• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis penerapan Sistem yang sedang berjalan

BAB IV ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI

4.4 Analisis penerapan Sistem yang sedang berjalan

4.4.1 Flowmap penerapan sistem pemberian kredit

Gambar 4.3

Gambar Flowmap sistem pemberian kredit

4.4.2 Diagram konteks perancangan penerapan sistem pemberian kredit di

Perum Pegadaian PROSES CEK KELAYAKAN BARANG JAMINAN INPUT DATA NASABAH DAN PINJAMAN ARSIP SBK FORM PENGAJUAN KREDIT FORM PENGAJUAN KREDIT SBK SBK CEK BESAR PINJAMAN SBK SBK TANDA TANGAN MANCAB SBK ARSIP SBK SBK

PEMBAYARAN ANGSURAN EVALUASI

UANG DAN SBK

FORM PENGAJUAN KREDIT

PENEBUSAN BARANG PENYIMPANAN BARANG JAMINAN Gambar 4.4 Diagram Konteks sistem pemberian kredit 4.4.3 Data Flow Diagram perancangan penerapan sistem pemberian kredit di Perum Pegadaian F.DATA NASABAH, PINJAMAN dan BARANG JAMINAN FPK DATA BJ SBK

10jt>

10jt<

SBK dan Uang pinjaman

Gambar 4.5 DFD NASABAH S.I PENGKREDITAN KACAB NASABAH CEK KELAYAKAN BARANG JAMINAN INPUT DATA NASABAH,PIN JAMAN DAN BARANG TANDA TANGAN MANCAB BESAR PINJAMAN

BAB V PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Apabila penerapan pemberian kredit dan informasi pada perum

Pegadaian sesuai dengan fungsi dari sistem itu sendiri maka semuanya akan

bejalan dengan baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Sebaliknya jika

informasi yang diberikan kepada nasabah tidak berjalan dengan baik maka

tujuan perusahaan tidak tecapai.

Dengan demikian baik tidaknya sistem pemberian kredit dan informasi

ini tergantung pada kemampuan setiap individu dalam yang melaksanakan

program ini baik staff pusat ataupun staff cabang pembantu yang menangani.

Program yang diterapkan oleh staff Perum Pegadaian memiliki manfaat

yang sangat beguna bagi semua pihak dalam hubungan sosialaisasi maupun

acara lainya karena semakin baiknya system pemberian kredit dan informasi

yang diberikan kepada nasabah maka akan semakin banyak keuntungan yang

didapatkan selain untuk Perum Pegadaian juga bagi para nasabah.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil kerja praktek kerja lapangan yang dilakukan,

penulis mencoba menyampaikan saran yang sekiranya dapat bermanfaat,

1. Pemberian informasi harap lebih diperbaiki lagi, agar para nasabah lebih

memahami isi dari informasi tersebut.

2. Untuk barang jaminan elektronik yang selayaknya memang pantas

dijadikan sebagai jaminan walaupun tidak terdapat dalam plafon, harap

untuk diterima. Karena hal ini dapat membuat nasabah yang amat

BAB III

PERUM PEGADAIAN

1.1Sejarah dan perkembangan Perum Pegadaian

Pegadaian merupakan sebuah lembaga BUMN yang bergerak

dibidang jasa perkreditan atas dasar hukum gadai. Menurut sejarah

berdirinya, Pegadaian didirikan oleh Pemerintah Hindia-Belanda pada

tanggal 1 April 1901 dengan ditandai didirikannya Pegadaian cabang

Sukabumi. Sampai sekarang setiap tanggal 1 April diperingati sebagai Hari

Ulang Tahun Pegadaian.

Beberapa tahap lahirnya Pegadaian sampai dengan sekarang

Periode 1945-1949

Diwarnai ketidak stabilan negara karena Republik Indonesia yang masih

bayi masih harus mempertahankan kemerdekaan, maka Pegadaian terpaksa

harus mengungsi dan meninggalkan kantornya yang tinggal puing-puing.

