• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. ANALISIS DATA

A. Analisis Pendahuluan

Dalam analisis pendahuluan yang merupakan analisis persentase menggunakan rum us:

P = — x l00 %

n

P = Persentase yang dipakai

F = Frekuensi per item (komulasi item) N = Jumlah responden

Dengan rumus tersebut gambaran data hasil penelitian sebagai berikut: 1. Kegemaran Menonton W ayang

a. Suka Terhadap Tanggapan Wayang

Dari pertanyaan-pertanyaan dalam angket yang disebarkan diperoleh jawaban:

Berkenaan kesukaan menanggap wayang bila ada hajatan: 41 atau 56,16 % menyatakan suka sekali

10 atau 13m70 % menyatakan sering suka 5 atau 6,85 % menyatakan kadang suka 17 atau 23,29 % menyatakan tidak suka

Untuk pilihan utama menanggap wayang bila punya dana menyatakan 46 orang atau 63,01 % memang pilihan utama

16 orang atau 21,92 % memang kemungkinan utama 8 orang atau 10,95 % memang belum tentu utama 3 orang atau 4,12 % memang tidak ada keinginan utama

Usulan tanggapan wayang apabila dekah desa/syukuran atau lainnya diperoleh jawaban:

39 orang atau 53,42 % menyatakan usulan utama 17 orang atau 23,29 % kemungkinan usul

13 orang atau 17,81 % belum tentu usulan utama 4 orang atau 5,48 % tidak mau usulan utama

Untuk menyumbang secukupnya kalau ada tanggapan wayang menyatakan 27 orang atau 36,99 % sanggup sekali

25 orang atau 34, 25 % kemungkinan sanggup 15 orang atau 20,65 % belum tentu

6 orang atau 8,21 % tidak sanggup Tabel 1

Keinginan Menanggap W ayang

No Uraian Frekuensi Jml Persentase Jml

a b c d a b c d 100% Hajatan suka nanggap wayang 41 10 5 17 73 56,16 13,70 6,85 23,29 Pilihan utama nanggap wayang 46 16 8 3 73 63,01 21,92 10,95 4,12 Usui utama dalam syukuran nanggap wayang 39 17 13 1 73 53,42 23,29 17,81 5,48 Sanggup sumbang dalam tanggapan wayang 27 25 15 6 73 36,99 34,25 20,65 8,21

68

Dengan begitu diketahui bahwa, 38 orang (52,05%) suka sekali tanggapan wayang, 17 orang (23,29%) sering suka, 10 orang (13,70%) kurang senang, dan 7 orang (9,59%) tidak senang tanggapan wayang.

Berarti yang paling banyak suka tanggapan wayang. b. Antusias Dalam Menonton

Kegemaran menonton wayang juga dapat diketahui dari keadaan waktu menonton, antusias atau tidak. Data yang diperoleh menunjukkan bawah apabila ada pertunjukan wayang di desa/luar desa para masyarakat menyatakan:

51 orang atau 69,86 % selalu menonton 9 orang atau 12,31 % sering menonton

8 orang atau 10,95 % kadang-kadang saja menonton 5 orang atau 6,85 % tidak pemah mau menonton Apabila menonton wayang, yang dilakukan adalah

32 orang atau 43,83 % selalu menonton di awal hingga akhir 22 orang atau 30,14 % sering menonton di awal hingga akhir

14 orang atau 19,18 % kadang-kadang saja menonton di awal hingga akhir 5 orang atau 6,85 % tidak pemah menonton di awal hingga akhir

Kalau menonton wayang ada yang dipandang mengganggu, diperoleh data:

43 orang atau 58,90% menyatakan selalu merasa kecewa 20 orang atau 27,40 % menyatakan sering merasa kecewa 4 orang atau 5,48 % menyatakan kadang-kadang merasa kecewa 6 orang atau 8,22 % menyatakan tidak pemah kecewa

Kaitannya dengan masalah tempat ketika menonton wayang yang disebutkan

38 orang atau 52,05 % menyatakan dekat sekali dalang/sinden/waranggono 22 orang atau 30,14 % menyatakan sering dekat dalang/sinden/waranggono 10 orang atau 13,07% menyatakan kadang-kadang dekat dalang/sinden/waranggono

