Perkembangan Produktivitas Kelapa
3.1.6 Analisis Program/kegiatan yang menunjang ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Untuk pencapaian kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau pada Tahun 2020 dianggarkan melalui sumber dana APBD dan APBN baik dana alokasi Tugas Pembantuan (TP) maupun Dekonsentrasi. Adapun faktor-faktor program/kegiatan yang dapat menunjang keberhasilan pencapaian indikator sasaran Dinas Perkebunan Provinsi Riau antara lain, sebagai berikut :
Tersedianya Sumberdaya manusia (ASN Dinas Perkebunan)
yang telah melaksanakan pekerjaan sesuai tugas dan fungsi
guna memberikan pelayanan kepada masyarakat
(Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang bersih, transparan dan akuntabel)
Potensi sumberdaya tanaman perkebunan masih dapat
ditingkatkan;
Meningkatnya permintaan pasar domestik dan luar negeri;
Iklim investasi terhadap produk perkebunan kondusif;
Meningkatnya kebutuhan bahan pangan;
Adanya program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari dana
BPDPKS
Sedangkan faktor-faktor penyebab kegagalan capaian program/kegiatan dalam pencapaian indikator sasaran antara lain sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU
48
Anggaran program dan kegiatan melalui sumber dana APBD,
target kinerja tidak tercapai sesuai yang telah direncanakan karena kegiatan tidak terlaksana karena adanya pergeseran dan penghapusan anggaran.
Keterbatasan anggaran hal ini disebabkan karena anggaran program dan kegiatan digunakan dalam mendukung Pemerintah Daerah untuk penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Terlalu tingginya dalam menetapkan target produktivitas komoditas kelapa dalam Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2019-2024
Masih banyaknya komoditas tanaman utama perkebunan tua
rusak (TTR) sehingga menurunnya produktivitas,
menyebabkan jumlah produksi berkurang
Adanya peremajaan kebun kelapa sawit di Provinsi Riau melalui program Peremajaan Kelapa Sawit (PRS) sehingga
berkurangnya jumlah produksi (tanaman belum
menghasilkan) 3.2 REALISASI ANGGARAN
Untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perkebunan Provinsi Riau yaitu meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan pendapatan petani perkebunan yang diukur dengan indikator Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) sektor Perkebunan.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) yaitu rasio indeks harga yang diterima petani dari usaha perkebunan dengan indeks harga yang dibayarkan petani untuk pengeluaran usaha perkebunan. Artinya NTUP di atas 100 menunjukkan petani surplus, sama dengan 100 berarti impas dan di bawah 100 berarti petani rugi/defisi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU
49
NTUP Perkebunan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau pada bulan November 2020 sebesar 131,08 , ini menunjukkan bahwa usaha petani sub sektor perkebunan surplus yang berarti petani yang melakukan usaha perkebunan dapat meningkat pendapatannya sehingga dapat menambah kesejateraan keluarganya. Kenaikan NTUP sub sektor perkebunan ditopang oleh berbagai fasilitas pendukung antara lain adanya kenaiknya harga jual TBS/ojol/kelapa dan hasil komoditi perkebunan lainnya.
Dalam pelaksanaan urusan perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Riau dilaksanakan melalui sumber dana APDB dan APBN. Untuk mengetahui pelaksanaan program dan kegiatan pada masing-masing anggaran dapat dijelaskan sebagai berikut :
ANGGARAN APBD
Pada tahun 2020 urusan perkebunan dilaksanakan melalui 4 Program dan 27 Kegiatan, dengan pagu anggaran yang ditetapkan sesuai DPPA 3.723.412.479,- (Tiga Milyar Tujuh Ratus Dua Puluh Tiga Juta Empat Ratus Dua Belas Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh Sembilan Rupiah). Dalam pelaksanaannya terjadi efisiensi
sehingga anggaran yang dapat digunakan sebesar Rp.
