• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. Analisis Korelasi

4.4. Uji Hipotesis Penelitian

4.4.3 Analisis Regresi

Analisis regresi adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Tabel 4.14 akan menunjukkan pengaruh secara gabungan dari semua variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tabel 4.21 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .304a .093 .062 1.725

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kaktifan_Berorganisasi, Indeks_Prestasi_Kumulatif

b. Dependent Variable: Perencanaan_Karier

Berdasarkan tabel diatas besarnya angka R square (r2) adalah 0,093. Angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh indeks prestasi kumulatif, keaktifan berorganisasi, dan motivasi terhadap perencanaan karier dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) deengan menggunakan rumus sebagai berikut;

KD= r2x 100% KD= 0,093 x 100% KD= 9,3 %

Angka tersebut memiliki maksud bahwa pengaruh indeks prestasi kumulatif, keaktifan berorganisasi, dan motivasi secara gabungan terhadap perencanaan karier adalah 9,3%. Adapun sisanya sebesar 90,7% (100%-9,3%) dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain variabilitas perencanaan karier yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel indeks prestasi kumulatif, keaktifan berorganisasi, dan motivasi adalah sebesar 30,4%, sedangkan pengaruh sebesar 65,7%diseebabkan oleh variabel-

variabel lain di luar model ini.

4.4.3.1 Analisis Regresi Gabungan

Untuk menganalisis indeks prestasi kumulatif, keaktifan berorganisasi, dan motivasi terhadap perencanaan karier digunakan Uji F. Untuk mengetahui kelayakan model regresi digambarkan angka-angka dari tabel anova dibawah ini:

Tabel 4.22

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 27.347 3 9.116 3.062 .032a

Residual 267.930 90 2.977

Total 295.277 93

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kaktifan_Berorganisasi, Indeks_Prestasi_Kumulatif b. Dependent Variable: Perencanaan_Karier

Hipotesis berbunyi sebagai berikut:

H0: Tidak ada hubungan linier antara motivasi, keaktifan berorganisasi, dan indeks prestasi kumulatif, terhadap perencanaan karier.

H1:` Ada hubungan linier antara motivasi, keaktifan berorganisasi, dan indeks prestasi kumulatif, terhadap perencanaan karier

Dengan memakai Uji F, akan dibandingkan besarnya angka F penelitian dengan F tabel. Caranya sebagai berikut:

 F penelitian dari SPSS didapatkan sebesar 3,062

 Derajat Kebebasan dengan ketentuan numerator: jumah variabel-1 atau 5-1=4 dan denumerator jumlah kaus -4 atau 94-4=90

 Dengan ketentuan tersebut didapat nilai Ftabel= 2,17

 Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:

 Jika F penelitian > F tabel maka H0 ditolak

 Jika F penelitian < F tabel maka H0 diterima

Dari hasil penelitian didapatkan angka F penelitian sebesar 3,062 > F tabel sebesar 2,17 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara indeks prestasi kumulatif, keaktifan berorganisasi, dan motivasi terhadap perencanaan karier.

4.4.3.2 Analisis Regresi Parsial

Untuk melihat besarnya pengaruh masing-masing variabel indeks prestasi kumulatif, keaktifan berorganisasi, dan motivasi terhadap perencanaan karier, maka digunakan Uji t.

Tabel 4.23 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 17.565 4.197 4.185 .000 Indeks_Prestasi_Ku mulatif .428 .286 .165 1.493 .139 Kaktifan_Berorganisa si .138 .092 .155 1.488 .140 Motivasi .224 .125 .191 1.791 .077

a. Dependent Variable: Perencanaan_Karier

Hipotesisnya:

H0: Tidak ada hubungan linier antara indeks prestasi kumulatif dengan perencanaan karier.

H1: Ada hubungan linier antara indeks prestasi kumulatif dengan perencanaan karier.

Dari t penelitian diperoleh t = 4,185. Menghitung nilai t tabel dengan ketentuan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk)= n-2 = 94-2 = 92.Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t tabel = 1,665.

Berdasarkan hasil perhitungan, t penelititan sebesar 1,493 > t tabel sebesar 1,665 sehingga H0 diterima. Artinya tidak ada hubungan antara indeks prestasi kumulatif terhadap perencanaan karier.

 Hubungan antara keaktifan berorganisasi dan perencanaan karier Hipotesisnya:

H0: Tidak ada hubungan antara keaktifan berorganisasi dengan perencanaan karier. H1: Ada hubungan antara keaktifan berorganisasi terhadap perencanaan karier.

Dari hasil perhitungan diperoleh t penelitian sebesar 1,488< t tabel sebesar 1,665 sehingga Ho diterima. Artinya tidak ada hubungan linier antara keaktifan berorganisasi dengan perencanan karier.

 Hubungan antara motivasi dan perencanaan karier Hipotesisnya:

H0: Tidak ada hubungan antara motivasi dengan perencanaan karier. H1: Ada hubungan antara motivasi dengan perencanaan karier.

Dari hasil perhitungan diperoleh t penelitian sebesar 1,791 > t tabel sebesar 1,665 sehingga H0

ditolak. Artinya ada hubungan linier antara motivasi dan perencanaan karier.

