• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

F. Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyusunan data-data agar bisa ditafsirkan.

Analisis data merupakan bentuk proses yang dilakukan lewat pencatatan, penyusunan,

57 pengolahan, juga penafsiran serta menghubungkan apa makna dari dua kata yang ada kaitannya dengan apa dari masalah penelitian.56 Tujuan dari hasil analisis data yaitu data memberikan makna yang berguna dalam menyelesaikan masalah – masalah penelitian, memperlihatkan adanya hubungan-hubungan antara fenomena yang terjadi dalam penelitian, dan lain sebagainya.

Dalam bentuk penelitian ini penulis mengaplikasikan analisis data yang hasilnya sudah diperoleh dengan cara deskriptif, yaitu penelitian yang dihasilkan dengan menggambarkan data yang didapatkan dalam bentuk kata-kata atau kalimat yang dipisahkan dalam bentuk kategori untuk mendapatkan kesimpulan.

Burhan Bungin menyampaikan bahwa penggunaan analisis kualitatif di suatu penelitian digunakan apabila bentuk data penelitian yang diangkat dari lapangan merupakan penelitian yang memiliki sifat-sifat kualitatif. Hal ini dapat dilihat dari bentuk bagaimana morfologi dan struktur variabel penelitian juga tujuan penelitian yang seharusnya dicapai.57

Setelah semua hasil data terkumpul, maka hal untuk menganalisanya peneliti menggunakan bentuk teknik analisis deskriptif. Dimana peneliti mengupayakan gambaran kembali data-data yang terkumpul tentang mengenai penerapan. kurikulum integrasi dalam lingkungan berbasis pondok pesantren untuk meningkatkan hasil prestasi belajar SMAN 1 Ngawi.

Strategi deskriptif kualitatif ini dimulai dari analisis berbagai data terhimpun dari suatu penelitian, kemudian bergerak kepembentukan kesimpulan kategoris ataupun ciri – ciri umum tertentu. Oleh karenanya, strategi ini dimulai dengan melakukan pekerjaan klasifikasi data.

56 S. margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), hal. 181

57Suharsimi Arikunto. 1998. Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, hal. 236

58 Seorang peneliti yang nanti menghadapi berbagai data penelitian juga dengan sifatnya yang beraneka macam, harus bisa menguasai kemampuan pengenalan pada keanekaragaman data yang akan dihadapi. Dalam menyajikan data agar dapat mudah dipahami, maka langkah-langkah anlisis data yang baik digunakan dalam penelitian ini adalah Analysis Interactive Model dari Miles dan Huberman, dimana membagi langkah-langkah dalam kegiatan analisis data dengan beberapa bagian diantarannya pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclutions). Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai langkah-langkah dalam melakukan kegiatan analisi data, yakni:58

1. Pengumpulan Data

Pada analisis model pertama dilakukan pengumpulan data dimana hasil wawancara, hasil observasi, dan berbagai dokumen berdasarkan kategorisasikan sesuai dengan masalah penelitian yang kemudian akan dikembangkan penajaman data melalui pencarian data selanjutnya.

2. Reduksi Data

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongan, mengarahkan, membuang data yang tidak begitu perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian, sehingga simpulan final hasil yang dapat ditarik dan diverifikasi.

Menurut Mantja reduksi ddat harus berlangsung secara terus menerus sepanjang penelitian itu belum diakhiri. Produk dari reduksi data diantaranya berupa ringkasan dari catatan lapangan, baik dari catatan awal, perluasan, maupun penambahan.

58 Milles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992, hal. 16.

59 3. Penyajian Data

Penyajian data merupakan suatu rangkaian organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan hasil riset dapat dilakukan. Penyajian data dimaksudkan untuk menemukan suatu pola-pola yang bermakna serta dapat memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan dan memberikan tindakan. Menurut Sutopo bahwa sajian data berupa narasi kalimat, gambar/skema, jaringan kerja dan tabel sebagai narasinya.

