• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau PeningkatanPenurunan Kinerja serta Alternative Solusi

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS, REALISASI TARGET 2014 S.D 2016 TERHADAP TARGET INDIKATOR KINERJA SASARAN AKHIR

3.5 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau PeningkatanPenurunan Kinerja serta Alternative Solusi

3.5.1Penyebabkeberhasilan/kegagalanataupeningkatan/penurunankinerja.

Dari pemaparan yang telah disajikan diatas, termuat capaian kinerja tahun 2016, perbandingan capaian kinerja tahun 2015 dan 2016 serta deskrifsi atas capaian Kinerja sasaran beserta indikator. Pencapaian kumulatif sasaranstrategis beserta indikator kinerja tahun 2016 yaitu 102,75 %,meningkatapabila dibandingkandengan pencapaian kumulatif sasaranstrategis beserta indikator kinerja tahun 2015 yang lalu sebesar 101,15 %.

Capaian tersebut tentunya diiringi oleh berbagaifaktorpenyebabkeberhasilanmaupun faktor penyebab kegagalan. Keberhasilan suatu kebijakan ditentukan oleh isi dari kebijakan yang harus dilaksanakan dimana isi yang tidak jelas dan samar akan membingungkan para pelaksana di lapangan sehingga interpretasinya akan berbeda. Kemudian ditentukan pula oleh tingkat informasi dari aktor-aktor yang terlibat dalam pelaksanaan sehingga pelaksana dapat bekerja optimal. Diperlukan pula dukungan sumber daya maupun stakeholders yang terkait dengan proses implementasi kebijakan di daerah. Diperlukan pula komitmen dan nilai-nilai yang dapat dianut atau dijadikan pegangan oleh pemerintah daerah untuk menerjemahkan setiap kebijakan yang harus diimplementasikan.

Adapun analisis terkait dengan penyebab keberhasilan/ kegagalan, peningkatan/ penurunan serta alternative solusi adalah sebagai berikut :

Faktorpenyebabkeberhasilan dan kegagalan serta solusi/ rekomendasi:

A. Sasaran1 yaitu :“TERWUJUDNYA KELEMBAGAAN PEMERINTAH YANG EFISIEN DAN EFEKTIF”. Ditandai dengan keberhasilan dan kegagalan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengoptimalkan capaian indikator yang termuat dalam indikator kinerja Sasaran 1 yang harus dicapai pada tahun 2016, yaitu sebagai berikut:

1. Kabupaten Sumedang pada tahun 2016 menargetkan capaian nilai LAKIP adalah sebesar 47,78 dengan realisasi capaian pada tahun 2016 adalah sebesar 48,50, hal ini menunjukan sebuah peningkatan, dimana pada tahun 2015 target sebesar 45,67 dengan realisasi sebesar 46,52. Apabila dipersentasekan Capaian pada tahun 2015 101,86 % sedangkan pada tahun 2016 mencapai 101, 50 % dengan predikat Sangat Baik. Namunsecara persentase pada tahun 2016 terjadi penurunan capaian. Hal ini disebabkan salah satu komponen instrument penilaian LKIP mengalami penurunan,

169

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016

dimana pada tahun 2015 salah satu komponen penilaian LKIP yaitu komponen “ Capaian Kinerja” mencapai 11,57 sedangkan pada tahun 2016 menurun hanya mencapai 8,41.

2. Kabupaten Sumedang pada tahun 2016 menargetkan capaian nilai LPPD adalah sebesar 2,800 dengan realisasi capaian pada tahun 2016 adalah sebesar 3,018, hal ini menunjukan sebuah peningkatan yang signifikan, dimana pada tahun 2015 target sebesar 2,700 dengan realisasi sebesar 2,831. Apabila dipersentasekan Capaian pada tahun 2015 hanya 104,85 % sedangkan pada tahun 2016 mencapai 107, 78 % dengan predikat Sangat Baik.

3. Hasil audit dari BPK Kabupaten Sumedang layak untuk dianugrahi pernyataan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),pernyataan ini merupakan satu pernyataan dari profesional pemeriksa (auditor) mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan tahun 2015 -2016 yang didasarkan pada empat keriteria yakni kesesuaian dengan standard akuntansi pemerintah,kecukupan (adequate disclosure),kepatutan terhadap undang-undang,dan efektivitas pengendalian intern. Untuk pencapaian Opini BPK pada tahun 2016 cenderung stabil.

