• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Deskriptif Karyawan

Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara berstruktur kepada 30 orang karyawan PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan. Berikut ini adalah karakteristik karyawan yang diminta jawabannya ditinjau dari segi jabatan, usia, jenis kelamin, pendidikan dan lama bekerja.

a. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jabatan Tabel 4.1 Jabatan Karyawan Jabatan Frekuensi (Orang) Persentase (%) Front Office 12 40 Back Office 18 60 Jumlah 30 100

Sumber : Hasil penelitian tahun 2008 (data diolah)

b. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Usia Tabel 4.2 Usia Karyawan Usia (tahun) Frekuensi (orang) Persentase (%) 23-28 8 26.68 29-34 9 30,00 35-40 13 43.33 Jumlah 30 100 Sumber : Hasil Penelitian tahun 2008 (data diolah)

c. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.3

Jenis Kelamin karyawan Jenis Kelamin Frekuensi

(orang) Persentase (%) Laki-laki 12 40 Perempuan 18 60 Jumlah 30 100 Sumber : Hasil Penelitian tahun 2008 (data diolah)

d. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.4 Pendidikan Karyawan Pendidikan Frekuensi (orang) Persentase (%) Sarjana (S1) 17 56.67 Diploma (D3) 13 43.33 Jumlah 30 100

Sumber : Hasil Penelitian tahun 2008 (data diolah)

e. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4.5

Lama Bekerja Karyawan Lama Bekerja (tahun) Frekuensi (orang) Persentase (%) 1-2 4 13.33 3-4 12 40,00 >4 14 46.67 Jumlah 30 100 Sumber : Hasil Penelitian tahun 2008 (data diolah)

2. Analisis Deskriptif Jawaban Karyawan

Dari pertanyaan yang diberikan penulis kepada karyawan maka penulis memperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6

Tabulasi Jawaban Karyawan

Pertanyaan YA TIDAK Frekuensi (Orang) Persentase (%) Frekuensi (Orang) Persentase (%) 1 20 66.67 10 33.33 2 17 56.66 13 43.33 3 17 56.66 13 43.33 4 17 56.66 13 46.67 5 18 59.60 12 40.00 6 16 53.33 14 46.67 7 19 63.33 11 36.67 8 16 53.33 14 46.67 9 17 56.67 13 43.33

Dari Tabel 4.6 diatas dapat disimpulkan bahwa untuk pertanyaan pertama karyawan yang menjawab ya sebesar 66.67% dan yang menjawab tidak sebesar 33.33%. Untuk pertanyaan kedua, pertanyaan ketiga dan pertanyaan keempat karyawan yang menjawab ya sebesar 56.66% dan yang menjawab tidak sebesar 43.33%. Untuk pertanyaan kelima karyawan yang menjawab ya sebesar 59.60% dan yang menjawab tidak sebesar 40.00%. Untuk pertanyaan keenam yang menjawab ya sebesar 53.33% dan yang menjawab tidak sebesar 46.67%. Untuk pertanyaan ketujuh karyawan yang menjawab ya sebesar 63.33% dan yang menjawab tidak sebesar 36.67%. Untuk pertanyaan kedelapan karyawan yang menjawab ya sebesar 53.33% dan yang menjawab tidak sebesar 46.67%, dan untuk pertanyaan kesembilan karyawan yang menjawab ya sebesar 56.67% dan yang menjawab tidak sebesar 43.33%.

Adapun jawaban karyawan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penulis:

1. Pertanyaan Pertama : “Apakah Sistem informasi sangat berguna dalam pelaksanaan setiap aspek kegiatan dalam perusahaan?”

Karyawan PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan telah mempergunakan sistem komputerisasi dalam pengolahan datanya. Dengan komputerisasi maka laporan (informasi) dapat diterima dengan benar. Teknologi komputer yang merupakan pendukung dari sistem informasi cepat mengalami perubahan dan sebaliknya tidak didukung oleh perkembangan dari konsep sistem informasi itu sendiri yang cenderung berkembang lamban.

