• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penerapan Organisasi Pembelajaran pada PT Java CELL

III. METODOLOGI PENELITIAN

4.4. Analisis Penerapan Organisasi Pembelajaran pada PT Java CELL

Sub sistem dinamika pembelajaran yang menjadi indikator dari organisasi pembelajaran ini memiliki dua sub indikator, yaitu pembelajaran individu dan pembelajaran kelompok. Adapun hasil analisis tentang sub sistem (indikator) dinamika pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Jawaban Responden Untuk Penerapan Sub Sistem Dinamika Pembelajaran Jawaban Responden Item Belum diterapkan Sebagian kecil diterapkan Sebagian Besar diterapkan Sepenuhnya sudah diterapkan Jumlah Responden Rata- rata 1 1 40 63 15 119 2.89 2 1 40 63 15 119 2.89 3 1 26 67 25 119 3.11 4 1 46 61 11 119 2.81 5 3 47 56 13 119 2.78 6 2 43 58 16 119 2.86 Jumlah Pembelajaran Individu 9 242 368 95 714 2.89 Persentase (%) 1.26 33.89 51.54 13.31 100.00 7 1 41 62 15 119 2.89 8 0 19 71 29 119 3.22 10 1 39 55 24 119 2.98 Jumlah Pembelajaran Kelompok 2 99 188 68 357 3.03 Persentase (%) 0.56 27.73 52.66 19.05 100.00 Jumlah 11 341 556 163 1071 2.96 Persentase (%) 1.03 31.84 51.91 15.22 100.00 Sumber data : Hasil Olahan SPSS Versi 12.0

A. Pembelajaran Individu

Berdasarkan Tabel 7 tingkat pembelajaran individu dapat diketahui bahwa dengan nilai rata-rata jawaban 2,89 menunjukkan bahwa sebagian besar responden (51,54%) menyatakan sebagian besar sudah diterapkan, 33,89% menyatakan sebagian kecil sudah diterapkan, 13,31% menyatakan sepenuhnya sudah diterapkan dan 1,26% menyatakan belum diterapkan.

Hasil analisis di atas mencerminkan kondisi PT Java CELL bahwa setiap pegawai mendapat perhatian yang sama dalam hal pembelajaran. Hal ini dapat diketahui dengan adanya kebijakaan dari pimpinan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Dorongan dan motivasi selalu diberikan atasan kepada bawahannya agar para pegawai termotivasi untuk menjadi manusia yang handal, serta mampu menghadapi persaingan global. Selain itu seluruh pegawai diberikan kebebasan menggali potensi yang ada dalam dirinya untuk menghasilkan sesuatu bagi kemajuan perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara juga ditemukan, bahwa ada beberapa pegawai yang mengikuti pendidikan formal di perguruan tinggi melalui beasiswa dari perusahaan.

Namun demikian masih terdapat pegawai yang merasa belum mendapatkan kesempatan untuk melakukan proses belajar. Ini disebabkan oleh kurangnya informasi dari atasan akan hak dan kewajiban pegawai untuk melakukan proses belajar.

B. Pembelajaran Kelompok.

Pembelajaran pada tingkat kelompok, pada PT. Java CELL cenderung telah dilakukan. Penerapan terlihat dengan nilai rata-rata jawaban responden 3,03 menunjukkan bahwa sebagian besar (52,66%) menyatakan sebagian besar sudah diterapkan, 27,73%

menyatakan sebagian kecil sudah diterapkan, 19,05% sebagian besar sudah diterapkan dan 0,56% menyatakan belum diterapkan.

Kondisi yang terjadi pada perusahaan tersebut tercermin dari hasil analisis diatas yang dapat diartikan, bahwa sebagian besar tugas/pekerjaan dikerjakan dalam bentuk tim, dan di dalam tim setiap individu diharuskan ikut serta terlaksananya tugas/pekerjaan tersebut. Pengelompokan juga terjadi sesuai dengan departemen/unit kerja. Dengan pengelompokan yang demikian ini menyebabkan setiap pegawai berusaha untuk meningkatkan kinerja tim. Adapun usaha yang dilakukan adalah dengan diskusi kelompok, rapat-rapat kelompok yang hasilnya kemudian menjadi suatu pengetahuan bersama untuk diaplikasikan dalam pelaksanaan kerja tim.

