• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Respons Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Narasi Menggunakan Media Animasi Berorientasi Pendidikan Karakter

ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

H. Deskripsi dan Analisis Respon Siswa Terhadap Tayangan Animasi Berorientasi Pendidikan Karaker dalam Pembelajaran Menulis Narasi

I. Analisis Respons Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Narasi Menggunakan Media Animasi Berorientasi Pendidikan Karakter

I. Analisis Respons Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Narasi Menggunakan Media Animasi Berorientasi Pendidikan Karakter.

Berdasarkan hasil deskripsi di atas, dapat diketahui bahwa pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan media animasi disenangi siswa. Mereka tertarik mengamati tayangan dan cerita yang terdapat dalam tayangan animasi tersebut. Tidak hanya itu tayangan animasi digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi menurut sebagian siswa menambah wawasan dan memberikan pengalaman baru. Siswa juga mengaku imajinasi dan ide menulisnya terbantu dengan menyaksikan tayangan animasi. Padahal semula siswa mengaku pembelajaran menulis karangan narasi sulit dan membosankan. Namun keberadaan media animasi

Maya Dewi Kurnia, 2012

Media Animasi Berorientasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Menulis Narasi Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 7 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dalam pembelajaran menulis karangan memberikan semangat baru bagi siswa untuk tetap mengikuti pembelajaran. Hal itu dikarenakan media animasi merupakan gabungan dari lambang-lambang visual. Lambang-lambang visual tersebut secara umum lebih mudah diterima siswa terutama siswa sekolah dasar.

Siswa sekolah dasar memiliki kecenderungan menyukai pesan visual yang sederhana, praktis dibandingkan hanya gambar hitam putih. Hal tersebut dipertegas oleh Sudjana (2010:13) bahwa anak dibawah 12 tahun cenderung untuk menafsirkan pesan-pesan visual menurut bagian demi bagian daripada keseluruhan. Selain itu media animasi memiliki kelebihan yakni : (1) Fungsi atensi yaitu dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi ajar; (2) fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu; (3) Fungsi kognitif, yaitu siswa memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda, atau kejadian/peristiwa; (4) fungsi imajinatif, yaitu media animasi dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa; (4) fungsi motivasi, yakni media animasi dapat memotivasi guru untuk mendorong, mengakifkan, dan menggerakkan siswanya secara sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

Fungsi imajinatif yang terdapat dalam tayangan animasi sesungguhnya mampu membangun imajinasi siswa. Diharapkan mereka lebih mudah membangun ide untuk menulis karangan. Selain itu cerita dalam tayangan animasi yang

Maya Dewi Kurnia, 2012

Media Animasi Berorientasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Menulis Narasi Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 7 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ditampilkan peneliti mengajak siswa untuk memahami alur cerita, peranan tokoh, dan latar yang mendukung sebuah cerita berdiri.

Media animasi sesungguhnya merupakan alat bantu dalam pembelajaran. Namun perannya dalam peningkatan kualitas pembelajaran tidak bisa dianggap ringan. Penggunaan media pembelajaran yang tepat seyogyanya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Keberadaan media pembelajaran diharapkan memperjelas bahan pembelajaran.

Untuk itulah animasi yang ditampilkan pun sepatutnya jelas dan memiliki warna yang akan menumbuhkan impresi atau kesan realistik. Hal itu pula yang tergambar dalam media animasi berorientasi pendidikan karakter yang digunakan dalam pembelajaran menulis narasi.

Selain itu tayangan animasi yang ditampilkan juga berisi cerita yang memiliki kandungan karakter seperti disiplin, peduli sosial, dan peduli lingkungan. Dari cerita dalam tayangan tersebut siswa diharapkan dapat belajar karakter baik. Kehadiran karakter baik dalam cerita tersirat bagai amanat dalam cerita yang juga bagian dari penanaman karakter. Karakter itu ditanamkan melalui tiga tahap pengetahuan tentang karakter (character knowing), perasaan tentang karakter (character feeling), dan perbuatan karakter (character moral).

Dari cerita dalam animasi siswa diberi pengetahuan tentang karakter baik. Dengan mereka menyimaknya diharapkan perasaan untuk berbuat baik akan tumbuh dalam diri mereka. Implementasinya siswa akan berani bersikap dengan karakter baik

Maya Dewi Kurnia, 2012

Media Animasi Berorientasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Menulis Narasi Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 7 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pula. Namun demikian, karakter tidak tumbuh dengan cepat. Proses dan pembiasaan yang secara terus menerus akan mampu menciptakan seseorang menjadi berkarakter. Dalam pembelajaran menulis narasi menggunakan media animasi berorientasi pendidikan karakter, siswa diharapkan tidak saja cakap dalam menulis karangan narasi tetapi pada akhirnya memiliki karakter yang baik.