Karyawan PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan dalam menjalankan kegiatan operasional perbankan menggunakan pelayanan sistem informasi untuk menjamin kelancaran seluruh aktivitas-aktivitasnya, baik yang berkaitan dengan keputusan, arus komunikasi informasi maupun dengan memanfaatkan bantuan perangkat komputer. Sistem informasi yang merupakan integrasi dari berbagai fungsi membentuk kegiatan yang efektif, baik dari segi operasional maupun dari segi fungsional.

2. Pertanyaan Kedua : “Apakah penerapan sistem informasi yang modern banyak diperoleh pada PT.BPR Prima Tata Patumbak?”

Berdasarkan jawaban yang diberikan karyawan baik dari frontoffice maupun backoffice, penulis memperoleh gambaran bahwa sistem informasi yang modern banyak diperoleh pada PT. BPR. Adapun informasi yang diperoleh berasal dari sumber internal dan sumber eksternal. Informasi internal berasal dari lingkungan dalam bank sendiri, yaitu informasi yang berkaitan dengan masing-

masing aktivitas perbankan, yang diperoleh secara reguler dari masing-masing seksi, serta informasi yang disampaikan PT. BPR Prima Tata Patumbak itu tersaji dalam bentuk laporan manajemen dan formulir yang disampaikan kepada masing- masing kepala seksi.

Informasi ekternal diperoleh dari pihak-pihak yang berhubungan dengan PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan yang bermanfaat untuk laporan-laporan kebijaksanaan pihak PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan yang menyangkut kegiatan operasional perusahaan. Adapun sumber-sumber informasi eksternal tersebut adalah berasal dari Bank Indonesia, pers dan pihak-pihak lain yang memanfaatkan jasa-jasa perbankan dari PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan. 3. Pertanyaan Ketiga : “Apakah Penggunaan sistem informasi manajemen

dalam setiap aspek kegiatan PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan sangat diperlukan?”.

Penggunaan sistem informasi manajemen dalam kegiatan operasional oleh seluruh karyawan yang ada pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan sangat perlu dan penting karena dengan adanya sistem informasi manajemen ini kegiatan perusahaan memang lebih berjalan dengan efektif dan efisien.

4. Pertanyaan Keempat : “Apakah perusahaan sudah cukup banyak memiliki teknisi-teknisi yang handal dalam pemograman komputer?”.

Perusahaan sudah memiliki banyak teknisi-teknisi yang handal dalam pemrograman komputer dan teknisi-teknisi tersebut selalu bersedia untuk melayani kebutuhan setiap bagian dalam perusahaan apabila mereka kesulitan dalam menjalankan suatu program komputer.

5. Pertanyaan Kelima : “Apakah manfaat yang diterima oleh PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan dengan adanya sistem informasi sangat memberikan peranan penting?”.

Penggunaan komputer sebagai alat sistem informasi manajemen telah memberikan manfaat yang banyak bagi PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan. Hal ini dapat kita lihat dari:

a. Waktu penyampaian informasi yang lebih cepat melalui pemrosesan data pada perusahaan.

b. Tenaga kerja yang bertugas pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan relatif berkurang atau dengan kata lain yang dulunya kegiatan dilakukan secara manual dan memerlukan banyak tenaga kerja, sekarang hanya dengan menggunakan mesin saja.

c. Dengan adanya sistem komputer maka penyajian data lebih tepat dan lebih mudah dipercayai. Kesalahan pengisian data dapat lebih diminimalisir. d. Informasi yang diperoleh oleh seluruh karyawan yang membutuhakan

inforamsi lebih akurat, relevan dan up-to date

Pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan sistem informasi manajemen menjadi suatu jaringan yang mendukung dan berfungsi sebagai penyedia produk informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu yang diperlukan sebagai input dalam proses manajemen, alasan dibangunnya suatu sistem informasi ini adah akibat mordenisasi dunia usaha yang mengharuskan perusahaan mengikuti model sistem informasi yang lebih maju, cepat dan akurat. Upaya tersebut tidak hanya sekedar mengikuti arus zaman saja tetapi lebih dari itu.

Sistem informasi manajemen ternyata memberikan suatu nilai tertentu. Nilai suatu aplikasi sistem informasi bisa ekonomi maupun non ekonomis. Manfaat ekonomis adalah yang menyebabkan perbaikan dalam menghasilkan atau memperkecil biaya sedangkan manfaat non ekonomis adalah yang berhubungan dengan mutu hidup.