3.458.381.260 (Tiga Milyar Empat Ratus Lima Puluh Delapan Juta Tiga Ratus Delapan Puluh Satu Ribu Dua Ratus Enam Puluh Rupiah) atau 92,9% dengan realisasi fisik sebesar 99,5 % yang terdiri dari program/kegiatan URUSAN sebesar Rp. 513.898.083,- (Lima Ratus Tiga Belas Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Delapan Ribu Delapan Puluh Tiga Rupiah), dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 496.979.403,- (Empat Ratus Sembilan Puluh Enam Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu Empat Ratus Tiga Rupiah) atau sebesar 96,7 % dengan realisasi fisik sebesar 100 %, sedangkan kegiatan Non Urusan dengan pagu anggaran sebesar 3.068.317.396,- (Tiga Milyar Enam Puluh
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU
50
Delapan Juta Tiga Ratus Tujuh Belas Ribu Tiga Ratus Sembilan Puluh Enam Rupiah) terealisasi sebesar Rp. 2.824.411.994,- (Dua Milyar Delapan Ratus Dua Puluh Empat Juta Empat Ratus Sebelas Ribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh Empat Rupiah) atau sebesar 92,1% dengan realisasi fisik sebesar 99 %. Adapun capaian realisasi program dan kegiatan dapat dilihat pada tabel 12 berikut :
Tabel 12
Laporan Pelaksanaan Kegiatan APBD Belanja Langsung Dan Tidak Langsung
Dinas Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2020 N
o Program Kegiatan
Perubahan Realisasi SPJ Realis
asi
Rp % Rp %
Belanja Tidak Langsung
1 Belanja Gaji Dan Tunjangan 15.056.649.742,00 80,17 14.333.744.746,00 95,20 100,00
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
2 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 15.750.000,00 0,08 8.175.000,00 51,90 100,00
3
Penyediaan Jasa Komunikasi,
Sumber Daya Air Dan Listrik 428.750.000,00 2,28 330.286.280,00 77,03 100,00
4
Penyediaan Peralatan Dan
Perlengkapan Kantor 103.000.000,00 0,55 102.893.000,00 99,90 100,00 5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 248.455.000,00 1,32 248.293.418,00 99,93 100,00
6
Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraan
Dinas/operasional 42.000.000,00 0,22 26.295.119,00 62,61 96,14 7 Penyediaan Alat Tulis Kantor 114.596.240,00 0,61 96.304.450,00 84,04 100,00
8
Penyediaan Barang Cetakan Dan
Penggandaan 46.284.500,00 0,25 45.236.046,00 97,73 100,00
9
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/penerangan Bangunan
Kantor 17.400.000,00 0,09 17.328.067,00 99,59 100,00 10 Penyediaaan Makan Dan Minuman 93.900.000,00 0,50 47.302.000,00 50,37 83,00
11
Rapat-rapat Koordinasi Dan
Konsultasi Ke Luar Daerah 380.225.000,00 2,02 371.920.630,00 97,82 100,00
12
Penyediaan Jasa Administrasi
Kantor 1.153.920.000,00 6,14 1.132.420.000,00 98,14 99,79 13 Penyediaan Jasa Keamanan Kantor 179.010.000,00 0,95 176.610.000,00 98,66 100,00
14
Pengelolaan Barang Milik Daerah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU
51
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Aparatur
15
Pengadaan Perlengkapan Gedung