4. Rasio belanja modal terhadap total belanja mengalami penurunan dimana target pada tahun 2015 sebesar 22,50 dengan realisasi 23,00 dengan persentase 102,22, sedangkan pada tahun 2016 target sebesar 25,00 dengan realisasi hanya 18,53 bila diperesentasikan 74,12. Hal ini diakibatkan beberapa dinamika kebijakan yang mempengaruhi struktur APBD Kabupaten Sumedang pada tahun 2016, dimana terjadi beberapa pemangkasan anggaran yang berpengaruh terhadap belanja modal dan terhadap total belanja secara keseluruhan.

Solusi/ Rekomendasi :

 Komitmen yang jelas perihal Implementasi SAKIP di Kabupaten Sumedang dari level Pimpinan sampai level bawahan, guna terintegrasinya akselerasi Implementasi SAKIP di Kabupaten Sumedang.

 Akslerasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di tingkat SKPD melalui Bintek SAKIP/ LKIP bagi SDM pengelola SAKIP/ LKIP.

 Penerapan Teknologi Informatika bagi SAKIP, dengan arahan data-data terkait SAKIP ( Perencanaan, Pengukuran Kinerja Organisasi, Pengukuran Kinerja

170

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016

Keuangan, dll) dapat terintegritas dengan baik melalui Sistem Informasi Manajemen SAKIP (SIM SAKIP).

B. Sasaran2 yaitu :“MENINGKATNYA KUALITAS SDM APARATUR PEMERINTAH ”. Ditandai dengan keberhasilan dan kegagalan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengoptimalkan capaian indikator yang termuat dalam indikator kinerja Sasaran 2 yang harus dicapai pada tahun 2016, yaitu sebagai berikut :

1. Kabupaten Sumedang pada tahun 2016 menargetkan Implementasi Standar kompetensi Jabatan Struktural sebasar 6 kali dengan realisasi capaian pada tahun 2016 adalah sebanyak8 kali, hal ini menunjukan sebuah peningkatan yang sangat baik , dimana pada tahun 2015 target sebesar 19 kali dengan realisasi sebesar 3 kali . Apabila dipersentasekan Capaian pada tahun 2015 hanya 15,79 % sedangkan pada tahun 2016 mencapai 133, 33 % dengan predikat Sangat Baik.

2. Penerapan insentif berbasis kinerja cenderung stabil dimana Pemerintah Kabupaten Sumedang mempunyai komitmen perihal bagaimana mensejahterakan ASN/ aparatur Pemda melalui pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

3. Penurunan penerapan system reward dan funishment (SATYALANCANA KARYA SATYA), target pemberian reward pada tahun 2016 sebesar 2.200 orang dengan realisasi 1.980 orang. Sedangkan pada tahun 2015 sebesar 1.750 orang.

Solusi/ Rekomendasi :

 Untuk meningkatkan kualitas SDM aparatur Pemerintah Kabupaten Sumedang diperlukaan upaya berkelanjutan terkait dengan implementasi Pendidikan dan Pelatihan, baik Diklat Kepemimpinan, Diklat teknis, Diklat Fungsional, dll. Tentunya harus didukung dengan sejumlah Anggaran yang memadai.

C. Sasaran3 yaitu :“ MENINGKATNYA KUALITAS PELAYANAN PUBLIK”. Ditandai dengan keberhasilan dan kegagalan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengoptimalkan capaian indikator yang termuat dalam indikator kinerja Sasaran 3 yang harus dicapai pada tahun 2016, yaitu sebagai berikut :

1. Kabupaten Sumedang pada tahun 2016 menargetkan Implementasi INDEKS Kepuasan Masyarakat (IKM) sbesar 75,00 dengan realisasi capaian pada tahun

171

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016

2016 adalah sebesar 77,93, hal ini menunjukan penurunan, dimana pada tahun 2015 target sebesar 75,65 dengan realisasi sebesar 77,75 . Apabila dipersentasekan Capaian pada tahun 2015 mencapai 102,77 % sedangkan pada tahun 2016 mencapai 101%. Penurunan tersebut disebabkan oleh karena tidak seluruh SKPD di Kabupaten Sumedang melakukan Survey Kepuasan Masyarakat (IKM).

