• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.5. Pembahasan Per Sektor

4.5.9. Analisis Sektor Jasa-jasa

Sektor jasa-jasa tergolong ke dalam sektor potensial, karena kontribusi rata-rata sektor ini sebesar 8,31 persen lebih kecil dibandingkan kontribusi rata-rata-rata-rata di tingkat Provinsi Sumatera Utara sebesar 9,70 persen. Namun laju pertumbuhan rata-rata sektor jasa-jasa sebesar 8,80 persen lebih besar dibandingkan Provinsi Sumatera Utara sebesar 7,16 persen.

Tabel 4.16. Analisis Sektor Jasa-jasa

No Aspek Parameter Makna

1 Tipologi Klassen Kudran III Sektor potensial

2 Lq < 1 Sektor non basis

3 P Positif Tumbuh cepat di Provinsi

4 D Negatif Pertumbuhan lebih lambat

dibanding Provinsi Sumber: Data diolah dari Lampiran (2011)

Perkembangan nilai LQ sektor jasa-jasa menunjukkan kecenderungan menurun sepanjang periode pangamatan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.4. Nilai LQ rata-rata sektor ini sebesar 0,8564 yang lebih kecil dari satu, sehingga digolongkan ke dalam sektor non basis.

Hasil analisis shift share terhadap sektor jasa-jasa menunjukkan nilai komponen P sebesar 0,8262 berarti bahwa sektor ini tumbuh cepat di tingkat Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan nilai komponen D yang negatif sebesar -1,3279 berarti sektor ini pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan pertumbuhan di tingkat Provinsi.

Berdasarkan hasil analisis terhadap sektor jasa-jasa dapat disimpulkan bahwa sektor jasa-jasa bukan merupakan sektor unggulan, walupun tergolong ke dalam sektor potensial dan pertumbuhannya lebih cepat di Provinsi Sumatera Utara, namun bukan merupakan sektor basis.

4.6. Sektor Unggulan Kaitannya dengan Pengembangan Wilayah

Hasil analisa per sektor menunjukkan bahwa pada Kabupaten Pakpak Bharat memilik dua sektor yang merupakan sektor unggulan, yaitu sektor pertanian dan sektor bangunan. Sektor pertanian memiliki beberapa komoditi yang layak dikembangkan, sehingga kontribusinya terhadap produksi pertanian meningkat dan secara keseluruhan akan meningkatkan PDRB Kabupaten Pakpak Bharat. Sektor bangunan memberikan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Pakpak Bharat disebabkan merupakan daerah pemekaran sehingga proses pembangunan yang berkesinambungan terus dilaksanakan untuk mensejahterakan masyarakat melalui APBD Kabupaten Pakpak Bharat.

Salah satu komoditi yang layak untuk dikembangkan adalah tanaman gambir. Gambir hanya diproduksi di sebagian wilayah di Sumatera Utara, ini merupakan

suatu prospek yang bagus karena tidak banyak daerah yang menjadi saingan dari Kabupaten Pakpak Bharat dalam hal produksi gambir. Untuk itu perlu perhatian khusus dalam rangka peningkatan produksi tanaman tersebut. Salah satu masalah yang paling berat adalah masalah pemasaran gambir tersebut. Pemerintah perlu mencari tempat pemasaran gambir yang ada sehingga gambir tersebut bisa diekspor keluar daerah sehingga dapat menambah pendapatan daerah maupun dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat tersebut. Inilah pentingnya peran pemerintah daerah untuk memberdayakan komoditi unggulan sebagai penggerak perekonomian daerah yaitu dalam proses pertukaran komoditas antar daerah yang mendorong masuknya pendapatan dari luar daerah ke Kabupaten Pakpak Bharat.

Pemahaman terhadap kondisi ekonomi daerah menjadi semakin penting dengan diberlakukannya otonomi daerah. Pelimpahan kewenangan dan sumber daya finansial yang besar kepada Kabupaten Pakpak Bharat harus diikuti dengan peningkatan efektivitas pembangunan ekonomi. Perencanaan harus didukung dengan data yang akurat dan analisis yang komprehensif untuk pengambilan keputusan yang berkualitas dalam pembangunan ekonomi.