Beberapa pegawai menganggap sistem pembelajaran kelompok belum berjalan dengan baik disebabkan oleh karena ketidakmampuannya untuk diikutkan dalam kelompok-kelompok kerja yang ada.

KURVA RADAR DINAMIKA PEMBELAJARAN

2.89 2.89 2.81 2.78 2.86 2.89 2.98 3.11 3.22 2.50 2.60 2.70 2.80 2.90 3.00 3.10 3.20 item 1 item 2 item 3 item 4 item 5 item 6 item 7 item 8 item 10

KURVA RADAR DINAMIKA PEMBELAJARAN (rata-rata jaw aban 2,92)

Melalui kurva radar pada Gambar 4 dapat dijabarkan berikut :

¾ Item 1 dengan rata-rata jawaban 2,89 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai selalu berusaha meningkatkan pengetahuan individunya melalui pendidikan formal ataupun pendidikan informal. ¾ Item 2 dengan rata-rata jawaban 2,89 menunjukkan bahwa sebagian

besar pegawai selalu menjadikan masalah yang timbul sebagai bahan diskusi untuk mencari solusi yang dapat dipelajari bersama.

¾ Item 3 dengan rata-rata jawaban 3,11 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai menjadikan pembelajaran berkelanjutan sebagai prioritas utama.

¾ Item 4 dengan rata-rata jawaban 2,81 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai mendapat dorongan dari atasan untuk mengembangkan kemampuan melalui kegiatan pembelajaran.

¾ Item 5 dengan rata-rata jawaban 2,78 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai selalu melakukan diskusi secara berkelompok.

¾ Item 6 dengan rata-rata jawaban 2,86 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai mendapatkan pelatihan dan pengarahan mengenai berbagai cara belajar yang tepat.

¾ Item 7 dengan rata-rata jawaban 2,89 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai meningkatkan pengetahuan dengan cara pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan di masa depan.

¾ Item 8 dengan rata-rata jawaban 3,22 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai mengembangkan dan mempersiapkan cara kerja yang ada terus-menerus dengan kreatif mencari cara kerja yang lebih baik. ¾ Item 10 dengan rata-rata jawaban 2,98 menunjukkan bahwa

sebagian besar pegawai mendapatkan pelatihan mengenai kerjasama tim.

Kesimpulan yang dapat diambil pada sub sistem dinamika pembelajaran ini adalah bahwa PT. Java CELL telah menerapkan pembelajaran individu dan kelompok pada pegawainya. Walaupun belum sepenuhnya dirasakan secara merata. Namun demikian adanya pelatihan dan pengembangan yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut secara terus-menerus juga merupakan salah satu bentuk diterapkannya pembelajaran, yang untuk ini perlu dilakukan lebih baik lagi.

Dari kurva radar tersebut kita dapat melihat bahwa sub sistem dinamika pembelajaran memiliki rata-rata jawaban responden 2,96 dengan persentase yang dapat dilihat pada Tabel 7, yakni 51,91% menyatakan sebagian besar sudah diterapkan, 31,84% menyatakan sebagian kecil sudah diterapkan, 15,22% menyatakan sudah sepenuhnya diterapkan dan 1,03% menyatakan belum diterapkan.

4.4.2. Sub Sistem Transformasi Organisasi

Sub sistem transformasi organisasi yang menjadi salah satu indikator dari organisasi pembelajaran ini memiliki empat sub indikator, yaitu visi, budaya, strategi, dan struktur. Adapun hasil analisis tentang sub sistem (indikator) transformasi organisasi dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Jawaban Responden Untuk Penerapan Sub Sistem Transformasi Organisasi Jawaban Responden Item Belum diterapkan Sebagian kecil diterapkan Sebagian Besar diterapkan Sepenuh Nya sudah diterapkan Jumlah Responden Rata- rata 12 0 26 73 20 119 3.08 13 1 42 62 14 119 2.87 Jumlah Visi 1 68 135 34 238 2.97 Persentase (%) 0.42 28.57 56.72 14.29 100.00 14 0 44 62 13 119 2.86 15 0 19 67 33 119 3.25 16 1 43 62 13 119 2.85 Jumlah Budaya 1 106 191 59 357 2.99 Persentase (%) 0.28 29.69 53.50 16.53 100.00 17 1 40 63 15 119 2.89 18 0 22 64 33 119 3.23 Jumlah Strategi 1 62 127 48 238 3.06 Persentase (%) 0.42 26.05 53.36 20.17 100.00 19 0 43 62 14 119 2.88 20 1 42 63 13 119 2.86 Jumlah Struktur 1 85 125 27 238 2.87 Persentase (%) 0.42 35.71 52.52 11.34 100.00 Jumlah 4 321 578 168 1071 2.97 Persentase (%) 0.37 29.97 53.97 15.69 100.00 Sumber data : Hasil Olahan SPSS Versi 12.0

