• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data

B. Hasil Uji Prasyarat

3. Analisis Regresi

Analisis regresi menggunakan bantuan SPSS 16,00. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh antar variabel, yaitu variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier dengan rumus.

Y = a + b1x1 + b2x2 + …+ bnxn Keterangan : Y = Variabel Terikat a = Nilai Konstanta X1X2 = Variabel Bebas b1b2 = Koefisien Regresi n = dan seterusnya

Dari output pengolahan dari data Regression Coefficients kolom B. Dapat diketahui bahwa nilai konstanta (a) sebesar 12,149, Koefisien regresi b1 sebesar 0,452. Koefisien b2 sebesar 0,440. Angka-angka tersebut dimasukan kedalam persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 12,149 + ( 0.452)X1 + (0,440)X2

Penjelasan persamaan tersebut sebagi berikut :

a. Konstanta sebesar 12,149; artinya jika kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up nilainya 0(nol), maka kemampuan sikap lilin nilainya sebesar 12,149.

48

b. Koofisien regresi variabel kekuatan otot lengan sebesar 0,452; artinya jika kekuatan otot lengan semakin meningkat satu satuan, maka kemampuan sikap lilin akan mengalami kenaikan sebesar 0,452 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya bernilai tetap.

Menurut Sugiyono (2006: 245), bila koofisien korelasi negatif maka harga b juga harus negatif dan sebaliknya bila koofisien korelasi positif maka harga b juga positif. Jadi hanya mengikuti dari koofisien korelasi.

d. Koofisien regresi variabel kemampuan sit up sebesar 0,440; artinya jika kemampuan sit up semakin meningkat satu satuan, maka kemampuan sikap lilin akan mengalami kenaikan sebesar 0,440 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya bernilai tetap.

Menurut Sugiyono (2006: 245), bila koofisien korelasi negatif maka harga b juga harus negatif dan sebaliknya bila koofisien korelasi positif maka harga b juga positif. Jadi hanya mengikuti dari koofisien korelasi. 4. Pengujian Hipotesis dengan Uji F

Uji F digunakan untuk mengkaji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Tahap-tahap untuk melakukan uji F sebagai berikut ;

1) Perumusan hipotesis ketiga

Ho : kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kemampuan sikap lilin siswa kelas X SMK PGRI 1 Sentolo, Kabupaten Kulon Progo

49

Ha : kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemampuan sikap lilin siswa kelas X SMK PGRI 1 Sentolo, Kabupaten Kulon Progo

2) Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan taraf 5% (0,05) 3) Menentukan F hitung

Berdasarkan output dilampiran pengolah data pada Regression diperoleh F hitung (dapat dilihat pada tabel ANOVA pada output analisis regresi berganda) sebesar 56,344

4) Menentukan F tabel

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 5%, df1 (jumlah variabel - 1) atau 3 – 1 = 2 dan df2 (n-k-1) atau 37-2-1 = 34 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel bebas). Hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 3,28

5) Kriteria penerimaan

Ho diterima jika F hitung ≤ F tabel

Ho ditolak jika F hitung ≥ F tabel

6) Membandingkan F hitung dengan F tabel

Nilai F hitung > F tabel (56,344 > 3,28), maka Ho ditolak 7) Kesimpulan

Karena F hitung > F tabel, maka Ho ditolak, Artinya kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up secara bersama-sama berpengaruh terhadap kemampuan sikap lilin siswa SMK PGRI 1 Sentolo.

50 5. Sumbangan Efektif yang Diberikan

Untuk mengetahui prosentase sumbangan yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan analisis SPSS 16,0 dengan analisis Koefisien Determinasi (R2). Hasil analisis determinasi dapat dilihat pada output di lampiran Regression pada Model Summary dari hasil analisis linier berganda. Berdasarkan output diperoleh angka R Square sebesar 0,768 atau (76,8%).

