• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.2 Analisis Statistik Deskriptif

Sebelum melakukan analisis data panel maka untuk pertama kali perlu melihat bagaimana statistik deskriptif dari data panel yang digunakan. Analisis statistik deskriptif untuk memberikan informasi mengenai nilai maksimum, nilai

minimum, nilai rata-rata (mean), dan nilai standar deviasi yang digunakan dalam penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 :

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif dari IHSG, Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga BI, Indeks Eido dan Indeks Nikkei 225

IHSG INFLASI NILAI TUKAR SUKU BUNGA BI INDEKS EIDO INDEKS N225 Mean 0.004484 0.058716 0.007348 0.067688 0.001628 0.011686 Median 0.012997 0.059000 0.004430 0.067500 0.012481 0.012719 Maximum 0.076810 0.087900 0.073120 0.077500 0.154639 0.118000 Minimum -0.090080 0.033500 -0.042560 0.057500 -0.206200 -0.102740 Std. Dev. 0.042177 0.015571 0.019026 0.007667 0.067472 0.051107 Observations 60 60 60 60 60 60

Sumber : Hasil Olahdata Eviews 8 (2016)

Tabel 4.2 menunjukkan output statistik deskriptif variabel penelitian dari Januari 2011 sampai Desember 2015 dengan menggunakan Eviews 8. Dari Tabel tersebut dapat dijelaskan statistik deskriptif masing-masing variabel sebagai berikut:

a. Variabel IHSG sebagai variabel intervening (Z) memiliki nilai maksimum sebesar 0.076810 di bulan Februari 2013 dan nilai minimum sebesar - 0.090080 dibulan Agustus 2013, sedangkan nilai mean yang dimiliki oleh variabel indek harga saham gabungan (IHSG) sebesar 0.004484 dan nilai median sebesar 0.012997 serta standar deviasi yang dimiliki sebesar 0.041831 yang diwakili dengan 60 bulan.

b. Variabel Inflasi memiliki nilai maksimum sebesar 0.087900 di bulan Agustus 2013 dan nilai minimum sebesar 0.033500 di Desember 2015 sedangkan nilai mean sebesar 0.058716 dan nilai median sebesar 0.059000 serta standar deviasi sebesar 0.015571 dengan jumlah sampel sebanyak 60 bulan.

c. Variabel Nilai tukar memiliki nilai maksimum sebesar 0.073120 di bulan Desember 2014 dan nilai minimumnya sebesar -0.042560 dibulan Maret 2014 sedangkan nilai mean sebesar0.007348 dan nilai median sebesar 0.004430 serta standar deviasi sebesar 0.019026 dengan jumlah sampel sebanyak 60 bulan.

d. Variabel Suku Bunga memiliki nilai maksimum sebesar 0.077500 di bulan Desember 2014 hingga Januari 2015 dan nilai minimum sebesar 0.057500 di bulan Februari 2012 sampai Maret 2013, sedangkan nilai mean sebesar 0.067688 dan nilai median sebesar 0.067500 serta standar deviasi sebesar 0.007667 dengan jumlah sampel sebanyak 60 bulan.

e. Variabel Indeks Eido memiliki nilai maksimum sebesar 0.154639 di bulan Oktober 2011 dan nilai minimum sebesar -0.206200 di bulan Agustus 2013 sedangkan nilai mean sebesar 0.001628 dan nilai median sebesar 0.012481 serta standar deviasi sebesar 0.067472 dengan jumlah sampel sebanyak 60 sampel.

f. Variabel Indeks Nikkei 225 memiliki nilai maksimum sebesar 0.118000 di bulan April 2013 dan nilai minimum sebesar -0.102740 di bulan Mei 2012 sedangkan nilai mean sebesar 0.011686 dan nilai median sebesar 0.012719 serta standar deviasi sebesar 0.051107 dengan jumlah sampel sebanyak 60 bulan.

Sedangkan analisis statistik deskriptif untuk tingkat pengembalian reksadana dengan indeks harga saham gabungan dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif dari Tingkat Pengembalian Reksadana dan IHSG TINGKAT PENGEMBALIAN

REKSADANA

INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN Mean 0.004805 0.004484 Median 0.012885 0.012997 Maximum 0.395750 0.076810 Minimum -0.172370 -0.090080 Std. Dev. 0.051126 0.041831 Observations 2700 2700

Sumber : Hasil olahdata dengan Eviews 8 (2016)

Pada Tabel 4.3 menunjukkan output statistik deskriptif variabel penelitian dari Januari 2011 sampai dengan Desember 2015 dengan menggunakan Eviews 8. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan statistik deskriptif masing masing sebagai berikut:

a. Variabel Tingkat Pengembalian Reksadana sebagai variabel dependen menunjukkan bahwa tingkat pengembalian reksadana saham di Indonesia yang diwakili dengan 2700 Sampel. Tingkat pengembalian pada reksadana