Kepala jawatan Pegadaian saat itu adalah R. Hendrasin Tjokro Soedirjo.

Pengungsian dilakukan dengan memindahkan kantornya di Kebumen,

Magelang dan Yogyakarta. Akibatnya, pengaruh budaya Jawa sangat kental

sekali, pakaian kerja pegawai saat itu berupa kain jarik, beskap dan blangkon.

Periode 1960-an

1. Periode 1960an, Jawatan Pegadaian berubah statusnya menjadi Perusahaan

Negara (PN) Pegadaian, tepatnya pada tahun 1961. BUMN pada waktu itu

tidak ada yang berrjalan baik, termasuk Pegadaian.

2. Manajemen sangat Birokratis, berbau Feodal dan kurang Modal kerja.

Pemasukan minimum, modal menipis, Gaji diangsur, budaya Jawa kuat

terpelihara dan hubungan atasan dengan bawahan sengaja dibatasi karena

atasan hendak menanamkam wibawa dengan menjaga jarak, kalau ada

kesalahan bisa-bisa dimutasi ke cabang pembuangan, dan terjadi

penekanan untuk patuh pada atasan, karena itu mereka tidak perlu pintar,

kalau pintar nanti bisa menentang.

Masa Orde Baru

1. Pada awal pembangunan orde baru, Pegadaian berubah menjadi

Perusahaan Jawatan (Perjan) pada tahun 1969 yang ditandai

dengan suntikan modal baru oleh pemerintah dan pergantian

beberapa pejabat. Data nasabah masih sulit teridentifikasi, maka

pada kepemimpinan Sidi Pramono (1968-1974) sebagai kepala

Perjan menerbitkan buku nasabah agar memudahkan administrasi

data nasabah.

2. Pada masa Drs. Hardjojo (1974-1980), Jawatan mulai merekrut 13

Sarjana Ekonomi dan Hukum atau setingkat sarjana muda, yang

Kepala Kantor Daerah Pemeriksaan (KDP). Mulai terjadi

kemajuan, seperti mendapat gaji yang semestinya

3. Pada masa Soejono Wirdjosoedirdjo, SH (1980-1982) banyak

mencurahkan aspek infrastruktur, perbaikan gedung, serta manual

kerja untuk cabang, waktu itu buku manual peninggalan Belanda

belum sempat direvisi.

4. Pada masa J. Muljosedono (1982-1989) sempat memodernisasi

gedung dan terjadi pemekaran KDP, KDP merupakan kelanjutan

dari jabatan Kontrolir pada jaman Belanda yang sangat ditakuti dan

disegani. Jabatan ini sangat didambakan karena sebagai Penilik

atau Pemeriksa, mereka yang bukan KDP jangan harap dapat

jabatan yang lebih tinggi dari Kepala Seksi, betapapun

cemerlangnya otak dan prestasi. Inisiatif dan Inovasi masih rendah

karyawan masih malu kalau ditanya bekerja dimana, mereka akan

jawab sebagai pegawai Derektorat Keuangan.

Mengusulkan Perubahan status Perjan menjadi Perum, karena dengan status

lama tidak leluasa mengambil kebijakan kredit, kepegawaian, gaji, investasi,

dan lain-lain. Sebagai Perjan status karyawan adalah PNS, meskipun gaji dan

kesejahteraan tidak dibayar dari APBN. Rekruitmen, jabatan, karir dan

pensiun masih sangat kaku di undang-undang Kepegawaian. Pada Masa

Rendahnya tingkat pendidikan, status perusahaan yang tidak jelas, kualifikasi

dan etos kerja menyulitkan manajemen memberi motivasi para pegawai agar

bersikap profesional. Budaya Kerja masih saja diwarnai gaya Feodal yang

tertanam kuat pada Pejabatnya. Berdasarkan hal tersebut maka Sjamsir Kadir

dan Deddy Kusdedi yang semula menjabat Kepala Daerah Inspeksi mulai

melakukan langkah- langkah sebagai berikut:

1. Visi: Pegadaian pada tahun 2010 menjadi perusahaan yang modern, Dinamis

dan Inovatif dengan usaha utama Gadai Misi: Ikut Membantu Program

pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan

menengah kebawah melalui kegiatan utama berupa penyaluran kredit gadai

dan melakukan usaha lain yang mengntungkan. VISI DAN MISI Drs. Deddy

Kusdedi, MM .

