ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
5.2. ANALISIS OUTPUT EPANET
Pada model seperti gambar 5.1, reservoir, pompa dan tank ditambahkan pada sistem jaringan yang sesungguhnya ketiga komponen tersebut tidak ada. Hal itu disebabkan karena wilayah Sondakan merupakan bagian kecil dari sistem jaringan perpipaan PDAM Surakarta yang tersebar diseluruh wilayah Karisidenan Surakarta. Maka reservoir dan pompa yang sesungguhnya berada dilokasi sumber air (baik instalasi pengolahan air ataupun sumber sumur dalam) disertakan juga dalam model agar simulasi dapat dijalankan. Demikian juga tank sebagai bak akhir penampungan disertakan juga dalam simulasi walaupun sebenarnya komponen ini tidak ada dalam sistem jaringan perpipaan di wilayah Sondakan. 5.2.1. Junctions
Setelah simulasi dijalankan maka akan diperoleh nilai output pada
junction berupa actual demand, total head dan tekanan. Actual demand
merupakan demand sesungguhnya pada suatu junction dengan adanya penerapan
multiplier. Total head air pada suatu junction berubah-ubah dipengaruhi oleh besarnya energi dari sumber awal. Dengan semakin menjauhi sumer air maka
head yang dikirin akan semakin kecil karena adanya energi friksi (pengurangan energi karena adanya gesekan) antara air dengan pipa.
Untuk junctions 17 misalnya output actual demand sebesar 1.86 GPM nilai ini diperoleh dari adanya basedemand sebesar 4.33 GPM dengan multiplier
sebesar 0.43 pada jam 00.00. Total energi yang masih bisa dikirim hingga dititik tersebut sebesar 21.99 ft dan tekanan aliran air sebesar 3.03 psi. Energi dan
tekanan sebesar itu masih cukup besar untuk bisa mengalirkan air sampai pada konsumen.
5.2.2. Reservoir
Reservoir digambarkan sebagai sumber air di alam yang jumlahnya tidak terbatas. Sehingga dari reservoir ini air dipompakan untuk langsung didistribusikan ataupun dialirkan menuju bak penampungan. Setting reservoair berupa total head sebesar 15 ft menggambarkan ketinggian air yang akan didistribusikan datas permukaan laut. Walaupun total head reservoir disetting sama dengan elevasi junction akan tetapi air masih tetap bisa dialirkan dari
reservoir menuju ke junction karena antara keduanya dihubungkan dengan pompa yang selain memompakan air juga sekaligus menambah head air yang dikirim.
Dikarenakan reservoir adalah titik batasan pada sebuah jaringan, head dan kualitas air pada reservoir tidak dapat dipengeruhi oleh apapun yang terjadi didalam jaringan. Oleh karena itu reservoir tidak memiliki hasil perhitungan sebagai output. Sungguhpun demikian head sebuah reservoir dapat dirancang bervariasi terhadap waktu dengan adanya penugasan berdasar pola waktu tertentu. 5.2.3. Tank (penampungan)
Bak penampung sementara sebelum air didistribusikan keseluruh jaringan sering disebut dengan istilah tank. Tank selain berfungsi supplier air ketika jumlah
demand diatas kemampuan produksi juga berfungsi untuk menjaga tekanan air agar tetap berada pada suatu nilai minimal tertentu sehingga air tetap dapat dikirim sampai pada lokasi terjauh dalam jaringan. Setting tank berupa elevasi, inisial level, minimal level, maksimal level dan diameter. Secara umum program alikasi epanet akan menyeting bentuk tank berupa tabung lingkaran (walaupun bisa juga disetting dengan bentuk lain dengan ukuran yang disesuaikan).
Setting elevasi untuk tank sebesar 20 ft DPL, 5 ft lebih tinggi dari ketinggian junction. Nilai ini diperoleh dari uji coba dengan simulasi epanet sehingga diperoleh besarnya head dan tekanan yang sesuai dengan kondisi pada jaringan yang telah diukur. Inisial level air pada tank sebesar 2 ft adalah level air awal pada saat simulasi epanet mulai dijalankan. Enisial level ini berfungsi
sebagai supplier air sementara sebelum pompa dapat memompakan air menuju
tank. Minimmum level untuk tank sebesar 0 menunjukkan level air minimum yang diijinkan pada simulasi. Simulasi akan berhenti bila level air pada tank
berada dibawah nilai minimum ini. Sedangkan maksimum level untuk tank
sebesar 100 ft adalah menunjukkan level air maksimal yang diijinkan pada simulasi. Simulasi akan juga akan berhenti bila level air pada tank berada diatas nilai maksimum ini. Sedangkan diameter tank disetting sebesar 3 ft.
Nilai setting untuk tank tersebut hanya diterapkan pada kawasan distribusi Kelurahan Sondakan. Nilai-nilai parameter setting tersebut disesuaikan dengan kondisi sistem jaringan yang ada sehingga dengan nilai-nilai tersebut akan bisa diperoleh nilai aliran, head dan tekanan sebagaimana kondisi sesungguhnya untuk wilayah Sondakan.
Nilai output yang diperoleh setelah simulasi dijalankan adalah berupa net
inflow, elevasi dan tekanan. Net inflow sebesar 1.03 GPM mengambarkan besarnya aliran yang masuk menuju ke tank pada saat jam simulasi dijalankan yaitu jam 00.00. Elevasi pada output sebesar 22.00 ft bukan menunjukkan ketinggian tank sebagaimana elevasi pada input tetapi menunjukkan level ketinggian permukaan air yang ada di dalam tank tetap dalam DPL. Padahal ketinggian dasar tank adalah 20.00 ft, sehinga pada jam 00.00 tinggi permukaan air adalah 2 ft. Sedangkan nilai tekanan 0.87 psi menunjukkan besarnya tekanan air pada dasar permukaan tank, semakin tinggi elevasi output maka tekanan air yang dihasilkan juga akan semakin besar.
5.2.4. Pipa
Setting pada pipa meliputi panjang pipa, diameter pipa dan koeffisien kekasaran. Selama air mengalir dalam pipa maka akan terjadi pengurangan head
air (headloss) yang disebabkan oleh gesekan atau friksi antara air dan pipa, besarnya gesekan ini tergantung pada koefisien kekasaran pipa.
Output untuk pipa setelah running simulasi berupa debit aliran, kecepatan aliran, unit headloss dan faktor friksi. Contoh debit aliran untuk pipa 2 sebesar 3.07 GPM dengan kecepatan 0.08 ft/second. Aliran ini seragam sepanjang pipa. Unit headloss sebesar 0.01 adalah besarnya headloss aliran pada suatu pipa untuk
tiap 1000 ft panjang pipa. Sedangkan faktor friksi sebesar 0.036 adalah besarnya faktor gesekan antara air dan pipa yang menyebabkan pengurangan head air. 5.2.5. Pompa
Pompa adalah link yang memberikan energi kepada fluida sehingga dengan demikian menaikkan head hidrolik. Parameter intput untuk sebuah pompa adalah awal dan akhir node yang dihubungkannya dan bentuk kurvanya (kombinasi antara head dan aliran yang dihasilkan oleh pompa). Parameter output
dari pompa juga berupa head dan aliran. Aliran yang melalui pompa adalah satu arah dan epanet tidak dapat mengoperasikan diluar batas range kurva pompa tersebut.