• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.3. Analisis Pengujian

4.3.2. Analisis Pengujian Distribusi Listrik

Setelah proses pengujian selesai dengan menggunakan metode analisis yang berbeda maka bisa diambil kesimpulan seberapa optimalkah jaringan distribusi listrik tanpa menggunakan Algoritma Kruskal (analisis PLN) dan distribusi listrik dengan menggunakan Algoritma Kruskal (analisis kruskal).

Gambar 4.34. Analisis Pengujian Distribusi Listrik

Berikut tabel 4.3 merupakan hitungan dari hasil analisis pada tabel 4.2 di atas tersebut:

4.3.2.1. Analisis Pengujian

Tabel 4.3. : Analisis Pengujian

Jalur Analisis Pengujian PLN Analisis Pengujian Kruskal Selisih Simpul yang dihubungkan Bobot Jaringan Simpul yang dihubungkan Bobot Jaringan

1 2-JTBC 5 meter 2-JTBC 5 meter 0 meter

2 T1-JTBC 20 meter T1-JTBC 20 meter 0 meter

3 4-JTBC 15 meter 4-2 10 meter 5 meter

4 5-T1 6 meter 5-T1 6 meter 0 meter

5 6-5 10 meter 6-T1 7 meter 3 meter

6 7-6 5 meter 7-6 5 meter 0 meter

7 8-T2 15 meter 8-7 10 meter 5 meter

8 T2-T1 20 meter T2-T1 20 meter 0 meter

9 10-T2 6 meter 10-T2 6 meter 0 meter

71

11 12-T2 8 meter 12-10 4 meter 4 meter

12 T3-T2 20 meter T3-T2 20 meter 0 meter

13 14-T3 7 meter 14-T3 7 meter 0 meter

14 15-T3 5 meter 15-T3 5 meter 0 meter

15 16-T3 7 meter 16-15 5 meter 2 meter

16 17-T3 13 meter 17-16 7 meter 6 meter

17 T4-T3 20 meter T4-T3 20 meter 0 meter

18 19-T4 15 meter 19-T4 15 meter 0 meter

19 20-T4 6 meter 20-T4 6 meter 0 meter

20 21-T4 7 meter 21-20 5 meter 2 meter

21 22-T4 7 meter 22-T4 7 meter 0 meter

22 23-T4 8 meter 23-T4 8 meter 0 meter

23 24-T4 9 meter 24-T4 9 meter 0 meter

24 T5-T4 20 meter T5-T4 20 meter 0 meter

25 26-T5 10 meter 26-T5 10 meter 0 meter

26 27-T5 5 meter 27-T5 5 meter 0 meter

27 28-T5 15 meter 28-26 10 meter 5 meter

28 29-T5 10 meter 29-T5 10 meter 0 meter

29 30-T5 8 meter 30-T5 8 meter 0 meter

30 31-30 5 meter 31-30 5 meter 0 meter

31 32-31 9 meter 32-29 6 meter 3 meter

32 33-32 8 meter 33-32 8 meter 0 meter

33 JTBB-JTBC 40 meter JTBB-JTBC 40 meter 0 meter

35 36-JTBB 15 meter 36-35 10 meter 5 meter

36 T6-T5 20 meter T6-T5 20 meter 0 meter

37 38-T5 13 meter 38-T5 13 meter 0 meter

38 39-T6 15 meter 39-38 9 meter 6 meter

39 40-T6 7 meter 40-T6 7 meter 0 meter

40 41-T6 8 meter 41-40 5 meter 3 meter

41 42-T6 9 meter 42-41 5 meter 4 meter

42 43-T6 10 meter 43-T6 10 meter 0 meter

43 44-T6 8 meter 44-T6 8 meter 0 meter

44 45-42 14 meter 45-44 10 meter 4 meter

45 T7-T6 20 meter T7-T6 20 meter 0 meter

46 47-T7 4 meter 47-T7 4 meter 0 meter

47 48-T7 8 meter 48-T7 8 meter 0 meter

48 49-T7 15 meter 49-48 6 meter 9 meter

49 50-49 10 meter 50-49 10 meter 0 meter

50 51-T7 15 meter 51-45 12 meter 3 meter

51 52-T7 8 meter 52-T7 8 meter 0 meter

