• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hasil Pengolahan Data dari Sudut Pandang Consumer Behaviour Berdasarkan dari hasil pengolahan data (output) yang dihasilkan dari bantuan

Dalam dokumen Analisis Perilaku Konsumen Retail Alfama (Halaman 34-39)

Departemen 22 Departemen Telur Telur ayam negeri Tabel 4 3 Integrasi Data

4.4 Analisis Hasil Pengolahan Data dari Sudut Pandang Consumer Behaviour Berdasarkan dari hasil pengolahan data (output) yang dihasilkan dari bantuan

software Rapid Miner untuk input data struk yang dimasukan, didapatkan analisis data sebagai berikut.

1. Pada rule 1, produk pada dept 2 dan 12 yang berisi produk minuman dingin dan biskuit/coklat akan terbeli bersamaan dengan produk pada dept 1 yang berisi makanan ringan. Hal ini menunjukan bahwa pelanggan yang sering berkunjung pada retail store tersebut hanya berkunjung untuk membeli minuman dingin beserta cemilan berupa makanan ringan/snack dan biskuit sebagai pelengkapnya. Orang yang membeli cemilan pasti membeli minuman dingin juga. Perilaku pelanggan seperti ini seringkali dilakukan oleh pelanggan yang merupakan seorang mahasiswa. Karena ketika mengisi waktu luang seperti bermain games dan menonton tv atau mengerjakan tugas, seringkali mahasiswa pergi ke retail store untuk sekedar membeli cemilan dan minuman dingin. Analisis ini didasari dari pengolahan data juga dengan tingkat confidence sebesar 58.3% yang artinya ketiga departemen akan terbeli bersamaan dengan keyakinan sebesar 58.3% dan didukung oleh 7% dari keseluruhan data transaksi.

2. Pada rule 2, produk pada dept 2 dan 3 yang berisi minuman dingin dan minuman biasa akan terbeli bersamaan dengan produk pada dept 1 yang berisi makanan ringan. Hal ini menunjukan bahwa pelanggan yang membeli minuman dingin dan minuman biasa selalu membeli makanan ringan juga. Seperti yang dijelaskan sebelumnya pada rule 1, kebanyakan orang lebih suka untuk menambah makanan ringan pada barang belanjaannya daripada hanya membeli minum saja seperti minuman dingin dan air mineral. Mungkin dari kebiasaan orang itu sendiri, minum kurang lengkap tanpa adanya makanan begitu pula makanan belum lengkap tanpa adanya minuman sehingga minuman akan terbeli bersamaan dengan makanan. Analisis ini didasari dari pengolahan data juga dengan tingkat confidence sebesar 47.1% yang artinya ketiga departemen akan terbeli bersamaan dengan keyakinan sebesar 47.1% dan didukung oleh 8% dari keseluruhan data transaksi.

3. Pada rule 3, produk pada dept 12 yang berisi biskuit/ coklat akan terbeli bersama dengan produk pada dept 1 yang berisi makanan ringan. Sama dengan penjelasan sebelumnya di rule 1, hal ini menunjukan pelanggan yang membeli biskuit/coklat akan membeli makanan ringannya pada barang belanjaannya. Tetapi pada rule ini kita mendapatkan bahwa pelanggan tidak membeli minuman pada belanjaannya. Analisa yang bisa disampaikan mungkin saja pelanggan yang membeli makanan ringan sudah memiliki persedian minum sebelumnya sehingga mereka tidak membeli minuman lagi pada retail store. Analisis ini didasari dari pengolahan data juga dengan tingkat confidence sebesar 45.5% yang artinya ketiga departemen akan terbeli bersamaan dengan keyakinan sebesar 45.5% dan didukung oleh 1% dari keseluruhan data transaksi.

4. Pada rule 4, produk pada dept 17 yang berisi roti dan perlengkapannya akan terbeli bersama dengan produk pada dept 1 yang berisi makanan ringan. Hal ini menunjukan bahwa pelanggan yang membeli roti beserta pelengkapnya seperti selai, meses dan lain lain akan menambahkan makanan ringannya juga pada keranjang belanjanya. Roti merupakan salah satu makanan yang cukup mengenyangkan selain makanan pokok nasi. Namun untuk membuat kenyang, seseorang tentunya akan membeli tambahan makanan lain misalnya seperti membeli tambahan makanan ringan pada retail store. Sehingga disini pelanggan yang membeli roti akan membeli makanan ringan juga sebagai tambahan makanannya supaya kenyang. Analisis ini didasari dari pengolahan data juga dengan tingkat confidence sebesar 42.9% yang artinya ketiga departemen akan terbeli bersamaan dengan keyakinan sebesar 42.9% dan didukung oleh 9% dari keseluruhan data transaksi.