A. Visi

Berdasarkan hasil analisis seperti yang tercantum pada Tabel 8 terlihat dengan nilai rata-rata jawaban 2,97 menunjukkan bahwa sebagian besar (56,72%) menyatakan sebagian besar sudah diterapkan, 28,57% menyatakan sebagian kecil sudah diterapkan, 14,29% menyatakan sudah sepenuhnya diterapkan dan 0,42% yang menyatakan belum diterapkan.

Hasil analisis diatas mencerminkan bahwa PT. Java CELL sangat mengedepankan dan menanamkan visi kepada para pegawainya sebagai landasan utama dalam bekerja. Melalui visi tersebut diharapkan tujuan perusahaan dapat terwujud dengan baik. Disamping itu perusahaan tersebut menjadikan visi sebagai acuan dalam menentukan arah jangka panjang yang akan ditempuh. Dari hasil wawancara dengan pimpinan perusahaan tersebut menunjukkan harapan besar kepada para pegawai untuk tidak melakukan pekerjaan tanpa visi yang jelas. Hal ini akan berakibat pada ketidakseimbangan perusahaan dalam menentukan arah dan tujuan di masa depan. Untuk itu visi perusahaan telah dijelaskan sejak awal oleh pimpinan ketika pegawai baru bergabung dengan perusahaan, agar nantinya dapat diterapkan seterusnya setiap melakukan pekerjaan.

B. Budaya

Berdasarkan tabel tersebut, aspek keterikatan antara budaya dengan proses pembelajaran cenderung ke arah yang baik. Hal ini tercermin dengan nilai rata-rata jawaban 2,99 menunjukkan bahwa sebagian besar responden (53,50%) menyatakan sebagian besar sudah diterapkan, 29,69% menyatakan sebagian kecil sudah diterapkan, 16,53% menyatakan sudah diterapkan sepenuhnya dan 0,28% yang menyatakan belum diterapkan.

Kesimpulan dari hasil analisis di atas (Tabel 8) bahwa budaya organisasi merupakan nilai atau norma-norma yang dapat dijadikan acuan bagi pegawai sebagai pedoman perilaku dalam bekerja termasuk juga dalam melakukan kegiatan belajar secara terus menerus. Budaya organisasi yang tidak mendukung untuk kegiatan belajar, menyebabkan pegawai enggan untuk melakukan kegiatan tersebut. Salah satu bentuk adalah dengan ditunjukannya melalui contoh oleh atasan. Hal ini pada PT. Java CELL sebagian besar telah diterapkan. Karena budaya organisasi dipandang penting oleh perusahaan tersebut.

Adapun budaya perusahaan tersebut seperti pemberian penghargaan bagi pegawai berprestasi, saling membantu antar pegawai ketika timbul masalah dalam bekerja, saling bertukar informasi tentang hal yang penting untuk dikonsumsi bersama dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan agar dapat terjalin suatu hubungan yang harmonis antara atasan dengan bawahan dan antar sesama pegawai tanpa memandang tingkat jabatan yang diemban.

C. Strategi

Dari hasil analisis di atas (Tabel 8) dengan nilai rata-rata jawaban 3,06 menunjukkan bahwa sebagian besar responden atau pegawai PT. Java CELL (53,36%) menyatakan sebagian besar sudah diterapkan, 26,05% menyatakan sebagian kecil sudah diterapkan, 20,17% menyatakan sudah diterapkan sepenuhnya, dan 0,42% yang menyatakan belum diterapkan.

Hal ini mencerminkan bahwa PT. Java CELL selalu menciptakan dan menggunakan strategi dalam menjalankan roda perusahaannya, agar dapat terus berada dalam peta persaingan yang semakin kompetitif. Menurut pimpinan perusahaan tersebut merupakan hal yang mustahil bagi perusahaannya untuk tetap bertahan hidup tanpa menggunakan atau menciptakan strategi- strategi baru dalam bisnis telekomunikasi yang terus berkembang pesat dari waktu ke waktu. Untuk itu diharapkan kepada seluruh pegawai untuk berpartsipasi aktif dalam menciptakan strategi-strategi baru bagi perusahaan agar tetap beroperasi.