52 53-T7 10 meter 53-52 5 meter 5 meter

53 54-T7 13 meter 54-53 5 meter 8 meter

54 55-54 5 meter 55-54 5 meter 0 meter

55 PLSB-JTBB 20 meter PLSB-JTBB 20 meter 0 meter

56 T8-PLSB 20 meter T8-PLSB 20 meter 0 meter

57 T9-T8 20 meter T9-T8 20 meter 0 meter

73

59 T10-T9 20 meter T10-T9 20 meter 0 meter

60 61-T10 12 meter 61-59 8 meter 4 meter

61 62-T10 3 meter 62-T10 3 meter 0 meter

62 63-62 5 meter 63-62 5 meter 0 meter

63 64-63 7 meter 64-63 7 meter 0 meter

64 T11-T10 20 meter T11-T10 20 meter 0 meter

65 66-T11 10 meter 66-64 5 meter 5 meter

65 Jalur 66 Simpul 748 meter 66 Simpul 657 meter 91 meter

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa Algoritma Kruskal bisa mengoptimalkan penggunaan kabel listrik seperti contoh pada jalur 3. Jika tidak terdapat Algoritma Kruskal bobot jaringan atau panjang kabel listrik yang digunakan membutuhkan panjang 15 meter, kalau menggunakan Algoritma Kruskal hanya membutuhkan 10 meter. Sehingga dari tabel tersebut juga untuk sampai pada data-data jalur yang menggunakan Algoritma Kruskal lebih optimal, yaitu penghematan kabel listrik mencapai 91 meter dibandingkan dengan metode PT. PLN, walaupun jumlah jalur dan simpul adalah sama.

74 5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil pengujian analisis sistem aplikasi yang telah dilakukan, adalah:

1. Dari analisis PLN dan analisis kruskal dapat dilihat bahwa metode Algoritma Kruskal dapat mengoptimalkan penggunaan kabel listrik. Pada analisis PLN untuk 66 rumah (simpul) panjang jaringannya adalah 748 meter, sedangkan analisis kruskal untuk 66 rumah (simpul) memiliki panjang 657 meter. Sehingga dari analisis tersebut dengan menggunakan Algoritma Kruskal lebih hemat 91 meter, yaitu mencapai 12,16 % dibandingkan dengan metode PT. PLN.

2. Sistem aplikasi ini sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada pengujian aplikasi dengan hasil laporan analisis dalam bentuk file. Hasil pengamatan pada form yang diujikan seluruhnya sesuai dengan harapan. 3. Jumlah data jaringan distribusi listrik terbatas yaitu pada penyulang

Pilangsari (PLSI), sehingga hasil dari analisis belum mencangkup seluruh daerah Cabang UPJ Jatibarang.

5.2. Saran

Saran yang diajukan Penulis agar membantu proses pengembangan sistem aplikasi ini adalah:

1. Diharapkan dalam pengembangan program algoritma kruskal dilakukan pengurutan berdasarkan bobot edge terkecil hingga ke besar serta sistem aplikasi ditambah menu pemasangan unit listrik baru sehingga lebih mudah dalam pengembangannya.

2. Pada pengembangan sistem aplikasi selanjutnya pengaksesan pemasangan distribusi listrik ini tidak hanya berbentuk aplikasi dekstop namun dapat juga dirancang aplikasi berbasis web sehingga pengaksesannya lebih luas.

