• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Model dan Pengujian Hipotesis a. Analisis Model

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN (Halaman 28-39)

98

Tabel 4.16 Durbin Watson k=3 N dL dU 15 0,81 1,75 - - - - - - - - - 81 1,56 1,72

Dikarenakan nilai DW 1,951 lebih besar dari batas atas (dU) 1,56 dan kurang dari 4-1,72 (4-dU), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi. Seperti yang dikemukakan Imam Ghozali bahwa jika dU < d < 4-dU, maka tidak ada autokorelasi positif atau negatif.

3) Analisis Model dan Pengujian Hipotesis a. Analisis Model

Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan kontinuitas hubungan keputusan pembiayaan mura>bah}ah (Y) sebagai variabel tetap dan variabel bebasnya adalah kebutuhan (X1), kelompok referensi (X2), dan promosi (X3). Adapun hasil dari pengolahan data dengan menggunakan SPSS.20 For Windows tersebut dapat disajikan hasil dalam tabel 4.17 sebagai berikut :

99

Tabel. 4.17

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 12,614 ,782 16,125 ,000 Kebutuhan ,041 ,017 ,243 2,422 ,018 Kelompok.Referensi ,121 ,040 ,305 3,023 ,003 Promosi ,064 ,024 ,263 2,610 ,011

a. Dependent Variable: Keputusan.Pembiayaan

Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat dibuat model persamaan regresi linier, sebagai berikut :

Y = 12,614 + 0,041 X1 + 0,121 X2 + 0,064 X3

Berdasarkan pada model persamaan regresi linier tersebut di atas, dapat diinterprestasikan, sebagai berikut :

a = 12,614

Nilai konstanta (a) sebesar 12,614 menunjukkan bahwa, apabila nilai variabel Kebutuhan (X1), Kelompok Referensi (X2), dan Promosi (X3), sama dengan nol atau konstan maka besarnya nilai keputusan pembiayaan mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Gresik (Y) yaitu sebesar 12,614 satuan.

b1 = 0,041

Nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0,041 nilai (b1) yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 20.0

100

keputusan pembiayaan mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Gresik (Y) dengan variabel Kebutuhan (X1) yang artinya jika nilai variabel kebutuhan (X1), naik sebesar 1 satuan, maka besarnya nilai variabel keputusan pembiayaan mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Gresik (Y) akan naik sebesar 0,041 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan.

b2 = 0,121

Nilai koefisien regresi (b2) sebesar 0,121 nilai (b2) yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel keputusan pembiayaan mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera \ Cabang Dukun Gresik (Y) dengan variabel kelompok referensi (X2) yang artinya jika nilai variabel kelompok referensi (X2), naik sebesar 1 satuan, maka besarnya nilai variabel keputusan pembiayaan mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Gresik (Y) juga akan naik sebesar 0,121 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan.

b3 = 0,064

Nilai koefisien regresi (b3) sebesar 0,064 nilai (b3) positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel keputusan pembiayaan mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Gresik (Y) dengan variabel promosi (X3) yang artinya jika nilai variabel promosi (X3) naik sebesar 1 satuan,

101

maka besarnya nilai variabel keputusan pembiayaan mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Gresik (Y) juga akan naik sebesar 0,064 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan.

R Square atau R2 = 0,234

R square menjelaskan proporsi variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh variabel independen. Berdasarkan hasil penelitian nilai R square yang didapat adalah 0,234. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 23,4% variabel kebutuhan, kelompok referensi dan promosi memiliki kontribusi terhadap keputusan pembiayaan mura>bah}ah di KJKS BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Gresik.

b. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan atas hasil penghitungan dengan SPSS 20 For Windows pada regresi linear berganda dapat dilakukan uji hipotesis sebagai berikut :

1. Pengujian hipotesis pertama yaitu pengujian hipotesis secara simultan dengan menggunakan (Uji F)

Yaitu untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara simultan atau serentak antara variabel kebutuhan (X1), kelompok referensi (X2), dan promosi (X3) terhadap keputusan pembiayaan mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Gresik (Y), maka perlu dilakukan pengujian

