• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

J. Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah uji Independent t Test karena untuk mengetahui adanya perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen (Riwidikdo, 2009). Akan tetapi sebelum menggunakan uji Independent t Test, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data menggunakan uji Shapiro Wilk dengan alasan sampel yang digunakan pada penelitian ini ≤ 50. Hasil uji normalitas menunjukkan data berdistribusi normal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21 BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan selama 14 hari yaitu memberikan metode

monaural beat kepada suami perokok dengan ketentuan suami tersebut menghabiskan rokok kurang dari atau sama dengan sepuluh batang per hari.

Pemberian metode tersebut berupa mendengarkan musik yang berjudul Addiction

treatment setiap hari tanpa putus satu hari pun yang laksanakan di Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi pada tanggal 11 – 24 Juli 2011. Hasil penelitian dengan judul:“Pengaruh Metode Monaural Beat

Terhadap Sikap Suami Perokok” dapat dilihat sebagai berikut :

A. Rerata Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol

Tabel 4. 1 Rerata Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Perlakuan dan Kontrol

Pretest Posttest

Kelompok

Rerata Standar Deviasi Rerata Standar Deviasi

Perlakuan 60, 67 4, 64 77, 87 6,16

Kontrol 59, 40 5, 45 73, 00 4, 23

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai rerata kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada posttest lebih tinggi dari pada nilai rerata pada

commit to user

B. Rerata Perubahan Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Perlakuan dan Kontrol

Tabel 4. 2 Rerata Perubahan Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Perlakuan dan Kontrol

Pada tabel di atas didapatkan rerata perubahan nilai pada kelompok perlakuan lebih tinggi dari pada kelompok kontrol

C. Hasil Uji Independent T Test

Uji independent t – test digunakan untuk membandingkan rerata perubahan nilai pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Sebelum dilakukan uji independent t – test dari seluruh data di uji normalitasnya dengan uji Shapiro Wilk. Adapun hasil uji Shapiro Wilk dapat dilihat pada tabel 4. 3 berikut :

Tabel 4. 3 Hasil Uji Shapiro Wilk Perubahan Nilai Kelompok Perlakuan dan Kontrol

Kelompok Shapiro Wilk

Statistik df Sig

Perlakuan 0, 958 15 0, 650

Kontrol 0, 967 15 0, 819

Dari tabel 4. 3 menunjukkan bahwa data berdistribusi normal (sig perlakuan dan sig kontrol lebih besar dari 0,05)

Hasil uji Shapiro Wilk menunjukkan data berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji independent t – test dengan hasil sebagai berikut :

Kelompok Rerata Perubahan Nilai Standar Deviasi

Perlakuan 17, 33 8, 01

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Tabel 4. 4 Hasil uji t test untuk sampel independent Levene’s Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Kenaikan skor Equal variances assumed Equal variances not assumed 4,314 0,047 -1,825 -1,825 28 22,925 0,079 0,081

Tabel di atas menunjukkan nilai p sebesar 0,081 > 0,05, atau nilai |thitung | sebesar 1,825 < |ttabel| sebesar 2,052. Dengan demikian Ho di terima dan Ha di tolak atau terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara perubahan nilai pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.

commit to user

24 BAB V PEMBAHASAN

Pada penelitian ini terdiri dari responden yang telah memenuhi kriteria untuk sampel penelitian, yaitu suami perokok yang tergolong dalam perokok ringan (menghabiskan rokok kurang dari atau sama dengan sepuluh batang per hari) dengan jumlah 30 orang. Rinciannya adalah 15 orang sebagai kelompok kontrol dan 15 orang sebagai kelompok perlakuan.

Hasil uji independent t – test membuktikan bahwa nilai |thitung| > |ttabel| atau

nilai p ( 0,081) > ά (0,05). Hal ini berarti terdapat perbedaan yang tidak bermakna

mengenai perubahan nilai sikap suami perokok antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Dengan demikian metode monaural beat pada penelitian ini tidak berpengaruh terhadap sikap suami perokok. Hal ini dapat terjadi karena adanya berbagai faktor.

Menurut Azwar (2003) faktor – faktor tersebut dapat berupa adanya pengaruh media massa, seperti radio, televisi, koran dan lain sebagainya. Pada televisi dan radio biasanya ada acara tentang kesehatan yang mendatangkan dokter atau pengamat kesehatan untuk membahas bahaya rokok baik bagi perokok aktif maupun bagi perokok pasif. Fakta-fakta tentang jumlah kematian tiap tahunnya dan berbagai penyakit yang diderita akibat rokok biasaya dimuat pada koran. Informasi mengenai bahaya rokok yang dipaparkan oleh media massa tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para perokok sehingga bisa menjalani hidup sehat dan bebas dari tembako.

Sikap juga dipengaruhi oleh orang lain yang dianggap penting seperti istri atau anak. Keluarga adalah mutiara yang harus dijaga dan dilindungi, apabila

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

seorang suami memiliki kebiasaan kurang baik yaitu merokok dan tidak segera meninggalkan kebiasaan tersebut lambat laun akan sakit akibat rokok yang diakhiri dengan kematian, dengan pernyataan tersebut diharapkan suami perokok segera meninggalkan rokok demi keluarga. Selain itu pengalaman pribadi juga dapat mempengaruhi sikap seseorang contohnya orang tersebut pernah mengalami radang tenggorokan dengan berhenti merokok radang tersebut bisa sembuh tanpa harus dibawa ke tenaga kesehatan seperti Puskesmas atau Rumah Sakit. Pengalaman adalah guru yang terbaik, dengan adanya kejadian yang telah dialami oleh perokok sendiri, maka akan membuatnya jera sehingga tidak akan mengulangi pengalaman buruk yang telah dialaminya yaitu merokok.

