• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pencapaian Kinerja Tahun 2013

Dalam dokumen BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KEEROM (Halaman 31-40)

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Analisis Pencapaian Kinerja Tahun 2013

Pencapaian kinerja BPS Kabupaten Keerom Tahun 2013 akan dianalisis menurut tujuan dan sasaran kinerja yang telah ditetapkan, diantaranya sebagai berikut:

Tujuan - 1

Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas Sasaran - 1.1

Tersedianya data dan informasi Statistik Ekonomi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu

Tingkat pencapaian Sasaran-1.1 belum dapat tercapai sesuai target yang diharapkan.

Belum tercapainya target pada sasaran ini disebabkan adanya kesulitan dalam memperoleh data sekunder seperti data kehutanan, peternakan, konstruksi, dan data sektoral lainnya.

Sementara itu, publikasi Statistik Ekonomi dengan menghasilkan 2 (dua) buku publikasi yakni PDRB Kabupaten Keerom 2011 dan IKK Kabupaten Keerom 2012. Bahkan pada tahun ini, BPS Kabupaten Keerom telah mampu membuat PDRB hingga level kecamatan.

Masalah/kendala yang dihadapi :

1. Data sekunder yang dikumpulkan dari instansi-instansi, baik Pemerintah Daerah maupun instansi swasta membutuhkan revisit atau kunjungan yang lebih intensif terkait dengan proses pengisian data. Kendala ini terutama dihadapi pada pengumpulan data keuangan, dimana sampai pada proses akhir pengumpulan data, laporan keuangan belum selesai dilakukan sehingga instansi terkait belum berkenan mengisi data yang dibutuhkan. Selain itu, perubahan struktur pemangku jabatan di instansi tertentu juga menyebabkan terhambatnya proses pengumpulan data sekunder.

2. Pada pengumpulan data Statistik Keuangan, terutama Keuangan Desa isian beberapa rincian belum terisi. Hal ini disebabkan tidak tersedianya laporan keuangan yang baik pada tingkat desa. Pada data ini, juga ditemui kekurangkonsistenan data antara rincian dan jumlah. Hal ini juga yang menyebabkan adanya revisit.

3. Adanya berbagai survei yang ditujukan pada satu perusahaan saja menyebabkan tingginya tingkat kejenuhan aparatur yang mengisi dokumen. Sebagai contoh:

perusahaan kelapa sawit PTP II Nusantara yang beroperasi di Kabupaten Keerom setidaknya menjadi responden lebih dari 6 survei yang dilakukan BPS, baik survei bulanan, triwulanan, dan tahunan. Sementara itu, data yang dikumpulkan pada dasarnya bisa diintegrasikan.

Strategi untuk mengatasi masalah/kendala :

1. Adanya kunjungan yang berulang kali atau revisit untuk mengumpulkan data dari instansi-instansi (data sekunder), maka dilakukanlah koordinasi yang lebih intensif.

Selain itu, pengumpulan data yang bersifat rutin perlu dipaparkan kepada pemangku jabatan di setiap instansi agar pada pengumpulan data pada periode berikutnya akan diperoleh kesinambungan yang lebih baik.

2. Kesulitan pengumpulan data Keuangan Desa pada aparatur kampung, maka pengisian dokumen keuangan juga dilengkapi berdasarkan informasi yang berasal

dari para pendamping keuangan desa. Dimana, pendamping ini bertugas di Kabupaten Keerom yang sedang melakukan program 1 milyar per kampung.

3. Banyaknya survei yang ditujukan pada suatu perusahaan, maka dibutuhkan kecermatan mengenai isian dokumen. Selain itu juga dibangun hubungan yang baik dengan pihak yang bersangkutan. Dalam hal ini, BPS Kabupaten Keerom memberikan hasil pengumpulan data, khusunya Keerom Dalam Angka, dimana perusahaan ini memberikan kontribusi data dalam isian di dalamnya. Harapan selanjutnya adalah adanya koordinasi yang lebih baik, khususnya antar direktorat di BPS sehingga jika memungkinkan beberapa kegiatan/survei dengan cakupan responden dan periode yang sama dapat terintegrasi. Tentunya hal ini tidak hanya akan mengurangi tingkat kejenuhan responden, tetapi juga efisiensi waktu dan biaya.

Berkembangnya statistik di Indonesia tak lepas dari dorongan pemerintah yang menjadikan data BPS sebagai data resmi pemerintah, sehingga menjadi acuan untuk berbagai kebutuhan baik perencanaan dan monitoring maupun evaluasi. Untuk mengevaluasi capaian sasaran, tabel berikut ini meyajikan capaian dimaksud dengan indikator kinerjanya:

Indikator Kinerja Target 2013 statistik ekonomi yang tepat waktu

Persentase pemasukan dokumen / respon rate dari kegiatan statistik

usaha/perusahaan Jumlah judul publikasi Statistik Ekonomi

100

Sasaran - 1.2

Tersedianya data dan informasi Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat yang lengkap, akurat, dan tepat waktu

Pencapaian pada sasaran ini adalah relatif cukup tinggi, khususnya pada jumlah publikasi yang mampu diterbitkan oleh BPS Kabupaten Keerom dan melebihi target awal.

Namun demikian, pada pengumpulan data Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat pencapaiannya belum dapat 100 persen. Hal ini terkait dengan kendala yang dihadapi pada pengumpulan data Statistik Politik dan Keamanan.

Masalah/kendala yang dihadapi :

1. Banyaknya muatan yang terdapat pada Survei SUSENAS dan SAKERNAS menjadi beban tersendiri. Kondisi ini diperparah dengan kegiatan survei statistik lainnya.

2. Kendala lain yang dihadapi adalah kesulitan dalam pengumpulan statistik politik dan keamanan. Sehingga dalam melaksanakan kegiatan harus dilakukan beberapa kali kunjungan berulang/revisit.

Strategi untuk mengatasi masalah/kendala :

1. Padatnya kegiatan BPS pada tahun 2013 mengharuskan adanya koordinasi antar seksi sehingga tidak ada pekerjaan yang tumpang tindih dan overload beban kerja di lapangan. Beberapa pekerjaan dengan masa pelaksanaan kegiatan yang bersamaan disinkronisasikan sehingga dapat berjalan beriringan.

2. Kesulitan dalam mendapatkan Statistik Politik dan Keamanan, maka diperlukan adanya pendekatan yang lebih intens kepada instansi terkait dan dengan melakukan kemitraan terhadap kebutuhan data.

Tabel berikut ini menyajikan capaian sasaran berdasarkan indikator kerja:

Indikator Kinerja Target 2013 statistik Sosial dan

Kesejahteraan rakyat yang tepat waktu

Persentase pemasukan dokumen / response rate dari kegiatan Statistik rumah tangga

Jumlah judul publikasi Statistik Sosial dan Kesejahteraan Rakyat

Meningkatkan pelayanan prima dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien

Sasaran - 2.1

Meningkatkan hubungan dengan pengguna data

Kemudahan akses adalah salah satu dimensi kualitas, untuk mengukur indikator hubungan dengan pengguna data, maka dapat digunakan beberapa ukuran diantaranya banyaknya sosialisasi, banyaknya tamu yang hadir untuk berdialog tentang data BPS Kabupaten Keerom.

Tabel berikut ini menyajikan capaian sasaran berdasarkan indikator kinerjanya:

Indikator Kinerja Target 2013

Jumlah penyelenggaran sosialisasi kegiatan BPS Persentase konsumen yang merasa puas terhadap akurasi data Persentase konsumen yang merasa puas terhadap cakupan data

1

Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik

Dengan mengusung visi BPS sebagai “Pelopor data statistik terpercaya untuk semua” maka penyebarluasan data kepada pemangku kepentingan menjadi ukuran yang sangat penting. Pada sasaran meningkatkan efektivitas dan efisensi diseminasi data digunakan indikator pengunjung yang datang mencari informasi baik tatap muka langsung ataupun melalui media komunikasi lainnya. Adanya Pelayanan Statistik Terpadu memberikan efek positif terhadap pelayanan para pengguna data dengan mewujudkan pelayanan prima BPS Kabupaten Keerom.

Masalah/kendala yang dihadapi :

1. Beberapa konsep definisi, khususnya antara konsep definisi yang dimiliki BPS dan instansi lain pada beberapa indikator, sering kali menjadikan pertanyaan tersendiri bagi para pengguna data.

Strategi untuk mengatasi masalah/kendala :

1. Untuk mengatasi pertanyaan tentang perbedaan konsep definisi yang dimiliki oleh BPS dengan instansi lain, maka perlu dilakukan adanya pemberian pemahaman yang efektif kepada para pengguna data. Dengan adanya kondisi ini, maka seluruh

komponen BPS, khususnya yang terkait langsung dengan proses pelayanan data harus menguasai konsep definisi beragam indikator, sehingga mampu memberikan penjelasan lebih akurat kepada para pengguna data.

Tabel berikut ini menyajikan capaian sasaran berdasarkan indikator kinerjanya:

Indikator Kinerja Target 2013 mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS Kabupaten

Jumlah pengunjung yang datang ke perpustakaan BPS Kabupaten/Kota Jumlah Instansi

pemerintah dan lembaga lainnya yang menerima publikasi BPS Kabupaten

1.000

Penguatan teknologi informasi dan komunikasi serta sarana kerja Sasaran - 3.1

Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik

Pengolahan data memegang peranan penting dalam penyediaan data dan informasi statistik yang berkualitas. Teknologi informasi sudah menjadi kelaziman dalam proses di berbagai kegiatan. Pengembangan sistem pengolahan yang efektif terus diusahakan untuk menghasilkan data yang valid dan konsisten. Kecepatan melaporkan dari berbagai wilayah geografis juga perlu ditingkatkan, demikian pula SDM yang mengelola peralatan dan pengembangan sistem.

Penyelesaian pengolahan data yang merupakan rangkaian dari pemasukan data ke-media komputer, pengecekan konsistensi data, kewajaran data, hingga mengirimkan data yang telah tervalidasi. Kegiatan ini dapat dilaksanakan oleh bidang pengolahan data di BPS daerah sesuai dengan yang diharapkan. Sepanjang tahun 2012 ini, sasaran pada indikator ini tidak mengalami kendala yang berarti. Sehingga tergambar bahwa kegiatan pengolahan mampu mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Pada tabel berikut ini disajikan capaian sasaran berdasarkan indikator kinerjanya :

Indikator Kinerja Target 2013 pengolahan data yang dikirim ke BPS Provinsi tepat waktu

Jumlah fungsional pranata komputer

100 %

Peningkatan kapasitas SDM dan penataan kelembagaan Sasaran - 4.1

Memperbaiki sumber daya manusia

Kemampuan teknis dan manajerial sangat mendukung kelancaran tugas, sehingga beberapa indikator untuk mengukur peningkatan kapasitas SDM dipilih untuk menunjukkan tingkat pencapaian memperbaiki SDM. Pengembangan SDM dalam jajaran BPS, dimaksudkan untuk mewujudkan SDM yang berkualitas. Di samping menggunakan berbagai forum resmi para pegawai juga diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi dalam berbagai keterampilan.

Masalah/kendala yang dihadapi :

1. Terbatasnya informasi program peningkatan sumber daya manusia serta banyaknya kegiatan yang dilaksanakan BPS mengakibatkan proses pengembangan SDM masih belum dapat dilaksanakan secara optimal.

Strategi untuk mengatasi masalah/kendala :

1. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan dengan mengikutsertakan pada program kursus statistik yang dicanangkan oleh BPS. Hal ini ditujukan sebagai pengenalan mengenai ilmu statistik bagi pegawai BPS yang belum memiliki dasar statistik. Selain itu, juga dilakukan pelatihan komputerisasi sebagai wujud peningkatan kualitas insan BPS dalam mengenal teknologi informasi.

Tabel berikut ini menyajikan tingkat capaian sasaran berdasarkan indikator kinerjanya:

Indikator Kinerja Target 2013

Persentase pegawai yang sudah pernah mengikuti diklat prajabatan Persentase pejabat yang sudah pernah mengikuti diklat kepemimpinan sesuai dengan eselon Jumlah pegawai yang memangku jabatan fungsional tertentu

100 %

Meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur BPS

Penilaian terhadap lembaga BPS oleh instansi pemerintah yang mempunyai wewenang pengawasan, menjadi perhatian pimpinan dan seluruh pegawai BPS.

Pencapaian yang belum memuaskan menjadi pemicu untuk lebih sungguh-sungguh mencapai target yang diharapkan.

Masalah/kendala yang dihadapi :

1. Sistem pelaporan yang hirarki dari satker BPS kabupaten/kota ke satker provinsi hingga satker Kantor Pusat BPS memerlukan waktu. Disisi lain tenggat waktu harus dipenuhi sehingga satker di tingkat lebih tinggi kekurangan waktu untuk mengevaluasi laporan.

Strategi untuk mengatasi masalah/kendala :

1. Untuk mengatasi sempitnya tenggat waktu, satker yang laporannya harus dikompilasi maka diusahan kertas kerja pembantu yang memuat berbagai informasi yang harus dimasukkan kedalam laporan. Hingga memudahkan operator dan mempersingkat waktu pengisian.

2. Membangun sistem pelaporan yang berbasis program online, dengan sistem ini memudahkan monitoring satker mana saja yang terlambat, sehingga dapat segera dibantu untuk segera menyelesaikan laporan. Hal ini tentunya membutuhkan ketersediaan sarana dan jaringan online yang baik.

Indikator Kinerja Target Realisasi Tingkat

Capaian Keterangan Penyusunan Renstra, RKT, LAKIP, dan PK

yang tepat waktu

Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja BPS Kabupaten oleh Inspektorat Utama

Laporan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan (PP39KL)

4

Dalam dokumen BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KEEROM (Halaman 31-40)

Dokumen terkait