Potensi pertumbuhan ekonomi adalah penting untuk diidentifikasi, melalui penerapan alat analisis ekonomi regional dapat diperoleh informasi untuk embantu perencana dan pengambil keputusan di daerah guna mengetahui kondisi perekonomian, mengendalikan tingkat pertumbuhan, mengetahui kecenderungannya dan meramalkan dampak keputusan di masa mendatang. Prioritas pembangunan

ekonomi di Kabupaten Pakpak Bharat haruslah di dasarkan pada sektor dan sub sektor unggulan, tidak hanya di dasarkan pada sumber daya alam yang dimiliki, tetapi juga memperhatikan teknologi dan kualitas sumber daya manusia. Sehingga produk-produk yang dihasilkan akan mempunyai daya saing yang tinggi, karena didukung oleh potensi spesifik yang dimiliki Kabupaten Pakpak Bharat.

Sektor Pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Kabupaten Pakpak Bharat. Berdasarkan data dasar kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2008 diketahui bahwa 6.485 Kepala Keluarga bekerja pada sektor pertanian. Ini berarti 77,72 % dari keseluruhan kepala keluarga (8344 KK) di Kabupaten Pakpak Bharat bekerja pada sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.17 berikut ini.

Tabel 4.17. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Kecamatan dan jenis Pekerjaan

Kecamatan Jenis Pekerjaan

Petani Wiraswasta Supir PNS TNI/Polri Lainnya Jumlah

Salak 854 162 6 172 9 49 1252 STU Jehe 1628 171 5 95 9 39 1947 Pagindar 199 10 0 15 0 7 231 STU Julu 555 55 25 90 0 19 744 PGGS 604 75 11 82 1 19 792 Kerajaan 1318 197 25 130 4 54 1728 Tinada 694 45 16 66 0 16 837 Siempat Rube 633 61 9 74 24 12 813 Total 6485 776 97 724 47 215 8344

Sumber: Data Dasar Kabupaten Pakpak Bharat (2008)

Perkembangan sektor pertanian akan mendorong perkembangan sektor yang

yang produknya merupakan input bagi sektor pertanian (backward linkage). Peningkatan permintaan terhadap produk sektor pertanian akan mendorong penambahan jumlah produksi, sehingga berimplikasi pada peningkatan kebutuhan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat. Kondisi yang sama akan terjadi pada sektor lainnya, sehingga pengembangan sektor pertanian akan mendorong terjadi pengembangan wilayah Kabupaten Pakpak Bharat.

Sebagai basis perekonomian masyarakat, maka pembangunan pada sektor pertanian di pedesaan juga dapat lebih menjamin pemerataan pendapatan, karena sebagian besar masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat tinggal di pedesaan dan

menggantungkan hidupnya pada sektor ini.

4.7. Arah dan Kebijakan Pembangunan Wilayah di Kabupaten Pakpak

Bharat

Analisis penentuan sektor unggulan diperlukan sebagai dasar untuk perumusan pola kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat di masa mendatang, sehingga kebijaksanaan pembangunan ekonomi dapat di arahkan untuk menggerakkan sektor-sektor tersebut. Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dapat menentukan alokasi dan prioritas anggaran untuk sektor pertanian secara signifikan untuk memacu perkembangan atau pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga mendorong tercapainya kesejahteraan masyarakat.

Saat ini sektor bangunan merupakan sektor yang tumbuh dengan sangat pesat pada saat ini. Rata-rata laju pertumbuhan sektor bangunan pada tahun 2005-2009 mencapai 14,51%, yang merupakan sektor yang paling tinggi rata-rata

