• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Analisis Statistik Inferensial

Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji normalitas sebagai uji

prasyarat.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara

spesifik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi

36

dengan menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Kriteria pengujiannya

adalah data terdistribusi normal jika = 0,05.

b. Uji Hipotesis

i. Pengujian hipotesis minor berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

menggunakan uji kesamaan rata-rata yaitu dengan menerapkan teknik uji-t satu sampel (One Sample t-test).

One Sample t-test merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu

variabel bebas dengan suatu nilai tertentu. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Pada uji hipotesis ini, diambil satu sampel yang kemudian dianalisis apakah ada perbedaan rata-rata dari sampel tersebut. Uji hipotesis dibuat dalam situasi ini, yaitu:

H0= µ = 74,9 melawan H1= µ >74,9 Kriteria pengambilan keputusan adalah:

H0diterima jika P dan H0ditolak jika , dengan .

Pengujian Hipotesis Minor berdasarkan Ketuntasan Klasikal menggunakan uji proporsi.

ii. Pengujian hipotesis proporsi adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah proporsi yang dihipotesiskan didukung informasi dari data sampel (apakah proporsi sampel berbeda dengan proporsi yang dihipotesiskan). Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan pengujian hipotesis satu populasi.

H0: π = 74,9 melawan H1: π > 74,9

Dengan rumus (Tiro, 2008:263):

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

H0diterima jika z ≤ z(0,5-α)danH0ditolak jika z > z(0,5-α)dimana α = 5%. Jika z < z(0,5-α)berarti hasil belajar matematika siswa bisa mencapai 75%.

38 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan

analisis inferensial.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan

karakteristik subjek penelitian sebelum dan sesudah pembelajaran matematika,

hasil belajar siswa, aktivitas siswa selama proses pembelajaran, serta respon siswa

terhadap pembelajaran matematika dengan metode giving question and getting

answer. Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut di uraikan sebagai

berikut:

a. Deskripsi Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Metode Giving Question and Getting Answer

1) Deskripsi Ketuntasan Hasil Tes Kemampuan Awal (Pretest)

Untuk memberikan gambaran awal tentang hasil tes kemampuan awal

matematika siswa pada kelas VIIBSMP GUPPI Samata Gowa yang dipilih sebagai unit penelitian, Berikut disajikan skor hasil tes kemampuan awal

Tabel 4.1 Statistik Skor Hasil Tes Kemampuan Awal Matematika Siswa Kelas VIIBSMP GUPPI Samata Kabupaten Gowa

Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel Skor Ideal Skor Maksimum Skor Minimum Rentang Skor Skor Rata-rata Standar deviasi 29 100 75 10 65 43,28

(Sumber: data olah lampiran B) Pada tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa

Kelas VIIB SMP GUPPI Samata sebelum proses pembelajaran melalui penerapan metode giving question and getting answer adalah 43,28 dari skor ideal 100 yang

mungkin dicapai oleh siswa dengan deviasi standar 16,812. Skor yang dicapai

oleh siswa tersebut dari skor terendah 10, sampai dengan skor tertinggi 75 dengan

rentang skor 65. Jika hasil belajar matematika siswa dikelompokkan kedalam 5

kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase sebagai berikut:

Tabel 4.2 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Tes Kemampuan Awal Matematika Siswa Kelas VIIBSMP GUPPI Samata Gowa

No. Kriteria Kategori Frekuensi Persentase (%)

Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah JUMLAH

(Sumber: data olah lampiran B) Pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari 29 siswa kelas VIIB siswa yang memperoleh skor pada kategori sangat tinggi tidak ada siswa (0%), yang

40

memperoleh skor pada kategori sedang ada 3 siswa (10,34%), siswa yang

memperoleh skor pada kategori rendah ada 2 siswa (6,90%) dan yang

memperoleh skor pada kategori sangat rendah ada 24 siswa (82,76%). Setelah

skor rata-rata hasil belajar siswa sebesar 43,28 dikonversi ke dalam 5 kategori di

atas, maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas VIIB SMP GUPPI Samata sebelum diajar melalui penerapan Metode Giving Question and Getting

Answer tergolong sangat rendah.

Selanjutnya, data hasil belajar sebelum pembelajaran melalui metode Giving

Question and Getting Answer (pretest) dikategorikan berdasarkan kriteria ketuntasan dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Deskripsi Pencapaian Ketuntasan Belajar matematika pada Siswa Kelas VIIB SMP GUPPI Samata Gowa Sebelum penerapan Metode Giving Question and Getting Answer

Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

7 Tuntas

Tidak Tuntas Jumlah

(Sumber: data olah lampiran B) Seorang siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai paling sedikit 70.

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang memenuhi

kriteria ketuntasan individu dari jumlah seluruh siswa ada 3 orang atau 10,34%,

sedangkan siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan individu adalah

sebanyak 26 orang atau 89,66% dari 29 siswa. Dari deskripsi di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa hasil belajar siswa kelas VIIB SMP GUPPI Samata sebelum penerapan Metode Giving Question and Getting Answer tergolong sangat rendah.

2) Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Setelah Diberikan Perlakuan (Posttest)

Berikut disajikan deskripsi dan persentase hasil belajar matematika siswa

Tabel 4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIB SMP GUPPI Samata Gowa Setelah Diberikan Perlakuan

Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel Skor Ideal Skor Maksimum Skor Minimum Rentang Skor Skor Rata-rata Standar deviasi 29 100 100 35 65 83,31

Sumber: data olah lampiran B Pada tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa

Kelas VIIB SMP GUPPI Samata Gowa setelah prosets pembelajaran melalui penerapan Metode Giving Question and Getting Answer adalah 83,31 dari skor

ideal 100 yang mungkin dicapai oleh siswa dengan deviasi standar 14,726. Skor

yang dicapai oleh siswa tersebut dari skor terendah 35, sampai dengan skor

tertinggi 100 dengan rentang skor 65. Jika hasil belajar matematika siswa

dikelompokkan kedalam 5 kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan

persentase sebagai berikut:

Tabel 4.5 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika Siswa VIIBSMP GUPPI Samata Gowa Setelah Diberikan Perlakuan

No. Kriteria Kategori Frekuensi Persentase (%)

Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah JUMLAH

Sumber: data olah lampiran B Pada tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa dari 29 siswa kelas VIIB SMP GUPPI Samata, siswa yang memperoleh skor pada kategori sangat tinggi 11 siswa

(37,93%), siswa yang memperoleh skor pada kategori tinggi ada 8 siswa

42

(20,69%), siswa yang memperoleh skor pada kategori rendah ada 3 siswa

(10,34%) dan siswa yang memperoleh skor pada kategori sangat rendah ada 1

siswa (3,45%). Setelah skor rata-rata hasil belajar siswa sebesar 83,31 dikonversi

ke dalam 5 kategori di atas, maka skor rata-rata hasil belajar matematika siswa

kelas VIIB SMP GUPPI Samata setelah diajar melalui penerapan Metode Giving Question and Getting Answer berada pada kategori tinggi.

Selanjutnya, data hasil belajar setelah pembelajaran melalui penerapan

Metode Giving Question and Getting Answer (posttest) dikategorikan berdasarkan

kriteria ketuntasan dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Deskripsi Pencapaian Ketuntasan Belajar matematika pada Siswa Kelas VIIBSMP GUPPI Samata Gowa

Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

7 Tuntas

Tidak Tuntas Jumlah

Sumber: data olah lampiran B Dari tabel 4.6 terlihat bahwa siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan

individu sebanyak 25 siswa (86,21%) sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak

4 siswa (13,79%). Apabila tabel 4.6 dikaitkan dengan indikator ketuntasan hasil

belajar siswa maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika kelas VIIB SMP GUPPI Samata setelah diterapkan Metode Giving Question and Getting

Answer telah memenuhi indikator ketuntasan hasil belajar secara klasikal.

b. Deskripsi aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika setelah diterapkan Metode Giving Question and Getting Answer

Lembar pengamatan ini dibuat untuk memperoleh salah satu jenis data

pendukung kriteria keefektifan pembelajaran. Instrumen ini memuat petunjuk dan

sembilan indikator aktivitas siswa yang diamati. Pengamatan dilaksanakan dengan

pertemuan. Data yang diperoleh dari instrumen tersebut dirangkum pada setiap

akhir pertemuan. Hasil rangkuman setiap pengamatan disajikan pada tabel 4.7

berikut ini.

Tabel 4.7 Deskripsi Aktivitas Siswa selama Mengikuti Pembelajaran Matematika melalui penerapan Metode Giving Question and Getting Answer

No. Aktivitas Siswa Pertemuan Persen tase (%)

1 2 3 4 5

1 Siswa yang hadir pada saat proses pembelajaran.

P R E T E S T 29 28 20 P O S T T E S T 26 89.66% 2 Siswa yang memperhatikan

penjelasan guru dan mencatat seperlunya.

29 28 20 26 89.66%

3 Siswa yang mengajukan

pertanyaan. 21 18 17 19 65,52%

4 Siswa yang meminta bimbingan kepada guru pada saat belajar kelompok berlangsung.

29 26 20 25 86,21%

5 Siswa yang menjawab pertanyaan dari kelompok lain. 18 15 12 15 51,72% 6 Siswa yang memperlihatkan kesungguhan dalam mengerjakan tugas. 29 27 20 26 89,66%

7 Siswa yang mengerjakan/

menyelesaikan LKS. 29 28 20 26 89,66%

8 Siswa yang mengikuti proses belajar mengajar

sampai akhir

pembelajaran.

29 28 20 26 89,66%

Jumlah 651.66

9 Melakukan kegiatan lain pada saat proses pembelajaran

berlangsung(ribut,

44

Rata-rata Aktivitas Positif Siswa

=

= 93,09%.