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah bagian dari suatu kegiatan-kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Kesimpulan dapat ditarik semenjak peneliti menyususn catatan, pola- pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi, arahan sebab akibat, dan berbagai proposisi.

Gambar 2.1

Analisis data model Interaktif

Adapun salah satu panduan yang dijadikan dalam proses analisis data, dapat dikemukakan sebagai berikut:

60 a. Dari hasil wawancara, observasi, pencatatan dokumen, harus dibuat catatan lapangan secara lengkap. Catatan lapangan ini terdiri atas berbagai deskripsi dan refleksi.

b. Berdasarkan catatan lapangan, selanjutnya dibuat hasilreduksi data.

c. Reduksi data ini berupa pokok-pokok hasil temuan yang penting.

d. Dari reduksi data kemudian diikuti penyusunan sajian data yang dapat diuraikan berupa cerita sistematis dengan suntingan peneliti supaya maknanya lebih jelas dipahami. Sajian data ini, harus dilengkapi dengan faktor pendukung, antara lain metode, skema, bagan, tabel, dan sebagainya.

e. Berdasarkan sajian data tersebut, langkah selanjutnya dirumuskan kesimpulan sementara.

f. Kesimpulan sementara tersebut dapat terus berkembang sejalan dengan penemuan data baru dan pemahaman baru, sehingga akan didapat suatu kesimpulan yang benar-benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Demikian seterusnya aktivitas penelitian ini berlangsung, yaitu terjadi, antar interaksi yang terus menerus antara ketiga komponen analisis bersamaan dengan pengumpulan data baru yang dirasa akan bisa menghasilkan data yang lengkap sehingga dapat dirumuskan kesimpulan akhir.

g. Dalam merumuskan kesimpulan akhir, agar dapat terhindar dari unsur subjektif, dilakukan berbagai upaya:

• Melengkapi data-data kualitatif.

• Mengembangkan “intersubjektivitas”, melalui diskusi dengan orang lain.

Analisis data kualitatif memiliki berbagai jenis atau pendekatan tergantung pemilihan peneliti dalam memilih serta menggunakan jenis analisis data yang

61 tentunya disesuaikan dengan metodologi dan tujuan penelitian. Menurut Liamputtong terdapat berbagai pendekatan yang dapat digunakan dalam penganalisisan data kualitatif yakni analisis tematik (thematic analysis), analisis narati (narrative analysis), analisis percakapan atau ujaran (discourse analysis), dan analisis semioti (semiotic analysis).59

Dalam penelitian ini, peneliti memilih jenis pendekatan Analisis tematik yang merupakan proses pengkodean informasi yang dapat menghasilkan daftar tema, model tema atau indikator yang kompleks, kualifikasi yang biasanya terkait dengan tema itu, atau hal-hal yang di antaranya, gabungan dari yang telah disebutkan. Tema-tema tersebut memungkinkan interpretasi fenomena. Suatu tema dapat diidentifikasi pada tingkat termanifestasi (manifest level), salah satunya yakni yang secara langsung dapat terlihat. Suatu tema juga dapat ditemukan pada tingkat laten (latent level), tidak secara eksplisit terlihat tetapi mendasari hal itu atau membayangi (underlying the phenomena). Tema-tema dapat diperoleh secara induktif dari informasi mentah atau diperoleh secara deduktif dari teori atau penelitian-penelitian sebelumnya.60

Menurut Poerwandari pendekatan tematik adalah suatu proses pendektaan yang digunakan dalam mengolah informasi kualitatif yang secara umum bertujuan untuk memahami berbagai fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada suatu gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji dari pada merinci menjadi variabel-variabel yang saling berkaitan dan dilaksanakan secara sistematis.

59Liamputtong, Qualitative data analysis: conceptual and practial considerations. Health Promotion, Journal of Australia, Vol. 20, No. 2, 2009, Hal. 133

60 Kristi Poerwandari Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta : Fakultas Psikologi UI, Cet. 2017, hlm. 173

62

Dokumen terkait