2. Pada tahun 1991 Direksi meluncurkan Poster Maskot SI INTAN

Gambar 3.1

Maskot SI INTAN

3. Beginner’s Mind TRAMPIL ADI LAYANAN NUANSA CITRA Taqwa,

Jujur, Berbudi Luhur, Loyal Mengusasi Pekerjaan, Tanggap, Cepat dan

Mengutamakan Pelanggan, untuk selalu mengembangkan diri. Penuh

Gagasan (Kreatif), Aktif, Menyukai Tantangan NILAI MORAL TINGGI

INOVATIF

4. Arti dari SI INTAN

1. Kepala berbentuk berlian memberi makna bahwa Pegadaian mengenal

batu intan sudah puluhan tahun ,

2. Intan tidak lebih dari sebuah bongkahan batu yang diciptakan alam

dalam suatu proses beratus tahun lamanya.

3. Kekerasannya menjadikan dia tidak dapat tergores dari benda lain.

Tetapi dia juga dapat dibentuk menjadi batu yang sangat cemerlang (

brilliant ). Dengan kecemerlangan itulah kemudian dia disebut berlian.

4. Karakteristik batu intan itu diharapkan terdapat juga pada setiap insan

Pegadaian.

5. Sikap tubuh dengan tangan terbuka dan tersenyum memberi makna

sikap seorang pelayan yang selalu siap memberikan pelayanan prima

kepada siapa saja.

6. Rompi warna hijau bermakna memberi keteduhan sebagai insan

Pegadaian.

1.2Perubahan status

Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu

sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961 kemudian

selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan

PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (P ERUM)

hingga sekarang.

Sampai saat ini Pegadaian merupakan satu-satunya BUMN yang

bergerak dibidang jasa gadai, oleh karena itu pemerintah memberikan hak

monopoli kepada Pegadaian untuk mengelola jasa perkreditan atas dasar

hukum gadai.

3.3 Logo, Visi,Misi, dan Motto Perum Pegadaian

3.3.1 Logo Perum PEGADAIAN

Gambar 3.2

Logo Pegadaian

Identitas korporat baru Pegadaian terdiri dari kombinasi teks

“PEGADAIAN” dengan simbol “pohon dan timbangan” yang

mencerminkan melindungi, bersahabat, transparan, mudah dan kokoh.

1. Pohon rindang adalah Melindungi dan membantu masyarakat,

Senantiasa bertumbuh dan berkembang, Mencerminkan keteduhan,

Warna hijau merupakan warna agraris yang akrab dengan masyarakat

2. Timbangan berwarna hitam Keseimbangan dan keterbukaan dalam

pelayanan serta menjunjung tinggi kejujuran,

3. Teks “PEGADAIAN huruf miring yaitu Sederhana, kepraktisan dan kemudahan, dinamis, terus bergerak maju. Sedangkan huruf balok melambangkan keteguhan dan kekokohan.

3.3.2 Visi Perum Pegadaian

Pada tahun 2013 Pegadaian menjadi "CHAMPION" dalam pembiayaan

mikro dan kecil berbasis gadai dan fiducia bagi masyarakat menengah ke bawah.

3.3.3 Misi Perum Pegadaian

1. Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat

khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi

keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil

dan menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia.

2. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan

tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten.

3. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.

