• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pelaksanaan Pendidikan Karakter dalam

BAB IV: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

D. Analisis Pelaksanaan Pendidikan Karakter dalam

1. Perencanaan

Perencanaan pelaksanaan pendidikan karakter dalam Pendidikan Agama Islam di SD Gayamsari 02 Semarang saat penyusunan rencana pembelajaran, yaitu silabus dan RPP. Perencanaan pendidikan karakter ini sesuai dengan Pedoman Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah yang dikeluarkan oleh Kemendiknas tahun 2010, yakni dalam perencanaan Pendidikan Karakter dalam mata pelajaran dicantumkan dalam silabus dan RPP. Dalam pembuatan silabus dan RPP ada satu kolom untuk nilai pendidikan karakter yang dikembangkan.24 Dari hasil penelusuran peneliti di dalam silabus dan RPP PAI, karakter yang dikembangkan hanya religius, jujur, tanggung jawab dan peduli sosial.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan pendidikan karakter dalam Pendidikan Agama Islam di SD Gayamsari 02 Semarang dengan cara

23

Wawancara dengan Pak Syahri, S.Ag., Guru PAI, Sabtu, 21 Februari 2015.

24

Kementerian Pendidikan Nasional, Kerangka Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran 2010, hlm. 19.

kegiatan intrakurikuler.25 Maksud kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui tatap muka di dalam kelas dan kegiatan mandiri di luar kelas sesuai dengan Standar Isi (Pasal 1 ayat 5).26

Pelaksanaan pendidikan karakter dalam PAI di SD Gayamsari 02 Semarang melalui kegiatan intrakurikuler dengan mengintegrasikan 18 nilai karakter dalam semua materi pembelajaran PAI.27 Dari hasil observasi pembelajaran kelas V dan kelas VI Semester 2 dapat diketahui pelaksanaan nilai-nilai karakter dalam PAI, yaitu:

a. Nilai karakter religius dengan cara berdoa bersama-sama dengan membaca surat-surat pendek, kebiasaan berinfak, dan salat duhur berjamaah.

b. Nilai karakter jujur dengan cara berkata jujur saat tidak membawa juz amma.

c. Nilai karakter bersahabat/komunikatif dengan cara guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya dan mengungkapkan pendapat secara bebas, guru bersedia menjawab pertanyaan dari peserta didik serta membiasakan jabat tangan.

25

Wawancara dengan Bu Tatik Suharyani, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah, Selasa, 24 Febrauri 2015.

26

Peraturan Menteri Agama No. 16 Tahun 2010, Pengelolaan Pendidikan Agama Pada Sekolah, Pasal 1 Ayat (5), hlm. 3.

27

Wawancara dengan Bu Khomsatun, M.Pd., Kepala Sekolah SD Gayamsari 02 Semarang, Selasa, 24 Februari 2015.

d. Nilai karakter tanggungjawab dengan cara peserta didik berhasil menghafal nama-nama 25 Nabi yang dijadikan PR. e. Nilai karakter mandiri dengan cara peserta didik membawa

buku tugas dan buku paket masing-masing.

f. Nilai karakter semangat kebangsaan dengan cara memajang beberapa foto pahlawan di dalam kelas.

g. Nilai karakter cinta tanah air dengan cara memajang foto presiden/wakil presiden, dan memajang lambang negara di dalam kelas.28

Pelaksanaan pendidikan karakter dalam PAI di SD Gayamsari 02 Semarang menggunakan berbagai metode untuk menunjang keberhasilan pembelajaran maupun pendidikan karakternya. Adapaun metode-metode tersebut adalah

a. Metode mengajarkan. Salah satu unsur penting pada pendidikan karakter dalam PAI di SD Gayamsari 02 Semarang adalah mengajarkan nilai-nilai penidikan karakter itu sendiri, sehingga peserta didik memiliki gagasan konseptual tentang nilai-nilai pemandu perilaku yang bisa dikembangkan dalam mengembangkan karakter pribadinya. Pemahaman konseptual ini pun juga mesti menjadi bagian dari pemahaman pendidikan karakter itu sendiri. Sebab anak-anak akan banyak belajar dari pemahaman dan

28

Observasi Pembelajaran Kelas V dan VI Semester 2, 17-18 Februari 2015.

pengertian tentang nilai-nilai pendidikan karakter yang dipahaminya dalam setiap perjumpaan dalam pembelajaran. b. Metode keteladanan. Keteladanan adalah metode yang

paling memungkinkan keberhasilannya dalam membentuk karakter peserta didik, karena peserta didik akan meniru apa yang dilihatnya. Di SD Gayamsari 02 Semarang ini, metode yang paling menonjol adalah metode keteladanan, terutama dalam PAI. Guru mencontohkan langsung tindakan-tindakan yang mencermikan karakter yang baik bagi peserta didik, seperti: saat melakukan salat duhur berjamaah, guru mencontohkan langsung hal-hal yang harus dilakukan peserta didik. Dalam hal kedisiplinan juga demikian yaitu guru sampai di sekolah 10 menit sebelum pelajaran di mulai, saling menyapa, membudayakan jabat tangan, membuang sampah pada tempatnya turut dicontohkan oleh guru PAI. Dari metode keteladanan di SD Gayamsari 02 Semarang, dapat diketahui bahwa guru PAI mengajarkan bentuk keteladanan dalam hal ibadah, kedisiplinan dan akhlak. c. Metode refleksi. Karakter yang ingin dibentuk oleh SD