IMPLEMENTASI ALGORITMA KRUSKAL UNTUK DISTRIBUSI LISTRIK (STUDI KASUS PT. PLN CABANG UPJ. JATIBARANG)

Debby Kurnia Dwiyanto1, Sri Nurhayati, M.T2 1,2

Teknik Komputer Unikom, Bandung 1

debbystart@gmail.com, 2serieid@yahoo.com ABSTRAK

Kebutuhan energi listrik sudah merupakan sebuah keharusan sebagai penggerak roda kehidupan, termasuk roda perekonomian pada sebuah kehidupan bermasyarakat. PT. PLN Cabang UPJ Jatibarang merupakan salah satu perusahaan penyedia listrik di daerah Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Karena pertambahan jumlah rumah baru yang terjadi di daerah Jatibarang tersebut, mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pemasangan distribusi listrik. Namun dalam pendistribusian listrik menemukan sebuah permasalahan bagi PT. PLN yaitu apakah panjang jaringan distribusi listrik yang dipasang oleh PLN sudah optimal atau belum. Dalam aplikasi ini akan memecahkan sebuah konsep masalah pada PT. PLN yaitu menggunakan Algoritma Kruskal dalam pendistribusian listrik, dengan asumsi tiap rumah adalah sebuah simpul (node) dan kabel listrik adalah garis (edge). Konsep tersebut diterapkan pada pohon merentang minimum dengan mencari jalur terpendek dari sebuah kabel listrik sehingga diawali dengan mencari bobot yang kecil. Dengan membandingkan jaringan distribusi listrik yang telah dipasang oleh PT. PLN dengan jaringan distribusi listrik menggunakan metode Algoritma Kruskal. Hasil dari aplikasi jaringan distribusi listrik dengan menggunakan metode Algoritma Kruskal dapat menganalisis jaringan PT. PLN dengan meminimalisasi panjang kabel listrik sehingga lebih optimal dalam pemasangannya dan tidak ada pasokan kabel listrik yang terbuang percuma.

Kata kunci : jaringan distribusi listrik, algoritma kruskal, jalur terpendek

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kehidupan masyarakat saat ini sangat bergantung kepada sumber daya energi, salah satunya adalah energi tenaga listrik. Karena keberadaan energi listrik sudah merupakan sebuah keharusan sebagai penggerak roda kehidupan, termasuk roda perekonomian, pada sebuah bangsa untuk tetap bergerak dan mengarah maju ke depan. Adapun ketergantungan akan ketersediaan energi yang satu ini kian hari kian meningkat, mengingat

keberlangsungan berbagai macam bentuk

aktivitas sehari-hari di masyarakat, contohnya pada aktivitas peralatan rumah tangga seperti kulkas, televisi, kipas angin, dispenser dan lain-lain serta sektor industri yang menggunakan alat kebutuhannya menggunakan energi tenaga listrik. PT. PLN Cabang UPJ Jatibarang merupakan salah satu perusahaan penyedia listrik di daerah Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Karena pertambahan jumlah rumah baru yang terjadi didaerah Jatibarang tersebut, mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pemasangan distribusi listrik. Peningkatan produksi listrik disebabkan oleh faktor makin banyak area perumahan (BTN)

yang diproduksi atau toko (Ruko) yang di bangun, karena listrik sudah menjadi kebutuhan utama. Namun dalam pendistribusian listrik ditemukanlah sebuah permasalahan bagi PT. PLN yaitu apakah panjang jaringan distribusi listrik yang dipasang oleh PLN sudah optimal atau belum, dalam arti jaringan distribusi listrik yang dipasang ke tiap rumah dengan biaya pemasangan kabel yang ekonomis. Sehingga pihak PLN dalam

pemasangan jalur kabel listrik harus

mempertimbangkan dan dipikirkan secara serius supaya tidak ada pasokan kabel listrik yang terbuang percuma. Oleh karena itu pemasangan kabel listrik ke setiap rumah terkadang tidak efesien dan dapat menghabiskan dana yang besar. Dari permasalahan diatas diperlukan sebuah metode untuk mengoptimalkan pendistribusian listrik. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan menerapakan Algoritma Kruskal untuk pendistribusian listrik. Algoritma Kruskal tergolong algoritma dalam teori graf yang digunakan untuk mencari pohon merentang minimum dari suatu graf dan salah satu algoritma yang digunakan untuk mendapatkan minimum spanning tree dengan bobot terkecil.

membangun sistem aplikasi yang mengimplementasikan Algoritma Kruskal untuk pemasangan distribusi listrik pada PT. PLN

bertujuan untuk megetahui pengoptimalan

pemasangan kabel listrik. 1.3 Maksud dan Tujuan

Pembahasan masalah yang dikaji meliputi beberapa hal yaitu:

1. Algorima Kruskal digunakan untuk

menentukan jarak terdekat.

2. Studi kasus dilakukan di PT. PLN Cabang UPJ. Jatibarang pada penyulang Pilangsari (PLSI).

3. Dalam penyambungan jalur distribusi listrik tidak boleh lebih dari 4 rumah (simpul/node) dari tiang.

4. Konsep graf yang diuraikan dalam masalah ini hanya menyangkut graf terhubung dan jaringan kabel listrik dianggap sebagai graf tidak berarah dan memiliki bobot.

5. Aplikasi yang dibuat menggunakan

pendekatan berorientasi objek. 2. TEORI PENUNJANG

2.1 Jaringan Distribusi Listrik

Jaringan listrik merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang menyalurkan energi listrik dari pusat pembangkit listrik ke tujuan (pemakai) yang dikelola oleh PT. PLN.

Gambar 1. Aturan Pemasangan PLN Pemasangan dari tiang ke rumah dibatasi empat rumah dari tiang SUTR atau tiga rumah dari rumah pertama (DTBA 101), bisa disebut hanya bisa sampai tiga keting (K1,K2 dan K3) karena

Gambar 2. Single Line Diagram Pilangsari Single Line Diagram merupakan gambaran umum tentang peralatan-peralatan yg terpasang pada suatu instalasi (misal instalasi struktur gardu listrik di daerah Pilangsari) meliputi gardu cantol, gardu portal, gardu tembok beserta peralatan lainnya pada instalasi tersebut [11].

2.2 Graf

Graf (graph) adalah sebuah konsep struktur data yang terdiri dari kumpulan simpul (node) dan garis (edge). Sebuah garis harus diawali dan diakhiri dengan sebuah simpul [9].

Gambar 3. Graf G

Pada gambar graf G diatas, graf terdiri dari himpunan V dan E yaitu:

V = {A, B, C, D}

E = {e1, e2, e3, e4} ; bisa kita tulis = {(A,B),(B,C),(B,C),(A,C)} 2.3 Pohon

Graf yang tak berarah terhubung dan tidak mengandung sirkuit disebut pohon [1]. Dengan kata lain pohon atau tree adalah salah satu bentuk konsep struktur data yang terdiri dari akar dan simpul-simpul yang berada dibawah akar.

Gambar 4. Contoh pohon dan bukan pohon 2.4 Algoritma Kruskal

Algoritma Kruskal adalah salah satu algoritma yang digunakan untuk mendapatkan minimum spanning tree (MST) dengan bobot terkecil. Pada Algoritma Kruskal, sisi-sisi didalam graf diurutkan terlebih dahulu berdasarkan bobotnya dari kecil ke besar. Sisi yang dimasukkan kedalam himpunan V adalah sisi graf G sedemikian sehingga V adalah sebuah simpul. Pada keadaan awal, garis-garis sudah diurutkan berdasarkan bobot membentuk graf. Graf tersebut dinamakan graf merentang. Sisi dari graf G ditambahkan ke V jika sisi tersebut tidak membentuk sirkuit [1].

Algoritmanya:

1. Jika G diubah menjadi pohon T = (V, E). 2. Himpunan sisi dari G diurutkan membesar

sesuai bobot sisi tersebut.

3. Buat T dengan memasukkan 1 sisi terpendek dari G tersebut.

4. Ulang (banyak sisi T = (banyak simpul G) -1) a. Ambil sisi selanjutnya dari G.

b. Jika sisi itu tidak membuat sirkuit di T.