3.3.4 Slogan Perum PEGADAIAN

Untuk menambah semangat kerja seluruh pegawainya, Perum

Pegadaian mempunyai slogan yang dipegang teguh, yaitu

Slogan ini mencerminkan ciri utama pelayanan Pegadaian, yaitu :

1. Mengatasi masalah keuangan atau kebutuhan dana dalam pelayanan

dalam waktu yang relative singkat.

2. Tidak menuntut persyaratan administrasi yang menyulitkan.

Slogan hanya digunakan untuk keperluan yang bersifat promosi

seperti yang dipakai dalam media iklan, brosur, leaflet, spanduk dan lain

sebagainya. Selain itu slogan atau semboyan tidak digunakan dalam

keperluan resmi atau dinas seperti kop surat, kartu nama, papan nama

kantor, amplop dinas dan sebagainya.

3.4 Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Perum Pegadaian

3.4.1 Tujuan Perum Pegadaian

1. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan

program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada

umumnya melalui penyaluran pinjaman uang pinjaman atas dasar hukum

gadai.

2. Pencegahan praktek ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar

lainnya.

3.4.2 Manfaat Perum Pegadaian

Bagi Nasabah

Prosedur yang relatif lebih sederhana dan dalam waktu yang lebih

Disamping itu, mengingat jasa-jasa yang ditawarkan perum pegadaian

maka manfat lain yang dapat diperoleh nasabah adalah:

- Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari suatu institusi yang telah

berpengalaman dan dapat dipercaya.

- Penitipan suatun barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat

dipercaya.

Bagi Perum Pegadaian

- Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh

peminjam dana.

- Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh

nasabah yang memperoleh jasa tertentu dari perum pegadaian

- Pelaksanaan misi perum pegadaian sebagai suatu badan usaha milik

negara yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian

bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur

dan cara yang relatif sederhana.

3.4.3 Fungsi Perum Pegadaian

Perum Pegadaian sebagai suatu badan usaha milik negara (BUMN)

yang berperan dalam bidang jasa gadai terbesar di Indonesia dan siap

melayani seluruh nasabah. Oleh karena itu Perum Pegadaian tentunya

memiliki beberapa produk dan jasa unggulan, yaitu:

Skim pinjaman dengan system gadai yang sesuai syariah Islam

dengan anggunan berupa emas, berlian, kendaraan bermotor dan

elektronik dan nasabah dikenakan ijaroh (biaya penyimpanan).

2. Kredit Angsuran Fidusia (KREASI)

Kredit untuk usaha mikro dan kecil dengan jaminan BPKB

kendaraan bermotor dengan jangka waktu s.d. 3 tahun dan angsuran

tetap setiap bulan.

3. Arrum

Skip pinjaman yang sesuai prinsip syariah Islam untuk usaha

mikro dan kecil dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor dengan

jangka waktu s.d. 3 tahun dan angsuran tetap setiap bulan dan

nasabah dikenakan ijaroh (biaya penyimpanan).

4. Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)

Kredit untuk usaha mikro dan kecil dengan jaminan emas dan

berlian dengan jangka waktu s.d. 3 tahun dan angsuran tetap setiap

bulan.

5. Kredit Industri Rumah Tangga (KRISTA)

Kredit untuk ibu rumah tangga yang memiliki usaha dan

tergabung dalam kelompok, dengan jangka waktu maksimal 2 tahun

dan angsuran tetap setiap bulan.

Kredit gadai dengan jaminan saham. Gadai efek dapat dilayani di

Unit Gadai Effek, Jl. Keramat Raya No. 162 Jakarta, Telp. (021)

3155550 Ext.102, Fax. (021) 3151610.

7. Jasa Penitipan Barang

Melayani jasa penitipan barang dan surat berharga di Cabang

Pegadaian.

8. Jasa Taksiran/Sertifikasi Perhiasan

Mengetahui kualitas dari perhiasan emas dan batu permata yang

dilakukan oleh tim penguji yang handal.

9. Mulia

Penjualan logam mulia dengan cara tunai ataupun kredit dengan

system syariah.

