dengan teknologi pengelolaan sampah serta dapat diimplementasikan di kawasan permukiman Kecamatan Pandeglang.

4. Menyusun strategi pengelolaan sampah kawasan permukiman Kecamatan Pandeglang dengan menggunakan analisis SWOT

5. Penyusunan kesimpulan dan saran : (i) kesimpulan digunakan untuk menjawab tujuan dari penelitian yang dilakukan; (ii) saran merupakan temuan yang dapat menjadi rekomendasi bagi pengelolaan persampahan di objek penelitian.

Dokumen terkait