D. Struktur

Berdasarkan hasil pengolahan data sebagaimana pada Tabel 8 dengan nilai rata-rata jawaban 2,87 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai PT Java CELL (52,52%) menyatakan bahwa sebagian besar telah diterapkan, 35,71% menyatakan sebagian kecil sudah diterapkan, 11,34% menyatakan sudah sepenuhnya diterapkan dan 0,42% yang menyatakan belum diterapkan.

Hal ini menunjukan bahwa PT. Java CELL memiliki usaha untuk meningkatkan komunikasi hubungan kerja antar pegawainya. Dengan demikian tidak akan terjadi lagi hubungan komunikasi yang terhambat antar pegawai dan atau antar unit kerja. Disamping itu hubungan kerja yang terdapat pada perusahaan tersebut saling terkait satu sama lain. Sehingga akan berakibat buruk jika terjadi hambatan- hambatan dalam komunikasi hiubungan kerja antar sesama pegawai dan antar unit kerja. Oleh karena itu pimpinan perusahaan tersebut selalu ikut andil dalam setiap permasalahan yang ada agar tidak terjadi hambatan hubungan kerja.

KURVA RADAR TRANSFORMASI ORGANISASI

2.87 2.86 2.85 2.89 2.88 2.86 3.08 3.25 3.23 2.60 2.70 2.80 2.90 3.00 3.10 3.20 item 12 item 13 item 14 item 15 item 16 item 17 item 18 item 19 item 20

KURVA RADAR TRANSFORMASI ORGANISASI (rata-rata jaw aban 2,97)

Gambar 5. Kurva Radar Nilai Rata-rata Sub Sistem Transformasi Organisasi

Melalui kurva radar pada Gambar 5 dapat dijabarkan berikut :

¾ Item 12 dengan rata-rata jawaban 3,08 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai saling mendorong untuk meningkatkan pengetahuan melalui pembelajaran.

¾ Item 13 dengan rata-rata jawaban 2,87 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai mendapatkan sarana dan prasarana untuk kegiatan pembelajaran.

¾ Item 14 dengan rata-rata jawaban 2,86 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai selalu mendapatkan peningkatan sarana dan prasarana untuk meningkatkan proses pembelajaran.

¾ Item 15 dengan rata-rata jawaban 3,25 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai selalu mendapatkan informasi mengenai sistem dan struktur yang ada.

¾ Item 16 dengan rata-rata jawaban 2,85 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai meyakini visi perusahaan mengandung keinginan dan tujuan jangka panjang yang penting bagi pembelajaran organisasi.

¾ Item 17 dengan rata-rata jawaban 2,89 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai mendapatkan kemudahan dalam memperoleh informasi yang diperlukan.

¾ Item 18 dengan rata-rata jawaban 3,23 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai meyakini adanya pemberian penghargaan oleh perusahaan bagi pegawai yang ingin belajar dan membantu proses pembelajaran.

¾ Item 19 dengan rata-rata jawaban 2, 88 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai selalu mendapatkan umpan balik dari perusahaan secara terbuka dan jujur.

¾ Item 20 dengan rata-rata jawaban 2,86 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai meyakini perusahaan melakukan koordinasi antar bagian berdasarkan pencapaian sasaran, tujuan serta mengupayakan pembelajaran agar lebih baik dengan memperhatikan kewenangan dan tugas masing-masing.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa sub sistem transformasi organisasi telah ditanamkan oleh PT. Java CELL dalam visinya sebagai usaha terbentuknya organisasi pembelajaran yang didukung dengan budaya yang menunjang proses pembelajaran, penyebaran pengetahuan tentang struktur dan adanya usaha perubahan

ke arah hubungan kerja/komunikasi yang lebih baik serta adanya strategi yang menjangkau proses pembelajaran.

