• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Analisis Statistik Inferensial

Hasil analisis statistik inferensial untuk menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan dan sebelum melakukan analisis statistik inferensial, terlebuh dahulu dilakukan beberapa uji prasyarat analisis.

Terdapat beberapa pengujian pada analisis statistik inferensial, yaitu uji normalitas dengan menggunkan uji Shapiro Wilk, uji homogenitas dengan menggunakan uji Test of Homogeneity of Variance, dan uji hipotesis dengan menggunakan uji Independent Samples Test.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang dihasilkan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pada uji normalitas data yang diolah yaitu nilai Pretest dan Posstest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pengujian ini menggunakan Shapiro Wilk pada IBM SPSS versi 25. Analisis program SPPS memiliki taraf sig a = 0,05. Jika sig lebih besar dari nilai a yaitu 0,05, maka data tersebut dikatakan berdistribusi normal. Sedangkan jika nilai sig lebih

52

kecil dari nilali a yaitu 0,05, maka data tersebut dikatakan tidak berdistribusi normal.

Untuk memperjelas mengenai uji normalitas, maka dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8 Hasil Uji Analisis Normalitas

(Sumber : IBM SPPS versi 25) Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa data Posstest pada kelas eksperimen lebih besar dari 0,05, sedangkan pada data pretest dan posstest kelas kontrol dapat dilihat bahwa lebih kecil dari 0,05.

b. Uji Homogenitas

Pada pengujian ini di sebut juga dengan uji kesamaan varians. Untuk mengetahui homogennya data penelitian menggunakan Test of Homogeneity of Variance pada program IBM SPPS versi 25. Adapun analisis ini memiliki taraf signifikan a = 0,05 yaitu jika sig > 0,05 maka data tersebut berdistribus homogen, sedangkan jika nilai si < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi homogen. Untuk data hasil belajar didapatkan signifikan p = 0,132 >

a = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data pada penelitian ini bersifat homogen. Perhatikan tabel 4.9 di bawah ini:

Data Sig Taraf sig (a)

Pretest Kontrol 0,05

>0,05 Posstest Kontrol 0,05

Pretest Eksperimen 0,05 Posstest Eksperimen 0,07

53

Tabel 4.9 Hasil Uji Analisis Homogenitas

Statistik Based on Mean Taraf Sig (a)

Sig 0,3 >0,05

(Sumber : IBM SPSS 25)

c. Uji Hipotesis

Berdasarkan uji sebelumnya, didapatkan data kedua sampel berdistribusi normal dan homogen pada kelas yang diajar dengan model Guided Discovery Learning dengan bantuan Youtube dan kelas yang diajarkan dengan model konvensional. Uji hipotesis digunakan untuk menjawab hipotesis yang ada. Untuk uji hipotesis menggunakan aplikasi IBM SPSS 25 dengan uji independent sample T-test. Tingkat signifikan yaitu 0,05.

Hasil nilai signifikan dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10 Uji Hipotesis

Statistik Sig (2-tailed) Taraf Sig (a) independent sample Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dapat diketahui apakah hipotesis diterima atau ditolak dengan melihat nilai sig.

Pengambilan kesimpulan hipotesis berdasarkan kriteria pengujian yaitu nilai a yaitu < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil uji tersebut membuktikan bahwa hipotesis diterima artinya terdapat pengaruh model pembelajaran Guided Discovery Learning dengan bantuan Youtube terhadap hasil belajar biologi materi animalia pada siswa kelas X SMA Negeri 19 Gowa.

54 B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan di sekolah SMA Negeri 19 Gowa yang ber alamatkan Jl poros Limbung dengan sampel kelas X MIA I sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA II sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengolahan data diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar biologi peserta didik dengan materi animalia dengan menggunkan model pembelajaran Guided Discovery Learning dengan bantuan media Youtube hasil belajar biologi yang diajarkan tidak menggunakan model pembelajran Guided Discovery Learning dengan bantuan media Youtube.

Hal ini terlihat pada hasil analisis deskriptif dan hasil analisis data inferensial. Rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar dengan menggunakan model Guided Discovery Learning adalah 85,44, sedangkan rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajarkan dengan tidak menggunakan model pembelajaran Guided Discovery Learning dengan bantuan medai YouTube adalah 82,94. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian nilai hasil belajar eksperimen lebih tinggi dengan hasil belajar kontrol. Hal ini dikarenakan ketika pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran Guided Discovery Learing dengan bantuan media YouTube, peserta didik lebih termotivasi dan bersemangat dalam proses pembelajaran berlangsung. Hal ini sesuai dengan teori Sucipta (2018: 7) bahwa model pembelajaran Guided Discovery Learning dengan bantuan media YouTube

55

dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan motivasi peserta didik mampu memoderasinya dalam peningkatkan berpikir kritis peserta didik, sehingga terjadinya interkasi anatara keduanya. Khasanah (2016: 348) juga mengatakan bahwa model pembelajaran Guided Discovery Learnng dengan bantuan media YouTube dapat memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Selain model pembelajaran, media pembelajaran juga sangat berperan dalam keberhasilan belajar peserta didik.