Kantor 21.000.000,00 0,11 19.900.000,00 94,76 100,00
16
Pengadaan Peralatan Gedung
Kantor 0 0 0 0 0
17
Pemeliharaan Rutin/berkala
Gedung Kantor 79.896.656,00 0,43 79.778.100,00 99,85 100,00
18
Pemeliharaan Rutin/berkala Mobil
Jabatan 53.040.000,00 0,28 33.372.865,00 62,92 100,00
19
Pemeliharaan Rutin/berkala
Kendaraan Dinas/operasional 57.600.000,00 0,31 56.932.019,00 98,84 100,00
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Hasil
Perkebunan
20
Peningkatan Akses Kemitraan
Petani Kelapa 0 0 0 0 0
21 Pembangunan Kebun Sagu Rakyat 16.246.000,00 0,09 14.476.400,00 89,11 100,00
22
Diversifikasi Tanaman Perkebunan
Rakyat 5.070.000,00 0,03 3.157.500,00 62,28 100,00
23
Pembinaan Dan Pengawalan Program Pembiayaan Usaha Perkebunan Untuk Program
Peremajaan 58.210.000,00 0,31 56.505.000,00 97,07 100,00
24
Peningkatan Mutu Hasil Produk
Perkebunan 141.197.000,00 0,75 136.989.863,00 97,02 99,65
25
Pengawasan Dan Sertifikasi Benih
Perkebunan 0 0 0 0 0
26 Intensifikasi Tanaman Perkebunan 13.790.000,00 0,07 13.425.000,00 97,35 100,00
27
Penumbuhan Dan Pengembangan
Penangkar Bibit/benih Perkebunan 0 0 0 0 0
28
Pengembangan Perbenihan
Perkebunan 367.937.883,00 1,96 365.690.105,00 99,39 100,00 29 Pengendalaian Opt Perkebunan 16.410.000,00 0,09 13.647.500,00 83,17 100,00
30
Normalisasi Saluran Drainase Pada
Areal Perkebunan Rakyat 905.000,00 0,00 705.000,00 77,90 100,00
31
Pembangunan Water Management
Pada Kawasan Perkebunan Rakyat 665.000,00 0,00 665.000,00 100,00 100,00
32
Pembinaan Dan Pengadaan Alat Pasca Panen Dan Pengolahan Hasil
Perkebunan 0 0 0 0 0
33 Peremajaan Kebun Kelapa Rakyat 34.664.200,00 0,18 28.707.898,00 82,82 100,00
Program Pemberdayaan
Penyuluhan Perkebunan
34
Pelatihan Petani Dan Petugas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU
52
35
Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Penyuluhan
Perkebunan 0 0 0 0 0
36 Pekan Nasional Ktna Perkebunan 0 0 0 0 0
Jumlah 18.780.062.221 100 17.792.126.006 94,74 99,89
Dari tabel 12 dapat dirincikan sebagai berikut : PROGRAM PENDUKUNG (NON URUSAN)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, (realisasi
dibandingkan dengan pagu anggaran dan target yang tersusun dalam DPA murni ) sebagai berikut:
1. Penyediaan jasa surat menyurat
Dengan target 1.051 surat sudah terealisasi sebanyak 1.051 surat atau sebesar 100 % dengan anggaran sebesar Rp. 8.175.000,- (51,9%)
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Dengan target 12 rekening sudah terealisasi sebanyak 12 rekening atau sebesar 100 % dengan anggaran sebesar Rp. 330.286.280,- (77,03 %)
3. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
Dengan target 4 unit, sudah terealisasi sebanyak 4 unit atau sebesar 100 % dengan anggaran sebesar Rp. 102.893.000,- (68,14 %)
4. Penyediaan jasa kebersihan kantor
Dengan target 12 bulan sudah terealisasi sebanyak 12 bulan
atau sebesar 100% dengan anggaran sebesar Rp.