Millenium Equity memiliki nilai maksimal sebesar 0.395750 di bulan Oktober

2013 dan juga memiliki nilai minimum sebesar -0.172370 dibulan September 2013. Nilai mean pada tingkat pengembalian reksadana dari 2700 sampel sebesar 0.004805 dan nilai median sebesar 0.012885 serta standar deviasi yang dimiliki oleh tingkat pengembalian reksadana sebesar 0.051126.

b. Variabel IHSG sebagai variabel intervening (Z) menunjukkan bahwa memiliki nilai maksimum sebesar 0.076810 di bulan Februari 2013 dan nilai minimum sebesar -0.090080 dibulan Agustus 2013, sedangkan nilai mean yang dimiliki oleh variabel indek harga saham gabungan (IHSG) sebesar

0.004484 dan nilai median sebesar 0.012997 serta standar deviasi yang dimiliki sebesar 0.041831 yang diwakili dengan 2700 sampel.

4.1.3 Pemilihan Model Data Panel

Untuk mengestimasi parameter model dengan data panel, terdapat beberapa teknik yang digunakan yaitu: Pooled Least Square (PLS), metode efek tetap dan metode random efek.

a. Estimasi dengan model Pooled Least Square (PLS)

Untuk melakukan uji pertama kali menggunakan estimasi dengan model

Pooled Least Square (PLS). Dalam penelitian untuk pertama kali membahas

variabel independen (inflasi, nilai tukar rupiah, BI rate, indeks Eido dan indeks Nikkei 225) terhadap variabel intervening (IHSG), maka hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Hasil Variabel X ke Variabel Z dengan Uji PLS Dependent Variable: IHSG?

Method: Pooled Least Squares Date: 05/24/16 Time: 12:17 Sample: 2011M01 2015M12 Included observations: 60 Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 360

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.022472 0.009130 2.461400 0.0143 INFLASI? 0.113996 0.082089 1.388688 0.1658 NILAI TUKAR? 0.117476 0.060617 1.938013 0.0534 SUKU BUNGA BI? -0.399973 0.161207 -2.481109 0.0136 INDEKS EIDO? 0.563669 0.017966 31.37355 0.0000 INDEKS N225? 0.052305 0.020736 2.522425 0.0121 R-squared 0.798054 Mean dependent var 0.004484 Adjusted R-squared 0.795201 S.D. dependent var 0.041882

(Lanjutan Tabel 4.4)

S.E. of regression 0.018954 Akaike info criterion -5.077125 Sum squared resid 0.127170 Schwarz criterion -5.012357 Log likelihood 919.8825 Hannan-Quinn criter. -5.051372 F-statistic 279.7881 Durbin-Watson stat 1.786431 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber:Hasil Olah Eviews 8

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai R-squared sebesar 0.798054 yang berarti sebesar 79.80% variabel dependen IHSG dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen, yakni inflasi, nilai tukar rupiah, suku bunga BI, indeks Eido dan indeks Nikkei 225 atau variabel makroekonomi memiliki hubungan erat dengan IHSG, sedangkan sisanya sebesar 20.20% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode PLS, variabel inflasi (X1) dan nilai tukar (X2) berpengaruh tidak signifikan. Sedangkan, dalam menguji variabel indeks harga saham gabungan (IHSG) terhadap tingkat pengembalian reksadana saham dengan menggunakan metode PLS, dapat dilihat hasilnya pada Tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Hasil Variabel Z ke Y dengan Uji PLS Dependent Variable: Return Reksadana

Method: Pooled Least Squares Date: 05/23/16 Time: 19:20 Sample: 2011M01 2015M12 Included observations: 60 Cross-sections included: 45

Total pool (balanced) observations: 2700

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -5.54E-05 0.000457 -0.121128 0.9036 IHSG? 1.084011 0.010868 99.74241 0.0000

(Lanjutan Tabel 4.5)

R-squared 0.786661 Mean dependent var 0.004806 Adjusted R-squared 0.786582 S.D. dependent var 0.051127 S.E. of regression 0.023619 Akaike info criterion -4.652790 Sum squared resid 1.505099 Schwarz criterion -4.648419 Log likelihood 6283.266 Hannan-Quinn criter. -4.651209 F-statistic 9948.548 Durbin-Watson stat 1.985552 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Olahdata dengan Eviews 8

Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai R-squared sebesar 0.786661 yang berarti sebesar 78.66% artinya variabel dependen yaitu tingkat pengembalian reksadana saham dapat dijelaskan oleh IHSG dan memiliki hubungan erat antara IHSG dengan tingkat pengembalian reksadana. Sedangkan sisanya sebesar 21.34% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode PLS, variabel IHSG berpengaruh signifikan.

b. Estimasi dengan Fixed Effect Model (FEM)

Untuk melakukan uji yang kedua dalam penelitian ini dengan estimasi metode efek tetap, dalam penelitian ini pertama kali akan membahas tentang variabel independen terhadap variabel intervening¸ hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6

Hasil Variabel X terhadap Variabel Z dengan Uji FEM Dependent Variable: IHSG?

