• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Analisis Data

Bogdan (dalam Rachman, 2011:173) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami dan temuanya dapat diinformasikan kepada orang lain. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Data diperoleh, kemudian dikumpulkan untuk diolah secara sistematis.Dimulai dari wawancara, observasi, mengklasifikasi, mereduksi, selanjutnya aktivitas penyajian data serta mengumpulkan data. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif (Milles dan Huberman, 1992:16), yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam anilisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus

menerus sampai tuntas sehingga datanya jenuh. Analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan adalah sebagai berikut.

1.Pengumpulan data. Pengumpulan data peneliti mencatat semua dari data secara obyektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan. Pencatatan data yang diperlukan terhadap berbagai jenis data dan berbagai bentuk data yang ada di lapangan serta melakukan pencatatan di lapangan. Dalam konteks ini, peneliti mencatat hasil interview dengan pemilih pemula di Desa Karangsari, dan panitia pemungutan suara Desa Karangsari. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi dan dokumentasi sebagai pembanding untuk memperkuat hasil wawancara dari narasumber (informan) sehingga mendapat data yang valid.

2.Reduksi data. Reduksi databerarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peniliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. (Sugiyono, 2009:247). Dengan analisis ini memudahkan peneliti dalam menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasikan data. Dengan cara seperti ini maka kesimpulan- kesimpulan finalnya dapat diverifikasi. Dalam reduksi data ini peneliti memanfaatkan catatan lapangan untuk mempermudahkan dan memanfaatkan

catatan lapangan untuk mempermudahkan data mana yang diperlukan dan data mana yang harus dibuang sehingga menghasilkan kesimpulan final. Secara sederhana dapat dijelaskan dengan reduksi data tidak perlu mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan dalam aneka macam cara yaitu melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan, atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas dan sebagainya. Pengumpulan data yang diperoleh peneliti berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dikategorikan dan dikurangi sesuai dengan fokus penelitian. Adapun fokus penelitianya yakni bentuk partisipasi pemilih pemula di Desa Karangsari Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas pada pemilihan Presiden 2014. Bentuk partisipasi politik yang dimaksud disini adalah berdasarkan aktifitas yaitu partisipasi aktif dan partisipasi pasif kemudian berdasarkan jumlah pelaku yaitu partisipasi individual dan partisipasi kolektif. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi pemilih pemula di Desa karangsari Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas, faktor-faktor yang dimaksud disini adalah faktor yang mendorong pemilih pemula melakukan partisipasi politik serta faktor yang menghambat pemilih pemula melakukan partisipasi politik. Data yang didapatkan di luar fokus penelitian, kemudian dibuang ke bank data karena sewaktu-waktu data ini mungkin dapat digunakan kembali. Selain itu, sebelum disajikan data yang telah direduksi juga dicek keabsahanya dengan menggunakan metode trianggulasi.

3. Penyajian Data. Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data (menyajikan data). Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie,chard, pictogram, dan sejenisnya, Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan makin mudah dipahami (Sugiyono, 2009:249). Kemudian Miles dan Huberman (1992:17) menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian bahwa penyajian-penyajian yang lebih baikmerupakan suatu cara utama bagi analisis kualitatif yang valid. 4. Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi.Kesimpulan dalam penelitian kualitatif

yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap, sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif hipotesis, atau teori (Sugiyono, 2009:253). Penarikan kesimpulan merupakan sebagiaan dari kegiatan dan konfigurasi yang utuh. Sesuai tujuan yang ingin dicapai dari latar belakang di atas maka analisis dan penarikan kesimpulan didasarkan pada reduksi data dan sajian data yang merupakan jawaban atas maslah yang diangkat dalam penelitian. Dalam hal ini, peneliti meninjau kembali hasil penelitian dengan catatan lapangan selama penelitian apakah sudah sesuai

atau belum, kemudian menarik kesimpulan dari setiap item tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka pengumpulan data, reduksi data, pengumpulan data dan penyajian data sebagai suatu yang saling berkaitan satu sama lain dan tidak terpisahkan. Simpulan yang ditarik mempresentasikan berbagai pokok pembahasan utama dalam laporan penelitian, yakni bentuk partisipasi politik pemilih pemula dan faktor pendorong dan penghambat partisipasi politik pemilih pemula di Desa Karangsari Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas pada pemilihan Presiden 2014. Simpulan tersebut kemudian juga didukung oleh saran praktis yang ditujukan kepada pihak pemerintah Desa Karangsari dan bagi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Banyumas serta masyarakat Desa Karangsari sebagai rekomendasi. Apabila digambarkan melalui bagan, alu atau rangkauan analisis data mulai dari pengumpulan data sampai dengan penarikan simpulan adalah sebagai berikut.

Gambar 2: Alur Analisis Data Model Interaktif Miles dan Huberman (Miles dan Huberman,1992:20)

Ketiga komponen tersebut adalah suatu siklus, jika terdapat kekurangan data dalam penarikan kesimpulan maka dapat digali dari catatan lapangan. Jika masih tidak ditemukan, maka peneliti akan menemukan kembali informasi yang dibutuhkan.

Dokumen terkait