• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja PNS

BAB IV PENYAJIAN DATA

ANALISA DATA

5.2 Analisis Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja PNS

Setelah data diuji secara empiris dengan metode statistik, maka hipotesis alternatif yang di ajukan dapat diterima. Dari hasil pengujian data dapat dilihat bahwa pendidikan dan pelatihan

mempunyai hubungan yan positif terhadap kinaerja Pengawai negri sipil di akntor Walikota Padangsidimpuan dan berada pada kategori sedang.

Berdasarkan keterangan diatas maka dapat diketahui bahwa salah satu faktor yang yang mempenaruhi pembentukan kinerja yang baik adalah melaliui Pendidikan dan Pelatihan yang diikuti oleh setiap pengawai.

Seberapa besar pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap kinerja PNS dapat dilihat melalui pengujian data-data responden sebangai instrument penelitian yang sudah dinyatakan vailid dan reliable melalui uji validitas dan reabilitas,maka dapat dilihat bahwa pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja Pengawai Negri Sipil adalah sebesar 0,517%, itu artinya hal ini dapat dibuktikan melalui pengujian dengan menggunakan rumus korelasi product moment yang telah dikonsutasikan dengan tabel “nilai-nilai r Korelasi product mament” dimana harga r hitung > r tabel yaitu o,517 > 0,349. Ini arinya pengaruh antara Pendidikan dan Pelatihan mempunyai hubungan yang positif. Dengan menggunakan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi (Sugiono,2006:214), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap kinerja pengawai berada pada katengori sedang karena berkisar antara 0,40 – 0,599%.

Selanjutnya pengaruh tersebut dapat dikatakan signifikan karena telah diuju dengan rumus uji signifikan Korekasi product moment dan dikonsultasikan dengan tabel “nilai – nilai Distribusi t” dengan nilau sebesar 2, dimana bahwa harga t hitung > t tabel yaitu (3,864 > 2,042), Dari hasil uji signifikan tersebut maka dapat dilihat letak nilai uji signifikan dengan taraf kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = n-2=30, maka diperoleh t-tael = 2,042. Karena t-hitung lebih besar dari t- tabel maka variabel program Pendidikan dan Pelatihan memiliki hubungan positif Ini artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya koefisien korelasi antara

Pendidikan dan Pelatihan tehadap kinerja PNS sebesar 3,864 adalah signifikan, artinya koefisien, artinya koefisien korelasi tersebit dapat direima dan dapat dingeralisasikan atau dapat berlaku pada populasi dimana sampel yang 32 orang di ambil.

Setelah hasil penelitian diketahui bahwa hubungan antara Pendidikan dan Pelatihan terhadap kinerja PNS memiliki hubungan yang positif, signifikan, dan berda pada kategori sedang, maka dapat junga dilihat dari Koefisien Determinan antara variabel Pendidikan dan Pelatihan dengan variabel kinerja PNS bahwa sekitar 26,72% Diklat dapat memepengaruhi kinerja pengawai, dan selebihnya yaitu 73,28 dipengaruhi oleh faktor lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini.

BAB VI PENUTUP

6.1Kesimpulan

Setelah hasil penelitian ini di interpretasikan dan di analisis maka dalam bab ini penulis dapat menarik kesimpulan yang menjadi inti dari penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil dalam pelayanan Publik di kantor Walikota Padangsidimpuan:

1. Secara keseluruhan dari tabel-tabel data yang didapatkan dari penyebaran kuessioner kepada seluruh pegawai yang pernah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) di kantor Walikota Padangsidimpuan dikategorikan sedang. Berdasarkan tabel frekuensi klasifikasi jawaban responden untuk variabel X menunjukkan bahwa Pendidikan dan Pelatihan yang terdiri dari indicator pesrta diklat. Materi diklat, metode pembelajaran, widyaswara/Instruktur dan fasilitas Diklat berada pada kategori sedang dengan presentase 43,75%.

2. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden untuk variabel Y menunjukkan bahwa kinerja Pegawai Negeri Sipil yang terdiri dari indikator kerjasama, prakarsa, prestasi kerja, ketaatan, kejujuran, kesetiaan berada pada kategori sedang dengan persentase 43,75%. Hal ini menunjukkan bahwa Kinerja Pegawai Negeri Sipil di kantor Walikota Padangsidimpuan tersebut berada pada kategori yang sedang.

3. Berdasarkan analisa korelasi product moment diketahui bahwa terdapat pengaruh positif antara Pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil dengan korelasi sebesar 0,517% Berdasarkan interpretasi tersebut maka pengaruh pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil berada pada kategori sedang yang berkisar

antara (0,40-0,599). Dari r hitung yang diperoleh sebesar 0,517 bila dibandingkan dengan r tabel sebesar 0,349, maka di dapat r hitung lebih besar dari r tabel (0,517>0,349). Dengan demikian hal ini memperlihatkan bahwa koefisien korelasi adalah signifikan dan hipotesa alternatif yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.

4. Berdasarkan hasil uji “t”, diperoleh t-hitung sebesar 3,864 selanjutnya harga t-hitung tersebut dibandingkan dengan harga t-tabel dengan tingkat kesalahan 5% dan dik = n-2 maka diperoleh t-tabel sebesar 2,042. Dengan demikian dapat dilihat bahwa t hitung lebih besar dariada t-tabel (3,864>2,042) dan t-hitung berada pada daerah Ha (Hipotesa alternatif). Jadi kesimulannya koefisien korelasi antara pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil sebesar 3,864% adalah signifikan dan hipotesa alternatif diterima, artinya koefisien tersebut dapat diterima dan dapat digeneralisasikan atau dapat berlaku pada populasi dimana sampel yang diambil berjumlah 32 orang.

5. Dan berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh besar pengaruh pendidikan dan pelatihan ( Diklat) terhadap kinerja Pegawai Negeri sipil sebesar 26,72%. Dan sisanya sebesar 73,28% dipengaruhi oleh faktor lain.

6.2 Saran

Dengan melihat hasil dari penelitian yang telah disimpulkan maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Instansi

a. Perlu adanya peningkatan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan, supaya kinerja pegawai dapat ditingkatkan secara maksimal.

b. Perlu adanya faktor-faktor yang dapat mendorong pegawai untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan sehingga pegawai tersebut akan mendapatkan hasil yang lebih optimal, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kinerja pegawai itu sendiri.

2. Bagi pegawai selaku peserta Diklat

a. Para peserta pendidikan dan pelatihan sebaiknya lebih disiplin dan menaati peraturan yang telah ditetapkan, sehingga pendidikan dan pelatihan dapat berjalan dengan lancer tanpa adanya kendala.

b. Bagi para pegawai ada baiknya perlu mengikuti tidak hanya Diklat yang diadakan dalam lingkungan organisasi, namun juga Diklat yang diadakan dari luar organisasi sehingga dapat menambah pengalaman pegawai dan mempermudah pegawai dalam menyelesaikan kegiatan-kegiatan khususnya yang berhubungan dengan kepentingan umum.

3. Bagi pemerintah kota Padangsidimpuan

a. Mengingat pentingnya prasarana Diklat bagi kelancaran kegiatan Diklat, maka menurut penulis sendiri, pemerintah kota Padangsidimpuan perlu untuk mengganggarkan dana untuk membangun prasarana Diklat yang dibutuhkan guna pengembangan kualitas sumber daya manusia melalui kegiatan Diklat.

b. Perlu adanya gedung tersendiri khusus untuk tempat pelaksanaan kegiatan Diklat di Padangsidimpuan agar tidak menghambat kegiatan diklat serta menyulitkan pihak pengelola Diklat dan peserta Diklat.

Dokumen terkait