Dengan demikian diperoleh persamaan regresi berganda (dari nilai B, lihat tabel 4.16 diatas): Y = a+b1X1+b2X2+b3X3

Y = 17,565+ 0,428X1 +0,138X2 +0,224X3

Dari persamaan diatas dapat di interpretasikan sebagai berikut:

 Diketahui konstanta besarnya 17,565 dengan koefisien indeks prestasi kumulatif (X1), keaktifan berorganisasi (X2), dan motivasi (X3) bernilai konstan/ tetap, maka diperoleh nilai perencanaan karier mahasiswa D3 FMIPA USU Angkatan 2010-2011. sebesar 17,565 satuan.

 Nilai koefisien indeks prestasi kumulatif sebesar 0,428, maka perubahan variabel prediktor indeks prestasi kumulatif (X1) sebesar satu satuan, akan mengakibatkan perubahan positif pada nilai perencanaan karier mahasiswa D3 FMIPA USU Angkatan 2010-2011.

 Nilai koefisien keaktifan berorganisasi sebesar 0,138, maka perubahan variabel prediktor keaktifan berorganisasi (X2) sebesar satu satuan, akan menghasilkan perubahan yang positif pada perencanaan karier mahasiswa D3 FMIPA USU Angkatan 2010-2011.

 Nilai koefisien motivasi sebesar 0,224, maka perubahan variabel prediktor motivasi (X3) sebesar satu satuan akan menghasilkan perubahan yang positif pada perencanaan karier mahasiswa D3 FMIPA USU Angkatan 2010-2011.

4.4.4 Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat atau tingkat hubungan secara serempak antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Korelasi antara indeks prestasi kumulatif, keaktifan berorganisasi, dan motivasi dan perencanaan karier secara parsial dapat dilihat pada tabel 4.17 dibawah ini:

Tabel 4.24 Correlations Indeks_Prestasi_K umulatif Kaktifan_Beror ganisasi Motivasi Perencanaan_ Karier Indeks_Prestasi_ Kumulatif Pearson Correlation 1 -.267** .325** .185 Sig. (2-tailed) .009 .001 .074 N 94 94 94 94 Kaktifan_Berorga nisasi Pearson Correlation -.267** 1 -.029 .106 Sig. (2-tailed) .009 .779 .311 N 94 94 94 94

Motivasi Pearson Correlation .325** -.029 1 .240*

Sig. (2-tailed) .001 .779 .020 N 94 94 94 94 Perencanaan_Kar ier Pearson Correlation .185 .106 .240* 1 Sig. (2-tailed) .074 .311 .020 N 94 94 94 94

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

 Korelasi antara indeks pestasi kumulatif dan keaktifan berorganisasi.

Korelasi sebesar -0,267 memiliki maksud hubungan antara variabel indeks prestasi kumulatif dan keaktifan berorganisasi memiliki hubungan yang lemah namun tidak searah (karena hasilnya negatif). Tidak searah artinya indeks prestasi kumulatif tinggi belum tentu keaktifan

berorganisasinya tinggi. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena angka signfikansi 0,009 > 0,05.

 Korelasi antara indeks prestasi kumulatif dan motivasi

Berdasarkan perhitungan, angka korelasi antara variabel indeks prestasi kumulatif dan motivasi sebesar 0,325 memiliki hubungan yang lemah dan searah ( karena hasilnya positif). Searah artinya jika indeks prestasi tinggi maka motivasi juga tinggi. Karena angka signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 maka hubungan keduanya signifikan.

 Korelasi antara indeks prestasi kumulatif dan perencanaan karier

Berdasarkan perhitungan, angka korelasi antara variabel indeks prestasi kumulatif dan perencanaan karier sebesar 0,185 memiliki hubungan yang lemah dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya jika indeks prestasi tinggi maka perencanaan karier juga tinggi. Karena angka signifikansi sebesar 0,074 > 0,05 maka hubungan keduanya tidak signifikan.

 Korelasi antara keaktifan berorganisasi dan motivasi

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi sebesar -0,029 merupakan korelasi lemah negatif. Dan korelasi bersifat tidak signifikan karena angka signifikan 0,779 > 0,05.

 Korelasi antara keaktifan berorganisasi dan perencanaan karier

Berdasarkan perhitungan, angka korelasi antara variabel indeks prestasi kumulatif dan perencanaan karier sebesar 0,106 memiliki hubungan yang lemah dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya jika indeks prestasi tinggi maka perencanaan karier juga tinggi. Karena angka signifikansi sebesar 0,311 > 0,05 maka hubungan keduanya tidak signifikan.

 Korelasi antara motivasi dan perencanaan karier

Berdasarkan perhitungan, angka korelasi antara variabel motivasi dan perencanaan karier sebesar 0,240 memiliki hubungan yang lemah dan searah (karena hasilnya positif). Searah artinya jika indeks prestasi tinggi maka perencanaan karier juga tinggi. Karena angka signifikansi sebesar 0,020 < 0,05 maka hubungan keduanya signifikan.

Analisis Jalurnya sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan karier dapat diterjemahkan ke dalam sebuah diagram jalur sebagai berikut:

Gambar 4.4

Dokumen terkait