• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Tinjauan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

4.2 Hasil dan Pembahasan

4.2.1 Hasil Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten/Kota di Satuan Wilayah Pengembangan 1 Jawa Timur Pengembangan 1 Jawa Timur

4.2.1.3 Analisis overlay

Analisis overlay dimaksudkan untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi yang potensial berdasarkan kriteria pertumbuhan dan kriteria kontribusi. Menurut (Yusuf, M. 1999:229) terdapat empat kemungkinan dalam analisis overlay, yakni: 1. Pertumbuhan (+) dan kontribusi (+), menunjukkan suatu kegiatan yang

sangat dominan baik dari pertumbuhan maupun dari kontribusi.

2. Pertumbuhan (+) dan kontribusi (-), menunjukkan suatu kegiatan yang pertumbuhannya dominan tetapi kontribusinya kecil. Kegiatan ini dapat ditingkatkan kontribusinya untuk di pacu menjadi kegiatan yang dominan. 3. Pertumbuhan (-) dan kontribusi (+), menunjukkan suatu kegiatan yang

pertumbuhannya kecil tetapi kontribusinya besar. Kegiatan ini sangat memungkinkan merupakan kegiatan yang sedang mengalami penurunan. 4. Pertumbuhan (-) dan kontribusi (-), menunjukkan suatu kegiatan yang

tidak potensial baik dari kriteria pertumbuhan maupun dari kontribusi. Dengan mempertimbangkan hasil analisis dari pertumbuhan (MRP) dan kriteria kontribusi (LQ) atas Kabupaten/Kota di SWP 1, deskripsi struktur ekonomi wilayah studi dapat ditentukan sebagai berikut:

72 SWP 1 Sektor ke 1 2 3 4 5 LQ n RPs n LQ n RPs n LQ n RPs n LQ n RPs n LQ n RPs n 1 Kota Surabaya 0.01 - 0.18 - 0.00 - 0.95 - 0.85 - 0.86 - 1.67 + 0.65 - 2.06 + 0.96 - 2 Kab.Tuban 1.89 + 1.14 + 8.49 + 1.88 + 0.90 - 1.04 + 2.25 + 1.54 + 0.35 - 7.57 + 3 Kab.Lamongan 3.40 + 1.71 + 0.07 - 2.10 + 0.21 - 1.62 + 0.83 - 1.02 + 0.82 - 1.05 + 4 Kab.Bojonegoro 1.78 + 1.72 + 12.85 + 1.66 + 0.29 - 1.73 + 0.49 - 1.07 + 1.06 + 1.37 + 5 Kab.Gresik 0.57 - 1.29 + 2.05 + 2.48 + 1.99 + 1.12 + 1.52 + 1.66 + 0.39 - 1.19 + 6 Kab.Sidoarjo 0.22 - 0.54 - 0.11 - -2.64 - 1.79 + 0.81 - 1.02 + 1.42 + 0.31 - 0.86 - 7 Kab.Mojokerto 1.52 + 2.22 + 0.65 - 1.68 + 1.45 + 1.20 + 0.68 - 1.06 + 0.45 - 1.41 + 8 Kota Mojokerto 0.08 - 0.60 - 0.00 - 0.00 - 0.60 - 0.78 - 2.60 + 1.09 + 0.27 - 0.93 - 9 Kab.Jombang 1.96 + 0.96 - 0.71 - 1.04 + 0.43 - 0.96 - 0.77 - 0.88 - 0.58 - 0.65 - 10 Kab.Pasuruan 1.60 + 2.31 + 0.46 - 0.79 - 1.27 + 1.24 + 1.63 + 1.53 + 0.86 - 0.90 - 11 Kota Pasuruan 0.27 - 0.48 - 0.06 - -0.24 - 0.65 - 0.82 - 1.89 + 0.83 - 2.27 + 0.95 - 12 Kab.Bangkalan 2.33 + 1.46 + 0.71 - 1.87 + 0.15 - 1.19 + 0.57 - 1.04 + 2.12 + 1.38 + 13 Kab.Sampang 2.95 + 1.05 + 4.17 + 1.49 + 0.04 - 1.07 + 0.30 - 1.06 + 0.68 - 1.18 + 14 Kab.Pamekasan 3.25 + 1.90 + 0.54 - 0.96 - 0.11 - 1.07 + 0.73 - 1.02 + 1.43 + 0.96 - 15 Kab.Sumenep 3.30 + 1.40 + 4.50 + 1.68 + 0.09 - 1.49 + 0.08 - 1.02 + 0.53 - 1.07 +