102

hipotesis dengan menggunakan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :

H0 diterima atau H1 ditolak jika F hitung <F tabel dengan ɑ = 5 % H0 ditolak atau H1 diterima jika F hitung >F tabel dengan ɑ = 5 % Dari hasil pengujian dengan menggunakan SPSS.20 For Windows mengenai analisis hubungan secara simultan diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.18

Hasil Uji F ( Uji Simultan )

B e

r

Berdasarkan output SPSS 20 For Windows pada tabel 4.18 di atas diketahui Fhitung adalah 7,861, sedangkan Ftabel pada tingkat signifikansi sebesar 0,05 dengan derajat kebebasan (n-k-) 81-4= 77,

df (degree of freedom/derajat kebebasan)

df1 = k – 1 df2 = N – k N = Jumlah Responden/Jumlah Data = 4 – 1 = 81 – 4 k = Jumlah Variabel = 3 = 77 ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 15,810 3 5,270 7,861 ,000b Residual 51,622 77 ,670 Total 67,432 80

a. Dependent Variable: Keputusan.Pembiayaan

103

dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel maka diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,723. Dengan membandingkan antara F hitung dengan Ftabel pada tingkat 5% (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Fhitung sebesar 7,861 > Ftabel sebesar 2,723. Dari kondisi ini dapat digambarkan kurva distribusi F sebagaimana gambar dibawah ini :

Gambar 4.2 Kurva Distribusi F

Karena Fhitung terletak pada derah H0 ditolak atau H1

diterima maka pada tingkat signifikansi 0,000a dapat disimpulkan bahwa pada tingkat ɑ = 0,05 terdapat pengaruh secara simultan atau serentak antara variabel kebutuhan (X1), kelompok referensi (X2), dan promosi (X3) terhadap keputusan pembiayaan mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Gresik (Y).

Dari hasil pengujian hipotesis di atas menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang diajukan yaitu diduga bahwa variabel kebutuhan (X1), kelompok referensi (X2), dan promosi (X3)

Daerah penolakan Ho atau penerimaan H1 Daerah penerimaan Ho atau penolakan H1 7,861 2,723

104

berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembiayaan mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Gresik (Y), telah terbukti atau dapat diterima.

2. Pengujian hipotesis kedua yaitu pengujian secara parsial (Uji t) Uji hipotesis kedua untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara parsial antara kebutuhan (X1), kelompok referensi (X2), dan promosi (X3) terhadap keputusan pembiayaan mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Gresik (Y). Dalam pengujian ini menggunakan uji t ( t-test ) dua arah ( 2-tail test ) yaitu membandingkan nilai t hitung dengan ɑ = 5% .

Tabel 4.19

Hasil Uji T ( Uji Parsial )

Variabel Bebas (X) t hitung t table Sig. Keterangan Kebutuhan (X1) 2,422

1,991

0,018 Signifikan Kelompok Referensi (X2) 3,023 0,003 Signifikan

Promosi (X3) 2,610 0,011 Signifikan

Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 20.0

Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah:

H0 diterima atau H1 ditolak jika thitung < ttabel dengan ɑ = 5 % H0 ditolak atau H1 diterima jika thitung > ttabel dengan ɑ = 5 % Dengan probabilitas:

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima atau H1 ditolak Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima

105

Daerah Penolakan H0

Daerah Penolakan H0

Daerah Penerimaan H0

df (degree of freedom/derajat kebebasan)

df = N – k N = Jumlah Responden/Jumlah Data = 81 – 4 k = Jumlah Variabel

= 77

2.1. Berikut hasil uji parsial masing-masing variabel: a. Variabel Kebutuhan (X1)

Berdasarkan output SPSS 20 pada tabel di atas diketahui thitung adalah 2,422, sedangkan ttabel dengan tingkat signifikansi (ɑ) = 5%, df = n-k atau 81-4 = 77 pada tabel dua sisi maka ttabel adalah 1,991. Dengan membandingkan antara thitung dengan t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa thitung

sebesar 2,422 > ttabel sebesar 1,991 dan nilai signifikansi sebesar 0,018 < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Dari kondisi ini dapat digambarkan kurva distribusi t sebagai berikut:

Gambar 4.3

Kurva Distribusi T Untuk Variabel Kebutuhan (X1)

106

Daerah Penolakan H0

Daerah Penolakan H0

Daerah Penerimaan H0

Dari kurva diatas menunjukkan thitung terletak pada daerah penolakan H0 atau H1 diterima pada tingkat signifikansi sebesar 0,0018 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat signifikansi 0,05 ( ɑ = 5% ) secara parsial kebutuhan (X1) berpengaruh terhadap keputusan pembiayaan mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Gresik (Y).

b. Variabel Kelompok Referensi (X2)

Berdasarkan output SPSS 20 pada tabel diatas diketahui thitung adalah 3,023 dan ttabel dengan tingkat signifikansi ( ɑ ) = 5%, df = n-k atau 81-4 = 77 pada tabel dua sisi maka ttabel adalah 1,991. Dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel dapat disimpulkan bahwa thitung sebesar 3,023 > ttabel sebesar 1,991 dan nilai signifikansi sebesar 0,003< 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Dari kondisi ini dapat digambarkan kurva distribusi t sebagai berikut:

Gambar 4.4

Kurva Distribusi T Untuk Variabel Kelompok Referensi (X2)

3,023

107

Daerah Penolakan H0

Daerah Penolakan H0

Daerah Penerimaan H0

Dari kurva diatas menunjukkan thitung terletak pada daerah penolakan H0 atau H1 diterima pada tingakat signifikansi 0,003 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat signifikansi 0,05 (ɑ = 5% ) secara parsial variabel kelompok referensi (X2) berpengaruh terhadap keputusan pembiayaan mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Gresik (Y).

c. Promosi (X3)

Berdasarkan output SPSS 20 pada tabel diatas diketahui thitung adalah 2,610 dan ttabel dengan tingkat signifikansi ( ɑ ) = 5%, df = n-k atau 81-4 = 77 pada tabel dua sisi maka t tabel adalah 1,991. Dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel dapat disimpulkan bahwa thitung sebesar 2,610 > ttabel sebesar 1,991 dan nilai signifikansi sebesar 0,011 < 0,05, maka H0 ditolak atau H1 diterima. Dari kondisi ini dapat digambarkan kurva distribusi t sebagai berikut:

Gambar 4.5

Kurva Distribusi T Untuk Variabel Promosi (X3)

2,610

108

Dari kurva diatas menunjukkan thitung terletak pada daerah penolakan H0 atau H1 diterima pada tingkat signifikansi 0,011 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tingkat ɑ = 5% secara parsial variabel promosi (X3) berpengaruh terhadap keputusan pembiayaan mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Gresik (Y).

3. Pengujian hipotesis ketiga uji variabel dominan

Dengan pengujian hipotesis ketiga ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang paling dominan di antara tiga variabel bebas yaitu kebutuhan, kelompok referensi dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembiayaan mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Gresik.

Dasar acuan untuk menentukan variabel yang paling dominan yaitu dengan melihat nilai thitung terbesar dari ketiga variabel bebas tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 20 For Windows pada tabel 4.19 hasil uji t diatas diketahui bahwa variabel kebutuhan (X1) memiliki nilai thitung sebesar 2,422, kelompok referensi (X2) sebesar 3,023 dan promosi (X3) sebesar 2,610. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kelompok referensi (X2) berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembiayaan mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Gresik.

109

Dari hasil uji hipotesis diatas, maka hipotesis ketiga yaitu ”Diduga bahwa variabel faktor kebutuhan (X1) mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembiayaan mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun Gresik tidak terbukti atau tidak dapat diterima.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN (Halaman 28-39)

Dokumen terkait