• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.6. Analisis Data

Data hasil pengolahan tersebut dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu menguraikan data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, logis dan efektif sehingga memudahkan interpretasi data dan pemahaman hasil analisis guna menjawab permasalahan yang ada.

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada bab hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hak ulayat masyarakat adat Desa Negara Tulang Bawang masih ada dan diatur dengan hukum adat setempat akan tetapi tidak dalam bentuk tertulis, hak ulayat masyarakat adat Desa Negara Tulang Bawang memiliki hubungan hukum yang bersifat perdata yaitu berupa hak kepunyaan bersama atas tanah ulayat masyarakat Adat Desa Negara Tulang Bawang. Ada yang bersifat publik berupa tugas dan kewenangan mengelola tanah ulayatnya agar tetap dapat dimanfaatkan oleh masyarakat adat Desa Negara Tulang Bawang secara bersama. Pengakuan dan penghormatan pada hak ulayat atas tanah masyarakat adat Desa Negara Tulang Bawang berdasarkan pada prinsip penghormatan hak asasi manusia dan prinsip-prinsip negara hukum, untuk itu pengaturannya berlandaskan pada Hukum Adat, namun di kabupaten Lampung Utara menurut pemerintah pengakuan tidak ada pengakuan hukum terhadap hak komunal, kolektif, dan individu masyarakat adat Desa Negara Tulang Bawang harus diakui dan dilindungi. Eksistensi mengenai hak ulayat tidak ada menurut pemerintah karena tidak ada perda yang megatur tentang hak ulayat di Kabupaten Lampung Utara. Masyrakat Marga Bunga Mayang masih

67

mengkalim tanah tersebut adalah tanah adat yang lazim digunakan di Kabupaten Lampung Utara berdasarkan waris adat kekeluargaan dan dari segi hukumnya berdasarkan ketentuan Undang- Undang RI No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Di Kabupaten Lampung Utara kepedulian terhadap prespektif pengelolaan hak ulayat atas tanah masih kurang. Hal ini dapat di lihat masih adanya sengketa pertanahan, norma hukum tidak diakui eksistensi hukum adat, banyak sengketa yang timbul karena beralihnya hak ulyat tanah adat beralih menjadi hak milik perorangan atau beralih dikuasai oleh perusahaan. Eksistensi masyarakat adat Desa Negara Tulang Bawang dan tanah ulayat diatur tegas dalam konstitusi Pasal 19 UUPA mewajibkan pemerintah menyelenggarakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia, termasuk tanah ulayat masyarakat hukum adat. Dan di Kabupaten Lampung Utara belum ada peraturan tentang penetapan masyarakat adat Desa Negara Tulang Bawang dan tanah ulayatnya. Sehingga bagaimana pengelolaan terhadap tanah ulayat masyarakat hukum adat belum terpublikasi atau belum ditetapkan oleh pemerintah.

2. Menurut Pasal 2 P ermen Agraria/KBPN Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat, bahwa pelaksanaan penguasaan tanah ulayat masyarakat adat Desa Negara Tulang Bawang berdasarkan peraturan perundang-undangan ini adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan hak ulayat sepanjang pada kenyataannya masih ada dilakukan oleh masyarakat hukum adat yang bersangkutan menurut ketentuan hukum adat stempat.

68

2. Hak ulayat masyarakat hukum adat dianggap masih ada apabila :

a. terdapat sekelompok orang yang masih merasa terikat oleh tatanan hukum adatnya sebagai warga bersama suatu persekutuan hukum tertentu, yang mengakui dan menerapkan ketentuan-ketentuan persekutuan tersebut dalam kehidupannya sehari-hari

b. terdapat tanah ulayat tertentu yang menjadi lingkungan hidup para warga persekutuan hukum tersebut dan tempatnya mengambil keperluan hidupnya sehari-hari, dan

c. terdapat tatanan hukum adat mengenai pengurusan, penguasaan dan penggunaan tanah ulayat yang berlaku dan ditaati oleh para warga persekutuan hukum tersebut.

Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di atas sebagai dasar keberadaan tanah ulayat masyarakat adat Desa Negara Tulang Bawang masih ada dan masih mengkui bahwa tanah di desa Negara Tulang Bawang yang menjadi lingkungan hidup para warga persekutuan hukum tersebut dan tempatnya mengambil keperluan hidupnya sehari-hari. Dan pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat adat Desa Negara Tulang Bawang dengan di ketuai oleh kepala adat dan tetua-tetua adat.

5.2. Saran

1. Tanah ulayat masyarakat adat Desa Negara Tulang Bawang belum ada peraturan tentang penetapan masyarakat hukum adat dan tanah ulayatnya. Hanya ada sebagian dari masyarakatnya mengklaim bahwa didesa Negara Tulang Bawang ada tanah adat dan Pengelolaan terhadap tanah ulayat

69

masyarakat hukum adat belum terpublikasi atau belum ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan Pasal 19 UUPA mewajibkan pemerintah menyelenggarakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia, termasuk tanah ulayat masyarakat hukum adat. Diharapkan agar Pemerintah melakukan program pendaftaran tanah ulayat agar melindungi hak-hak ulayat dari masyarakat hukum adat untuk kesejahteraan dan kebahagian serta kelangsungan hidup masyarakat hukum adat khususnya masyarakat Adat Desa Negara Tulang Bawang.