248.293.418,- (99,93%)
5. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas / operasional
Dengan target 37 unit sudah terealisasi sebanyak 37 unit atau sebesar 100% dengan anggaran sebesar Rp. 26.295.119,- (40,45%)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU
53
6. Penyediaan alat tulis kantor
Dengan target 35 jenis sudah terealisasi sebanyak 35 jenis atau sebesar 100% dengan anggaran sebesar Rp. 96.304.450,- (84,04%)
7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Dengan target 50 jenis sudah terealisasi sebanyak 50 jenis atau sebesar 100% dengan anggaran sebesar Rp. 45.236.046,- (72,53%)
8. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Dengan target 8 jenis sudah terealisasi sebanyak 8 jenis atau sebesar 100% dengan anggaran sebesar Rp. 17.328.067,- (99,59%)
9. Penyediaan makan dan minuman
Dengan target 5.670 porsi sudah terealisasi sebanyak 4.705 porsi atau sebesar 82,98% dengan anggaran sebesar Rp. 47302000,- (54,06%)
10. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Dengan target 410 kali sudah terealisasi sebanyak 320 kali atau sebesar 78,05% dengan anggaran sebesar Rp. 371.920.630,- (74,05%)
11. Penyediaan jasa administrasi kantor
Dengan target 55 Orang Bulan sudah terealisasi sebanyak 55 Orang Bulan atau sebesar 100% dengan anggaran sebesar Rp. 1.132.420.000,- (102,79%)
12. Penyediaan jasa keamanan kantor
Dengan target 6 Orang Bulan sudah terealisasi sebanyak 6 Orang Bulan atau sebesar 100% dengan anggaran sebesar Rp. 176.610.000,- (98,66%)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU
54
13. Pengelolaan barang milik daerah OPD
Dengan target 1 persen sudah terealisasi sebesar 100% dengan anggaran sebesar Rp. 31.365.000,- (89,61%)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebagai
berikut :
1. Pengadaan perlengkapan gedung/kantor
Dengan target 3 unit, sudah terealisasi sebanyak 3 unit atau sebesar 100% dengan anggaran sebesar Rp. 19.900.000,- (94,76%)
2. Pengadaan peralatan gedung kantor.
Kegiatan ini dihapus hasil pembahasan pergeseran anggaran ke IV
3. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor
Dengan target 2 ruang, sudah terealisasi sebanyak 2 ruang atau sebesar 100% dengan anggaran sebesar Rp. 79.778.100,- (91,17%)
4. Pemeliharaan rutin / berkala mobil jabatan
Dengan target 2 unit sudah terealisasi sebanyak 2 unit atau sebesar 100% dengan anggaran sebesar Rp. 33372865,- (129,55%)
5. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional Dengan target 8 unit sudah terealisasi sebanyak 8 unit atau sebesar 100% dengan anggaran sebesar Rp. 56.932.019,- (114,78%)
PROGRAM UTAMA (URUSAN)
Program Peningkatan Produksi , Produktivitas dan Mutu Hasil Perkebunan yang tidak dapat dilaksanakan hasil pembahasan pergeseran ke IV dan anggaran kegiatan di nol kan / dihapus pada APBD-P sebagai berikut:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU
55
1. Peningkatan akses kemitraan petani kelapa 2. Pengawasan dan sertifikasi benih perkebunan
3. Penumbuhan dan pengembangan penangkar bibit/benih perkebunan
4. Pembinaan dan pengadaan alat pasca panen dan pengolahan hasil perkebunan
Program Peningkatan Produksi , Produktivitas dan Mutu Hasil Perkebunan sebagai berikut:
1. Pembangunan Kebun Sagu Rakyat
Anggaran yang terserap sejumlah Rp. 14.476.400,- atau 2,86%, yang dilaksanakan hanya perjalanan dinas dalam rangka verifikasi usulan CPCL
2. Diversifikasi tanaman perkebunan rakyat
Anggaran yang terserap sejumlah Rp. 6.315.000,- atau 1,7%, yang dilaksanakan hanya perjalanan dinas dalam rangka verifikasi usulan CPCL
