BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.8 Analisis Path
Path analysis atau analisis jalur digunakan bertujuan untuk menganalisis pola hubungan diantara variabel. Model ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat varabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Path atau analisis jalur adalah koefisien regresi yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku (Z-score). (Ridhuan dan Kuncoro dalam Supriyanto dan Maharani, 2013:74).
Perhitungan statistik dalam analisis jalur menggunakan analisis regresi yang digunakan sebagai alat dalam penelitian ini dan dibantu dengan software SPSS for Windows versi 16 sebagai alat bantu dalam pengolahan data koefisien jalur yang diambil adalah standardized coefficient (beta) pada output SPSS. Hasil pengolahan data dapat ditampilkan sebagai berikut:
4.1.8.1 Hasil Uji Pengaruh Variabel Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Tabel 4.14
Uji Simultan X, Z terhadap Y
Uji Regresi Hasil Uji F R Square Signifikansi Keterangan
X, Z, terhadap Y
10,911 0,377 0,000 Berpengaruh
Sumber: Data diolah, 2020
Berdasarkan hasil uji regresi pengaruh variabel Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) (X) dan Lingkungan Kerja (Z) terhadap variabel Kinerja Pegawai (Y), secara simultan menunjukkan hasil uji F sebesar 10,911 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,005, dengan nilai R Square sebesar 0,377 (37,7%). Dengan demikian dapat disimpulkan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dan Lingkungan Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel Kinerja Pegawai dengan besaran kontribusi 37,7%. Kontribusi sisa nya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
4.1.8.2 Hasil Uji Pengaruh Variabel Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Terhadap Kinerja Pegawai
Tabel 4.15
Pengaruh X terhadap Y
Uji Regresi Standardized
Coefficients Beta
R Square Signifikansi Keterangan
X terhadap Y 0,592 0,377 0,000 Berpengaruh
Sumber: Data diolah, 2020
Diketahui persamaan analisis jalur yang diperoleh variabel Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yaitu sebagai berikut:
Y = 0,592
Nilai standardized coefficient beta menunjukkan besarnya kontribusi pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap kinerja pegawai sebesar 0,592. Pada model summary menunjukkan R Square memiliki hasil kontribusi yang kecil, yakni hanya di angka 0,377 (37,7%). Sisa besaran kontribusi berasal dari pengaruh variabel lainnya diluar yang diteliti. Dalam hal ini adapun kriterianya yaitu apabila t hitung > t tabel atau signifikansi t < 0,05 maka ada pengaruh signifikan variabel independen terhadap variabel dependen. Intrepetasi dari output regresi antara pengaruh pendidikan dan pelatihan (diklat) (X) terhadap kinerja pegawai (Y) memunculkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Angka ini lebih kecil dari 0,05. Bisa disimpulkan bahwasanya hasil uji regresi pendidikan dan pelatihan (diklat) (X) terhadap kinerja pegawai (Y) adalah signifikan atau pendidikan dan pelatihan (diklat) berpengaruh secara langsung terhadap kinerja pegawai.
4.1.8.3 Hasil Uji Pengaruh Variabel Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Terhadap Lingkungan Kerja
Tabel 4.16
Pengaruh X terhadap Z
Uji Regresi Standardized
Coefficients Beta
R Square Signifikansi Keterangan
X terhadap Z 0,382 0,146 0,016 Berpengaruh
Sumber: Data diolah, 2020
Diketahui persamaan analisis jalur yang diperoleh variabel Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yaitu sebagai berikut:
Y = 0,382
Nilai standardized coefficient beta menunjukkan besarnya kontribusi pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap Lingkungan Kerja sebesar 0,382. Pada model summary menunjukkan R Square memiliki hasil kontribusi yang kecil, yakni hanya di angka 0,146 (14,6%). Sisa besaran kontribusi berasal dari pengaruh variabel lainnya diluar yang diteliti. Dalam hal ini adapun kriterianya yaitu apabila t hitung > t tabel atau signifikansi t < 0,05 maka ada pengaruh signifikan variabel independen terhadap variabel dependen. Intrepetasi dari output regresi antara pengaruh pendidikan dan pelatihan (diklat) (X) terhadap lingkungan kerja (Z) memunculkan nilai signifikansi sebesar 0,016. Angka ini lebih kecil dari 0,05. Bisa disimpulkan bahwasanya hasil uji regresi pendidikan dan pelatihan (diklat) (X) terhadap lingkungan kerja (Z) adalah signifikan atau pendidikan dan pelatihan (diklat) berpengaruh secara langsung terhadap lingkungan kerja.