Gayamsari 02 Semarang ini melalui berbagai macam program dan kebijakan yang senantiasa perlu dievaluasi dan direfleksikan secara berkesinambungan dan kritis. Refleksi merupakan kemampuan sadar khas manusia. Kemampuan sadar ini SD Gayamsari 02 Semarang mampu mengatasi dan meningkatkan pendidikan karakter.

Pelaksanaan pendidikan karakter dalam PAI di SD Gayamsari 02 Semarang di atas, dilihat dari segi bentuk kegiatannya menurut peneliti bahwa sebenarnya ada beberapa pelaksanaan pendidikan karakter dalam PAI yang sudah ada sebelum SD Gayamsari 02 Semarang ditunjuk sebagai sekolah piloting pendidikan karakter. Misalnya, pelaksanaan nilai karakter religius berupa berdoa sebelum pelajaran dimulai, salat duhur berjamaah, dan berinfaq. Selain itu, pelaksanaan nilai karakter cinta tanah air berupa memajang foto presiden dan wakilnya, memajang lambang negara, upacara bendera tiap hari senin dan menyanyikan lagu kebangsaan. Kegiatan-kegiatan tersebut sudah umum dilaksanakan sejak lama oleh lembaga-lembaga sekolah lain.

Berdasarkan hasil penelitian selama di lapangan, muncul nilai karakter yang lain yang belum dirumuskan oleh pihak sekolah, tetapi pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik bahkan menjadi nilai karakter yang paling menonjol, yaitu nilai karakter disiplin dan toleransi. Nilai karakter disiplin ditunjukkan dengan tidak ada peserta didik dan guru yang terlambat memasuki kelas. Peserta didik selalu patuh pada peraturan, seperti dilarang makan di kelas saat jam istirahat, dilarang membawa HP, dan berbagai peraturan lainnya.

Sedangkan nilai karakter toleransi ditunjukkan dengan tidak adanya perlakuan diskriminasi antara guru dengan peserta didik yang beragama non Islam ketika pelajaran PAI begitu

pula dengan sesama peserta didik.29 Selain itu, dari pihak sekolah juga membuatkan program untuk mengajarkan nilai toleransi kepada peserta didik, seperti: adanya doa pagi bagi pegawai/peserta didik yang beragama non Islam, mengadakan perayaan hari raya Natal atau hari raya agama lain di sekolah yang diikuti seluruh keluarga SD Gayamsaari 2 Semarang dan disediakan ruang khusus agama bagi peserta didik yang beragama non Islam. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan karakter dalam PAI di SD Gayamsari 02 Semarang juga bersifat multikultural.

Pelaksanaan pendidikan karakter dalam PAI di SD Gayamsari 02 Semarang menurut peneliti tidak berbeda dengan pelaksanaan pembelajaran pada umumnya, hanya saja perbedaannya terletak pada perencanaan yaitu nilai-nilai pendidikan karakter di diintegrasikan dalam pembelajaran. Apabila jika tidak ada program pendidikan karakter pun, pendidikan agama sebenarnya sudah cukup untuk menanamkan nilai-nilai yang baik bagi peserta didik. Hanya saja dengan adanya program pendidikan karakter dalam PAI di SD Gayamsari 02 Semarang menjadikan pelaksanaannya lebih terarah yaitu adanya perencanaan dan pelaksanaan.

Berdasarkan hasil penelitian dengan adanya pendidikan karakter dalam PAI di SD Gayamsari 02 Semarang ini

29 Observasi Pembelajaran Kelas VI Semester 2, Selasa, 17 Februari 2015.

menimbulkan dampak yang positif bagi peserta didik. Semakin tinggi kelasnya maka akan terlihat karakternya semakin baik, seperti:

a. Lebih disiplin dalam berseragam maupun saat mengikuti pelajaran. Mudah dididik, tidak perlu menunggu diperintah. Peserta didik secara otomatis akan melaksanakan tata tertib dan kebiasaan yang sering diajarkan.

b. Lebih bertanggung jawab dan lebih sopan. Seperti selalu mengerjakan tugas tepat waktu, menyapa dan berjabat tangan ketika bertemu dengan guru atau pegawai.

c. Semakin mandiri dengan membawa peralatan sekolah masing-masing.

d. Lebih religius, pada jenjang kelas yang lebih tinggi rata-rata peserta didik sudah hafal dengan asmaul husna serta selalu melaksanakan salat duhur berjamaah.

Hal ini menunjukkan pelaksanaan pendidikan karakter dalam PAI di SD Gayamsari 02 Semarang terbilang bagus karena mampu membentuk karakter peserta didik.

Dokumen terkait