Sumbangan Efektif (SE) = standardized coefficients beta X r SE kekuatan otot lengan (X1) = standardized coefficient beta X r

= 0,329 X 0,808 = 0,2658

SE kekuatan otot lengan (X1) dalam % = 26,6%

SE kemampuan sit up (X2) = standardized coefficient beta X r = 0,587 X 0,855

= 0,5018 SE kemampuan sit up (X2) dalam % = 50,2%

Berdasarkan perhitungan sumbangan efektif masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tabel. 5 Rangkuman Sumbangan Efektif

Variabel Sumbangan Efektif (SE)

Kekuatan Otot Lengan 26,6%

Kemampuan Sit Up 50,2%

51

Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat masing-masing adalah kekuatan otot lengan sebesar 26,6% dan kemampuan sit up sebesar 50,2% dan total sumbangan dari kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up sebesar 76,8%, sedangkan sisanya 23,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

D.Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan kejelasan serta pemahaman mengenai hasil yang diperoleh dalam penelitian ini. Setelah penulis melakukan pengolahan data dapat diketahui bahwa kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up bersama-sama memberikan pengaruh sebesar 0,876 yang berarti tinggi atau kuat terhadap kemampuan sikap lilin siswa kelas X SMK PGRI 1 Sentolo, Kabupaten Kulonprogo.

Sedangkan hasil perhitungan hubungan antara kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up terhadap kemampuan sikap lilin sebagai berikut:

1. Variabel kekuatan otot lengan mempunyai hubungan yang signifikan dengan kemampuan sikap lilin siswa kelas X SMK PGRI 1 Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, karena hasil analisis korelasi parsial diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,369 yang mana termasuk dalam kategori rendah. Kekuatan otot lengan dalam kemampuan sikap lilin memberikan pengaruh yaitu pada saat lengan menyangga badan dan kedua kaki terangkan lurus ke atas dan menahannya. Seseorang yang memiliki kekuatan otot lengan yang kuat akan lebih unggul dari pada seseorang yang memiliki kekuatan otot

52

lengan yang rendah. Hal ini dikarenakan orang yang memiliki kekuatan otot lengan yang kuat mampu menyangga badan dan kedua kaki saat terangkat selama beberapa detik pada gerakan sikap lilin. Sukses atau tidaknya sikap lilin sangat dipengaruhi oleh kekuatan otot lengan.

Dengan demikian kekuatan otot lengan merupakan faktor penting dalam kemampuan sikap lilin siswa kelas X SMK PGRI 1 Sentolo, Kabupaten Kulon Progo.

2. Variabel kemampuan sit up mempunyai hubungan yang signifikan dengan kemampuan sikap lilin siswa kelas X SMK PGRI 1 Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, karena hasil analisis korelasi parsial diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,578 yang mana termasuk dalam kategori cukup. Kemampuan sit up dalam kemampuan sikap lilin memberikan pengaruh yaitu pada saat memulai menaikkan kedua kaki ke atas dan menahannya secara lurus. Seseorang yang memiliki kemampuan sit up yang kuat akan lebih unggul dari pada seseorang yang memiliki kemampuan sit up yang rendah. Hal ini dikarenakan orang yang memiliki kemampuan sit up yang kuat mampu mengangkat kedua kaki lurus ke atas . Sehingga kemampuan sit up sangat berpengaruh terhadap kemampuan sikap lilin siswa kelas X SMK PGRI 1 Sentolo, Kabupaten Kulon Progo.

3. Variabel kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up mempunyai hubungan yang penting terhadap kemampuan sikap lilin siswa kelas X SMK PGRI 1 Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, karena hasil analisis regresi diperoleh R sebesar 0,876 yang mana termasuk dalam kategori tinggi atau kuat.

53

Kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up memberikan pengaruh yang kuat terhadap kemampuan sikap lilin, dari kedua variabel tersebut merupakan faktor dominan dari kemampuan sikap lilin.

Seseorang yang memiliki kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up yang kuat akan lebih unggul dari pada seseorang yang memiliki kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up yang lemah dalam hal ini tidak mempertimbangkan variabel yang lain. Hal ini dikarenakan orang yang memiliki kekuatan otot lengan mampu menahan badan dan kedua kaki lurus ke atas selama 2 detik atau lebih sedangkan kemampuan sit up akan mengangkat kedua kaki ke atas secara lurus serta menahannya beberapa detik.

4. Sumbangan efektif kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up terhadap kemampuan sikap lilin masing – masing variabel memberikan sumbangan yaitu kekuatan otot lengan sebesar 26,6% dan kemampuan sit up sebesar 50,2%. Total sumbangan efektif yang diberikan kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up terhadap kemampuan sikap lilin sebesar 76,8%, sedangkan sisanya 23,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang dalam penelitian ini tidak dimasukan.