3 orang atau 4,11 % menyatakan tidak pemah dekat dalang/sinden/waranggono

Dalam menoton wayang, masalah cerita yang disimak adalah

55 orang atau 73,34 % menyatakan tidak pemah memilih cerita yang menank 10 orang atau 13,70 % menyatakan jarang memilih cerita yang baik 4 orang atau 5,48 % menyatakan kadang-kadang memilih cerita yang baik

4 orang atau 5,48 % menyatakan selalu memilih cerita yang baik Tabel 2

Antusias dalam Menonton W ayang

No Uraian Frekuensi Jml Persentase Jml

a b c d a b c d 100%

1 Selalu nonton bila

ada pertunjukan 51 9 8 5 73 69,86 12,34 10,95 6,85 100% 2 Mengikuti dari awal 32 22 14 8 73 43,83 30,14 19,18 10,95 100% 3 Kecewabila merasa terganggu 43 22 4 6 73 58,90 27,40 5,48 8,22 100% 4 Memilih tempat di buat dalang/ sinden/waranggono 38 22 10 3 73 52,05 30,14 13,70 4,11 100% 5 Memilih cerita/ lakon yang disenangi 55 10 4 4 73 73,34 13,70 5,48 5,48 100%

70

Dari tabel di atas dapat diketahui 43 orang (58,90%) betul-betul antusias saat menonton, 17 orang (23, 29%) sering merasa antusias, 5 orang (6,85%) kadang-kadang tampak antusias, dan 8 orang (80, 95%) tidak antusias ketika menonton wayang berarti rata-rata antusias karena lebih dari 50%, yaitu 43 orang (58, 90%)

c. Mengikuti pertunjukan dari awal hingga akhir

Terbaik kedatangan dalam pertunjukan wayang dapat diketahui: 31 orang atau 42,47% menyatakan selalu datang lebih awal 15 orang atau 20,55 % menyatakan sering datang lebih awal

15 orang atau 20,55 % menyatakan kadang-kadang datang lebih awal 12 orang atau 16,43% menyatakan tidak pemah datang lebih awal

Bila ada keperluan padahal sedang menonton wayang tindakan yang dilakukan adalah :

13 orang atau 17,81 % segera meninggalkan tempat

46 orang atau 63,01 % kadang-kadang saja meninggalkan tempat 10 orang atau 13,70 % sering 13,70% sering meninggalkan tempat 4 orang atau 5,48% tidak pemah meninggalkan tempat

Apabila datang terlambat (ketinggalan jalan cerita) yang dilakukannya yaitu

53 orang atau 72,60 % selalu menanyakan orang lain 9 orang atau 12,33 % sering menanyakan orang lain

4 orang atau 5,48 % kadang-kadang menanyakan orang lain 7 orang atau 9,59 % tidak pemah menanyakan orang lain

Apabila jalan cerita / lakon yang dipentaskan dipenggal (diputus) maka para respon menyatakan:

51 orang atau 69,86% selalu tahu yang dipenggal 13 orang atau 17,81 % sering tahu yang dipenggal

7 orang atau 9,59 % kadang-kadang tahu yang dipenggal 2 orang atau 2,74 % tidak pemah tahu yang dipenggal

Tabel 3

Mengikuti Pertunjukan dari Awal Hingga Akhir

No Uraian Frekuensi ■1ml Persentase Jml

a b c d a b c d 100%

1 Datang lebih awal 31 15 15 12 73 52,47 20,55 20,55 16,49 100% 2

Meninggalkan tempat saat ada keperluan

13 46 10 4 73 17,81 63,01 13,70 5,48 100%

3 Bertanya bila keting

galan cerita/ lakon 53 9 4 7 73 72,60 12,33 5,48 9,59 100% 4 Tahu kalau lakon

dipenggal/ disingkat 51 16 4 3 73 69,81 17,81 9,59 2,74 100% Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata warga Karangjati,

Wonosegoro, mengikuti pertanyaan dari awal hingga akhir, dilihat dari 73 orang lebih dari 50% (37 orang) atau mengikuti dari awal hingga akhir. d. Memahami Alur Cerita

Kegemaran menonton wayang dapat diketahui pula dari paham tidaknya terhadap alur cerita. Data yang diperoleh adalah