Masukkan sisi itu ke T.

Masukkan simpul-simpul sisi itu ke T.

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Algoritma Kruskal

Dalam pembuatan sistem aplikasi ini

menggunakan metode Algoritma Kruskal dalam mengentaskan masalah yang ada pada PT. PLN yaitu dalam meminimalkan pemasangan kabel listrik. Dengan jaringan distribusi listrik yang telah dipasang oleh PT. PLN pada suatu daerah dapat di analisis dengan metode Algoritma Kruskal. Analisis tersebut menujukkan apakah dengan metode Algoritma Kruskal jaringan yang

dipasang oleh PT. PLN sudah optimal atau belum. Maka dengan analisis tersebut diharapkan

dapat diperhitungkan kadar minimal dan

optimalnya suatu jaringan distribusi listrik sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan PT. PLN untuk menggunakan metode Algoritma Kruskal. Berikut flowcart dan Algoritma Kruskal yang akan diterapakan pada jaringan distribusi listrik dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 5. Flowcart Algoritma Kruskal 1. Input data ke daftar (G = graf).

2. Pilih simpul (sumber) yang akan dipasang. 3. Bandingkan simpul (tujuan) pemasangan. 4. Tentukan garis (edge) terkecil diantara

simpul-simpul tujuan yang dibandingkan. 5. Memproses data apakah garis (edge) tersebut

memiliki jaringan simpul tujuan lebih dari 4 simpul dari tujuan akhir atau dapat membentuk sirkuit dalam pembentukan T = MST (Minimum Spanning Tree).

6. Jika garis (edge) tersebut memiliki dan membentuk seperti yang dijelaskan nomor 5, maka hapus garis (edge) tersebut dihapus dari daftar dan kembali ke proses nomor 4. Tetapi apabila tidak, masukkan garis (edge) tersebut ke dalam daftar T = MST dan tampilkan hasil T = MST.

7. Lakukan langkah 2 – 6 sampai jumlah garis (edge) yang telah dimasukkan ke dalam daftar MST sebanyak n-1 dari total simpul yang ada.

1. prosedur Kruskal (input G : graf, output T : MST) 2. Deklarasi 3. n, u, v, s : integer 4. Algoritma 5. input s (simpul) ke T 6. while MST < (n-1) do

7. bandingkan (tujuan) pilih edge (u, v) terkecil

8.

if (u, v) tidak memiliki jaringan simpul tujuan lebih dari 4 simpul dari tujuan akhir dan membentuk sirkuit di T then 9. MST : T {(u, v)}

10. End if 11. End while 12. Selesai

3.2 Analisis Kebutuhan Fungsional

Dilakukan untuk memberikan gambaran

mengenai permasalahan dari sistem yang dibuat meliputi alur dan pekerjaan perangkat lunak yang

akan dibangun. UML (Unified Modeling

Language) merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek. Ada beberapa diagram pada perancangan sistem menggunakan UML yang dirancang pada sistem aplikasi ini antara lain:

1. Use case diagram 2. Activity diagram 3. Sequence diagram 4. Class diagram

3.2.1. Use Case Diagram

Use Case adalah menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem secara teratur yang dilakukan oleh sebuah aktor. Interaksi atau dialog antara sistem dan actor, termasuk pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh sistem dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.

Use case diagram untuk sistem aplikasi ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Gambar 6. Use Case Diagram

Use case diatas menggambarkan User (staff) maupun Admin tidak dapat menggunakan seluruh fitur aplikasi distribusi listrik tersebut.

3.2.2. Activity Diagram

Activity diagram bersifat dinamis yang

merupakan representasi grafis yang

menggambarkan tahapan alur kerja dalam sistem yang sedang dirancang dari aktivitas ke aktivitas lainnya yang terdiri dari beberapa aktivitas, pilihan tindakan, perulangan dan hasil dari aktivitas tersebut. Berikut analisis prosedur dalam gambar untuk membuat urutan prosedur mengacu pada prosedur yang ada dalam sistem distribusi listrik, yaitu:

Proses activity diagram login dapat dilihat pada di bawah ini:

Gambar 7. Activity Diagram Login

Proses activity diagram analisis dapat dilihat pada di bawah ini:

Gambar 8. Activity Diagram Analisis Proses activitydiagram laporan dapat dilihat pada di bawah ini:

Gambar 9. Activity Diagram Laporan 3.2.3. Sequence Diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan skenario serta menampilkan interaksi antar obyek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut.