Manfaat ekonomis yaitu bentuk keuntungan akibat adanya pengolahan informasi yang lebih cepat dan akurat, cermat, relevan, serta tepat waktu. Hal ini dapat dilihat dari transaksi dan distribusi informasi yang berjalan dengan cepat dan mudah diperoleh sehingga tidak memboroskan biaya. Juga dapat dilihat dari waktu kerja yang digunakan, dimana pekerjaan lebih cepat selesai. Sehingga waktu lebur yang digunakan para karyawan dan biaya operasi dapat dikurangi.

Manfaat non ekonomis yaitu adanya dukungan ingormasi yang baik dalam pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan lebih baik dengan adanya sistem informasi. Sajian informasi lebih teliti dan lengkap. Informasi adalah sumber data yang penting, sehingga diperlukan suatu sistem yang berkaitan dengan segenap pelaksanaan operasi perusahaan untuk menciptakan partisispasi dalam membangun sistem informasi. Usaha ini akan meningkatkan kontinuitas dukungan sistem informasi bagi organisasi.

6. Pertanyaan Keenam : “Apakah dukungan sistem informasi bagi pelaksananaan kegiatan operasional organisasi PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan sangat penting?”.

Dukungan sistem informasi bagi pelaksanaan operasi organisasi perbankan antara lain:

2. Filling lebih mudah, karena diatur oleh sistem komputer 3. Mengurangi tenaga kerja yang diperlukan

4. Pelaksanaan aktivitas lebih cepat

5. Rencana-rencana ynag telah tersusun rapi dan belum dioperasikan dapat disimpan dengan aman dan dapat diperoleh dengan segera sewaktu-waktu bila diperlukan.

Sistem informasi manajemen yang ada pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan merupakan upaya perubahan sistem kepada bentuk sistem informasi yang lebih modern melalui pemasukan sistem pelayanan komputer di dalam pengolahan dan maupun penyajian informasi.

Perangkat komputer diberlakukan untuk semua bagian termasuk direksi dan dengan memakai sistem LAN (Local Area Network). Seluruh data terekam di pusat data sehingga jika direksi membutuhkan data dari bagian manapun akan dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat. Misalnya membuat laporan untuk komisaris Bank Indonesia yang secara manual dikerjakan membutuhkan waktu 3 bulan kini hanya dapat diselesaikan dalam beberapa hari saja. Sehingga dapat dikataan bahwa manfat penggunaan komputer memang benar-benar diperoleh, terutama aspek kecepatan pengolahan dan penyajian data atau informasi, ketepatan dan kejelasan sajian informasi. Pemakai sistem ini bukanlah sekedar mengikuti perubahan arus zaman saja, tetapi lebih dari itu adalah akibat modernisasi dunia usaha yang mengharuskan pihak bank mengikuti sistem infiormasi yang maju, cepat dan akurat.

Pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan, kebutuhan akan informasi harus terlebih dahulu diketahui barulah kemudian menetapkan sistem yang

memenuhi kebutuhan itu. Hal ini disebabkan olah masing-masing fungsi organisasi dan individu pengambil keputusan didalamnya berbeda dalam kebutuhan dan pemanfaatan informasi. Dengan teknologi yang ada dahulu, menyebabkan mahalnya sistem yang disesuaikan untuk tiap individu, namun dengan adanya perkembangan perengkat keras, perangkat lunak, dan tentunya metode sistem informasi membuka peluang bagi manajer PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan untuk memiliki sistem yang sesuai dengan keputusan kritis yang harus diambil.

Hubungan antara data dan informasi adalah seperti bahan mentah dan barang jadi. Selanjutnya, informasi hanya akan memiliki nilai sepanjang dia mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan hasilnya lebih baik dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa informasi tersebut. Agar dapat berguna bagi proses pengambilan keputusan, maka informasi tersebut harus aktual, tersedia tepat waktu dan tepat guna. Jadi sistem informasi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk memproses data menjadi informasi. Lebih tepatnya adalah bahwa sistem informasi memproses data yang belum siap digunakan menjadi bentuk yang siap digunakan berupa informasi untuk pemakai yang bersangkutan.