4.1.8.4 Hasil Uji Pengaruh Variabel Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Tabel 4.17 Pengaruh Z terhadap Y
Uji Regresi Standardized
Coefficients Beta
R Square Signifikansi Keterangan
Z terhadap Y 0,053 0,377 0,714 Tidak
Berpengaruh Sumber: Data diolah, 2020
Diketahui persamaan analisis jalur yang diperoleh variabel Lingkungan Kerja yaitu sebagai berikut:
Y = 0,053
Nilai standardized coefficient beta menunjukkan besarnya kontribusi Lingkungan Kerja terhadap Kinerja pegawai sebesar 0,053. Pada model summary menunjukkan R Square memiliki hasil kontribusi yang kecil, yakni hanya di angka 0,377 (37,7%). Sisa besaran kontribusi berasal dari pengaruh variabel lainnya diluar yang diteliti. Dalam hal ini adapun kriterianya yaitu apabila t hitung > t tabel atau signifikansi t < 0,05 maka ada pengaruh signifikan variabel independen terhadap variabel dependen. Intrepetasi dari output regresi antara lingkungan kerja (Z) terhadap kinerja pegawai (Y) memunculkan nilai signifikansi sebesar 0,714. Angka ini lebih besar dari 0,05. Bisa disimpulkan bahwasanya hasil uji regresi lingkungan kerja (Z) terhadap kinerja pegawai (Y) adalah tidak signifikan atau lingkungan kerja tidak berpengaruh secara langsung terhadap lingkungan kerja.
4.1.8.5 Hasil Uji Lingkungan Kerja sebagai Variabel Intervening atau Mediasi dalam Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) (X) terhadap Kinerja Pegawai (Y) Pada Pemerintah Kota Batu.
Pengujian terhadap pengaruh mediasi antar variabel independen yaitu Pelatihan dan pendidikan (X) dan variabel dependen yaitu kinerja pegawai (Y) melalui variabel mediasi Lingkungan kerja (Z) dilakukan dengan perhitungan sobel, uji sobel merupakan uji yang digunakan untuk melihat pengaruh tidak langsung antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam hal ini uji sobel dilakukan melalui perhitungan online menggunakan test sobel online dengan hasil sebagai berikut:
Gambar 4.3 Sobel Test Online
Berdasarkan output nilai Sobel Test Statistic sebesar 0.723 yang berarti lebih kecil dari 1,95. Maka dengan demikian model pengaruh tidak langsung dari variabel pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap kinerja pegawai melalui lingkungan kerja ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja tidak mampu menjadi perantara atau mediasi yang baik hubungan antara pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap kinerja pegawai.
4.1.8.6 Pengaruh Langsung dan Tidak langsung
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara langsung variabel pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kinerja pegawai melalui motivasi kerja dengan pengaruh total sebesar 0,382 + (0,053 x 0,592) = 0,413. Berikut disajikan hasil analisis jalur dijelaskan dalam gambar diagram jalur dibawah ini:
Gambar 4.4 Model Analisis Jalur
0,592
(0,000)
0,382 0,053
(0,016) (0,016) (0,714)
Sumber: Data diolah, 2020
Diagram jalur diatas menjelaskan mengenai ditolaknya sebuah mediasi dari pengaruh tidak langsung pendidikan dan pelatihan (diklat) (X) terhadap kinerja pegawai (Y) melalui lingkungan kerja (Z). Dilihat dari hasil uji sobel tes pada
Pendidikan dan
gambar 4.3 di atas, hasil pengujian regresi menolak hipotesis mengenai lingkungan kerja yang dapat menjadi variabel mediasi atau intervening. Hal ini dikarenakan terputusnya hubungan jalur dari sebuah hubungan pengaruh, dikarenakan tidak berpengaruhnya hasil uji regresi pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap lingkungan kerja (0,016<0,05). Adapun untuk pengaruh langsung variabel pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap variabel kinerja memberikan hasil yang positif dan signifikan.