3.5 Kedudukan dan Struktur Organisasi Perum Pegadaian

1) Kedudukan Manager Cabang

Kedudukan manager cabang yaitu bertanggung jawab pada pengelolaan

kegiatan baik cabang maupun UPC.

2) Kedudukan Penaksir

Keduduka penaksir memeriksa barang jaminan sehingga mampu

ditemukan jumlah taksiran dan pinjaman yang akan diperoleh oleh

nasabah.

3) Kedudukan Kasir

4) Kedudukan Backoff

Kedudukan backoff yaitu mengerjakan laporan yang terjadi setiap harinya,

menyusun dan melayani hal yang berhubungan dengan surat menyurat.

Gambar 3.3

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL………...………i

LEMBAR PENGESAHAN.………..ii

KATA PENGANTAR……….………..iii

DAFTAR ISI……….………vii

DAFTAR TABEL……….……..viii

DAFTAR GAMBAR……….…………ix

DAFTAR SIMBOL……….………...x

DAFTAR LAMPIRAN……….……...xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan….………..1

1.2Identifikasi dan rumusan masalah………..……2

1.3Tujuan dan Manfaat………...2

1.3.1 Tujuan Pendidikan Praktek Kerja Lapangan……….…2

1.3.2 Tujuan Penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan……...……….….3

1.3.3 Manfaat Akademis………3

1.3.4 Manfaat Praktis……….……3

1.4Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan….……….….3

1.5Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan………..…..4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem ...6

2.1.1 Elemen Sistem Pada Perum Pegadaian...6

2.1.2 Karakteristik Sistem Kredit Pegadaian...8

2.1.3 Klasifikasi Sistem Kredit Pegadaian...9

2.2 Pengertian Informasi...9

2.3 Pengertian Sistem Informasi...11

2.4 Metode Pendekatan...11

2.5 Sarana dan Fasilitas Perum Pegadaian………...….11

2.6 Jasa- Jasa dan Pelayanan Perum Pegadaian………...….11

BAB IIIPERUM PEGADAIAN 3.1 Sejarah dan perkembangan Perum Pegadaian ... ………...…….14

3.2 Perubahan status………..18

3.3 Logo, Visi, Misi dan Slogan Perum Pegadaian……...……….……….19

3.3.1 Logo Perum Pegadaian……….19

3.3.2 Visi Perum Pegadaian………...20

3.3.3 Misi Perum Pegadaian………..20

3.3.4 Slogan Perum Pegadaian………..20

3.4 Tujuan, Manfaat, dan Fungsi Perum Pegadaian………..21

3.4.1 Tujuan Perum Pegadaian……….21

3.4.3 Fungsi Perum Pegadaian……….……22

3.5 Kedudukan dan Struktur Organisasi Perum Pegadaian………...24

BAB IV ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI KEPADANASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU 4.1 Sistem Informasi aplikasi yang sedang bejalan………..26

4.2 Kredit Gadai Cepat dan Aman (KCA)………...26

4.2.1 Prosedur pengajuan……….26

4.2.2 Persyaratan………..27

4.2.3 Prosedur Pemberian KCA………...27

4.2.4 Prosedur Pelunasan……….29

4.2.5 Golongan uang pinjaman, sewa modal dan administrasi………29

4.2.6 Perhitungan Sewa Modal………30

4.3 Kredit Angsuran Fidusia (KREASI), Kredit Angsuran System Gadai (KRASIDA), dan Kredit Industri Rumah Tangga (KRISTA)………31