Pengaruh kebudayaan setempat juga bisa mempengaruhi perubahan sikap seperti berada didaerah bebas rokok, maka lama-kelamaan orang tersebut menjadi terbiasa tidak merokok. Seseorang yang bekerja ditempat menggunakan pendingin ruangan atau ditempat umum seperti terminal, rumah sakit dan lain-lain, tempat tersebut merupakan daerah bebas rokok maka kebiasaan baik tidak merokok yang telah dilakukan setiap hari tersebut akan memberikan dampak yang baik yaitu meninggalkan kebiasaan merokok. Adanya hukum agama yang menegaskan bahwa rokok itu haram atau makruh hukumnya dapat mempengaruhi perubahan sikap suami terhadap rokok. Semua agama mengajarkan kebaikan dan umat yang bertakwa adalah yang menjalankan semua perintah dan menjauhi segala laraganNya, dengan adanya fatwa bahwasanya rokok itu haram membuat para suami yang merokok segera meninggalkan barang haram tersebut.

Terakhir adalah faktor emosional yang dapat mempengaruhi perubahan sikap karena jika seseorang sedang menghadapi masalah dilampiaskan dengan

commit to user

merokok tetapi saat emosinya stabil dalam artian sedang tidak menghadapi masalah orang tersebut tidak merokok. Hal ini disebabkan karena apabila seseorang dalam keadaan emosi pikirannya kacau, dan jika hal ini terjadi pada malam hari akan membuat orang tersebut menjadi susah tidur sehingga membutuhkan ketenangan untuk mengatasinya, dan cara yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut dengan merokok.

Dari penjelasan di atas, ternyata faktor-faktor tersebut tidak berpengaruh terhadap sikap suami perokok. Hal tersebut dapat dilihat pada penelitian yang telah dilaksakan dan hasilnya tidak merubah sikap suami perokok untuk mengurangi jumlah rokok yang dihisap.

Selain faktor-faktor tersebut di atas, kemungkinan lain yang menyebabkan metode monaural beat pada penelitian ini tidak berpengaruh terhadap sikap suami perokok adalah pemberiannya kurang lama. Pada penelitian ini ternyata didapatkan data bahwa metode monaural beat tidak berpengaruh terhadap sikap suami perokok karena hanya dilakukan selama 14 hari, akan tetapi bila penggunaan terapi gelombang otak berupa metode monaural beat ini digunakan dalam waktu yang sudah ditentukan atau selama dua bulan pemakaian mungkin akan ada efek yang dikehendaki. Menurut Mustajib (2007) pemberian metode

monaural beat dapat memaparkan gelombang alpha dan tetha, dimana didalam gelombang tersebut memberikan pesan bawah sadar kepada pemakainya. Dengan demikian para perokok yang mendengarkan terapi ini diharapkan akan mengalami perubahan sikap.

Peneliti Becker (1979), mengungkapkan dalam penelitiannya bahwasannya pesan bawah sadar dapat menurunkan kejadian merokok hingga 79%, akan tetapi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

bila pesan bawah sadar tersebut dihentikan problem keinginan untuk merokok tersebut relatif akan timbul kembali sehingga terapi gelombang otak harus terus dilakukan selama waktu yang sudah disarankan atau sampai adanya perubahan sikap.

Peneliti Sakaki (1994), hasil pemerikasaannya menggunakan EEG (Electro Encephalographs) menemukan bahwa gelombang otak pada para perokok mengalami peningkatan yang signifikan pada gelombang beta. Maka dari itu bila para perokok tersebut diberikan terapi berupa gelombang alpha dan tetha, lambat laun otak tersebut akan tersbiasa secara alami memasuki gelombang alpha dan tetha dan kemungkinan akan diikuti dengan perubahan sikap.

Pada kelompok kontrol dapat terjadi peningkatan nilai sikap. Hal ini mungkin disebabkan oleh rasa keingintahuan para suami perokok pada kontrol mengenai informasi tentang rokok dan mencari tahu informasi tersebut, selain itu ada rasa tidak mau kalah dari kelompok perlakuan jadi saat mengerjakan pernyataan pada posttest dibaca, dipahami, dan dijawab dengan seksama sehingga pada posttest nilainya bisa meningkat dari sebelumnya atau pada nilai pretest.

commit to user

28 BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Terdapat peningkatan nilai rerata sikap suami perokok pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

2. Terdapat perbedaan yang tidak bermakna dalam perubahan sikap suami perokok antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol sehingga metode monaural beat tidak berpengaruh

B. Saran

1. Bagi Suami Perokok

a. Diharapkan bagi para suami yang merokok, memahami akan bahaya rokok terhadap kesehatan diri sendiri maupun orang lain(perokok pasif) b. Para suami perokok diharapkan segera memotivasi diri sendiri untuk

meninggalkan kebiasaan merokok menggunakan metode monaural beat

atau metode lain. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Diharapkan melakukan penelitian dengan waktu perlakuan yang lebih lama dan ditambah dengan metode lain misalnya dengan penyuluhan, leaflet sehingga lebih efektif dan diharapkan sampai ada efek yang dikehendaki yaitu adanya perubahan sikap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

b. Diharapkan untuk mengkaji variabel lain yang mungkin belum diteliti, yaitu variabel yang dapat merubah sikap suami perokok sampai melepaskan diri dari kebiasaan merokok dalam artian berhenti merokok.

Dokumen terkait