2. Penerapan SPM/ SP pada tahun 2016 dengan target sebesar 75,00 dengan realisasi capaian pada tahun 2016 adalah sebesar 76,42, hal ini menunjukan penurunan, dimana pada tahun 2015 target sebesar 60,00 dengan realisasi sebesar 100 . Apabila dipersentasekan Capaian pada tahun 2015 mencapai 166,6 % sedangkan pada tahun 2016 mencapai 101 %.

3. Penerapan SMM/SNI/ISO 9001-2008 pada tahun 2016 dengan target sebesar 2 Unit Kerja dengan realisasi capaian pada tahun 2016 adalah sebesar 1 Unit Kerja (Kecamatan Jatinangor) , dan pada tahun 2015 pun target 2 unit kerja dengan realisasi 1 unit kerja. Penurunan tersebut dikarenakan realisasi per tahun yang mengikuti penerapan SMM/SNI/ISO 9001-2008 hanya 1 unit kerja. Solusi/ Rekomendasi :

 Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Sumedang diperlukan sebuah lembaga/ SKPD yang memiliki manajemen mutu pelayanan yang optimal. Melalui penerapan SMM/SNI/ISO 9001-2008 bagi seluruh Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang.

 Akselerasi Penerapan SPM/ SP di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang  Implementasi SKM/ IKM bagi seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Sumedang.

D. Sasaran4 yaitu :“ TERWUJUDNYA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN”. Ditandai dengan keberhasilan dan kegagalan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengoptimalkan capaian indikator yang termuat dalam indikator kinerja Sasaran 4 yang harus dicapai pada tahun 2016, yaitu sebagai berikut :

1. Renstra SKPD merupakan penjabaran RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018 dan RPJPD Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025, dengan mengacu pada RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, serta Rencana

172

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Hal tersebut diatas mengindikasikan bahwa terdapat sinergitas antara RPJMD dengan Renstra SKPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Dimana dalam RPJMD dan Renstra SKPD termuat Sasaran atau target Pembangunan Daerah yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahunan. 2. Terkait dengan Kesesuaian Perencanaan Pembangunan Daerah dengan

Rencana Tata Ruang Tata Wilayah (RTRW) dan trurunannya. Yang dalam hal ini Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang 2011-2031. Dalam Implementasinya belum dapat memadai sesuai dengan target yang seharusnya, dikarenakan Penjabaran dan turunan dari pada Perda RTRW belum cukup optimal.

Solusi/ Rekomendasi :

Akslerasi penjabaran RTRW dan turunannya, sebagai pedomaPerencanaan Pembangunan Daerah.

E. Sasaran5 yaitu :“ MENINGKATNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN”. Ditandai dengan keberhasilan dan kegagalan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengoptimalkan capaian indikator yang termuat dalam indikator kinerja Sasaran 5 yang harus dicapai pada tahun 2016, yaitu sebagai berikut :

1. Kabupaten Sumedang pada tahun 2016 menargetkan Implementasi Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan sebesar 6-7 (tangga Arnstein) dengan realisasi capaian pada tahun 2016 adalah sebesar 6-7, hal ini menunjukan pergerakan yang cenderung stabil, dimana pada tahun 2015 target sebesar 5-6 dengan realisasi sebesar 5-6 .

2. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 dengan target 70% Pada tahun 2016 dan realisasi 70 %. Menunjukan pergerakan yang cukup stabil, dimana pada tahun 2015 target 70% dan realisasi 70%. Persentase capaian 100%.

Solusi/ Rekomendasi :

Diperlukan upaya yang lebih serius lagi terkait dengan Implementasi Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan melalui Musrenbang yang lebih berkualitas, transparan dan akuntabel.

173

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016

F. Sasaran6 yaitu :“ MENINGKATNYA KUALITAS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ”. Ditandai dengan keberhasilan dan kegagalan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengoptimalkan capaian indikator yang termuat dalam indikator kinerja Sasaran 6 yang harus dicapai pada tahun 2016, yaitu sebagai berikut :

1. Kabupaten Sumedang pada tahun 2016 menargetkan Implementasi Indeks Pendidikan 83,83 dengan realisasi capaian pada tahun 2016 adalah sebesar 61,40 hal ini menunjukan pergerakan yang cenderung menurun , dimana pada tahun 2015 target sebesar 83,54 dengan realisasi sebesar 83,55 . Penurunan tersebut disebabkan karena beberapa Perubahan sub Urusan Pendidikan, dimana urusan Pendidikan Menengah yang awalnya merupakan kewenangan Kabupaten beralih menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi. Solusi/ Rekomendasi :

Diperlukan pemerataan penempatan guru pengajar, jangan sampai animo para guru pendidik lebih memilih mengajar di perkotaan daripada mengajar di daerah perdesaan terpencil.