Maya Dewi Kurnia, 2012

Media Animasi Berorientasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Menulis Narasi Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 7 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga

Alwasilah, C. 2007. Pokoknya Menulis: Cara Baru Menulis dengan Metode

Kolaborasi. Bandung : Kiblat

Ametembun. 2006. Membelajarkan Peserta Didik Berpikir Kreatif. Bandung: Suri Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.

Ariani, N. 2010. Pembelajaran Multimedia Di Sekolah. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher.

Arifin, Z. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosda.

Arikunto, S. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran.Jakarta : Rajawali Press.

Budimansyah, Dasim. 2010. Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk

Membangun Karakter Bangsa. Bandung : Widya Aksara Press.

Bungin, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta :Gajah Mada University Press

Bungin, Burhan. 2011. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta : BPFE

Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Remaja Rosdakarya

Hassoubah. 2008. Mengasah Kreatif dan Kritis. Bandung : Nuansa Hernowo.2004. Quantum Writing.Bandung : MLC

Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta : DIVA Press Iskandarwassid. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung : Rosda.

Maya Dewi Kurnia, 2012

Media Animasi Berorientasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Menulis Narasi Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 7 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jensen, Eric. 2008. Brain-Based Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Keraf, G. 2010.Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Kusmiyadi, Ismail. 2011. Guru Juga Bisa Menulis. Bandung : Tinta Emas.

Kustandi, C dkk. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor :Ghalia Indonesia.

Kuswana, Wowo. 2011. Taksonomi Berpikir. Bandung : Rosdakarya.

Koesoma, D. 2010. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak Di Zaman Global. Jakarta: Grafindo.

Lemburg, Jeff. 1991. The Encyclopedia of Animated Cartoon. New York : Facts on File

Marahimin, I. 2010. Menulis Secara Populer. Jakarta : Pustaka Jaya.

Megawanti, Ratna. 2004. Pendidikan Karakter. Jakarta : Indonesia Heritage Foundation

Mulyati, Yeti. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran Literasi Berbasis Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis-Kreatif. Disertasi Doktor pada PPS UPI: tidak diterbitkan.

Munadi,Yudhi. 2008. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada.

Munthe, Bernawi. 2010. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani

Muslich, M. 2010. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional.Jakarta : Bumi Aksara.

Nurgiyantoro, B. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta :BPFE

Nurudin. 2010. Dasar-Dasar Penulisan. Malang : UMM Press

Nurjanah, N. 2005. Penerapan Model Belajar Konstuktivisme Dalam Pembelajaran

Maya Dewi Kurnia, 2012

Media Animasi Berorientasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Menulis Narasi Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 7 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ormrod, J. Psikologi Pendidikan Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Pardimin. 1990. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Untuk Kelas I Semester 2 SMP. Semarang : IKIP

Raka, Gede. Dkk. 2002. Pendidikan Karakter Di Sekolah Dari Gagasan Ke

Tindakan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Ranang, dkk. 2010. Animasi Kartun Dari Analog Sampai Digital. Jakarta : Indeks Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra Dalam Gamitan Pendidikan. Bandung :

Diponegoro.

Sadiman, Arif S. dkk. 1986. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Santoso, Singgih. 2005. Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 12. Jakarta: Elek Media Komputindo.

Santrock, W. John. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Samsudin. 1997. Studi Wacana Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud.

Samani, Muchlas. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung : Rosda Semi. A. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung : Angkasa Bandung. Shihabuddin. 2008. Evaluasi Pengajaaran Bahasa Indonesia. Bandung: Prodi Bahasa

Indonesia SPS UPI.

Soedarsono, S. 2010. Karakter Mengantar Bangsa dari Gelap Menuju Terang. Jakarta : PT Elex media Komputindo

Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sudjana, N. 2010. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo

Sudjana. N. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya Sudjana.1996. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Maya Dewi Kurnia, 2012

Media Animasi Berorientasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Menulis Narasi Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 7 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R& D. Bandung: Alfabeta.

Sukino. 2010. Menulis Itu Indah. Yogyakarta : Pustaka Populer.

Sukmadinata. Nana.2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Rosda Suparno & Yunus. 2009. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka Suriamiharja, A. dkk. 1997. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta. : Dirjen Dikti

Depdikbud

Syamsuddin AR & Vismaia S. Damaianti. 2007. Metode Penelitian Pendidikan

Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syaodih, Nana & Ibrahim. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta. Rineka Cipta Tarigan, H.G. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung :

Angkasa Bandung.

Uno, Hamzah B dan Masri Kuadrat. 2009. Mengelola Kecerdasan dalam

Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Uno, Hamzah. 2010. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Utami, N. 2003. Daripada Bete Nulis Aja. Jakarta : Mizan.

Yusuf, Syamsu & Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta. RajaGrafindo Persada