pertumbuhannya pada periode tersebut. Hasil dari analisis Tipologi Klassen juga menunjukkan bahwa sektor bangunan termasuk pada Kuadran I yaitu sektor yang maju dan tumbuh cepat. Demikian juga melalui analisa LQ yang menunjukkan bahwa sektor bangunan merupakan sektor basis dalam perekonomian. Tetapi harus dicermati bahwa Kabupaten Pakpak Bharat merupakan daerah otonomi baru dimana pembangunan infrastruktur merupakan suatu keharusan karena sebelumnya Kabupaten Pakpak Bharat masih memiliki sarana infrastruktur yang sangat terbatas. Sebagai Kabupaten yang baru Pakpak Bharat harus membangun gedung-gedung perkantoran, gedung sekolah, gedung sarana kesehatan, jalan, irigasi dan banyak lagi bangunan fisik yang sedang giat-giatnya dilakukan. Hal inilah yang menyebabkan sektor bangunan bertumbuh sangat cepat di Kabupaten Pakpak Bharat. Tetapi seiring dengan sudah dibangunnya dan terpenuhinya semua sarana fisik dan infrastruktur maka pada masa yang akan dating sektor bangunan tidak akan mengalami pertumbuhan yang cepat seperti pada masa sekarang ini. Oleh karena itu, sektor bangunan tidak dapat dijadikan sektor unggulan pada jangka panjang atau dengan

kata lain, sektor bangunan merupakan sektor unggulan yang sementara (accidental).

Untuk kebijakan pembangunan di Kabupaten Pakpak Bharat harus dapat menitikberatkan pada sektor yang benar-benar dapat diharapkan menjadi unggulan dan berkelanjutan. Berdasarkan hasil analisa diatas maka sektor yang dapat menjadi unggulan tersebut adalah sektor Pertanian. Walaupun menurut analisa Tipologi Klassen sektor pertanian termasuk sektor yang maju tapi tertekan, karena pertumbuhan sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara lebih besar daripada

pertumbuhan sektor pertanian di Kabupaten Pakpak Bharat yaitu 4,33% berbanding 4,12%. Hal ini terjadi dikarenakan banyak daerah-daerah lain di Sumatera Utara yang juga merupakan daerah pertanian yang turut berperan mendorong pertumbuhan sektor pertanian di Sumatera Utara. Dari data PDRB Kabupaten Pakpak Bharat diketahui bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai distribusi paling besar diantara Sembilan sektor yang ada. Rata-rata distribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Pakpak Bharat pada periode 2005-2009 adalah sebesar 67,04%. Ini berarti lebih dari setengah dari PDRB Kabupaten Pakpak Bharat berasal dari sektor pertanian. Masyarakat Pakpak Bharat juga sebagian besar menggantungkan ekonominya pada sektor ini, atau dapat dikatakan bahwa sektor pertanian mempunyai serapan tenaga kerja yang paling tinggi diantara sektor lainnya.

Perencanaan dalam penentuan kebijakan pembangunan harus diarahkan untuk mendukung kemajuan sektor pertanian. Pengembangan sektor bangunan dan konstruksi dapat dilakukan dengan cara pembangunan irigasi atau pembangunan jalan usaha pertanian yang dapat membantu pengembangan sektor pertanian. Untuk sektor industi pengolahan harus diarahkan kepada industri yang dapat mengolah produksi yang dihasilkan oleh sektor pertanian yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat. Hal ini sangat berguna agar para pelaku ekonomi di sektor pertanian terpacu untuk meningkatkan produktivitasnya. Sektor pertanian diharapkan dapat menciptakan backward linkage dan forward linkage bagi sektor-sektor lainnya yang berhubungan langsung dengan sektor ini.

Peranan pemerintah sangat besar dalam peningkatan sektor pertanian ini, khususnya dalam menjalin kerja sama dengan pihak yang berada diluar dari batas wilayah administrasi Kabupaten Pakpak Bharat dalam memasarkan produk pertanian yang dimiliki. Selain itu pemerintah juga dapat mencari pihak yang mau menanamkan investasi di Kabupaten Pakpak Bharat dalam bentuk pembangunan industri yang langsung menggunakan bahan baku dari hasil pertanian yang ada di

Kabupaten Pakpak Bharat. Ini diharapkan akan menciptakan multiplier effect dan

juga meningkatkan serapan tenaga kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan PDRB Kabupaten Pakpak Bharat itu sendiri.

BAB V

Dokumen terkait