64 orang atau 87,07 % menyatakan selalu ingin tahu lakon yang dipentaskan 2 orang atau 37,4% menyatakan sering ingin tahun lakon yang dipentaskan 5 orang atau 6,85 menyatakan kadang-kadang ingin tahun lakon yang dipentaskan 2 orang atau 2,74% menyatakan tidak pemah ingin tahun lakon yang

72

Ketika penampilan wayang ada bagian tertentu yang dihilangkan, maka:

64 orang atau 87, 07% menyatakan tahu sekali 47 orang atau 9,59% menyatakan sering tahu

12 orang atau 2,74% menyatakan kadang-kadang tahu 10 orang atau 0% menyatakan tidak pemah tahu

Lakon-lakon yang dipentaskan dan ditontonkan, oleh para responden disebutkan sebagai berikut:

70 orang atau 95,89% menyatakan selalu memahami 2 orang atau 2,74% menyatakan sering bisa memahami

1 orang atau 1,37% menyatakan kadang-kadang bisa memahami 0 orang atau 0 % menyatakan tidak bisa memahami

Tentang pemahaman terhadap tokoh dalam wayang datanya: 71 orang atau 97,26% menyatakan selalu paham

2 orang atau 2,74% menyatakan sering paham 0 orang atau 0% menyatakan kadang-kadang paham 0 orang atau % menyatakan tidak pemah paham

Dari data di atas dapat diketahui bahwa, rata-rata yang menonton wayang memahami alur cerita, karena lebih dari 50% atau sekitar 91,78% (67 orang) dari 73 orang dapat memahami cerita yaitu lakon yang ditonton pada saat pementasan.

e. Memahami Watak / Karakter Tokoh

Tentang tokoh-tokoh dalam pewayangan, dijelaskan : 35 orang atau 47, 94% menyatakan seluruhnya tahu 21 orang atau 28, 77% menyatakan banyak yang tahu

12 orang atau 16,44% menyatakan kadang-kadang saja ada yang tahu 5 orang atau 6, 85% menyatakan tidak ada yang tahu sama sekali Terkait ciri-ciri atau watak para tokoh dalam pewayangan di jelaskan : 47 orang atau 64, 38 % menyatakan seluruhnya tahu

15 orang atau 20, 55% menyatakan banyak yang tahu

7 orang atau 9, 59% menyatakan kadang-kadang saja ada yang tahu 4 orang atau 5,48% menyatakan tidak ada yang tahu sama sekali Tentang pemahaman para tokoh dalam pewayangan diperoleh data : 31 orang atau 42, 47% menyatakan watak benar-benar mencerminkan perilaku

33 orang atau 45,20 menyatakan watak sering mencerminkan perilaku 3 orang atau 2, 75% menyatakan kadang-kadang sering mencerminkan perilaku

4 orang atau 5,48% menyatakan watak tidak mencerminkan perilaku Apabila dalam penampilan atau pertunjukan dalang tidak menyebut jelas watak-wataknya ada yang dapat mengikuti lakon ada

yang tidak. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa :

37 orang atau 50, 68% menyatakan selalu dapat mengikuti lakon yang ditampilkan

74

25 orang atau 34, 25% menyatakan seringkali dapat mengikuti lakon yang ditampilkan

6 orang atau 8, 22 menyatakan kadang-kadang dapat mengikuti lakon yang ditampilkan

5 orang atau 6,85% menyatakan tidak dapat dapat mengikuti lakon yang ditampilkan

Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa rata-rata para responden dapat memahami watak atau karakter para tokoh dalam wayang yang dipentaskan. Ini terlihat lebih dari 50% yaitu 52, 05% atau 38 orang dari 73 dapat memahami watak atau karakter para tokoh

dalam pewayangan yang dipentaskan.