Dari kurva radar tersebut kita dapat melihat bahwa sub sistem transformasi organisasi memiliki rata-rata jawaban responden 2,97 dengan persentase yang dapat dilihat pada Tabel 8, yakni 53,97% menyatakan sebagian besar sudah diterapkan, 29,97% menyatakan sebagian kecil sudah diterapkan, 15,69% menyatakan sudah sepenuhnya diterapkan dan 0,37% responden yang menyatakan belum diterapkan. 4.4.3. Sub Sistem pemberdayaan Manusia

Sub sistem pemberdayaan organisasi yang menjadi salah satu indikator dari organisasi pembelajaran ini memiliki enam sub indikator , yaitu pegawai, atasan, konsumen, rekanan, mitra kerja dan masyarakat. Adapun hasil analisis tentang sub sistem (indikator) transformasi organisasi dapat dilihat pada Tabel 9 berikut :

Tabel 9. Jawaban Responden Untuk Penerapan Sub Sistem Pemberdayaan Manusia Jawaban Responden Item Belum diterapkan Sebagian kecil diterapkan Sebagian Besar diterapkan Sepenuh Nya sudah diterapkan Jumlah Responden Rata- rata 21 0 22 68 29 119 3.19 22 0 42 63 14 119 2.89 Jumlah Pegawai 0 64 131 43 238 3.04 Persentase (%) 0.00 26.89 55.04 18.07 100.00 23 1 40 65 13 119 2.88 24 0 44 59 16 119 2.89 25 0 38 62 19 119 2.96 Jumlah Atasan 1 122 186 48 357 2.91 Persentase (%) 0.28 34.17 52.10 13.45 100.00 26 0 43 62 14 119 2.88 Jumlah Konsumen 0 43 62 14 119 2.88 Persentase (%) 0.00 36.13 52.10 11.76 100.00 27 0 23 67 29 119 3.18 Jumlah Rekanan 0 23 67 29 119 3.18 Persentase (%) 0.00 19.33 56.30 24.37 100.00 28 0 44 61 14 119 2.87 Jumlah Mitra Kerja 0 44 61 14 119 2.87 Persentase (%) 0.00 36.97 51.26 11.76 100.00 29 1 39 66 13 119 2.89 30 0 20 72 27 119 3.19 Jumlah Masyarakat 1 59 138 40 238 3.04 Persentase (%) 0.42 24.79 57.98 16.81 100.00 Jumlah 2 355 645 188 1190 2.99 Persentase (%) 0.17 29.83 54.20 15.80 100.00 Sumber data : Hasil Olahan SPSS Versi 12.0

A. Pegawai

Berdasarkan hasil pengolahan data sebagaimana pada Tabel 9 dengan nilai rata-rata jawaban 3,04 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai PT Java CELL (55,04%) menyatakan bahwa sebagian besar telah diterapkan, 26,89% menyatakan sebagian kecil sudah

diterapkan, 18,07% menyatakan sudah sepenuhnya diterapkan dan tidak seorang respondenpun yang menyatakan belum diterapkan.

Dari Hasil analisis data tersebut dapat kita ketahui bahwa PT. Java CELL sudah mengupayakan pemberdayaan pegawai dalam upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan yang dapat diperoleh dengan proses pembelajaran. Perusahaan tersebut memberikan wewenang dan tanggung jawab, serta kepercayaan penuh kepada pegawai untuk ikut dalam pengambilan keputusan, membuat rencana-rencana kerja dan target-target individu. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut yakin bahwa dengan memberikan wewenang dan tanggung jawab yang merata merupakan salah satu bentuk kokohnya suatu organisasi untuk bersaing dengan didukung oleh kerjasama tim yang baik. Dengan demikian dapat dikatakan untuk pemberdayaan pegawai sudah dirasakan dan berjalan dengan baik.

B. Atasan

Dari hasil analisis di atas (Tabel 9) dengan nilai rata-rata jawaban 2,91 menunjukkan bahwa sebagian besar responden atau pegawai PT. Java CELL (52,10%%) menyatakan sebagian besar sudah diterapkan, 34,17%% menyatakan sebagian kecil sudah diterapkan, 13,45% menyatakan sudah diterapkan sepenuhnya, dan 0,28% yang menyatakan belum diterapkan.

Berdasarkan data tersebut tercermin bahwa PT. Java CELL melalui pimpinannya telah memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengembangkan pengetahuan dan melakukan penerapan pengetahuan yang didapatkan, kemampuan atasan untuk mendampingi, melatih dan bekerja dengan penuh kemitraan untuk saling berbagi dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada telah berjalan dengan baik. Hubungannya tidak sekedar atasan dan bawahan belaka, tetapi cenderung ke arah mitra kerja. Selain itu para

pegawai merasakan adanya dorongan dari atasan mereka, serta adanya pelatihan maupun pembinaan langsung dari atasan.