3. Intensifikasi tanaman perkebunan
Anggaran yang terserap sejumlah Rp. 13.425.000,- atau 2,15%, yang dilaksanakan hanya perjalanan dinas dalam rangka verifikasi usulan CPCL
4. Pengendalian OPT perkebunan
Anggaran yang terserap sejumlah Rp. 13.647.500,- atau 10%, yang dilaksanakan hanya perjalanan dinas dalam rangka verifikasi usulan CPCL
5. Normalisasi saluran drainase pada areal perkebunan rakyat Anggaran yang terserap sejumlah Rp. 705.000,- atau 0,1 %, yang dilaksanakan hanya biaya cetak dan penggandaan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU
56
6. Pembangunan water managemen pada kawasan perkebunan rakyat
Anggaran yang terserap sejumlah Rp. 665.000,- atau 0,1 %, yang dilaksanakan hanya biaya cetak dan penggandaan 7. Peremajaan kebun kelapa rakyat
Anggaran yang terserap sejumlah Rp. 28.707.898,- atau 2,2%, yang dilaksanakan hanya perjalanan dinas dalam rangka verifikasi usulan CPCL
8. Pembinaan dan pengawalan program pembiayaan usaha perkebunan untuk program peremajaan
Anggaran yang terserap sejumlah Rp. 56.505.000,- atau 45,20%, dengan melakukan pembinaan di 6 kabupaten yaitu kabupaten Pelalawan, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Kampar, Siak dan Kuantan Singingi
9. Peningkatan mutu hasil produk perkebunan
Dengan target 7 kelompok tani sudah terealisasi sebanyak 1 kelompok tani atau sebesar 14,29% dengan anggaran yang terserap sejumlah Rp. 136,989.863,- atau 48,34%, dengan melakukan pembangunan UPH Gudang Bikar karet kelompok tani KUB Karet Mandiri di Desa Pulau Sarak, kecamatan Kampar Kabupaten Kampar
10. Pengembangan perbenihan perkebunan
Dengan target 10.000 bibit sudah terealisasi sebanyak 10.000 bibit atau sebesar 100% dengan anggaran yang terserap sejumlah Rp. 365.690.105,- atau 47,84%
Program Pemberdayaan Penyuluh Perkebunan tidak dapat
dilaksanakan hasil pembahasan pergeseran ke IV (anggaran kegiatan di nol kan / dihapus) dan anggaran kegiatan di nol kan / dihapus pada APBD-P sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU
57
2. Pekan nasional KTNA perkebunan
3. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan penyuluh perkebunan
ANGGARAN APBN
Untuk pelaksanaan urusan perkebunan pada anggaran APBN dilaksanakan melalui alokasi dana Tugas Pembantuan dan
Dekonsentrasi. Adapun realisasi alokasi dana APBN
Dekonsentrasi sebesar Rp. 1.122.623.000,- (Satu Milyar Seratus Dua Puluh Dua Juta Enam Ratus Dua Puluh Tuga Ribu
Rupiah) dengan realisasi penyerapan anggaran dana
dekonsentrasi sampai dengan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp 1.105.377.000,- (98,46 %) dengan realisasi fisik sebesar 99,86%. Realisasi pelaksanaan anggaran APBN alokasi dapat dilihat pada tabel 13 berikut :
Tabel 13
Realisasi Anggaran APBN Dinas Perkebunan Provinsi Riau dana DEKONSENTRASI Tahun 2020
No Program Kegiatan Pagu Anggaran
Realisasi Realisasi Fisik (%)
Keu %
Peningkatan Produksi Komoditas
Perkebunan Berkelanjutan
1 Dukungan Perlindungan
Perkebunan 278.900.000,00 278.415.000,00 99,83 100,00
2
Dukungan Manajemen Dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan
843.723.000,00 826.962.000,00 98,01 99,81
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU
58