Sequence diagram untuk sistem aplikasi ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Gambar 10. Sequency Diagram Login

Gambar 11. Sequency Diagram Analisis 3.2.4. Class Diagram

Class diagram adalah diagram UML yang menggambarkan kelas-kelas dalam sebuah sistem berupa kumpulan objek-objek yang mempunyai struktur umum sistem/perangkat lunak dan relas-relasi yang ada di dalamnya. Berikut class diagram untuk sistem aplikasi ini adalah:

Gambar 11. Class Diagram

4. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Implementasi

Implementasi aplikasi pemasangan distribusi listrik menggunakan Algoritma Kruskal bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem dalam pemasangan kabel listrik ke rumah tangga. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan penelitian yang terencana dan untuk mencapai tujuan. Pada

tahap implementasi dilakukan dengan

mentransformasikan fungsionalitas algoritma ke

Gambar 12. Menu Login

Gambar 12. merupakan tampilan menu login untuk melindungi hak akses dalam penggunaan aplikasi ini.

Gambar 13. Halaman Menu

Pada gambar 13. merupakan menu utama user pada aplikasi pemasangan distribusi listrik dimana terdapat beberapa menu seperti File (Logout & Exit), Analisis Distribusi Listrik, Report (Analisis PLN & Analisis Kruskal), Change Password dan Help.

4.2 Langkah Pengujian Sistem Aplikasi Pengujian adalah proses yang bertujuan untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik pada sistem aplikasi dan mencari kesalahan yang mungkin terjadi pada sistem sebelum sistem tersebut diberikan kepada user. Untuk analisa, dilakukan pengujian sistem

pemasangan distribusi listrik dengan

menggunakan Agoritma Kruskal setiap penarikan jalur kabel listrik yang dipasang oleh PT. PLN.

2. Pilih menu analisis.

3. Setelah masuk ke halaman analisis maka kita

sudah memasuki bagian pemasangan

distribusi listrik.

4. Masukkan simpul sumber ke dalam kolom tersedia, yang mana simpul ini ibarat rumah yang akan memasang listrik.

5. Kemudian klik jaringan maka Algoritma Kruskal akan mencari jarak tujuan terdekat dari sumber simpul yang dipilih.

6. Maka akan mengeluarkan hasil tujuan simpul, banyak simpul, hasil/jalur simpul, panjang jaringan, banyak sisi dan optimasi serta ada tombol tabel untuk menampilkan daftar tabel dan juga ada tombol laporan untuk mencetak dan membuat laporan daftar tabel tersebut. 7. Proses selesai.

4.3 Pengujian Aplikasi

Setelah proses distribusi listrik selesai dengan menggunakan metode Algoritma Kruskal maka bisa diambil kesimpulan seberapa optimalkah distribusi listrik listrik tanpa menggunakan Algoritma Kruskal dan distribusi listrik dengan menggunakan Algoritma Kruskal.

Gambar 14. Menu Analisis

Kita bisa lihat gambar 14. menujukkan perbedaan dari analisis masing-masing distribusi listrik. Dengan perbandingan tersebut analisis dengan menggunakan metode Algoritma Kruskal lebih optimal, mencapai 91 meter dibandingkan dengan metode PT. PLN.