G. Sasaran7 yaitu :“MENINGKATNYA DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT”. Ditandai dengan keberhasilan dan kegagalan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengoptimalkan capaian indikator yang termuat dalam indikator kinerja Sasaran 7 yang harus dicapai pada tahun 2016, yaitu sebagai berikut :

1. Kabupaten Sumedang pada tahun 2016 menargetkan Implementasi Indeks Kesehatan 71,95 dengan realisasi capaian pada tahun 2016 adalah sebesar 79,90 hal ini menunjukan pergerakan yang cenderung meningkat , dimana pada tahun 2015 target sebesar 71,65 dengan realisasi sebesar 71,92peningkatan tersebut dipicu oleh karena kesadaran masyarakat untuk melaksanakan pola hidup sehat dan pola hidup bersih sudah relative meningkat.

Solusi/ Rekomendasi :

Pembinaan yang lebih intensif terhadap kader kader kesehatan berbasis lingkungan, seperti Posyandu, Pos KB dll.

174

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016

H. Sasaran8 yaitu :“MENINGKATNYA PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA”. Ditandai dengan keberhasilan dan kegagalan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengoptimalkan capaian indikator yang termuat dalam indikator kinerja Sasaran 7 yang harus dicapai pada tahun 2016, yaitu sebagai berikut :

1. Kabupaten Sumedang pada tahun 2016 menekan Jumlah Insiden yang disebabkan masalah perbedaan agama/ keyakinan sebesar 0 (Enol) yang berarti tidak boleh ada insiden sama sekali, dengan realisasi capaian pada tahun 2016 adalah sebesar 0 (Enol) yang berarti secara kuantitas tidak ada sama sekali kejadian insiden yang disebabkan masalah perbedaan agama/ keyakinan, dan secara kualitas mencapai persentase 100%, yang berarti hubungan antar pemeluk agama berada pada keadaan harmonis.

Solusi/ Rekomendasi :

Menjaga kebhinekaan, toleransi, silaturahmi dan penanaman wawasan kebangsaan bagi seluruh komponen masyarakat Kabupaten Sumedang.

I. Sasaran9 yaitu :“MENINGKATNYA KUALITAS INFRASTRUKTUR WILAYAH DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN”. Ditandai dengan keberhasilan dan kegagalan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengoptimalkan capaian indikator yang termuat dalam indikator kinerja Sasaran 9 yang harus dicapai pada tahun 2016, yaitu sebagai berikut :

1. Kabupaten Sumedang pada tahun 2016 menargetkan jalan kewenangan kabupaten dalam kondisi baik sebesar 68,88 persen dengan realisasi capaian pada tahun 2016 adalah sebesar 57,61 bila dipresentasikan capaiannya mencapai 83,63 %, bila dibandingkan dengan tahun 2015 terjadi penurunan dimana pada tahun 2015 persentase capaiannya mencapai 87,12. Hal ini terjadi dikarenakan beberapa kendala, yang diantaranya ada kendala yang diakibatkan oleh alam , seperti : masalah curah hujan yang tinggi di Kabupaten Sumedang mengakibatkan sejumlah pembangunan infrstruktur pelaksanaanya tersendat/ terganggu dan kondisi jalan cepat rusak dikarenakan terpaan hujan yang sebegitu dahsyatnya. Dan masalah lainnya berkaitan dengan kebijakan pemangkasan Anggaran. Kendala diatas tersebut berpengaruh signifikan terhadap penurunan Panjang Jalan Kabupaten yang

175

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016

seharusnya dilaksanakan pembangunan, dan berpengaruh juga terhadap cakupan daerah irigasi terhadap area pertanian.

2. Sedangkan Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak di perkotaan dan pedesaan, pada tahun 2016 mengalami peningkatan dari target 63,00 terealisasi 87,65%, dengean persentase mencapai 139 ,13 sedangkan pada tahun 2015 target sebesar 62,50 dengan realisasi 74 dengan persentase 118,4. Keberhasilan tersebut didukung oleh Anggaran yang memadai dan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran Pemerintahan dan seluruh steakholder yang ada terkait dengan komitmen mewujudkan sebuah kemudahan akses berkelanjutan terhadap air minum layak di perkotaan dan perdesaan.

3. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar di perkotaan dan perdesaan juga menunjukan tingkat keberhasilan dimana Pemerintah Kabupaten Sumedang pada Tahun 2016 menargetkan 65,00 dengan realisasi 87,65 , bila dipersentasekan mencapai 110,77% sedangkan pada tahun 2015 persentase capaian hanya mencapai 75,00 %. Keberhasilan mewujudkan sebuah kemudahan akses berkelanjutan terhadap air minum layak di perkotaan dan perdesaan didukung Anggaran yang memadai dan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran Pemerintahan dan seluruh steakholder terkait.

4. Cakupan Layanan Rumah Tidak Layak Huni dengan target pada tahun 2016 sebesar 57,01 % dengan realisasi sebesar 11,4 %, capaian tersebut bila dipersentasekan hanya mencapai 20%, cenderung menurun apabila dibandingkan dengan tahun 2015 dimana pada tahun 2015 target sebesar 42,01% dengan realisasi 41% bila dipersentasekan mencapai 100%. Penurunan tersebut dikarenakan terbatasnya kuota Layanan Rumah Tidak Layak Huni pada Tahun 2016.

Solusi/ Rekomendasi :

Peningkatan Kualitas infrastruktur wilayah di perdesaan dan perkotaan harus diawali dari database pemetaan wilayah infrastruktur perdesaan dan perkotaan yang jelas, sebagai bahan awal tindak lanjut pengambilan keputusan kebijakan sekala prioritas.

176

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016

J. Sasaran10 yaitu :“TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR DI KAWASAN EKONOMI BARU ”. Ditandai dengan keberhasilan dan kegagalan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengoptimalkan capaian indikator yang termuat dalam indikator kinerja Sasaran 10 yang harus dicapai pada tahun 2016, yaitu sebagai berikut :

1. Kabupaten Sumedang pada tahun 2016 menargetkan Kawasan Pengembangan Ekonomi Baru sebesar 2 kawasan dengan realisasi 2 kawasan, bila dipersentasekan mencapai 100%.

Solusi/ Rekomendasi :

Percepatan pengembangan infrastruktur kawasan ekonomi baru melalui Penganggaran yang memadai.

K. Sasaran11 yaitu :“MENINGKATNYA PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SUMEDANG”. Ditandai dengan keberhasilan dan kegagalan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengoptimalkan capaian indikator yang termuat dalam indikator kinerja Sasaran 11 yang harus dicapai pada tahun 2016, yaitu sebagai berikut :

1. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Sumedang mampu bertahan menghadapi krisis ekonomi global yang terjadi beberapa dasawarsa kebelakang. Hal tersebut mengindikasikan bahwa terdapat kontribusi yang positif dari UMKM terhadap pergerakan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang. Dari Target pada tahun 2016 sebanyak 8.758 tercapai Jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Sumedang pada Tahun 2016 yaitu sebanyak 15.400, apabila dipersentasekan mencapai 175,83%. Peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya beberapa pelatihan ketenagakerjaan, kemudahan akses permodalan sehingga berpengaruh terhadap munculnya UMKM baru/ wirausaha baru.

2. Penempatan tenaga kerja pada tahun 2016 ditargetkan 500-1500 dengan capaian realisasi 2.154 orang bila dipresentasikan mencapai 143,6%. Terjadi penurunan bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015 yang mencapai 214,13%.

3. Tingkat investasi (PMTB) pada tahun 2016 terget sebesar 3.421.48 (Rupiah/ Miliar) dengan realisasi sebesar 4.177.66 Rupiah/ Miliar), dengan persentase

177

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016

capaian 122%. Cenderung meningkat bila dibandingkan dengan persentase capaian pada tahun 2015 sebesar103%. Keberhasilan tersebut ditopang oleh akslerasi Pemerintah dalam promosi potensi investasi di Kabupaten Sumedang.