Walau demikian masih dirasakan belum merata yang dikarenakan oleh adanya atasan yang hanya memberikan tugas-tugas semata tanpa memperhatikan keperluan pegawai untuk maju dan berkembang. Selain itu atasan juga tidak memberikan kesempatan untuk membuat perencanaan dan target-target individu untuk penyelesaian pekerjaan.

C. Konsumen

Berdasarkan hasil pengolahan data sebagaimana pada Tabel 9 dengan nilai rata-rata jawaban 2,88 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai PT Java CELL (52,10%) menyatakan bahwa sebagian besar telah diterapkan, 36,13% menyatakan sebagian kecil sudah diterapkan, 11,76% menyatakan sudah sepenuhnya diterapkan dan tidak satupun yang menyatakan belum diterapkan.

Hal ini mencerminkan kondisi PT. Java CELL yang telah melakukan pemberdayaan konsumen, yaitu dengan melibatkan konsumen dalam memberikan input melalui angket yang disebarkan demi perbaikan dan memuaskan para konsumen terhadap pelayanan yang diberikan. Selain itu perusahaan tersebut juga mengajak konsumennya untuk mengenal lebih jauh lagi terhadap produk- produk yang dihasilkan, kemudian memberi masukan terhadap kekurangan dari produk tersebut. Disamping itu perusahaan juga memberikan kesempatan dalam menciptakan inovasi baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan yang berusaha mengerti keinginan konsumen dan mendekati konsumen untuk lebih meningkatkan pelayanan.

D. Rekanan

Berdasarkan Tabel 9 dengan nilai rata-rata jawaban 3,18 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai PT Java CELL (56,30%) menyatakan bahwa sebagian besar telah diterapkan,

24,37% menyatakan sudah sepenuhnya diterapkan, 19,33% menyatakan sudah sebagian kecil sudah diterapkan dan tidak satupun yang menyatakan belum diterapkan.

Mayoritas pemberdayaan rekanan berada pada tingkat sebagian besar diterapkan (skala 3). Hal ini memberikan cerminan bahwa PT. Java CELL memberikan perhatian terhadap rekanan perusahaan yang akhirnya dapat berkontribusi terhadap kegiatan perusahaan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen atau pelanggan. Kesempatan untuk berpartisipasi setiap rekanan sudah dirasakan adanya keterbukaan yang seluas-luasnya secara profesional dalam melakukan kegiatan yang ada. Disamping itu perusahaan juga memberdayakan rekanan sebagai penyedia keperluan kantor yang sangat penting guna tersedianya barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. E. Mitra Kerja

Pada Tabel 9 diketahui bahwa dengan nilai rata-rata jawaban 2,87 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai PT Java CELL (51,26%) menyatakan bahwa sebagian besar telah diterapkan, 36,97% menyatakan sebagian kecil sudah diterapkan, 11,76% menyatakan sudah sepenuhnya diterapkan dan tidak satupun yang menyatakan belum diterapkan.

Dari data tersebut menunjukan bahwa PT. Java CELL sudah melakukan pemberdayaan mitra kerja secara luas ke seluruh stakeholder untuk saling mendukung peningkatan kompetensi dan belajar dari seminar untuk mencari pengetahuan yang baru dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Selain itu perusahaan juga berusaha untuk tetap menjalin hubungan baik dengan perusahaan yang pernah menjadi mitra kerja sebelumnya guna memupuk kepercayaan antar mitra kerja.

F. Masyarakat

Dari hasil analisis di atas diperoleh dengan nilai rata-rata jawaban 3,04 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai (57,98%) menyatakan bahwa sebagian besar telah diterapkan, 24,79% menyatakan sebagian kecil sudah diterapkan, 16,81% menyatakan sudah sepenuhnya diterapkan dan 0,42% menyatakan belum diterapkannya pemberdayaan masyarakat.

Perberdayaan masyarakat juga telah dilakukan oleh PT. Java CELL, yaitu dengan memberikan informasi-informasi terbaru dari organisasi dan hasil-hasil produknya, baik melalui media cetak ataupun media elektronik (website). Hal ini mengidentifikasikan bahwa perusahaan telah melaksanakan pemberdayaan masyarakat secara terbuka. Perusahaan memandang pentingnya memberdayakan masyarakat melalui lembaga-lembaga pendidikan, lembaga sosial dan ekonomi sebagai sumber informasi. Keuntungan yang didapat dalam memberdayakan masyarakat di masa mendatang, perusahaan menjadi lebih peka terhadap perubahan di sekitar masyarakat yang sebagian juga merupakan pengguna barang dan jasa perusahaan.