5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil pengujian analisis sistem aplikasi yang telah dilakukan, adalah:

1. Dari analisis PLN dan analisis kruskal dapat dilihat bahwa metode Algoritma Kruskal dapat mengoptimalkan penggunaan kabel listrik. Pada analisis PLN untuk 66 rumah (simpul) panjang jaringannya adalah 748 meter, sedangkan analisis kruskal untuk 66 rumah (simpul) memiliki panjang 657 meter. Sehingga dari analisis tersebut dengan menggunakan Algoritma Kruskal lebih hemat

91 meter, yaitu mencapai 12,16 %

dibandingkan dengan metode PT. PLN. 2. Sistem aplikasi ini sudah berjalan dengan

baik. Hal ini dapat dilihat pada pengujian aplikasi dengan hasil laporan analisis dalam bentuk file. Hasil pengamatan pada form yang diujikan seluruhnya sesuai dengan harapan.

3. Jumlah data jaringan distribusi listrik terbatas yaitu pada penyulang Pilangsari (PLSI),

sehingga hasil dari analisis belum

mencangkup seluruh daerah Cabang UPJ Jatibarang

5.2 Saran

Saran yang diajukan Penulis agar membantu proses pengembangan sistem aplikasi ini adalah: 1. Diharapkan dalam pengembangan program

algoritma kruskal dilakukan pengurutan berdasarkan bobot edge terkecil hingga ke besar serta sistem aplikasi ditambah menu pemasangan unit listrik baru sehingga lebih mudah dalam pengembangannya.

2. Pada pengembangan sistem aplikasi

selanjutnya pengaksesan pemasangan

distribusi listrik ini tidak hanya berbentuk aplikasi dekstop namun dapat juga dirancang

aplikasi berbasis web sehingga

pengaksesannya lebih luas. 6. DAFTAR PUSTAKA

[1] L Tambunan T, (408211049). 2012.

Pengoptimalan Jaringan Distribusi Air Dengan Menggunakan Algoritma Kruskal Pada Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirtanadi Cabang Tuasan.

Universitas Negeri Medan: Jurusan

Matematika.

[2] Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011.

Menggunakan UML. Bandung: Informatika Bandung.

[3] Ajie Suyanto R, dkk. 2009. Optimasi Algoritma Kruskal Dengan Menggunakan Bucket Sort Untuk Penghitungan Biaya Pemasangan Kabel Televisi Berlangganan.

http://www.scribd.com/doc/58857276/Opti masi-Algoritma-Kruskal-Menggunakan-Bucket-Sort/. Tanggal akses 20 Maret 2013.

[4] PT PLN (Persero), Pusat Enjiniring

Ketenagalistrikan, diakses pada

http://www.pln.co.id/pusenlis/?p=299. Tanggal akses 18 Mei 2013.

[5] Putro, Hanson Prihantoro. 2006. Prim Vs Kruskal Perbandingan Algoritma Pencarian

Pohon Merentang Minimum.

http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.mun

ir/Matdis/2006-2007/Makalah/Makalah0607-11.pdf. Tanggal akses 6 Juni 2013.

[6] Purwanto, Eko Budi. 2008. Perancangan & Analisis Algoritma. Yogyakarta: Graha Ilmu.

[7] Parno, S.Kom . Data Flow Diagram. Lecture Notes: Sistem Informasi.

[8] Siang, Jong Jek. 2006. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer. Yogyakarta: ANDI.

[9] A. S Rosa M. Shalahuddin. 2010. Modul Pembelajaran Struktur Data. Bandung : Modula.

[10] Junindar. Membuat Apliaksi Interaktif dengan Visual Basic 2010 & Office Access 2010. Batam : Microsoft User Group Indonesia Regional.

[11] Sudarli. 2013. PT. PLN Cabang UPJ Jatibarang. Jawa Barat & Banten: Rayon Jatibarang.

[12] Bagas. Visual Studio 2012 Ultimate Edition

Full Serial.

http://www.bagas31.com/2014/02/visual- studio-2012-ultimate-edition-full-serial.html. Tanggal akses 9 Mei 2014. [13] Munir, Rinaldi. 2003. Materi Kuliah

Matematika Diskrit. Bandung: Informatika – ITB.

SURAT KETERANGAN

Dokumen terkait