Dana DK APBN Tahun 2020 Dinas Perkebunan Provinsi Riau hampir seluruh kegiatannya telah dilaksanakan dengan baik. Ini tercermin dari realisasi keuangan mencapai 98,46% dan realisasi fisik 99,91%. Adapun hal yang perlu menjadi perhatian kedepan adalah anggaran dukungan perlindungan yang meliputi penanganan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) tanaman perkebunan yang masih relatif kecil dibandingkan dengan luas serta intensitas serangan yang sering terjadi. Hal ini mengakibatkan serangan OPT yang terjadi di Provinsi Riau belum tertangani secara optimal. Adapun kinerja dana TP APBN Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel 14 sebagai berikut :
Tabel 14
Realisasi Anggaran APBN Dinas Perkebunan Provinsi Riau dana TUGAS PEMBANTUAN Tahun 2020
No Program Kegiatan Pagu Anggaran
Realisasi Realisasi Fisik (%)
Keu %
Peningkatan Produksi Komoditas
Perkebunan Berkelanjutan
1 Pengembangan Tanaman Tahunan
Dan Penyegar 550.500.000,00 545.283.000,00 99,05 100,00
2 Dukungan Perlindungan
Perkebunan 542.750.000,00 516.997.300,00 95,26 99,38
3
Dukungan Manajemen Dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan
548.927.000,00 415.164.330,00 75,63 74,62
4 Dukungan Pengolahan Dan
Pemasaran Hasil Perkebunan 2.049.426.000,00 1.351.313.600,00 65,94 97,72
5 Dukungan Perbenihan Tanaman
Perkebunan 876.059.000,00 805.071.670,00 91,90 95,42
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU
59
Sedangkan untuk Dana Tugas Pembantuan dari pagu sebesar Rp. 4.567.662.000,- (Empat Milyar Lima Ratus Enam Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Enam Puluh Dua Ribu Rupiah) terealisasi anggaran sebesar Rp. 3.633.829.000,- (Tiga Milyar Enam Ratus Tiga Puluh Tga Ribu Delapan Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Rupiah) atau 79,56 % dengan realisasi fisik sebesar 94,97%.
Secara umum Progam Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan di Provinsi Riau dapat terlaksana secara optimal walaupun dengan anggaran terbatas kecuali untuk kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan dan kegiatan Dukungan Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Perkebunan.
Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan dan Solusi
program/kegiatan sumber dana APBN yang telah dilakukan :
a. Upaya-upaya yang dilakukan dalam pencapaian keberhasilan kinerja OPD, sebagai berikut :
- Konsolidasi internal pada bidang yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan sebagaimana telah dianggarkan di dalam
POK, termasuk koordinasi antar bidang dengan
arahan/petunjuk dari pimpinan.
- Penyiapan dokumen administrasi pendukung dan
melaksanakan pertemuan teknis secara kontinu.
- Melakukan koordinasi dan penyampaian informasi kepada dinas terkait di kabupaten yang menjadi lokus pelaksanaan kegiatan.
- Melakukan koordinasi dan konsultasi teknis kepada direktorat terkait di Kementerian Pertanian.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU
60
b. Permasalahan teknis yang menjadi kendala dalam pencapaian kinerja, sebagai berikut :
- Terlambatnya pembahasan refocusing anggaran APBN tahap pertama dimana revisi POK ke-1 baru diterima sekitar tanggal 22 April 2020.
- Terdapatnya beberapa kali revisi POK dengan jarak waktu antar revisi POK relatif lama sehingga berdampak pada perecanaan pelaksanaan kegiatan khususnya belanja untuk pengadaan barang yang akan diserahkan kepada masyarakat.
- Pelaksanaan kegiatan belanja pengadaan barang yang akan diserahkan kepada masyarakat ada yang dilakukan melalui pengadaan dengan sistem lelang. Panitia lelang pengadaan barang tersebut berasal dari LPSE Kementerian Pertanian, dimana dalam proses penunjukannya membutuhkan waktu yang relatif lama sehingga berdampak pada realisasi pelaksanaan lelang pengadaan barang tersebut.