7. Pertanyaan Ketujuh : “Apakah sistem informasi yang terdapat pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan terdiri dari unsur-unsur yang harus diperhatikan?”.

Semua sistem informasi pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan memiliki 3 (tiga) kegunaan utama yaitu: menghimpun data sebagai masukan,

kemudian memproses dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data,

up-dating dan lain-lain, serta memperoleh informasi sebagai outputnya.

Unsur-unsur sistem informasi yang terdapat pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan, meliputi:

a. Sistem informasi pemroses transaksi

Merupakan sistem pengolah data yang tugas utamanya adalah sistem pemroses transaksi pada tingkat operasional, dapat mempunyai input yang berasal dari luar (eksternal) maupun dari dalam.

b. Sistem informasi untuk manajer

Sistem ini diciptakan untuk membangkitkan informasi yang dapat digunakan bagi manajer untuk mengendalikan operasi, strategi, perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka pendek, pengendalian manajemen dan pemecahan masalah khusus. Dalam sistem yang komputeris, program secara terus-menerus memantau transaksi yang diproses atau yang baru digunakan untuk pengidentifikasian dan secara otomatis melaporkan lingkungan manajemen yang perlu mendapat perhatian manajer. Dengan bantuan sistem ini, manajer dapat dengan mudah mengendalikan operasional perusahaan/organisasi dan manajer dapat mengambil keputusan bisnis dengan cepat dan tepat karena manajer tersebut memperoleh informasi yang aktual.

c. Sistem informasi intelijen

Merupakan sistem pendukung manajerial untuk penyusunan perencanaan jangka panjang dan penganggaran operasi. Sistem ini bertugas mencari dan menganalisa informasi tentang lingkungan sosial, politik, hukum,

peraturan perundang-undangan dan ekonomi. Dari suatu negara/lebih, di samping juga untuk mengetahui tentang kesehatan dan prospek industri dari perusahaan dimana perusahaan yang bersangkutan berada. Di dalamnya juga berisi informasi tentang para pesaingnya. Sistem ini akan memberikan informasi perencanaan dan akan mengurangi jumlah waktu yang harus dihabiskan manajer untuk mengumpulkan informasi perencanaan sehingga manajer akan mempunyai waktu yang lebih banyak untuk melakukan tugas-tugas lainnya.

d. Sistem pendukung keputusan

Suatu sistem informasi yang dirancang untuk mendukung manajer dalam mengambil keputusan manajemen/organisasi. Oleh sebab itu sistem ini cenderung dirancang untuk melayani manajer dalam tingkat menengah (madya) maupun yang senior. Secara khusus, sistem ini menggunakan model. Model adalah serangkaian program, biasanya berisi persamaan matematik, yang menggambarkan masalah.tugas manajemen khusus. Dengan sedikit mengubah model atau data yang dimasukkan, maka manajer akan dapat menyelesaikan masalahnya.

Kecenderungan utama dalam pengembangan sistem informasi pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan tampaknya bermuara besar pada kemudahan bagi manajer untuk berkomunikasi dengan komputer, yakni penggunaan "bahasa produktivitas" yang seringkali juga disebut dengan "bahasa non-prosedural" atau apabila digunakan manajer maka disebut sebagai "bahasa penopang keputusan manajerial".

Bahasa produktivitas adalah bahasa komputer yang dikembangkan khusus, yang memungkinkan peningkatan produktivitas pemrograman. Bahasa ini mudah dipelajari dan diterima oleh manajer sebagai pengguna untuk keperluan mereka. Menggunakan bahasa demikian akan membuat manajer mampu berinteraksi secara efisien. Bahasa produktivitas kini menjadi "penjaga" dari era baru. Secara tradisional, program untuk pengolahan gaji (payroll), akuntansi biaya dan lain-lain telah disiapkan dan dimodifikasi oleh programmer dalam departemen pengolahan data. Tetapi dewasa ini, periode menunggu untuk program baruserta penyesuaian (modifikasi) program seperti yang diminta pengguna masih memerlukan waktu yang relatif lama, hal ini disebabkan masih sedikitnya tenaga programmer yang terampil.

Alternatif yang banyak dipilih PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan adalah mengembangkan program aplikasi lewat cara menguasai bahasa produktivitas, misalnya dengan jalan mengikuti pelatihan tentang bagaimana menggunakan program yang bersangkutan.

Sistem informasi dari suatu organisasi tidak akan pernah dapat diotomatisasikan sepenuhnya atau menyeluruh. Namun demikian suatu sistem informasi manajemen sangat mungkin dan praktis apabila didasarkan pada rencana keseluruhan yang bagus serta dikembangkan oleh personil sistem yang terlatih, untuk itu diperlukan partisipasi manajemen dan sumber keuangan yang memadai.

Komunikasi manajer dan mesin yang lebih jauh adalah interaksi berkesinambungan antara manajer dan file komputer. Seorang manajer mungkin akan memulai berdialog dengan banyak sistem komputer dengan memberitahukan

jenis data khusus yang dicari, misalnya data tentang jumlah nasabah. Komputer kemudian akan menjawab dengan serangkaian pertanyaan yang mengarah pada data tentang jumlah nasabah untuk produk apa yang diperlukan, atau komputer mungkin akan memberikan informasi jumlah nasabah yang telah ada dalam sistem.

Bentuk terakhir dari interaksi manajer dan mesin adalah pelibatan rnanajer dalam perancang sistem informasi untuk digunakan sendiri dengan cara menulis program komputer sederhana lewat terminal mereka. Misalnya apabila penjualan produk mulai meragukan karena tidak adanya alasan, maka marketing mungkin akan menggunakan terminal komputernya untuk menulis beberapa program perintah yang akan mengeluarkan data penjualan serta menganalisisnya sesuai dengan kegiatan, jenis produk, jenis pelanggan dengan tujuan untuk penyebab masalahnya.

Sistem Informasi Manajemen di koordinasikan secara terpusat untuk menjamin bahwa data yang di proses dapat dioperasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa sistem informasi bekerja secara efisien.

8. Pertanyaan Kedelapan : “Apakah perangkat pendukung informasi yang digunakan PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan harus dikembangkan secara terus menerus?”

Untuk mendukung kelancaran operasionalnya, PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan menggunakan perangkat komputer untuk mendukung kelancaran aktivitasnya. Perangkat tersebut didukung oleh perangkat-perangkat informasi lainnya.

Perangkat pendukung informasi pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan terdiri dari:

1. Perangkat Keras (Hardware) 2. Perangkat Lunak (Software) 3. Mesin Telex

4. Faksimile

5. Jaringan Telepon 6. Sistem Data Base

Dan keseluruhan dari perangkat tersebut harus senantiasa diperhatikan agar memberikan manfaat yang optimal kepada perusahaan.

9. Pertanyaan Kesembilan : “Apakah pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan sebelum penggunaan sistem informasi manajemen dan setelah penggunaan sistem informasi manajemen sangat berbeda”.

Kegiatan PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan pada dasarnya sama dengan kegiatan bank umum yang lain, hanya yang menjadi perbedaan adalah jumlah jasa bank yang dilakukan PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan jauh lebih sedikit. PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan dibatasi oleh berbagai

persyaratan sehingga tidak dapat berbuat seleluasa bank umum. Keterbatasan kegiatan PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan juga dikaitkan dengan misi pendirian PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan itu sendiri.

Sistem informasi manajemen yang berbasis komputer berpengaruh sangat besar terhadap kegiatan-kegiatan operasional pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan. Keseluruhan kegiatan tersebut didalam PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan dikerjakan oleh karyawan yang dikenal dengan dua bagian pekerjaan, yaitu:

1. Front Office

Front Office adalah bagian yang berhubungan langsung dengan nasabah,

terdiri dari: a. Customer Service

Customer Service adalah bagian yang menerima dan melayani calon

nasabah dalam pembukaan maupun penutupan rekening, melayani setiap keluhan nasabah, dan juga memfile semua berkas nasabah. Peranan sistem informasi manajemen pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan salah satunya dapat dilihat dari penggunan sistem informasi oleh customer service.

Pada tahun 1993, customer service PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan biasanya sangat sulit melayani pembukaan rekening yang baru apabila banyak nasabah yang baru membuka rekening. Hal ini terjadi karena proses yang ada masih sangat manual. Customer service biasanya harus berulang-ulang membuka laporan data nasabah yang telah ada sebelumnya untuk mengetahui apakah nasabah tersebut sudah pernah menabung atau tidak pada perusahaan. Nasabah

juga harus mengisi daftar isian yang cukup banyak lalu memberikannya kepada

customer service untuk diinput atau diproses oleh customer service.

Sebelum mempergunakan sistem informasi berbasis komputer yang cukup baik customer service hanya dapat melayani satu nasabah dalam waktu 15 menit. Namun setelah penggunaan sistem informasi maka pimpinan menerapkan kebijakan pada customer service untuk dapat melayani minimal dua nasabah dalam waktu tersebut. Waktu yang digunakan juga relatif sedikit. Setelah nasabah mengisi formulir pembukaan tabungan yang telah diberikan terlebih dahulu maka selanjutnya customer service akan memeriksa data tersebut sudah benar dan lengkap. Apabila data nasabah sudah benar dan lengkap maka data tersebut akan diinput customer service ke dalam sistem informasi. Pada saat data di input dalam sistem informasi maka output data nasabah tersebut menampilkan sudah pernah atau belum membuka rekening di PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan. Apabila ada data nasabah yang belum lengkap maka secara otomatis komputer akan memunculkan pertanyaan untuk diisi kembali.

Proses selanjutnya dalam pembukaan rekening yang dilakukan oleh nasabah dengan bantuan customer service adalah dengan memeriksa specimen tanda tangan. Pemeriksaan dan pembuatan specimen tanda tangan ini gunanya adalah saat penarikan maka tanda tangan akan dicocokkan dengan tanda tangan yang ada di slip penarikan, apabila tanda tangan tidak sama maka PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan berhak menolaknya. Dengan adanya scan tanda tangan maka customer service dapat memperoleh informasi mengenai bentuk tanda tangan nasabah.

b. Teller

Teller yaitu bagian yang memproses aktifitas nasabah yaitu setoran dan

penarikan dana nasabah, juga melayani pembayaran SOPP Telkom dan PLN. Dalam pelaksanaan kegiatan, Teller pada PT. BPR Prima Tata Patumbak Medan mempergunakan sistem informasi yang bernama sistem informasi debitur. Sistem ini terus menerus mengalami perkembangan yang pesat dan memberikan manfaat kepada perusahaan. Sebelum adanya sistem informasi debitur ini seluruh kegiatan

Teller dijalankan secara manual. Pada saat sebelum adanya sistem informasi yang

baik maka nasabah yang hendak menyimpan atau menarik uangnya di bank harus mengisi slip setoran atau penarikan yang lebih dari satu lembar serta setiap nasabah juga wajib membawa kartu tanda pengenal seperti KTP ataupun kartu pengenal yang lainnya. Jadi setiap nasabah hendak mengambil uang atau menyetor uang maka Teller akan mencocokkan seteliti mungkin tandatangan penyetor atau penarik uang.

Pada saat sebelum adanya sistem informasi Teller juga sering merasa terganggu pekerjaannya karena kurang diterapkannya budaya antri untuk kalangan nasabah. Teller pun menjadi terganggu juga pekerjaannya karena mempergunakan waktu yang lama dalam memproses penyetoran atau penarikan dan menginputnya dalam program excel dan Access. Apabila terdapat kesalahan maka Teller sering tidak mengetahui kesalahan tersebut dan ketika diakhir pekerjaaan diadakan penghitungan uang maka Teller sering mengalami selisih.

Setelah sistem informasi lebih dikembangkan lagi maka pekerjaan Teller pun menjadi lebih mudah. Semua data nasabah tersusun rapi didalam program komputer dan sangat mudah untuk menelusurinya. Ketika nasabah hendak

menyetor atau mengambil uang maka nasabah tersebut tidak perlu selalu menunjukkan kartu tanda pengenalnya. Pada transaksi penarikan nasabah cukup mengisi form isian dan Teller akan meneliti tanda tangan nasabah pada buku tabungan nasabah dengan cara di scan sehingga apabila terdapat perbedaan tanda tangan maka teller berhak untuk tidak memproses transaksi nasabah.

2. Back Office

Dokumen terkait