Method: Pooled Least Squares Date: 05/23/16 Time: 20:45 Sample: 2011M01 2015M12 Included observations: 60 Cross-sections included: 6

(Lanjutan Tabel 4.6)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.022475 0.009195 2.444290 0.0150 INFLASI? 0.114114 0.082669 1.380381 0.1684 NILAI TUKAR? 0.117471 0.061047 1.924252 0.0551 SUKU BUNGA BI? -0.400120 0.162360 -2.464404 0.0142 INDEKS EIDO? 0.563674 0.018094 31.15200 0.0000 INDEKS N225? 0.052300 0.020884 2.504268 0.0127

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.798056 Mean dependent var 0.004484 Adjusted R-squared 0.792270 S.D. dependent var 0.041882 S.E. of regression 0.019089 Akaike info criterion -5.049360 Sum squared resid 0.127168 Schwarz criterion -4.930618 Log likelihood 919.8847 Hannan-Quinn criter. -5.002146 F-statistic 137.9203 Durbin-Watson stat 1.786429 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Olah data Eviews 8 (2016)

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa R-squared sebesar 0.798056 yang berarti bahwa 79.80% variabel dependen IHSG dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen yaitu inflasi, nilai tukar rupiah, suku bunga BI dan indeks Nikkei 225 atau variabel makro ekonomi memiliki hubungan yang erat dengan IHSG, sedangkan sisanya sebesar 20.20 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Jika menggunakan model FEM, maka variabel inflasi (X1) dan nilai tukar (X2) berpengaruh tidak signifikan terhadap IHSG.

Sedangkan, Estimasi model Fixed Effect Model pada variabel intervening ke variabel dependen yaitu IHSG terhadap tingkat pengembalian reksadana maka hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Variabel Z ke Variabel Y dengan Uji FEM Dependent Variable: Return Reksadana

Method: Pooled Least Squares Date: 05/23/16 Time: 19:21 Sample: 2011M01 2015M12 Included observations: 60 Cross-sections included: 45

Total pool (balanced) observations: 2700

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -5.54E-05 0.000456 -0.121314 0.9035 IHSG? 1.084011 0.010851 99.89600 0.0000

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.790785 Mean dependent var 0.004806 Adjusted R-squared 0.787238 S.D. dependent var 0.051127 S.E. of regression 0.023583 Akaike info criterion -4.639717 Sum squared resid 1.476004 Schwarz criterion -4.539182 Log likelihood 6309.618 Hannan-Quinn criter. -4.603361 F-statistic 222.9228 Durbin-Watson stat 2.024691 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Olahdata Eviews 8 (2016)

Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa R-squared sebesar 0.790785 yang berarti bahwa 79.07% artinya variabel dependen yaitu tingkat pengembalian reksadana saham dapat dijelaskan oleh variabel IHSG dan memiliki hubungan erat antara IHSG dengan tingkat pengembalian reksadana, sedangkan sisanya sebesar 20.93% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan menggunakan metode ini, IHSG memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian reksadana saham.

c. Melakukan Uji Chow

Hasil uji Chow yang menunjukkan model apa yang lebih baik digunakan dalam penelitian ini, maka dalam Tabel 4.8 akan memperlihatkan pengaruh variabel independen terhadap variabel intervening sebagai berikut:

Tabel 4.8

Uji Chow Variabel Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga BI, Indeks Eido dan Indeks Nikkei 225 Terhadap IHSG Redundant Fixed Effects Tests

Pool: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 0.000000 (5,349) 1.0000 Cross-section Chi-square 0.000000 5 1.0000 Sumber: Hasil Olahdata Eviews 8 (2016)

Berdasarkan hasil dari uji chow pada Tabel 4.8, diketahui nilai probabilitas adalah 1.0000 karena nilai probabilitas > 0.05 maka model estimasi FEM tidak bisa untuk digunakan dalam penelitian ini.