Lanjutan Tabel 4.8 SWP 1 Sektor ke 6 7 8 9 LQ n RPr n LQ n RPr n LQ n RPr n LQ n RPr n 1 Kota Surabaya 1.35 + 0.90 - 1.54 + 0.90 - 1.19 + 0.94 - 0.97 - 1.17 + 2 Kab.Tuban 0.49 - 0.88 - 0.26 - 0.90 - 0.92 - 1.09 + 0.53 - 1.08 + 3 Kab.Lamongan 0.86 - 1.12 + 0.23 - 0.66 - 0.70 - 1.28 + 0.99 - 1.89 + 4 Kab.Bojonegoro 0.53 - 1.03 + 0.50 - 0.71 - 0.88 - 1.06 + 1.05 + 1.05 + 5 Kab.Gresik 0.69 - 1.09 + 0.45 - 0.70 - 0.66 - 0.88 - 0.55 - 1.41 + 6 Kab.Sidoarjo 0.93 - 0.89 - 1.71 + 1.17 + 0.27 - 0.82 - 0.57 - 1.13 + 7 Kab.Mojokerto 0.80 - 0.85 - 0.46 - 1.03 + 0.29 - 1.20 + 0.83 - 1.31 + 8 Kota Mojokerto 1.16 + 0.81 - 2.11 + 0.84 - 1.42 + 0.75 - 2.14 + 0.99 - 9 Kab.Jombang 1.12 + 1.06 + 0.61 - 0.99 - 0.78 - 1.38 + 1.34 + 0.94 - 10 Kab.Pasuruan 0.71 - 0.86 - 0.41 - 0.85 - 0.73 - 0.95 - 1.07 + 1.18 + 11 Kota Pasuruan 1.14 + 0.81 - 1.80 + 0.55 - 1.54 + 0.78 - 1.33 + 1.15 + 12 Kab.Bangkalan 0.87 - 0.96 - 0.96 - 0.53 - 0.84 - 0.66 - 1.59 + 1.13 + 13 Kab.Sampang 0.84 - 1.05 + 0.34 - 0.76 - 0.67 - 0.97 - 1.34 + 1.22 + 14 Kab.Pamekasan 0.50 - 1.02 + 0.63 - 0.88 - 1.27 + 0.91 - 1.84 + 1.22 + 15 Kab.Sumenep 0.71 - 1.20 + 0.34 - 0.80 - 0.87 - 1.09 + 1.01 + 1.13 +

74

Dari Tabel 4.8 diatas, dapat diketahui bahwa hanya di Kota Surabaya yang tidak terdapat sektor yang dominan baik dari pertumbuhan maupun kontribusinya. Sebaliknya untuk sektor yang dominan baik dari pertumbuhan maupun kontribusinya ditunjukkan oleh Kabupaten Tuban adalah pertanian; pertambangan dan penggalian; serta listrik, gas dan air bersih. Di Kabupaten Lamongan adalah pertanian. Di Kabupaten Bojonegoro adalah pertanian; pertambangan dan penggalian; bangunan dan jasa-jasa. Di Kabupaten Gresik adalah penggalian; industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih. Di Kabupaten Sidoarjo adalah listrik, gas dan air bersih; pengangkutan dan persewaan. Di Kabupaten Mojokerto: pertanian; industri pengolahan. Di Kota Mojokerto adalah listrik, gas dan air bersih. Di Kabupaten Jombang adalah perdagangan. Di Kabupaten Pasurauna adalah pertanian; industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; jasa-jasa. Di Kabupaten Bangkalan: pertanian; bangunan; jasa-jasa. Di Kabupaten Sampang adalah pertanian; pertambangan dan penggalian; jasa-jasa. Di Kabupaten Pamekasan adalah pertanian; jasa-jasa. Dan di Kabupaten Sumenep adalah pertanian; pertambangan dan penggalian; serta jasa-jasa

