• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan serta menggambarkan data dan fakta yang dihasilkan dari suatu penelitian di lapangan dengan suatu interpretasi, evaluasi dan pengetahuan umum.Dari analisis data tersebut dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan secara induktif, yaitu suatu cara berfikir yang didasarkan pada fakta-fakta yang bersifat umum kemudian dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan yang bersifat khusus, selanjutnya dengan beberapa kesimpulan tersebut dapat diajukan saran.

V. PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pertanggungjawaban pidana pelaku tindak pidana korupsi terbukti karena telah melakukan Perbuatan melawan hukum yang telah melanggar Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang dirubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Bahwa perbuatan yang dilakukan terdakwa merupakan perbuatan yang dapat dipertanggungjawabkan karena perbuatan tersebut telah melawan hukum dan terdapat unsur-unsur tindak pidana yang telah terbukti dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, sesuai dalam teori pertanggungjawaban pidana terdakwa mampu bertanggungjawab atas perbuatan yang telah dilakukanya, perbuatan tersebut juga dilakukan dengan kesengajaan atau kealpaan sehingga perbuatan terdakwa tidak memiliki alasan pemaaf. Serta berdasarkan fakta-fakta hukum yang telah terungkap di luar maupun di dalam persidangan bahwa Terdakwa Karmuji telah menguntungkan dirinya sendiri dengan menyalahgunakan kewenangan yang diberikan kepadanya sehingga membuat negara

mengalami kerugian, yang ia ketahui bahwa perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang melanggar hukum dan harus diminta pertanggungjawabannya.

2. Dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan sanksi pidana terhadap Pelaku Tindak Pidana Korupsi Subsidi Harga Kedelai dalam perkara nomor : 26/PID.TPK/2012/PN.TK, dengan memperhatikan pula pertimbangan yang bersifat yuridis, bukti-bukti serta keterangan saksi-saksi bahwa terdakwa Karmuji telah melanggar Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang dirubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Bahwa, dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhi hukuman pemidanaan adalah dengan memperhatikan fakta-fakta yuridis, bukti-bukti yang ada serta keterangan saksi-saksi dan terdakwa. Hakim dalam menjatuhkan putusan selain memperhatikan dari kepastian hukum, juga memperhatikan rasa keadilan yang diberikan oleh hakim kepada terdakwa serta kemanfaatan hukuman yang diberikan oleh hakim bagi pelaku, korban maupun masyarakat agar pelaku merasa jera dan tidak akan mengulangi perbuatannya, serta masyarakat akan melihat bahwa tindak pidana korupsi ataupun tindak pidana lainnya akan menjerat kepada siapapun yang melakukan perbuatan tersebut. Hakim juga dalam mejatuhkan pidana berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya untuk dapat menentukan peraturan perundang-undangan yang dapat menjerat pelaku tindak pidana

sehingga hakim dapat memberikan hukuman yang sesuai kepada pelaku tersebut.

A. SARAN

Berdasarkan analisa dan kesimpulan atas permasalahn yang telah dibahas, maka saran penulis adalah :

1. Pengawasan terhadap penyelenggaran kegiatan Kedelai Bersubsidi kepada Usaha Mikro dan Kecil pengrajin tahun/tempe se-Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung lebih ditingkatkan lagi dengan adanya kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat maupun para penegak hukum agar tidak terjadi kembali kasus tindak pidana korupsi.

2. Hakim dalam menjatuhi hukuman harus memberikan sanksi pidana yang berat bagi pelaku tindak pidana korupsi agar membuat jera setiap pelaku yang telah melakukan tindak pidana korupsi yang menyebabkannegara mengalami kerugian yang cukup banyak. Selain itu juga dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa hukum tidak lemah dan akan menghukum siapapun yang melakukan tindak pidana korupsi.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku

Arief, Barda Nawawi. 2002. Bunga Rampai Hukum Pidana. PT. Bina Aksara. Bandung.

Andrisman, Tri. 2007. Asas-Asas dan Dasar Aturan Umum Hukum Pidana

Indonesia. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Asshiddiqie, Jimly. 2012. Teori Hans Kelsen Tentang Hukum. KonPress. Jakarta.

F, Basri. 2002. Perekonomian Indonesia :Tantangan dan Harapan Bagi

Kebangkitan Ekonomi Indonesia. Erlangga. Jakarta.

Hamzah, Andi. 1991. Korupsi Di Indonesia, Masalah dan Pemecahannya. Gramedia Pustaka. Jakarta.

---1986. Bunga Rampai Hukum Pidana dan Acara Pidana. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Hartanti, Evi. 2005. Tindak Pidana Korupsi edisi Kedua. Sinar Grafika. Semarang.

Huda, Chairul. 2006. Dari Tiada Pidana Tanpa Kesalahan menuju kepada Tiada Pertanggungjawaban Pidana Tanpa Kesalahan ;Tinjauan

Kritis Terhadap Teori Pemisahan Tindak Pidana dan

Pertanggungjawaban Pidana. Pranada Media. Jakarta.

Kanter, E.Y. dan Sianturi, S.R. 1999. Azas-azas Hukum Pidana di Indonesia

dan Penerapannya. Alumni AHM-PTHM. Jakarta.

Lamintang, P.A.F. 1987, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, PT. Citra Aditya Bhakti, Bandung, hal. 108.

Moeljatno. 1993. Asas-Asas Hukum Pidana. RinekaCipta. Jakarta.

--- 1987. Kejahatan-Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum. PT. Bina Aksara. Bandung.

Noor, H.A. Rasyid. 2009. Korupsi dan Pemberantasannya di Indonesia. Majalah Varia Peradilan tahun XXIV. Jakarta.

Nazir, Habib dan Hassanudin, Muhammad.2004. Ensiklopedia Ekonomi dan

Perbankan Syariah. Kaki Langit. Bandung.

Pradjonggo, Tjandra Sridjaja. 2010. Sifat Melawan Hukum Tindak Pidana

Korupsi. Asa Mandiri. Jakarta.

Rifai, Ahmad. 2010. Penemuan Hukum oleh Hakim dalam Perspektif

Hukum Progresif. SinarGrafika. Jakarta.

Rusli, Muhammad. 2007. Hukum Acara Pidana Kontemporer. PT Citra Aditya Bakti. Bandung.

Saleh, Roeslan. 1999. Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana. Aksara Baru. Jakarta.

Soedarto.1997. Hukum Pidana. Yayasan Sudarto. Fakultas Undip, Semarang.

---. 1975. Hukum Pidana Jilid I. Badan Penyediaan Bahan Kuliah Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Semarang.

Soekanto, Soerjono. 1986. Pengantar Penelitian Hukum. Universitas Indonesia. Jakarta.

--- dan Madmuji, Sri. 1985. Penelitian Hukum Normatif

Suatu Tinjauan Singkat. Rajawali Press. Jakarta.

--- 1984. Penelitian Hukum Normatif. Rajawali Press. Jakarta.

---1984. Pengantar Penelitian Hukum. Rajawali Pers. Jakarta.

Sumaryanto, Djoko. 2009. Pembalikan Beban Pembuktian. Prestasi Pustaka. Jakarta.

Suparmoko, M. 2003. Keuangan Negara dalam Teori dan Praktek. BPFE.Yogyakarta.

Wiyono, R. 2009. Pembahasan Undang-Undang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi. Sinar Grafika. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.

B. Peraturan Perundang-Undangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2004 jo. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman Putusan Pengadilan Negeri Tanjung Karang No. 26/Pid.TPK/2012/PN.TK

C. Internet

Dokumen terkait