5. Pada rule 5, produk pada dept 3 yang berisi air mineral akan terbeli bersama produk pada dept 1 yang berisi makanan ringan. Hal ini menunjukan bahwa pelanggan yang membeli minuman biasa akan membeli makanan ringan juga. Sebenarnya perilaku konsumen pada rule ini hampir sama dengan perilaku konsumen pada rule 2. Hanya saja pada rule ini pelanggan tidak mengikutkan minuman dingin pada belanjaannya. Minuman dingin tidak dibeli bisa saja karena selera masing masing orang yang lebih suka minuman biasa tanpa rasa

dibandingkan minuman dingin yang lebih dominan dengan rasa rasa yang bervariasi. Analisis ini didasari dari pengolahan data juga dengan tingkat confidence sebesar 40.7% yang artinya ketiga departemen akan terbeli bersamaan dengan keyakinan sebesar 40.7% dan didukung oleh 11% dari keseluruhan data transaksi.

6. Pada rule 6, produk pada dept 1 yang berisi makanan ringan akan terbeli bersama produk pada dept 3 yang berisi minuman biasa. Hal ini menunjukan bahwa pelanggan yang membeli makanan ringan akan membeli minuman biasa juga. Perilaku konsumen pada rule ini hampir sama dengan perilaku konsumen pada rule 5. Yang berbeda di sini adalah pelanggan lebih mengutamakan membeli makanan ringan dulu baru selanjutnya membeli air mineral. Minuman biasa dibeli setelah pelanggan membeli makanan ringan. Mungkin saja dibeli karena tidak ada lagi persedian air minum di rumah atau ingin praktis beli makanan dan minumannya. Perbedaan yang lebih jelasnya terletak pada nilai confidence keduanya. Pada rule 5 nilai confidence sebesar 40.7%, sedangkan pada rule 6 nilai confidencenya adalah 42.3%. Hal ini artinya peluang pelanggan membeli makan dulu lalu membeli minuman biasa lebih besar daripada pelanggan membeli minuman biasa dulu lalu membeli makanan ringan. Analisis ini didasari dari pengolahan data juga dengan tingkat confidence sebesar 42.3% yang artinya ketiga departemen akan terbeli bersamaan dengan keyakinan sebesar 42.3% dan didukung oleh 11% dari keseluruhan data transaksi.

7. Pada rule 7, produk pada dept 2 dan dept 1 yang berisi minuman dingin dan makanan ringan akan terbeli bersama produk pada dept 3 yang berisi minuman biasa. Pelanggan yang membeli minuman dingin dan makanan ringan akan membeli minuman dingin juga pada belanjaannya. Perilaku konsumen ini sebenarnya sama seperti pada rule 2 yang membedakannya adalah pada nilai confidence keduanya. Pada rule 2 nilai confidencenya sebesar 47.1% sedangkan pada rule 7 sebesar 42.1%. Ini menunjukan kalau kemungkinan pelanggan membeli minuman dingin, minuman biasa lalu makanan ringan lebih besar daripada membeli minuman dingin dan makanan ringan lalu minuman biasa. Analisis ini didasari dari pengolahan data juga dengan tingkat confidence sebesar

42.1% yang artinya ketiga departemen akan terbeli bersamaan dengan keyakinan sebesar 42.1% dan didukung oleh 8% dari keseluruhan data transaksi.

8. Pada rule 8, produk pad adept 1 yang berisi makanan ringan akan terbeli bersama dengan produk pada dept 2 yang berisi minuman dingin. Pelanggan yang membeli makanan ringan/ snack kemungkinan akan membeli minuman dingin juga. Hal ini dikarenakan makanan ringan yang dibeli lebih nikmat jika dilengkapi dengan minuman dingin yang menyegarkan. Kemungkinan terbelinya kedua departemen ini cukup besar dengan nilai confidence73.1% dan didukung oleh 19% dari data keseluruhan.