Pembelajaran Guided Discovery Learning dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Banyaknya informasi yang dapat dikumpulkan dan diingat oleh peserta didik diperoleh dari keaktifan peserta didik dalam mengumpulkan data. Dengan aktifnya peserta didik dalam proses pembelajaran maka pada akhirnya akan dapat meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik, sehingga berpengaruh kepada peningkatan hasil belajar.

Selain menggunakan model pembelajaran Guided Discovery Learning yangditerapkan oleh guru di kelas yang dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran berlangsung, peserta didik juga mempersiapkan diri pada saat proses pembelajaran berlangsung dikarenakan penggunaan media pembelajaran berupa Youtube. Melalui media pembelajaran Youtube ini peserta didik lebih aktif dan mudah memahami materi yang diajarkan. Hal ini sesuai dengan teori Mujianto (2019: 137) bahwa media pembelajaran

56

menggunakan youtube dapat memahami suatu materi secara cepat daripada mempelajari melalui buku pelajaran, karena biasanya media pembelajaran dibuat secara menarik, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan jenuh.

Hal ini juga dapat meningkatkan minat dan motivasi terhadap belajar.

Hasil analisis statistik inferensial menunjukkan bahwa model pembelajaran Guided Discovery Learning dengan bantuan media Youtube berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar peserta didik. Peserta didik yang mendapatkan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran Guided Discovery Learning dengan bantuan media Youtube memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang mendapat pengajaran secara konvensional. Pembelajaran dengan menggunakan model Guided Discovery Learning dengan bantuan media Youtube melibatkan peserta didik secara aktif sehingga peserta didik lebih mudah untuk memahami materi pembelajaran yang dipelajari. Masalah yang diberikan akan menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik sehingga dalam mengerjakan tugas peserta didik lebih aktif dan bersemangat yang kemudian akan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Pelaksanaan model Guided Discovery Learning melibatkan pengelompokkan peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang, kemudian menonton dan menyimak video Youtube pada masing-masing kelompok. Setiap kelompok mempresentasikan hasil tontonan dari video youtube tersebut. Setalah itu setiap perwakilan kelompok diberi

57

kesempatan untuk bertanya maupun menjawab tentang apa yang belum dipahami pada materi tesebut.

Model pembelajaran Guided Discovery Learning menuntut peserta didik untuk dapat mengerjakan proses pembelajaran secara kooperatif dengan teman kelompoknya. Kerjasama yang terjalin anatara peserta didik dengan tingkat kemampuan yang berbeda tidak akan memberikan kesan kurang percaya diri kepada peserta didik yang berkemampuan tinggi atau bahkan peserta didik yang berkemampuan sedang. Model pembelajaran Guided Discovery Learning memberikan lebih banyak kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam kelompok maupun di dalam kelas, sehingga materi yang diajarkan lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik, karena kemungkinan mereka lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Model pembelajaran Guided Discovery Learning membantu peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru dan proses pembelajaran terasa lebih menyenangkan dengan model yang menarik dan membuat peserta didik dapat bekerja sama dengan teman kelompoknya. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hamdani (2011). Kegiatan tanya jawab akan meningkatkan kualitas pembelajaran karena adanya interaksi antar peserta didik dalam bertukar pikiran. Dan penelitian Yanti (2020), melalui pembelajaran aktif, peserta didik memiliki kapasitas memori yang lebih besar daripada pembelajaran pasif, sehingga kemampuan peserta didik dalam menguasai materi menjadi baik.

58

Penerapan model Guided Discovery Learning dengan bantuan media Youtube pada mata pelajaran biologi materi animalia dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Model Guided Discovery Learning dengan bantuan media Youtube telah menjadi cara alternatif untuk mengatasi hasil belajar peserta didik yang kurang. Dengan menggunakan model Guided Discovery Learning dengan bantuan mdeia Youtube ini peserta didik menjadi lebih aktif dan lebih mudah untuk memahami materi pembelajaran tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan model pembelajaran Guided Discovery Learning terhadap hasil belajar biologi. Hasil yang diperoleh sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Fatihatul, dkk (2013) yang menyimpulkan bahwa model pembelajaran Guided Discovery Learning berpengaruh terhadap hasil belajar biologi yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Begitupun dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Maya (2018) menyimpulkan bahwa model pembelajaran Guided Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMPN 1 Bandar Baru.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran Guided Discovery Learning dengan bantuan media Youtube pada peserta didik kelas X SMA Negeri 19 Gowa dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, karena penerapan model pembelajaran Guided Discovery Learning dalam proses pembelajran biologi, peserta didik mampu berpikir kritis dan dalam bertanya maupun menjawab mampu membuat motivasi peserta didik belajar secara aktif.

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait