3.4 Metode Analisis Data
3.4.3 Analisis Persepsi dan Pemahaman
Persepsi adalah pengorganisasian, penginterprestasian terhadap stimulan yang diterima oleh panca indera, sehingga merupakan sesuatu yang berarti. Persepsi merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu, oleh sebab itu apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif dalam persepsi. Hasil persepsi terhadap stimulus dapat berbeda antara individu yang satu dengan yang lain. Persepsi dipengaruhi oleh perasaan, kemampuan berpikir serta pengelaman individu yang berbeda satu dengan yang lain Daviddoff dalam Sagala (2009).
Adapun pengertian pemahaman menurut Suharsimi dalam Abidin (2011) adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Pemahaman adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar.
Suharsimi dalam Abidin (2011) menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan,
menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan,
menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi dan pemahaman stakeholder dan masyarakat di Kota Sukabumi tentang prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Stakeholder mempunyai pengertian sebagai aktor/institusi yang bisa/mampu mempengaruhi proses pencapaian hasil dan tujuan program ataupun pihak-pihak yang terkena dampak dari implementasi program
Sebelum melakukan penyebaran kuisioner baik untuk stakeholder yang berperan sebagai expert judgement maupun penyebaran kuisioner untuk masyarakat, maka peneliti melakukan wawancara terhadap 12 (dua belas) orang stakeholder di Kota Sukabumi. Stakeholder tersebut berperan sebagai informan, yaitu sumber informasi yang memberikan pengetahuan dan pengalaman mereka kepada peneliti khususnya tentang Kota Sukabumi. Adapun tugas peneliti adalah mendeskripsikan, memilah dan menarik kesimpulan terhadap hasil wawancara tersebut.
Wawancara ini dilakukan untuk membuat kerangka acuan dalam menyusun pertanyaan maupun pernyataan yang akan diberikan dalam kuisioner yang akan diujikan. Adapun hasil wawancara tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Hasil Wawancara sebagai Kerangka Acuan Kuisioner
No. Karateristik Informan Kesimpulan Hasil Wawancara Acuan dalam Kuisioner
1. 6 informan dari unsur pemerintahan dan 6 informan dari unsur non- pemerintahan
Menurut semua informan, masyarakat Kota Sukabumi masih sedikit yang berpikir tentang kebutuhan generasi yang akan datang, ; banyak yang berpikir tentang apa yang ada di depan mata saja tidak berpikir untuk masa yang akan datang.
2 informan menyebutkan bahwa pembangunan di Kota Sukabumi harus melalui perencanaan yang bertahap dengan skala prioritas, sumber daya, anggaran yang berbeda dengan memperhitungkan keadaan yang ada di masa yang akan datang.
3 informan menyebutkan terjadinya kesenjangan antara usulan masyarakat dengan anggaran yang ada di Kota Sukabumi sehingga perlu dipikirkan prioritas pembangunan yang mengacu kepada visi-misi Kota Sukabumi.
Semua informan menyebutkan bahwa pemda Kota Sukabumi harus mengoptimalkan pembangunan dengan kendala yang ada.
Menurut semua informan, Pemerintah Kota Sukabumi telah mencoba untuk menghimpun partisipasi masyarakat
Dalam perencanaan. informan menyebutkan bahwa persentase perencanaan dengan melibatkan masyarakat sekitar 70-80% dimana usulan dari masyarakat banyak yang sudah direalisasikan.Walaupun menurut semua informan tersebut perencanaan yang berasal dari masyarakat di Kota Sukabumi belum optimal.
2 informan menyebutkan adanya kekhawatiran tentang menurunnya lahan pertanian di Kota Sukabumi sekitar 10% setiap tahunnya yang beralih menjadi pemukiman ataupun tempat usaha.
Semua informan menyebutkan bahwa indikator pencapaian dalam pembangunan berkelanjutan di Kota Sukabumi yang paling menonjol dan dinilai baik yaitu aspek pendidikan, aspek kesehatan dan aspek kelembagaan.
5 informan menyebutkan prinsip keberlanjutan sudah ada secara eksplisit dalam produk- produk perencanaan di Kota Sukabumi.
Pembangunan di Kota Sukabumi belum menyentuh esensi kebutuhan masyarakat Kota Sukabumi.
Apabila dilihat dari visi dan misi Kota Sukabumi sebagai Pusat pelayanan jasa di bidang perdagangan,pendidikan dan kesehatan sebenarnya berindikasi terhadap keamanan dan kenyamanan Sejauh ini yang terasa kenyamanan masih jauh dari yang diharapkan, terutama bertambahnya kemacetan di Kota Sukabumi, Sehingga manajemen transportasi yang bijaksana merupakan hal yang tidak terbantahkan lagi untuk diterapkan di Kota Sukabumi.
Visi dan misi Kota Sukabumi memang ada kesinambungannya, akan tetapi aspek sosialnya terabaikan, yang otomatis aspek lingkungan juga terkena dampaknya.
Kepedulian terhadap masa yang akan datang. Pembangunan di Kota Sukabumi. Perencanaan parsisipatif Dampak pembangunan di Kota Sukabumi Ketercapaian indikator pembangunan berkelanjutan
No. Karateristik Informan Kesimpulan Hasil Wawancara Acuan dalam Kuisioner
Program dan prosedur dari Pemda itu sudah benar, akan tetapi selalu pada akhirnya selalu berbelok arah, apalagi apabila ada hubungannya dengan dana.
Adanya kekhawatiran tentang maraknya pembangunan ruko, retail dan toserba di Kota Sukabumi dengan investor pendatang dengan modal besar. Hal ini memberikan pertanyaan, penduduk Kota Sukabumi apakah hanya menjadi konsumen saja? Sedangkan lahan di kota ini terbatas. Sehingga penduduk dengan mata pencaharian petani berkurang lahannya. Hal ini merupakan efek dari mendatangkan investor dari luar kota yang digembor- gemborkan pemerintah kota.
Belum adanya perhatian dan concern dari penduduk Kota Sukabumi, termasuk dari anggota DPRD Kota Sukabumi tentang pembangunan berkelanjutan.Kebanyakan hanya memikirkan untuk kebutuhan hari ini saja.
Belum terlihat adanya dokumen produk perencanaan yang ‘visioner’ yang memuat visi yang ‘visioner’ juga. Harusnya dalam dokumen tersebut, misal RTRW diharapkan memuat naskah akademik.RTRW itu harus berprinsip pembangunan berkelanjutan.
Pentingnya stakeholder dalam pembangunan yaitu Bussiness (B), Government (G) dan
Society (S) yang harus tetap dijaga untuk selalu dalam segitiga kesetimbangan (equlibrium).
Apabila dilihat dari indikator pembangunan berkelanjutan,maka ketercapaiannya di Kota Sukabumi yang paling menonjol yaitu aspek pendidikan dan aspek kesehatan serta aspek kelembagaan. Pembangunan di Kota Sukabumi Prinsip-prinsip dalam pembangunan berkelanjutan
Sumber : Hasil Survey, ,2011
Adapun berlangsungnya wawancara yang telah dilakukan peneliti dapat dilihat pada Gambar 13.
Sumber : Hasil Survey, 2011.
A. Uji Validitas Kuisioner untuk Responden Masyarakat.
Kerangka pernyataan kuisioner dibuat berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan. Adapun kesimpulan yang dihasilkan dari wawancara berkisar
tentang lima aspek utama. Lima aspek tersebut yaitu pembangunan di Kota Sukabumi, ketercapaian pembangunan di Kota Sukabumi dan dampak yang
dirasakan masyarakat, kepedulian tentang masa yang akan datang, perencanaan partisipatif dan pembangunan berkelanjutan.
Peneliti membuat 27 pernyataan yang dimuat dalam lembar kuisioner yang akan diajukan pada masyarakat Kota Sukabumi berdasarkan pengambilan sampel acak. Uji kuisioner telah dilakukan peneliti untuk mengetahui validitas pernyataan-pernyataan yang telah disusun dalam lembar kuisioner. Uji kuisioner dilakukan terhadap 10 responden terpilih sehingga dapat diketahui bagaimana respon responden terhadap pernyataan-pernyataan dalam lembar kusioner. Analisis validitas dilakukan dengan menggunakan rumus kooefisien korelasi product moment. Item pernyataan dinyatakan valid jika mempunyai nilai r hitung yang lebih besar dari r standar yaitu 0,3. Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Validitas Kuisoner
No.
Aspek Utama Pernyataan Dalam Kuisioner Banyaknya Item Pernyataan Item Pernyataan Keterangan 1. Pembangunan di Kota Sukabumi 3 1 - 3 Semua Valid
2. Ketercapaian pembangunan dan dampaknya
7 4 - 10 Semua Valid
3. Kepedulian tentang masa yang akan datang
3 11 - 13 Semua Valid
4. Perencanaan partisipatif 4 14 - 17 Semua Valid
5. Pembangunan berkelanjutan 10 18 - 27 Semua Valid
Sumber : Hasil Analisis,2011.