2. Bagi Masyarakat Adat Negara Tulang Bawang bahwa UU No. 6/2014 telah memberikan kewenangan kepada masyarakat desa untuk mengatur pemerintahan desa itu sendiri melalui wewenang yang telah diberikan UU BAB XII mengenai Lembaga Masyarakat Desa dan Lembaga Masyarakat Desa. Dan UU juga mengatur ketentuan khusus pada BAB XIII mengenai ketentuan Khusus Desa Adat serta kewenangannya. Ini berarti hukum telah mengakui adanya masyarakat adat dan desa adat.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Adimihada, Kusnaka. 2001.Kearifan Lokal Komunitas Dapat Mengelola Sumber Daya Agraria, Jurnal Analisis Sosial. Bandung.

Alting, Husen. 2010.Dinamika Hukum dalam Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat Atas Tanah.LaksBang PRESSindo :

Yogyakarta.

B. Ter Haar, dkk. 2011. Asas dan Tananan Hukum Adat. Maju Mundur : Bandung.

E. Utrecht.1959.Pengantar dalam hukum Indonesia.

G.Kertasapoetra, R.G Kartasapoetra, AG.Kartasapoetra, A. Setiady. 1985. Hukum Tanah, Jaminan Undang- Undang Pokok Agraria Bagi Keberhasilan Pendayagunaan Tanah.Bina aksara : Jakarta.

Hadikusuma, Hilman. 2003.Pengantar ilmu hukum adat Indonesia. Mandar Maju : Bandung.

Harson , Boedi. 1999. Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang- Undang Pokok Agraria Isi dan Pelaksanaannya. Penerbit Djambatan, Jakarta.

Harsono, Boedi. 2004. Hukum Agraria Indonesia, Himpunan Peraturan- Peraturan Hukum Tanah.Djambata Jakarta.

Maria. SW. Sumardjono. 2001.Kebijakan pertanahan. Kompas media nusantara : Jakarta.

Muhammad, Bushar. 1983. Pokok-Pokok Hukum Adat. Pradnya Paramita : Jakarta.

Muhammad, Bushar.2003.Asas-asas hukum adat, PT Pradnya Paramita : Jakarta. Ngakan, Putu Oka et.al, Dinamika Proses Desentralisasi Sektor Kehutanan di

Poerwadarminta, Wilfridus Josephus Sabarija. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat tahun, Balai Pustaka : Jakarta.

Pudjosewojo : Kusumadi. 1961.Pedoman pelajaran tata hukum Indonesia. Purnomo , Endi. 2014. Pendaftaran Tanah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat,

Indepth Publising : Bandarlampung.

S.W., Maria, Sumard jono. 1996. Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi dan Implementasi, Penerbit Buku Kompas : Jakarta.

Setiady, Tolib. 2009. Intisari Hukum Adat Indonesia. Alfabeta : Bandung. Simarmata, Rikardo. 2006.Pengakuan Hukum Terhadap Masyarakat Adat di

Indonesia. UNDP Regional Centre in Bangkok : Jakarta. Snouck Hurgronye. 1893-1894.De Atjehers.

Sodiki, Ahmad. 2013.Politik Hukum Agraria,Konstitusi Pers : Jakarta. Soekanto, Sarjono. 1990.Penelitian Hukum Normatif. Rajawali Pers : Jakarta. Soekanto, Soerjono. 2012. Hukum Adat Indonesi, PT Rja Grafindon Persada :

Jakarta.

Soimin, Soedharyo. 1993. Status Hak dan Pembebasan Tanah. Penerbit Sinar Grafika : Jakarta.

Sugangga, I.G.N. 1998. Hukum Adat Khusus, Hukum Adat Waris pada Masyarakat Hukum Adat yang Bersistem Patrilineal di Indonesia, Semarang

Suharsimi, Arikunto. 1993.Prosedur Penelitian.Rineka Cipta : Jakarta.

Sumardjono, Maria S. W. 2005. Kebijakan Pertanahan, Antara Regulasi dan Implementasi. Buku Kompas : Jakarta.

_________________. 1993. Kebijakan pertanahan antara regulasi dan implementasi. Buku kompas : Jakarta. hlm 55

Sumarja F.X, 2008. Hukum Tata Guna Tanah Di Indonesia. Universita Lampung, Bandar Lampung.

Supomo, R. 1962. Bab-bab tentang hukum adat. Penerbitan universitas. Yogyakarta.

Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat

Sumber Lain

http:// respository, unhas. co. id. pdf tinjauan pustaka. Tanggal 28 Februari 2015, Pukul 21:56.

http://irwansyah-hukum.blogspot.com/2012/05/, tanggal 21 januari 2015. Pukul 14.18 WIB.

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl6522/tanah-ulayat, tanggal 28 Februari 2015, Pukul 23:01.

http://aman.or.id/.Tanggal 26 februari 2015, Pukul 16:55.

Nanang Fattah. 2004. http://eprints.uny.ac.id/8538/3/BAB%202%20- %2008401244022.pdf, tanggal 27 Februari 2015, Pukul 15:46.

Dokumen terkait