Kriteria keberhasilan aktivitas siswa dalam penelitian ini dikatakan efektif

apabila minimal 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan

tabel 4.7, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dalam penelitian ini sudah

efektif. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persentasi aktivitas positif siswa yaitu

sebanyak 93,09% aktif dalam pembelajaran matematika. Dari tabel juga dapat

dilihat bahwa dari tiga pertemuan yang diamati hanya sebanyak 10,35% siswa

yang melakukan aktivitas lain selama pembelajaran berlangsung.

c. Deskripsi Respon Siswa terhadap Pembelajaran Matematika Melalui melalui penerapan Metode Giving Question and Getting Answer.

Hasil analisis data respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran

matematika melalui model pembelajaran Giving Question and Getting Answer

yang diisi oleh 29 siswa secara singkat ditunjukkan sebagai berikut

Tabel 4.8 Deskripsi Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika melalui Penerapan Metode Giving Question and Getting Answer No. Aspek yang ditanyakan Frekuensi Persentase (%)

Kategori Ya Tidak Ya Tidak

1 Apakah anda senang dengan pelajaran

matematika? 24 5 82,75 17,24

2

Apakah anda menyukai pelajaran matematika dengan menggunakan metode giving question

and getting answer ?

25 4 86,21 13,79

3

Apakah anda menyukai cara mengajar yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Giving question

and getting answer ?

4

Apakah anda termotivasi untuk belajar

matematika, setelah diterapkan metode Giving

question and getting answer ?

28 1 96,55 3,45

5

Apakah dengan metode Giving question and

getting answer dapat membantu dan

mempermudah anda memahami materi pelajaran matematika?

27 2 93,10 6,90

6

Apakah dengan metode Giving question and

getting answer dalam pembelajaran membuat

anda menjadi siswa yang aktif?

28 1 96,55 3,45

7

Apakah anda senang berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan metode Giving

question and getting answer ?

26 3 89,65 10,35

8

Apakah rasa percaya diri Anda meningkat dalam mengeluarkan ide/pendapat/pertanyaan pada kegiatan pembelajaran dengan metode

Giving question and getting answer ?

26 3 89,65 10,35

9

Apakah anda merasakan ada kemajuan setelah diterapkan metode giving question and getting

answer ?

27 2 93,10 6,90

10

Apakah anda lebih muda mengingat materi yang diajarkan dalam pembelajaran

matematika melalui metode Giving question

and getting answer ?

25 4 86,21 13,79

Jumlah 965.38

Rata-rata jawaban aspek positif siswa

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, Respon siswa terhadap pembelajaran

matematika dengan penerapan Metode Giving Question and Getting Answer

untuk semua pertemuan bernilai positif. jika dirata-ratakan skor jawaban aspek

positif siswa mencapai 90,69%. Menurut kriteria pada Bab III, respon siswa

dikatakan positif jika rata-rata jawaban siswa terhadap pernyataan aspek positif

diperoleh persentase ≥ 75%. Dengan demikian, penerapan Metode Giving

46

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial pada bagian ini digunakan untuk pengujian

hipotesis yang telah dikemukakan pada bab III. Sebelum dilakukan uji hipotesis

maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas sebagai uji prasyarat.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata skor hasil

belajar siswa (pretest-posttest) berdistribusi normal. Kriteria pengujiannya adalah:

Jika Pvalue≥ α = 0,05 maka distribusinya adalah normal. Jika Pvalue< α = 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.

Dengan menggunakan bantuan program komputer dengan program

Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 16 dengan Uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil analisis skor rata-rata untuk pretest menunjukkan nilai Pvalue> α yaitu 0,200 > 0,05 dan skor rata-rata untuk posttest menunjukkan nilai Pvalue > α yaitu 0,200 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa skor rata-rata pretest dan posttest termasuk kategori normal. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B.

b. Ujian Hipotesis

1) Rata-rata hasil belajar siswa setelah diajar dengan diterapkan Metode Giving

Question and Getting Answer dihitung dengan menggunakan uji-t one sample test yang dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut:

melawan

Berdasarkan hasil analisis SPSS (lampiran B), tampak bahwa Nilai p

(sig.(2-tailed)) adalah 0,000 < 0,05 rata-rata hasil belajar siswa setelah diajar melalui penerapan Metode Giving Question and Getting Answer lebih dari 69,9. Ini berarti

bahwa H0ditolak dan H1diterima yakni rata-rata hasil belajar posttest siswa kelas VIIBSMP GUPPI Samata lebih dari nilai KKM.

2) Ketuntasan belajar siswa setelah diajar dengan penerapan Metode Giving

Question and Getting Answer secara klasikal dihitung dengan menggunakan uji

proporsi yang dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut:

melawan

Keterangan : = parameter ketuntasan belajar secara klasikal

Pengujian ketuntasan klasikal siswa dilakukan dengan menggunakan uji proporsi

(Lampiran B). Untuk uji proporsi dengan menggunakan taraf signifikan 5%

diperoleh Z tabel = 1,645 berarti H0 diterima jika Z hitung < 1,645. Karena diperoleh nilai Z hitung = 1,75 Z tabel = 1,645 maka H0 ditolak, artinya proporsi siswa yang mencapai kriteria ketuntasan secara klasikal (KKM=70)

.

Dokumen terkait