Setelah diuiaikan secaia berurutan dapat dibuat tabulasi sebag&i berikut: Tabel 4

Kegemaran Menonton W ayang

No Uraian Frekuensi Jml Persentase Jml

a b c d a b c d 100% 1 Menanggap wayang 38 17 10 7 73 52, 05 23,29 3, 70 7, 59 100% 2 Antusias dalam menonton wayang 44 16 8 5 73 60,27 21,92 10, 95 6, 85 100% 3 Mengikuti pertunjukan hingga selesai 37 23 8 5 73 50, 68 31,51 10, 95 6, 85 100% 4 Memahami alur cerita 53 13 8 2 73 72, 60 12,81 10, 95 6, 85 100% 5 Memahami watak

atau karakter tokoh 38 24 7 4 73 52, 05 32, 08 9, 59 5, 48 100% Dari tabel di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa masyarakat

wayang. Ini terbukti dari 73 orang yang menjadi responden 42 orang atau 57, 53% gemar, 18 orang atau 24,66% agak gemar, 8 orang atau 10, 95 % kurang gemar, dan 7 orang atau 9, 59% sama sekali tidak gemar terhadap pertunjukan wayang.

Karena yang gemar sekali lebih dari 50% yaitu 57, 53% atau 42 orang dari 73 orang maka rata-rata masyarakat tersebut di atas gemar menonton wayang. Bila di buat tabel sebagai berikut:

Tabel 5

Kondisi Kegemaran Menonton W ayang

No Uraian Frekuensi Persentase

1 Gemar sekali menonton wayang 38 52, 05

2 Agak gemar menonton wayang 44 60, 27

3 Kurang gemar menonton wayang 37 50, 68

4 Tidak gemar menonton wayang 53 72, 60

Jumlah 73 100%

2. Sikap A rif

a. Sabar menghadapi masalah

Sikap arif dapat diketahui berdasarkan kesabaran dalam menghadapi masalah. Dari 73 responden data yang diperoleh

menunjukkan bahwa:

Ketahanan dalam menghadapi masalah dapat dijadikan ukuran pula dalam hal kesabaran. Datanya menunjukkan :

44 orang atau 62, 28 % menyatakan selalu tahan dalam menghadapi masalah

76

25 orang atau 34, 24% menyatakan sering tahan dalam menghadapi masalah

4 orang atau 5, 48% menyatakan kadang-kadang tahan dalam menghadapi masalah

0 orang atau 0% menyatakan selalu tidak tahan dalam menghadapi masalah Selain ketahanan juga kesanggupan dalam menghadapi masalah. Tentang kesanggupan tersebut datanya adalah

37 orang atau 50, 68 % menyatakan selalu sanggup menghadapi masalah

22 orang atau 30, 14% menyatakan sering sanggup menghadapi masalah

10 orang atau 13, 70% menyatakan kadang-kadang sanggup menghadapi masalah

4 orang atau 4,58% menyatakan tidak pemah sanggup menghadapi masalah

Menghadapi musibah atau masalah sikap lapang dada juga dapat diketahui. Para responden memberikan jawaban:

39 orang atau 53,42% menyatakan selalu bisa lapang dada 17 orang atau 23,29% menyatakan sering bisa lapang dada

15 orang atau 20, 55% menyatakan kadang-kadang bisa lapang dada 2 orang atau 2, 74% menyatakan tidak bisa lapang dada

Apabila memperoleh musibah atau masalah belum selesai, ada yang menerima kenyataan ada yang tidak. Hal ini terlihat:

49 orang atau 67, 12% menyatakan selalu sanggup dan bisa terima kenyataan

21 orang atau 28, 77% menyatakan sering sanggup dan bisa terima kenyataan

2 orang atau 2, 74% menyatakan kadang-kadang sanggup dan bisa terima kenyataan

1 orang atau 1, 37% menyatakan tidak sanggup dan tidak bisa terima kenyataan

Dari data di atas dibuat tabel sebagai berikut: Tabel 6

Kesabaran Menghadapi Masalah

No Uraian Frekuensi Jml Persentase Jml

a b c d a b c d 100% 1 Tahan hadapi masalah 44 25 4 0 73 60,27 34,25 5,48 0 100% 2 Sanggup hadapi masalah 37 22 10 4 73 50,68 30,14 13,70 5,48 100% 3 Lapang dada hadapi masalah 39 17 15 2 73 53,42 28,29 20,55 2,74 100% 4 Menerima kenyataan bila belum selesai masalah 49 21 2 1 73 67,12 28,77 2,74 1,37 100%

Selanjutnya dapat diketahui rata-rata kesabaran masyarakat. Temyata dari 73 orang, lebih dari 50% yaitu 42 orang atau 57, 53% termasuk sabar dalam menghadapi masalah.

78

b. Bijak dalam memutuskan suatu hal

Dalam hal mengambil keputusan, ada yang menunjukkan tidak. Temyata dalam hal in i:

43 orang atau 58,90% menyatakan selalu berusaha untuk tidak merugikan 27 orang atau 36,99% menyatakan sering berusaha untuk tidak merugikan 3 orang atau 4,11 % menyatakan kadang-kadang berusaha untuk tidak merugikan 0 orang atau 0% menyatakan tidak pemah berusaha untuk tidak merugikan

Kekecewaan dapat saja terjadi bagi diri sendiri orang lain ketika mengambil keputusan. Terkait hal tersebut:

51 orang atau 69, 86% menyatakan selalu berusaha untuk tidak membuat kecewa

19 orang atau 26, 03% menyatakan sering berusaha untuk tidak membuat kecewa

3 orang atau 4, 11% menyatakan kadang-kadang bemsaha untuk tidak membuat kecewa

0 orang atau 0% menyatakan tidak pemah berusaha untuk tidak membuat kecewa

Untuk mengambil keputusan ada yang pertimbangkan matang ada yang tidak. Dalam hal ini para respon sebagai berikut:

48 orang atau 65,75% menyatakan selalu berusaha dengan pertimbangan 21 orang atau 28,77% menyatakan sering berusaha dengan pertimbangan 4 orang atau 5,48% menyatakan kadang-kadang berusaha dengan pertimbangan 0 orang atau 0% menyatakan tidak pemah berusaha dengan pertimbangan

Protes adalah bagian keputusan yang dipandang merupakan untuk hal tersebut:

10 orang atau 13, 70% menyatakan selalu tidak ada protes 58 orang atau 79, 45% menyatakan sering tidak ada protes 5 orang atau 6, 85% menyatakan kadang-kadang tidak ada protes 0 orang atau 0% menyatakan selalu ada yang pemah ada protes

Dari data di atas bila ditabulasikan sebagai berikut:

Tabel 7

Sikap Bijaksana dalam Mengambil Keputusan

No Uraian Frekuensi Jml Persentase Jml

a b c d a b c D 100% 1 Keputusan tidak merugikan 43 27 3 0 73 58,90 36,99 4,11 0 100% 2 Keputusan tidak 51 19 3 0 73 69,16 26,03 4,11 0 100% 3 Keputusan pertimbangan matang 48 21 4 0 73 65,75 26,77 5,48 0 100% 4 Keputusan tidak pemah protes 10 58 5 0 73 13,70 19,45 6,85 0 100%

Melihat tabel di atas dapat dibuat rata-rata sikap bijaksananya. Dari 73 orang, maka 52, 05% atau 38 orang termasuk memiliki sikap bijaksana. Berarti lebih dari 50%, sedang sisanya ada yang agak bijak

85

Karena ucapan orang lain atau keluarga dapat saja tersakiti. Dari data yang diperoleh :

39 orang atau 53,42% menyatakan tidak pemah ada yang merasa tersakiti 25 orang atau 34, 25% menyatakan kadang-kadang ada yang merasa tersakiti

6 orang atau 8, 22% menyatakan sering ada yang merasa tersakiti 3 orang atau 4,11% menyatakan selalu ada yang merasa tersakiti

Dari data di atas dapat ditabulasikan sebagai berikut: Tabel 10

Tutur Kata yang Baik

No Uraian Frekuensi Jml Persentase Jml

a b c d a b c D 100%

1

Tidak bicara jelek bila ada yang tidak disenangi / tidak cocok 49 21 2 1 73 67,12 28,77 2,74 1,37 100% 2 Tidak mencaci/ mencela saat marah 38 21 7 7 73 52,25 28,77 9,59 9,59 100% 3

Tidak ada yang takut karena ucapannya

41 24 4 4 73 56,16 32,28 5,48 5,48 100%

4

Tidak ada yang tersakiti karena ucapannya

39 25 6 3 73 53,42 34,25 8,22 4,11 100%

Berdasarkan uraian sebelumnya dapat di kemukakan bahwa sikap arif masyarakat Karangjati, Wonosegoro, Kabupaten Boyolali sebagai berikut:

Tabel 11

Sikap A rif Masyarakat

No Uraian Frekuensi Jml Persentase Jml

a b c d a b c D 100% 1 Kesabaran menghadapi masalah 42 21 8 2 73 57,53 28,77 10,96 2,74 100% 2 Bijaksana dalam mengambil keputusan 38 31 4 0 73 52,05 42,47 5,48 0 100% 3 Tidak egois 44 24 4 1 73 60,27 32,88 5,48 1,37 100% 4 Hati-hati dalam bertindak 38 19 11 5 73 52,05 26,03 15,07 6,85 100%

5 Tutur katanya baik 42 22 5 4 73 57,53 30,14 6,85 5,48 100% Melihat tabulasi di atas menunjukkan bahwa rata-rata masyarakat

bersikap arif. Dari 73 orang, 40 orang atau 54,79 %,termasuk besikap arif, sisanya kurang dan tidak baik sikapnya. Bila diperbandingkan dari variabel kegemaran menonton wayang (X) yang menunjukkan rata-rata 38 orang atau 52,05%, sedang yang bersikap arif (Y) menunjukkan rata-rata 40 orang atau 54,79% (X x Y = 57,53% >< 52,05%) berarti antara kegemaran menonton wayang (X) dengan sikap arif (Y) sama-sama di atas 50%. Dengan demikian, rata-rata masyarakat Karangjati, Wonosegoro, Kabupaten Boyolali gemar menonton wayang dan memiliki sikap arif Dengan kata lain antara kegemaran menonton wayang dengan sikap arif memiliki korelasi.

87

B. Analisis Lanjutan

Meskipun demikian, mengenai ada tidaknya korelasi antara kegemaran menonton wayang (X) dengan sikap arif (Y) dapat dicari dengan cara yang lain yaitu dengan rumus Product Moment.

Di bawah ini diuraikan mengenai perhitungan korelasi dengan rumus product moment. Untuk mempermudah terlebih dahulu digunakan persiapan perhitungan seperti berikut:

Tabel

Persiapan Perhitungan Product Moment

X y x 2 y2 xy 1 70 73 4900 5329 5110 2 68 70 4624 4900 4760 3 66 70 4356 4900 4620 4 58 66 3364 4356 3828 5 64 90 4096 8100 5760 6 66 58 4356 3364 3828 7 71 79 5041 6241 5609 8 66 29 4356 841 1914 9 56 84 3136 7056 4704 10 47 82 2209 6724 3854 11 72 62 5184 3844 4464 12 44 9 1936 81 396 13 50 65 2500 4225 3250 14 69 66 4761 4356 4554 15 42 71 1764 5041 2982 16 73 78 5329 6084 5694 17 56 78 3136 6084 4368 18 35 52 1225 2704 1820 19 72 50 5184 2500 3600 20 30 62 900 3844 1860 21 74 56 5476 3136 4144 22 66 70 4356 4900 4620 23 66 89 4356 7921 5874

X y X2 y2 *y 24 81 60 6561 3600 4860 25 66 69 4356 4761 4554 26 50 76 2500 5776 3800 27 74 66 5476 4356 4884 28 58 72 3364 5184 4176 29 66 64 4356 4096 4224 30 67 58 4489 3364 3886 31 74 82 5476 6724 6068 32 71 47 5041 2209 3337 33 30 76 900 5776 2280 34 35 84 1225 7056 2940 35 68 56 4624 3136 3808 36 76 76 5776 5776 5776 37 31 42 961 1764 1302 38 81 72 6561 5184 5832 39 59 71 3481 5041 4189 40 64 52 4096 2704 3328 41 70 68 4900 4624 4760 42 56 51 3136 2601 2856 43 73 58 5329 3364 4234 44 70 70 4900 4900 4900 45 66 74 4356 5476 4884 46 71 48 5041 2304 3408 47 69 81 4761 6561 5589 48 71 71 5041 5041 5041 49 34 74 1156 5476 2516 50 30 67 900 4489 2 0 1 0 51 72 85 5184 7225 6120 52 64 64 4096 4096 4096 53 50 61 2500 3721 3050 54 82 71 6724 5041 5822 55 56 74 3136 5476 4144 56 58 61 3364 3721 3538 57 72 51 5184 2601 3672 58 42 71 1764 5041 2982 59 74 76 5476 5776 5624 60 71 52 5041 2704 3692