- Dampak yang nyata akibat tertundanya waktu pelaksanaan lelang pengadaan barang adalah batalnya pengadaan barang untuk diserahkan kepada masyarakat berupa pengadaan mesin Pirolisis Arang sebanyak 3 (tiga) unit di Kabupaten Rokan Hulu dan 2 (dua) unit di Kabupaten Rokan Hilir, serta anggaran pendampingannya. Batalnya pengadaan barang ini karena sisa waktu yang tersedia tidak memungkinkan untuk pelaksanaan tahapan proses lelang sampai proses pengadaannya karena mesin tersebut bersifat pesanan dan harus diproduksi terlebih dahulu yang juga membutuhkan waktu yang relatif lama.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU
61
c. Solusi yang dilakukan Dinas Perkebunan Provinsi Riau dalam mengatasi masalah yang dilaksanakan diantaranya :
- Melakukan koordinasi dan konsultasi secara kontinu kepada direktorat terkait, baik secara langsung ke pusat maupun dengan sistem daring.
- Melakukan koordinasi dan konsolidasi internal antar bidang terkait untuk upaya percepatan realisasi pelaksanaan kegiatan. - Melakukan koordinasi dan penyampaian informasi secara
kontinu ke dinas terkait di kabupaten, untuk membahas teknis pelaksanaan kegiatan.
- Melakukan koordinasi dan konsultasi secara kontinu kepada panitia lelang dari LPSE Kementerian Pertanian untuk upaya percepatan pelaksanaan lelang khususnya pengadaan barang untuk diserahkan kepada masyarakat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU
62
BAB IV
P E N U T U P
4.1 KESIMPUAN UMUMLaporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) disusun
sebagai wujud pertanggungjawaban tertulis Dinas
Perkebunan Provinsi Riau Tahun 2020 atas tingkat capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan, sebagai langkah perbaikan yang
berkesinambungan bagi peningkatan kinerja Dinas
Perkebunan Provinsi Riau.
Capaian pelaksanaan Program dan Kegiatan Dinas Perkebunan Provinsi Riau tahun 2020 dengan realisasi Fisik adalah sebesar 99.89%, dan realisasi keuangan sebesar 94,74%. Apabila dilihat dari persentase capaian kinerja kumulatif ini, maka kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau dapat dikategorikan berhasil atau tercapai.
Capaian kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau tahun 2020 berdasarkan Perjanjian Kinerja, dari 7 indikator jumlah produksi dan produktivitas komoditas utama perkebunan dan 1 indikator persentase peningkatan kompetensi SDM yang diukur, terdapat 3 indikator jumlah produksi dan
produktivitas komoditas utama perkebunan yang
dikategorikan sangat tinggi atau lebih besar dari 91,00 %, 3 indikator yang dikategorikan tinggi dengan 90 % dan lebih besar dari 76 % dan 2 indikator dikategorikan sangat rendah dengan kurang dari 50%, dimana pencapaian/realisasi
kinerja capaian belum memenuhi/masih dibawah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2020
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI RIAU
63
Produktivitas tanaman perkebunan masih rendah,
dimana produktivitas perkebunan masih dibawah
produktivitas nasional. Hal ini juga mempengaruhi upaya pencapaian peningkatan produksi. Produktivitas tersebut masih dapat ditingkatkan dengan pemberian input teknologi atau pemanfaatan teknologi yang ada. Untuk itu dukungan kegiatan seperti penyediaan benih bermutu, penggunaaan pupuk yang sesuai, sarana dan prasarana yang memadai serta membangun keterampilan dan kemampuan petani dan petugas menjadi hal yang sangat penting.
Secara umum, pelaksanaan program/kegiatan Urusan Dinas Perkebunan Tahun 2020 tidak dapat dilaksanakan sesuai target yang telah ditetapkan karena keterbatasan anggaran untuk mendukung pandemi covid-19, sedangkan program dan kegiatan yang dapat dilaksanakan adalah kegiatan Non Urusan dan kegiatan ini dapat dilaksanakan 100%.