Dengan demikian kedua faktor tersebut merupakan faktor penting didalam kemampuan sikap lilin siswa kelas X SMK PGRI 1 Sentolo, Kabupaten Kulon Progo.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up sangat berpengaruh terhadap kemampuan sikap lilin, dari

54

pengamatan peneliti sebelum melakukan penelitian, terlihat bahwa karakteristik tubuh siswa bermacam-macam ada yang gemuk kurus dan ideal. Dari beberapa karakteristik tersebut banyak siswa yang mempunyai tubuh kurang ideal namun dapat melakukan keterampilan sikap lilin dengan baik dan siswa yang memiliki tubuh ideal ada juga yang kurang sempurna dalam melakukan keterampilan sikap lilin. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up serta faktor-faktor yang lain. Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa siswa dengan tubuh ideal ataupun kurang ideal tetapi untuk kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up mempunyai hasil yang baik maka siswa tersebut besar kemungkinan akan dapat melakukan keterampilan sikap lilin dengan baik.

Terbuktinya kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up mempunyai hubungan dalam keterampilan sikap lilin, maka dapat dijadikan motivasi untuk siswa agar dalam melakukan keterampilan sikap lilin siswa diharap bersungguh – sungguh supaya kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up siswa akan menjadi lebih bagus. Sehingga dengan bertambahnya kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up dengan melakukan sikap lilin, secara tidak sadar akan menjadikan tubuh siswa menjadi lebih ideal.

Motivasi tubuh ideal ini akan membuat siswa termotivasi dalam melakukan keterampilan sikap lilin khususnya dalam pembelajaran penjas disekolah, sehingga siswa dapat melakukan keterampilan sikap lilin dengan sungguh – sungguh, senang dan semangat. Sedangkan untuk siswa yang belum dapat melakukan keterampilan sikap lilin dengan baik diberikan motivasi untuk

55

latihan beban menambah kemampuan kekuatan otot lengan yaitu dengan push up, pull up, dan kemampuan sit up. Dengan latihan beban tersebut dengan tujuan untuk manambah kemampuan kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up akan menjadikan keterampilan sikap lilin siswa menjadi lebih baik lagi, disamping itu juga dapat menjadikan siswa melatih kebugaran tubuh mereka, sehingga tubuh siswa menjadi bugar.

56 BAB V KESIMPULAN A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan uraian pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dan kemampuan sikap lilin siswa kelas X SMK PGRI 1 Sentolo, Kabupaten Kulon Progo sebesar 0,369

2. Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan sit up dan kemampuan sikap lilin siswa kelas X SMK PGRI 1 Sentolo, Kabupaten Kulon Progo sebesar 0,578

3. Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up terhadap kemampuan sikap lilin siswa kelas X SMK PGRI 1 Sentolo, Kabupaten Kulon Progo sebesar 0,876.

4. Sumbangan efektif kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up terhadap kemampuan sikap lilin siswa kelas X SMK PGRI 1 Sentolo, Kabupaten Kulon Progo yaitu kekuatan otot lengan sebesar 26,6%, kemampuan sit up sebesar 50,2% dan total sumbangan yang diberikan adalah 76,8%. Sedangkan sisanya 23,2% ditentukan oleh faktor lain atau variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini

57 B.Implikasi Hasil Penelitian

Diketahui ada hubungan antara variabel kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up dengan kemampuan sikap lilin siswa kelas X SMK PGRI 1 Sentolo tahun ajaran 2015/2016, dapat digunakan sebagai acuan bahwa untuk memiliki kemampuan sikap lilin yang baik maka perlu dilatih kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up agar kuat dan baik sehingga mampu melakukan gerakan sikap lilin dengan baik.

Seseorang yang memiliki kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up yang baik maka akan memiliki kemampuan sikap lilin yang baik pula. Sehingga kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kemampuan sikap lilin. Hal ini bisa menjadi pedoman guru untuk meningkatkan kekuatan otot lengan dan kemampuan sit up melalui gerakan sikap lilin sehingga kemampuan fisik siswa juga akan terjaga.

Dokumen terkait