89 X y x2 y2 *y 61 66 81 4356 6561 5346 62 68 74 4624 5476 5032 63 76 71 5776 5041 5396 64 44 70 1936 4900 3080 65 58 56 3364 3136 3248 66 70 71 4900 5041 4970 67 66 72 4356 5184 4752 68 67 70 4489 4900 4690 69 35 81 1225 6561 2835 70 66 63 4356 3969 4158 71 64 68 4096 4624 4352 72 69 68 4761 4624 4692 73 62 76 3844 5776 4712 i 4.494 i 4.896 £ 29.0553 £ 34.8047 £ 306.732 Hxy -

(£x)(£y)

V = V N ,2 \ N T y2

M

N ,2 \ 306732 - (4494)(4896) 73 ( 2 \ 290553- v 306732 7 (4494)' 73 22002624 73 73 ^290553-20196036

V

73 348047- 802816 73

J

____________306732-301405,802___________ 7(290553 - 276658,0274)(348047 -16997,47945) 306732-301405,8082 V(l 3894,9726)(337049,5206)

5325,486317 ^(l 3894,9726)(l 0997,47945) 5325,486317 Vl 528096756 5325,486317 12361,62108 = 0,430808086 = 0,430

rxy = 0,430

Setelah dilakukan perhitungan diperoleh hasil, r hitung (rh) sebesar 0,430. Apabila dikonsultasikan (diperbandingkan) dengan r tabel (rt) dengan taraf signifikan 5% dengan N = 73 adalah 0,235, maka rh lebih besar rt (0,430 > 0,235) maka dapat disebutkan memiliki korelasi.

C. Pembahasan

Dalam perhitungan dengan rumus product moment, diperoleh hasil hitung sebesar 0,430, sementara, r tabel dengan N = 73 taraf signifikan 5% sebesar 0,235. r hitung 0,430 > r tabel. Dalam ketentuan, apabila r hitung lebih besar r tabel dapat dijelaskan terdapat korelasi. Atas dasar itulah, maka dapat dikemukakan bahwa antara variabel kegemaran menonton wayang (x) dengan sikap arif (y) terdapat korelasi. Untuk tingkat korelasinya, dapat diketahui (0,430 x 100%) = 43%. Ini artinya, bahwa sikap arif, 43% dipengaruhi oleh kegemaran menonton wayang, sementara 57% dipengaruhi oieh hal-hal yang lain.

91

D. UjiH ipotesis

Dengan memperhatikan hasil di atas, yang menunjukkan ada korelasi, maka dapat dikemukakan bahwa hipotesis yang diajukan yaitu “Ada korelasi yang positif antara kegemaran menonton wayang dengan sikap arif masyarakat Karangjati Wonosegoro Kabupaten Boyolali 2005/2006” terbukti kebenarannya.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dapatlah disimpulkan

sebagai berikut:

1. Kegemaran menonton wayang bagi sebagian masyarakat, khususnya masyarakat Karangjati, Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, tidak hanya sebagai sarana memenuhi kebutuhan hiburan namun memiliki manfaat untuk kehidupannya.

2. Sikap arif merupakan sikap yang diwujudkan dalam tindakan, perilaku atau perbuatan yang didasari akal budi, sangat dibutuhkan setiap individu (masyarakat). Sikap arif tersebut, banyak dimiliki oleh masyarakat Karangjati, Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.

3. Temyata ada korelasi yang positif antara kegemaran menonton wayang dengan sikap arif. Ini terbukti, 73 orang yang menjadi responden, 52,08% atau 38 orang gemar menoton wayang, dalam bersikap 54,79% atau 40 orang termasuk memiliki sikap arif, begitu pula ketika dikategorikan, yang gemar sekali menonton wayang sedangkan dalam bersikap 56,16% atau 41 orang dikategorikan sikap arifnya tinggi. Sehingga antara gemar menonton wayang

dengan sikap arif terdapat korelasi.