Sedangkan hasil uji Chow pada variabel IHSG terhadap tingkat pengembalian reksadana dapat dilihat pada Tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9

Uji Chow Variabel IHSG Terhadap Tingkat Pengembalian Reksadana Redundant Fixed Effects Tests

Pool: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 1.188987 (44,2654) 0.1850 Cross-section Chi-square 52.704399 44 0.1728 Sumber: Hasil Olahdata Eviews 8 (2016)

Berdasarkan hasil dari uji Chow pada Tabel 4.9, diketahui bahwa nilai probabilitas adalah 0.1850 karena nilai probabilitas > 0.05 maka model FEM tidak cocok digunakan dalam penelitian ini.

d. Estimasi dengan Random Effect Model (REM)

Untuk melakukan uji ketiga dalam penelitian ini dengan estimasi metode random, dalam penelitian ini pertama kali akan membahas tentang variabel independen terhadap variabel intervening¸ hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10

Hasil Variabel X ke Z dengan Uji REM Dependent Variable: IHSG?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 05/23/16 Time: 20:46

Sample: 2011M01 2015M12 Included observations: 60 Cross-sections included: 6

Total pool (balanced) observations: 360

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.022475 0.009195 2.444290 0.0150 INFLASI? 0.114114 0.082669 1.380381 0.1683 NILAI TUKAR? 0.117471 0.061047 1.924252 0.0551 SUKU BUNGA BI? -0.400120 0.162360 -2.464404 0.0142 INDEKS EIDO? 0.563674 0.018094 31.15200 0.0000 INDEKS N225? 0.052300 0.020884 2.504268 0.0127 Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 0.000000 0.0000 Idiosyncratic random 0.019089 1.0000 Weighted Statistics

(Lanjutan Tabel 4.10)

Adjusted R-squared 0.795204 S.D. dependent var 0.041882 S.E. of regression 0.018953 Sum squared resid 0.127168 F-statistic 279.7924 Durbin-Watson stat 1.786429 Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.798056 Mean dependent var 0.004484 Sum squared resid 0.127168 Durbin-Watson stat 1.786429 Sumber: Hasil Olah Eviews 8

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui dengan menggunakan metode REM maka R-squared sebesar 0.798056 yang berarti 79.20% variabel IHSG dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen, yakni inflasi, nilai tukar, suku bunga, indeks Eido dan indeks Nikkei 225 atau variabel makroekonomi memiliki hubungan erat dengan IHSG. Sedangkan sisanya sebesar 20.20% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Jika diuji dengan menggunakan model REM, variabel inflasi (X1) dan nilai tukar (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG karena nilai probabilitas > 0.05.

Sedangkan hasil uji REM pada variabel IHSG terhadap tingkat pengembalian reksadana dapat dilihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut:

Tabel 4.11

Hasil Variabel Z ke Y dengan Uji REM Dependent Variable: Return Reksadana

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 05/23/16 Time: 19:22

Sample: 2011M01 2015M12 Included observations: 60 Cross-sections included: 45

Total pool (balanced) observations: 2700

(Lanjutan Tabel 4.11)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -5.54E-05 0.000497 -0.111357 0.9113 Z? 1.084011 0.010851 99.89600 0.0000 Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 0.001324 0.0031 Idiosyncratic random 0.023583 0.9969 Weighted Statistics

R-squared 0.787177 Mean dependent var 0.004408 Adjusted R-squared 0.787098 S.D. dependent var 0.051110 S.E. of regression 0.023583 Sum squared resid 1.500474 F-statistic 9979.210 Durbin-Watson stat 1.991672 Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.786661 Mean dependent var 0.004806 Sum squared resid 1.505099 Durbin-Watson stat 1.985552 Sumber : Hasil Olahdata dengan Eviews 8 (2016)

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui dengan menggunakan metode REM, maka R-squared sebesar 0.787177 yang berarti 78.71% artinya variabel tingkat pengembalian reksadana dapat dijelaskan dengan variabel IHSG dan memiliki hubungan yang erat antara IHSG dengan tingkat pengembalian reksadana, sedangkan sisanya sebesar 21, 29% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan menggunakan metode REM, Variabel IHSG berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian reksadana.

e. Melakukan Uji Hausman

Hasil uji hausman yang menunjukkan model mana yang lebih baik digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 4.12 sebagai berikut:

Tabel 4.12

Uji Hausman Variabel Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga BI, Indeks Eido dan Indeks Nikkei 225 ke IHSG

Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 0.000000 5 1.0000 Sumber: Hasil Olah Eviews 8

Dari hasil uji hausman diatas menunjukkan bahwa nilai probabilitas > 0.05, maka hipotesis nol di terima dan tolak hipotesis alternatif, artinya model REM digunakan dalam penelitian ini.

Sedangkan hasil uji variabel IHSG terhadap tingkat pengembalian reksadana dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebagai berikut:

Tabel 4.13

Uji Hausman Variabel IHSG ke Tingkat Pengembalian Reksadana Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 0.000000 1 1.0000 Sumber: Hasil Olah data Eviews 8 (2016)

Berdasarkan Tabel 4.13, menunjukkan bahwa nilai probabilitas (1.0000) > 0.05, maka hipotesis nol diterima dan tolak hipotesis alternative, artinya model REM digunakan dalam penelitian ini.

Dokumen terkait