9. Pada rule 9, produk pada dept 3 dan 1 yang berisi minuman biasa dan minuman biasa akan terbeli bersama dengan produk pada dept 2 yang berisi minuman dingin. Perilaku konsumen pada rule ini sebenarnya hampir sama dengan perilaku konsumen pada rule 2 dan rule 7 hanya prioritas produknya saja yang berbeda mana yang dibeli dahulu mana yang hanya barang pelengkap atau tambahan. Namun urutan produk pada rule ini menunjukan perilaku konsumen yang paling sering terjadi pada transaksi karena mempunyai nilai confidence paling besar yaitu 72.7% dibandingkan kedua rule sebelumnya yang hanya sebesar 47.1% dan 42.1%. Sehingga pelanggan lebih sering membeli minuman dulu (minuman biasa dan makanan ringan) lalu membeli minuman dingin sebagai tambahannya. Rule ini didukung oleh 8% dari data keseluruhan.

10. Pada rule 10, produk pada dept 15 yang berisi permen akan terbeli bersama produk pada dept 2 yang berisi minuman dingin. Hal ini menunjukan bahwa pelanggan yang membeli permen kemungkinan akan membeli minuman dingin juga. Perilaku konsumen ini mungkin saja dikarenakan keinginan pelanggan yang hanya membutuhkan cemilan ringan seperti permen lalu membeli minuman dingin sebagai pelengkapnya atau tambahan belanjanya. Kemungkinan terbelinya produk dari kedua departemen ini sebesar 70% dan didikung oleh 7% keseluruhan data.

11. Pada rule 11, produk pada dept 1 dan 12 yang berisi makanan ringan dan biskuit akan terbeli bersama dengan produk pada dept 2 yang berisi minuman dingin. Hal ini menunjukan perilaku pelanggan yang membeli makanan ringan dan

biskuit kemungkinan akan membeli minuman dingin juga.Perilaku ini hampir sama dengan perilaku konsumen pada rule 1 yang membedakannya adalah prioritas produk yang dibeli lebih dulu. Namun perilaku konsumen yang sering terjadi adalah membeli makanan ringan dan biskuit dulu baru membeli minuman dingin dengan nilai confidence sebesar 70% dan didukung 7% dari data keseluruhan

12. Pada rule 12, produk pada dept 3 yang berisi minuman biasa akan terbeli bersama dengan produk pada dept 2 yang berisi minuman dingin. Hal ini menunjukan perilaku konsumen bahwa selain membeli minuman biasa pelanggan juga akan membeli minuman dingin. Hal ini mungkin saja dikarenakan dari kebutuhan pelanggan itu sendiri. Selain ingin mengkonsumsi minuman biasa berupa air mineral yang menyehatkan, pelanggan juga menginginkan minuman dingin dengan varian rasa yang menyegarkan. Nilai confidence untuk perilaku konsumen ini sebesar 63% dan didukung oleh 17% data keseluruhan.

13. Untuk rule selanjutnya dari 13 hingga 16 dinyatakan tidak valid dikarenakan nilai lift ratio pada rulenya kurang dari 1 yang berarti hubungan asosiasi antar departemen yang terkait kurang kuat dan tidak dapat digunakan untuk mengetahui perilaku konsumen terkait kegiatan belanja yang dilakukan pada retail store.

14. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan, produk pada dept 2 selalu terbeli bersamaan dengan produk pada dept 1 hanya dua rule saja yang menunjukan produk pada dept 2 tidak terbeli bersamaan dengan dept 1. Hal ini menunjukan bahwa ketika pelanggan membeli minuman dingin pada retail store, pelanggan juga membeli makanan ringan sebagai tambahan barang yang dibelinya. Perilaku konsumen ini mungkin saja dikarenakan orang lebih suka minum minuman yang dingin disertai cemilan ringan untuk mengisi waktu luangnya seperti saat bermain games, menonton tv, atau saat mengerjakan tugas. Kebanyakan orang memang lebih suka minum disertai ada tambahan makanan dibandingkan dengan hanya minum saja.

15. Dari hasil pengolahan data terlihat departemen yang paling sering terbeli adalah departemen 1 dengan departemen 2 dilihat dari nilai supportnya yang paling besar yaitu 19% yang berarti kegiatan pembelian yang paling banyak terdapat pada keseluruhan data transaksi atau total 19% dari total transaksi. Sedangkan produk yang jarang terbeli berdasarkan nilai support yang paling kecil yaitu 7% adalah produk dari departemen 5 dan departemen 12 yang berisi produk perlengkapan mandi dan biscuit/coklat sehingga diperlukan promosi untuk meningkatkan penjualan barang dari kedua departemen ini.

Dalam dokumen Analisis Perilaku Konsumen Retail Alfama (Halaman 34-39)

Dokumen terkait