4. Hasil perhitungan dengan rumus product moment diperoleh hasil rx hitung sebesar 0,430. Dalam tabel untuk taraf signifikan 5% sebesar 0,235 dan taraf signifikan 1% sebesar 0, 306. Karena r hitung sebesar 0,430 >0,235 dan 0,306

43%. Artinya ada hubungan antara kegemaran menonton wayang dengan sikap arif sebesar 43%, sedangkan yang 57% lainnya dipengaruhi oleh hal-hal lain. Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa terdapat hubungan antara kegemaran menonton wayang dengan sikap arif masyarakat baik pada taraf signifikan 5%maupun 1%.

B. Saran-Saran

Memperhatikan hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data, dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Untuk Masyarakat

a. Diharapkan agar dapat mengambil hikmah terhadap hal-hal yang ada hubungannya dengan nilai pewayangan, termasuk pada saat pementasan

wayang kulit.

b. Diharapkan agar meningkatkan apresiasi terhadap seni, termasuk pewayangan serta tidak hanya sekedar untuk hiburan namun juga untuk

tun tun an tujuan-tujuan lain yang lebih tinggi. 2. Untuk Dalang

a. Agar selalu meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugasnya mendalang sehingga minat masyarakat menonton wayang, meningkat

b. Diharapkan dalang dapat menjadi panutan serta menjadi pendidik masyarakat melalui pementasan wayang dengan memperhatikan, mempertimbangkan, dan berdasarkan adat istiadat, budaya, agama, serta harapan masyarakat.

C. Penutup

Puji syukur ke Hadirat Illahi Robbi yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat selesai sesuai waktu yang ditentukan.

Hal ini terkait, tugas yang harus penulis laksanakan untuk mencapai gelar sarjana bidang pendidikan agama Islam.

Dalam penelitian maupun penulisan, tentunya tidak lepas dari berbagai kekurangan, kesalahan, dan kekhilafan, untuk itu penulis memohon agar kiranya

sudi memberikan kritik, saran, dan petunjuk demi kesempumaan skripsi ini Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi para pembaca. Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya. Amin!

Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, Bandung : Pustaka Setiam 1997.

Ali Ashraf, Horison Baru Pendidikan Islam, Jakarta, Pustaka Firdaus, 1996. Departemen Agama, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Jakarta; Hidayah, 1986. Fandy Tjiptono, Perilaku Organisasi, Jakarta : Angkasa, 1998.

Gerungan, Psikologi Sosial, Jakarta, Eresco, 1983.

Gregory G. Young MD., Kepribadian Anda dan Bagaimana Menghayatinya, Jakarta : Gunung Mulia, 1984.

Gregory Young, M.D, Kepribadian dan Bagaimana Menghayatinya, Jakarta : Gunung Jati, 1984.

Habib Mustofa (editor), llmu Budaya Dasar, Surabaya : Usaha Nasional, 1996. Humardani, Dasar-dasar Pengembangan Seni Tradisi, Surakarta : PKJT, 1973. Linschloter&Mansyur, Pengantar llmu Jiwa Ajaran Fungsi Umum, Bandung ;

jermans 1983.

Marwanto dan Budhi Moehanto, Apresiasi Wayang, Surakarta : Cendrawasih, 2000.

Muchlis Bongle, Islam dan Pewayangan, tt, Semarang : A1 Husna.

Muhammad Ali, Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi, Bandung : Angkasa 1987.

Munandar Soelaiman, Dinamika Masyarakat Transisi, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998.

Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1996. Seojono Soekanto, Pengantar Sosiologi, Jakarta : Ekspress, 1988.

■Soejono Sukanto, Pengantar Sosiologi, Jakarta : Rajawali Press, 1986. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta, 1987 Sujanto, Wayang dan Budaya Jawa I, Semarang : Dahara Prize, 1992. Sujanto, Wayang dan Budaya Jawa 11, Semarang : Dahara Prize, 1992. Sujanto, Wayang dan Budaya Jawa, Semarang : Dahara Prize, 1992. Sutamo, Wayang Kulit Jawa, Surakarta : Cendrawasih, 1995.

Sutrisna Hadi, Metodologi Research, Yogyakarta : Fak Psikologi UGM, 1982. Sutrisna Hadi, Statistikll, Yogyakarta: Fak. Psikologi UGM, 1996.

Dokumen terkait