Dilihat dari sektor yang dapat dipacu menjadi kegiatan yang dominan di Kota Surabaya adalah sektor listrik, gas dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; serta keuangan, persewaaan dan jasa perusahaan. Di Kabupaten Tuban adalah sektor industri pengolahan; bangunan; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan jasa-jasa. Di Kabupaten Lamongan adalah pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta jasa-jasa. Di kabupaten Bojonegor adalah sektor industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; perdagangan, hotel dan restoran; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Di Kabupaten Gresik adalah sektor pertanian; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; dan jasa-jasa. Di Kabupaten Sidoarjo adalah sektor industri pengolahan; dan jasa-jasa. Di Kabupaten Mojokerto adalah sektor pertambangan dan penggalian; listrik, gas dan air bersih; bangunan; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan jasa-jasa. Di Kota Mojokerto

adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan jasa-jasa. Di Kabupaten Jombang adalah sektor pertanian; pertambangan dan penggalian; keungan, persewaan dan jasa perusahaan; serta jasa-jasa. Di Kabupaten Pasuruan adalah tidak terdapat sektor yang dapat dipacu menjadi kegiatan yang dominan. Di Kota Pasuruan adalah sektor listrik, gas dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Di Kabupaten Bangkalan adalah sektor pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih. Di Kabupaten Sampang adalah sektor industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran. Di kabupaten Pamekasan adalah sektor industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; serta keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Di Kabupaten Sumenep adalah sektor industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.

Bila dilihat dari sektor yang sedang mengalami penurunan yakni untuk Kota Surabaya terdiri dari sektor listrik, gas dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keungan, persewaan dan jasa perusahaan. Untuk Kabupaten Sidoarjo yakni sektor industri pengolahan. Untuk Kota Mojokerto yakni sektor perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa. Untuk Kabupaten Jombang yakni sektor pertanian; dan jasa-jasa. Untuk Kota Pasuruan yakni sektor listrik, gas dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Serta di Kabupaten Pamekasan yakni sektor bangunan; dan keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Sebaliknya untuk kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, dan Kabupaten Sumenep tidak ada sektor yang sedang mengalami penurunan.

Bila dilihat dari sektor yang tidak potensial baik dari kriteria pertumbuhan maupun kontribusinya maka di Kota Surabaya adalah sektor pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan. Di Kabupaten Tuban yakni sektor perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi. Di Kabupaten Lamongan yakni pengangkutan dan komunikasi. Di Kabupaten Bojonegoro yakni pengangkutan dan komunikasi. Di Kabupaten Gresik yakni pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Di Kabupaten Sidoarjo yakni pertanian; pertambangan dan penggalian; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; serta keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Di Kabupaten Mojokerto yakni sektor perdagangan, hotel dan restoran. Di Kota Mojokerto yakni pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; bangunan. Di kabupaten Jombang yakni sektor industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; bangunan; pengangkutan dan komunikasi. Di Kabupaten Pasuruan yakni sektor pertambangan dan penggalian; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Untuk Kota Pasuruan yakni sektor pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan. Dan di Kabupaten Bangkalan yakni sektor perdagangan, hotel dan restoran; pangankutan dan komunikasil dan keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Dan selanjutnya di Kabupaten Sampang yakni sektor pengangkutan dan komunikasi; dan keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Di Kabupaten Pamekasan yakni sektor pertambangan dan penggalian; dan pengangkutan dan komunikasi; serta di Kabupaten Sumenep sektor yang tidak potensial baik dari kriteria pertumbuhan maupun kontribusinya yakni terdiri dari sektor pengangkutan dan komunikasi.

4.2.1.4 Analisis Shift-Share dengan Keunggulan Spesialisasi dan Kompetitif