4.3.1 Persyaratan Kredit KREASI………31

4.3.2 Persyaratan Kredit KRISTA………...………..32

4.4 Analisis penerapan Sistem yang sedang berjalan…………...………32

4.4.1 Gambar Flowmap penerapan sistem pemberian kredit ………33

4.4.2 Gambar konteks Diagram perancangan penerapan sistem pengkreditan di Perum Pegadaian………...34

4.4.3 Gambar Data Flow Diagram perancangan penerapan sistem pengkreditan di Perum Pegadaian……….34

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

5.1 Kesimpulan……….35

5.2 Saran………35

1

DAFTAR PUSTAKA

http://pegadaian.co.id 30, Agustus 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Pegadaian 15, September 2010

http://www.slideshare.net/rohmadjuari/pegadaian-presentasi-bagus-presentation 17, September 2010 fe-manajemen.unila.ac.id/~perkuliahan/bahanajar/.../PEGADAIAN.ppt 15, September 2010 http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=9&submit.y=3&submit=prev&page=2&q ual=high&submitval=prev&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Feman%2F1998%2Fjiunkpe-ns-s1-1998-31494015-13200-pegadaian-chapter1.pdf 23, September 2010

http://yanazmi.blogspot.com/2009/04/pengertian-informasi.html 30, September 2010 http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi 1, Oktober 2010

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya berupa pikiran, tenaga dan segala sesuatu yang di anugerahkan-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

Laporan Kerja Praktek ini yang Berjudul “ANALISIS PEMBERIAN

KREDIT DAN INFORMASI KEPADA NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU” , yang di susun untuk memenuhi salah

satu syarat dalam menempuh program strata – 1.

Selama mengikuti program praktek kerja lapangan di Perum Pegadaian jl. Veteran No.1 Kota Bengkulu, penulis mendapat pengetahuan dan pengalaman baru di bidang jasa gadai barang. Pengetahuan yang didapat dari berbagai literatur menjadi lebih dimengerti karena para pembimbing memberikan penjelasan yang cukup dimengerti disertai contoh penerapanya. Penulis juga diberikan pengetahuan tentang cara menggunakan aplikasi sistem yang sedang berjalan Penulis yakin pengalaman ini akan sangat bermanfaat.

Penulis menyadari betul bahwa penulisan laporan praktek kerja lapangan ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan yang jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan penulis dalam hal ilmu pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penulis miliki, Maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi semua para pembaca.

Bandung,Oktober 2010

i

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI KEPADA

NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Choirun Nisa NIM. 10507567

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

RIWAYAT HIDUP Biodata

Nama Lengkap : Choirun Nisa NIM : 10507567

Jurusan : Manajamen Informatika Unuversitas/Institut/Politeknik : UNIKOM

Alamat Rumah dan No.Tel/HP : Jln. Kubang Selatan No 62 / 081368956858 Alamat E-mail : i_loph@yahoo.com

Pendidikan Formal

1995-2001 : SDN 1 Metro Lampung 2001-2002 : SLTPN 4 Metro lampung 2002-2004 : SLTPN 1 Sungailiat Babel

2004-2007 : SMA Al Ma’soem Jatingangor Bandung 2007- Sekarang : Mahasiswi UNIKOM

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan

saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai

suatu tujuan. Begitu pula yang terjadi pada Perum Pegadaian, baik itu

manager cabang, penaksir, kasir dan seluruh staff sangat memegang teguh

prinsip kebersamaan.

1.1.1 Elemen Sistem Pada Perum Pegadaian

Enam Elemen Kunci (SRIMEP) untuk Membangun “ Budaya Profesional”

1. Element 1: SIANGI LAHAN SUMBER DAYA INSANI

a) mengubah Image mulai sikap dan budaya kerja dari mental birokrat

menjadi ”Business Oriented” dan ”Profit Oriented”.

b) Aset Pegadaian yang begitu besar, daerah operasinya luas, cabangnya

banyak serta unit-unit pembantu cabang. Tetapi masih banyak

masyarakat yang belum mengetahiu fungsi dari unit-unit tersebut.