KURVA RADAR PEMBERDAYAAN MANUSIA

2.89 2.88 2.89 2.96 2.88 2.87 2.89 3.18 3.19 3.19 2.70 2.80 2.90 3.00 3.10 item 21 item 22 item 23 item 24 item 25 item 26 item 27 item 28 item 29 item 30

KURVA RADAR PEMBERDAYAAN MANUSIA (rata-rata jawaban 2,99)

Melalui kurva radar pada Gambar 6 dapat dijabarkan berikut :

¾ Item 21 dengan rata-rata jawaban 3,19 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai meyakini bahwa komunikasi berjalan timbal balik secara baik.

¾ Item 22 dengan rata-rata jawaban 2,89 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai selalu diberi kesempatan untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan.

¾ Item 23 dengan rata-rata jawaban 2,88 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai meyakini bahwa pelimpahan wewenang dari atasan ke bawahan berjalan selaras dengan tanggung jawab dan kemampuan dalam pembelajaran.

¾ Item 24 dengan rata-rata jawaban 2,89 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai bekerja sama dengan atasan dalam suatu kemitraan dan terus belajar mengarahkan dalam penyelesaian masalah.

¾ Item 25 dengan rata-rata jawaban 2,96 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai meyakini bahwa atasan memegang peran seluruhnya dalam melatih menyerahkan dan memberikan fasilitas pembelajaran.

¾ Item 26 dengan rata-rata jawaban 2,88 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai selalu mendapatkan kesempatan belajar seperti diberi motivasi untuk suatu percobaan yang dapat diterapkan dari pengetahuan yang dimilikinya.

¾ Item 27 dengan rata-rata jawaban 3,18 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai meyakini bahwa perusahaan secara proaktif memberikan informasi kepada masyarakat yang berkepentingan dan menerima masukan berupa ide dan saran untuk dipelajari serta perbaikan pelayanan.

¾ Item 28 dengan rata-rata jawaban 2,87 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai meyakini bahwa perusahaan selalu berusaha melibatkan masyarakat dan mitra kerja dalam peran serta kegiatan pelatihan dan pembelajaran.

¾ Item 29 dengan rata-rata jawaban 2,89 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai meyakini bahwa perusahaan selalu berusaha melibatkan peran semua pihak dalam upaya mengembangkan terjadinya pembelajaran.

¾ Item 30 dengan rata-rata jawaban 3,19 menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai meyakini bahwa perusahaan selalu proaktif mendapatkan mitra kerja (masyarakat, profesional, LSM, dan lembaga pendidikan lain) untuk suatu pembelajaran.

Kesimpulan yang dapat diambil pada sub sistem pemberdayaan organisasi ini adalah bahwa PT. Java CELL telah melakukan pemberdayaan disetiap lini, baik eksternal maupun internal perusahaan. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari keinginan perusahaan untuk mewujudkan sistem organisasi pembelajaran yang berkualitas dan mampu untuk bersaing di dunia bisnis telekomunikasi.

Dari kurva radar tersebut kita dapat melihat bahwa sub sistem pemberdayaan manusia memiliki rata-rata jawaban responden 2,99 dengan persentase yang dapat dilihat pada Tabel 9, yakni 54,20% menyatakan sebagian besar sudah diterapkan, 29,83% menyatakan sebagian kecil sudah diterapkan, 15,80% menyatakan sudah sepenuhnya diterapkan dan 0,17% yang menyatakan belum diterapkan.

4.4.4. Sub Sistem Pengelolaan Pengetahuan

Sub sistem pengelolaan pengetahuan yang menjadi salah satu indikator dari organisasi pembelajaran ini memiliki empat sub indikator , yaitu akuisisi/adaptasi, penciptaan, penyimpanan dan penyebaran pengetahuan. Adapun hasil analisis tentang sub sistem (indikator) pengelolaan pengetahuan dapat dilihat pada Tabel 10 berikut:

Tabel 10. Jawaban Responden Untuk Penerapan Sub Sistem

Dokumen terkait