4. Indeks daya beli dengan target 66,67 Poin realisasi 67,90 persentase capaian sebesar 101%, terjadi peningkatan pada tahun 2016 dimana pada tahun 2015 persentase capaian sebesar 100,45. Keberhasilan tersebut didukung Tingkat kepercayaan investasi yang meningkat, dan tumbuhnya wirausaha baru. 5. Kluster Industri mikro dan kecil, target pada tahun 2016 sebesar 5.755

Industri dengan realisasi 12.290 industri, bila dipersentasekan mencapai 213,55 %. Terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan persentase capaian pada tahun 2015 sebesar 101,77%. Peningkatan tersebut dipicu oleh terciptanya UMKM baru/ wirausaha baru.

6. Kluster Industri menengah target pada tahun 2016 sebesar 19 Industri dengan realisasi sebesar 18 industri, bila dipersentasekan mencapai 94,73 %. Terjadi penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2015 capaian sebesar 100%. 7. Pelatihan kerja pada tahun 2016 terget sebesar 600 orang dengan realisasi

1.491 orang, bila dipersentasekan mencapai 248% . Bila dibandingkan dengan tahun 2015 terdapat peningkatan yang signifikan, dimana pada tahun 2015 persentase capaian sebesar 144,33%. Keberhasilan tersebut disebabkan oleh meningkatnya animo masyarakat untuk menjadi peserta pelatihan ketenagakerjaan.

8. Penyelesaian perselisihan hubungan industrial dengan target pada tahun 2016 sebesar 0-12 kasus dengan realisasi sebanyak 11 kasus, bila dipersentasikan mencapai 91,66%. Terjadi penurunan persentase bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2015 sebesar 233,33% pada tahun 2015 jumlah penyelesaian perselisihan hubungan industrial sebanyak 28 kasus. Namun pada hakekatnya secara kualitas terdapat peningkatan dimana jumlah perselisihan hubungan industrial sudah cenderung berkurang.

9. Pengawasan Ketenagakerjaan bagi Perusahaan target pada tahun 2016 sebanyak 845 Perusahaan, dengan capaian realisasi sebanyak 945 perusahaan, apabila dipersentasekan mencapai 111,83%. Pengawasan Ketenagakerjaan

178

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016

bagi pengusaha perlu diperkuat dengan kuota SDM Pengawas Ketenagakerjaan.

10. Perlindungan tenaga kerja pada tahun 2016 dengan target 66.000 orang realisasi sebesar 66.000 orang, bila dipersentasekan mencapai 100 % Cenderung stabil bila dibandingkan dengan realisasi Pada tahun 2015 dimana pada tahun 2015 terget sebesar 66.000 orang dengan realisasi 66.000 orang, dengan persentase capaian sebesar 100%. Stabilitas perlindungan tenaga kerja di Kabupaten Sumedang secara berkelanjutan senantiasa diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang , diantaranya melalui Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Hal tersebut dilakukan demi terlindunginya tenaga kerja dalam hal keselamatan kerja, kesehatan, jaminan hari tua ,dsb.

11. Kawasan strategis Kabupaten dengan target pada tahun 2016 sebesar 6 kawasan dengan capaian sebesar 6 kawasan, meliputi Sumedang, Ujung jaya, Jatigede, Tanjungsari, Irigasi Sentig, Irigasi Ujung jaya.

12. Jumlah objek wisata yang dikembangkan pada tahun 2016 target sebesar 1 objek wisata dengan realisasi 1 objek wisata bila dipersentasekan mencapai 100%

Solusi/ Rekomendasi :

Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang diperlukan upaya-upaya yang diantaranya :

 Percepatan Implementasi Kawasan Strategis di Kabupaten Sumedang

 Penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi para pelaku usaha UMKM

 Kemudahan akses permodalan bagi pelaku UMKM

 Promosi produk-produk lokal agar dapat bersaing dengan produk dari daerah lain

 Promosi investasi Sumedang, dll

L. Sasaran12 yaitu :“ MENINGKATNYA PEMERATAAN PENDAPATAN MASYARAKAT”. Ditandai dengan keberhasilan dan kegagalan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengoptimalkan capaian indikator yang termuat dalam indikator kinerja Sasaran 12 yang harus dicapai pada tahun 2016, yaitu sebagai berikut :

179

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016

1. Kabupaten Sumedang pada tahun 2016 menargetkan Kredit Perbankan sebesar 4.750 (rupiah /juta) dengan realisasi sebesar 5.470 (rupiah/ juta), bila dipersentasekan mencapai 115%. Bila dibandingkan dengan tahun 2015 terdapat peningkatan dimana pada tahun 2015 terget sebesar 4.600 (rupiah/ juta) dengan realisasi sebesar 1.911 (rupiah/ juta), bila dipersentasekan mencapai 43,30%.