c) Misi Pegadaian yaitu memupuk keuntungan juga membantu

pemerintah dalam pembangunan dan ekonomi, dalam pemberian

kredit skala kecil atas dasar hukum gadai bagi masyarakat menengah

ke bawah dan tugasnya adalah mencegagh praktek Riba, rentenir, dan

2. Element 2: Revitalisasi Potensi Sumber Daya Insani (+) dan (-) nya

a) Manajemen mulai menjalankan Program Restrukturisasi di seluruh

aspek, termasuk aspek kepegawaian. Status karyawan dialihkan dari

PNS menjadi Pegawai perusahaan. Pengembangan Karir mulai

dilakukan atas dasar sistem Merit.

b) sejak tahun 1992 dilakukan penerimaan pegawai dengan kemampuan

(DIII, S1), psikotes dan mengutamakan putra daerah untuk

menggantikan pegawai yang pensiun. Seleksi dan rekruitmen tidak

lagi desentralisasi, namun dilaksanakan secara terbuka dengan kerja

sama universitas setempat sebagai konsultan.

3. Element 3: Intervensi Pengubahan Sikap Via Sensitivity Training

a) Kampanye perubahan budaya kerja mulai dilakukan di hotel-hotel

berbintang, dan presentasi Citra Baru Pegadaian.

b) Mengajak setiap Insan Pegadaian untuk mulai BERUBAH,

BERUBAH dan BERUBAH. Hal tersebut disambut sangat baik oleh

setiap karyawan, mengingat baru pertama kali dilakukan acara yang

sebegitu bagus. Diadakan juga seminar-seminar, ceramah bulanan,

studi banding, coffee morning, Pelatihan komputer, akuntansi, kursus

menaksir, kepemimmpinan, outbond, workshop, baik di dalam

maupun di luar negeri.

4. Element 4: Mandirikan Jati Diri Setiap Anggota

Dengan mengadakan program pelatihan, khususnya bagi karyawan

diperkenalkan yaitu karyawan memakai pakaian lengan panjang putih

dan celana warna gelap, pejabat memakai dasi, karyawati memakai

rompi atau blazer warna hijau.

5. Element 5: Etos Kerja di Tata Prima

Dengan menumbuhkan kebanggaan kepada perusahaan agar mampu

bergaul, yaitu dengan berbicara atas nama Pegadaian, baik pada waktu

seminar, di lingkungan Pemda. Benar atau salah yang dibicarakan

tidak jadi persoalan yaitu dengan prinsip ”Bad News is still Good

NewsPromosi dilakukan besar-besaran dengan Jargon ”Mengatasi

Masalah Tanpa Masalah” dan Budaya Intan diharapkan muncul di

setiap pegawai sejalan dengan citra baru di masyarakat.

6. Element 6: Pantau kemajuan Diri Sendiri (Self Assesment Analysis)

Dalam menangani pelayanan nasabah, semua cabang di renovasi dan

diperlengkapi kipas angin dan AC, ruang tunggu di sediakan televisi,

manajemen mulai mengenalkan sistem administrasi jaringan

komputer, yang sebelumnya belum ada, dan juga mengenalkan

produk-produk terbaru sehingga citra pegadaian lebih baik dimata

masyarakat.

1.1.2 Karakteristik Sistem Kredit Pegadaian

Setiap perusahaan yang bergerak dibidang jasa gadai pasti memiliki

karakteristik yang dapat membedakannya dengan perusahaan lain. Begitu

bergerak dibidang jasa gadai. Adapun karakteristik sistem kredit di Perum

Pegadaian adalah sebagai berikut

1. Sistem gadai merupakan salah satu bentuk

2. jaminan yang diatur dalam KUHPdt. Dalam

3. perjanjian pinjam uang, kreditur dapat

4. menentukan jaminan piutangnya berupa

5. barang bergerak yang nilainya seimbang

6. atau lebih besar dari jumlah piutang

1.1.3 Klasifikasi Sistem Kredit Pegadaian

Klasifikasi sistem kredit di Perum Pegadaian adalah sebagai berikut

1. Nasabah 2. Barang jaminan 3. Data 4. Penyimpanan 5. Program aplikasi 1.2 Pengertian Informasi

Dokumen terkait