2. Indeks Gini pada tahun 2016 target sebesar 0,27 Poin dengan realisasi sebesar 0,349 Poin dengan persentase capaian sebesar 125,92%. Terdapat peningkatan dimana pada tahun 2015 persentase capaian hanya 114,28%. 3. Akses pasar unutk produk lokal dengan target pada tahun 2016 sebesar 16

jenis produk lokal, realisasi sebesar 43 produk lokal, dengan persentase capaian sebesar 268,75%. Terdapat peningkatan bila dibandingkan dengan persentase capaian pada tahun 2015 dimana pada tahun 2015 persentase capaian mencapai 125%. Hal tersebut dipicu oleh kesadaran Para pelaku UMKM baik sektor Industri kerajinan maupun sektor makanan olehan. Untuk mengupdate status Legitimasi Usahanya melalui beberapa akreditasi/ sertifikasi, Contoh : Label halal, PIRT, Legitimasi dari BPOM, Legitimasi Kesehatan, SNI, sehingga berkontribusi positif terhadap daya akses pasar bagi Produk UMKM tersebut. Baik akses Pasar sekala local, regional bahkan Internasional.

Solusi/ Rekomendasi :

Pemerataan pendapatan di Kabupaten Sumedang perlu didukung oleh loncatan perubahan sosial kemasyarakatan yang ditandai dengan :

 Tingkat pendidikan masyarakat Kabupaten Sumedang

 Jiwa kewirausahaan dan Enterpreneurshipe

 Melek Teknologi Informatika , mengingat sekarang jamannya E-Cumors/ pasar jual beli On-Line.

 Tingkat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan

 Komitmen/ Kebijakan Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Sumedang, khususnya keberpihakan pemerintah kepada para pelaku UMKM.

180

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016

M. Sasaran13 yaitu :“ MENINGKATNYA KETAHANAN PANGAN DAERAH”. Ditandai dengan keberhasilan dan kegagalan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengoptimalkan capaian indikator yang termuat dalam indikator kinerja Sasaran 13 yang harus dicapai pada tahun 2016, yaitu sebagai berikut :

1. Pemerintah Kabupaten Sumedang pada tahun 2016 menargetkan Penggunaan Teknologi dan rekayasa Produk Pertanian sebesar 2 jenis teknologi dengan realisasi sebesar 2 teknologi , bila dipersentasekan mencapai 100%. Bila dibandingkan dengan tahun 2015 terdapat penurunan dimana pada tahun 2015 terget sebesar 2 jenis teknologi dengan realisasi sebesar 3 jenis teknologi, bila dipersentasekan mencapai 150%.

Solusi/ Rekomendasi :

Dalam meningkatkan ketahanan pangan daerah selain memfokuskan pada penerapan penggunaan teknologi dan rekayasa produk pertanian, diperlukan juga upaya-upaya lain seperti :

 Monitoring dan Evaluasi ketersedian pangan di daerah dengan arahan : tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau.

N. Sasaran14 yaitu :“MENINGKATNYA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP BERKELANJUTAN ”. Ditandai dengan keberhasilan dan kegagalan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengoptimalkan capaian indikator yang termuat dalam indikator kinerja Sasaran 14 yang harus dicapai pada tahun 2016, yaitu sebagai berikut :

1. Dalam meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup berkelanjutan Pemerintah Kabupaten Sumedang pada tahun 2016 menargetkan Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga keanekaragaman hayati terhadap total luas kawsan hutan dengan persentase capaian mencapai 102,02, Rasio Ruang terbuka Hijau (RTH) dengan persentase capaian 55,98%, Rasio lahan kritis terhadap total luas wilayah dengan persentase capaian 100,13 %. Luas lahan hutan dengan persentase capaian 104,2 % , Jumlah daerah yang sudah terlatih tanggap bencana dengan target 9 Kecamatan dan realisasi sebanyak 10 Kecamatan bila dipersentasekan mencapai 111%.

181

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016

Solusi/ Rekomendasi :

Dokumen terkait