• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN 4.1. Profil RSUD Puri Husada Tembilahan 23

2 Pemberian cairan intravena/infus 75 51,4

4.3. Analisis Statistik

4.3.1. Umur Berdasarkan Derajat Dehidrasi

Distribusi proporsi umur berdasarkan derajat dehidrasi pada bayi penderita gastroenteritis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.11. Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Derajat Dehidrasi Pada Bayi Penderita Gastroenteritis yang Dirawat Inap Di RSUD Puri Husada Tembilahan Tahun 2011-2012

X2 = 0,124 df = 2 p = 0,940

Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa dari 94 bayi penderita gastroenteritis yang mengalami dehidrasi ringan, umur < 6 bulan sebanyak 82 orang (87,2%), dan umur > 6 bulan sebanyak 12 orang (12,8%). Sementara dari 41 penderita yang mengalami dehidrasi sedang, umur < 6 bulan sebanyak 36 orang (87,8%), dan umur > 6 bulan sebanyak 5 orang (12,2%). Sedangkan dari 11 penderita yang mengalami dehidrasi berat, umur < 6 bulan sebanyak 10 orang (90,9%), dan umur > 6 bulan sebanyak 1 orang (9,1%).

Analisa menggunakan Chi-square diperoleh nilai p > 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara umur berdasarkan derajat dehidrasi.

Derajat dehidrasi Dehidrasi

ringan Dehidrasi sedang

Dehidrasi berat NO Umur (bulan) f % f % F % 1 < 6 82 87,2 36 87,8 10 90,9 2 > 6 12 12,8 5 12,2 1 9,1 Jumlah 94 100 41 100 11 100

4.3.2. Status Gizi Berdasarkan Derajat Dehidrasi

Distribusi proporsi status gizi berdasarkan derajat dehidrasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.12. Distribusi Proporsi Status Gizi Berdasarkan Derajat Dehidrasi Bayi Penderita Gastroenteritis yang Dirawat Inap Di RSUD Puri Husada Tembilahan Tahun 2011-2012

X2 = 0,383 df = 2 p = 0,826

Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa dari 94 bayi penderita gastroenteritis yang mengalami dehidrasi ringan, penderita dengan status gizi baik sebanyak 59 orang (62,8%), dan status gizi buruk sebanyak 35 orang (37,2%). Sementara dari 41 orang penderita yang mengalami dehidrasi sedang, status gizi baik sebanyak 28 orang (68,3%), dan status gizi buruk sebanyak 13 orang (31,7%). Sedangkan dari 11 penderita yang mengalami dehidrasi berat, status gizi baik sebanyak 7 orang (63,6%), dan status gizi buruk sebanyak 4 orang (36,4%).

Analisa menggunakan Chi-square diperoleh nilai p > 0,05 yang berarti tidak ada perbedaan yang bermakna antara status gizi berdasarkan derajat dehidrasi.

Derajat dehidrasi

Dehidrasi ringan Dehidrasi sedang Dehidrasi berat NO Status gizi f % f % f % 1 Baik 59 62,8 28 68,3 7 63,6 2 Buruk 35 37,2 13 31,7 4 36,4 Jumlah 94 100 41 100 11 100

4.3.3. Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Status Gizi

Distribusi proporsi keadaan sewaktu pulang berdasarkan status gizi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.13. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Status Gizi Bayi Penderita Gastroenteritis yang Dirawat Inap Di RSUD Puri Husada Tembilahan Tahun 2011-2012

Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat dilihat bahwa dari 94 bayi penderita gastroenteritis yang memiliki satatus gizi baik, pulang dalam keadaan sembuh sebanyak 67 orang (71,3%), PAPS sebanyak 24 orang (25,5%), dan meninggal sebanyak 3 orang (CFR = 3,2%). Sedangkan dari 52 penderita yang memiliki status gizi buruk, pulang dalam keadaan sembuh sebanyak 36 orang (69,2%), PAPS sebanyak 12 orang (23,1%), dan meninggal sebanyak 4 orang (CFR = 7,7%).

Terdapat 2 sel (33,3%) memiliki nilai yang diharapkan kurang dari 5 sehingga analisa menggunakan Chi-square tidak dapat dilakukan.

Status gizi Baik Buruk NO Keadaan pulang f % f % 1 Sembuh 67 71,3 36 69,2 2 PAPS 24 25,5 12 23,1 3 Meninggal 3 3,2 4 7,7 Jumlah 94 100 52 100

4.3.4. Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Derajat Dehidrasi

Distribusi proporsi keadaan sewaktu pulang berdasarkan derajat dehidrasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.14. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Derajat Dehidrasi Bayi Penderita Gastroenteritis yang Dirawat Inap di RSUD Tembilahan Tahun 2011-2012

Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat dilihat bahwa dari 94 bayi penderita gastroenteritis yang mengalami dehidrasi ringan, pulang dalam keadaan sembuh sebanyak 61 orang (64,9%), pulang atas permintaan sendiri sebanyak 32 orang (34%), dan meninggal sebanyak 1 orang (CFR = 1,1%). Sementara dari 41 penderita yang mengalami dehidrasi sedang, pulang dalam keadaan sembuh sebanyak 36 orang (87,8%), pulang atas permintaan sendiri sebanyak 4 orang (9,8%), dan meninggal sebanyak 1 orang (CFR = 2,4%). Sedangkan dari 11 penderita yang mengalami dehidrasi berat, pulang dalam keadaan sembuh sebanyak 6 orang (54,5%), dan meninggal sebanyak 5 orang (CFR = 45,5%).

Terdapat 4 sel (44,4%) memiliki nilai yang diharapkan kurang dari 5 sehingga analisa menggunakan Chi-square tidak dapat dilakukan.

Derajat dehidrasi

Ringan Sedang Berat

NO Keadaan pulang f % f % f % 1 Sembuh 61 64,9 36 87,8 6 54,5 2 PAPS 32 34,0 4 9,8 0 0 3 Meninggal 1 1,1 1 2,4 5 45,5 Jumlah 94 100 41 100 11 100

4.3.5. Komplikasi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Distribusi proporsi keadaan sewaktu pulang berdasarkan komplikasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.15. Distribusi Proporsi Komplikasi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Bayi Penderita Gastroenteritis yang Dirawat Inap Di RSUD Puri Husada Tembilahan Tahun 2011-2012

X2 = 5,882 df = 2 p = 0,053

Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat dilihat bahwa dari 21 bayi penderita gastroenteritis yang mengalami komplikasi, pulang dalam keadaan sembuh sebanyak 18 orang (85,7%), pulang atas permintaan sendiri sebanyak 1 orang (4,8%), dan meninggal sebanyk 2 orang (CFR = 9,5%). Sementara dari 125 penderita yang tidak memiliki komplikasi, pulang dalam keadaan sembuh sebanyak 85 orang (68%), pulang atas permintaan sendiri sebanyak 35 orang (28%), dan meninggal sebanyak 5 orang (CFR = 4%).

Analisa menggunakan Chi-square diperoleh p > 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara komplikasi berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

Komplikasi

Ada Tidak ada

NO Keadaan pulang f % f % 1 Sembuh 18 85,7 85 68,0 2 PAPS 1 4,8 35 28,0 3 Meninggal 2 9,5 5 4,0 Jumlah 21 100 125 100

4.3.6. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Umur

Tabel 4.16. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Umur Pada Bayi Penderita Gastroenteritis yang Dirawat Inap Di RSUD Puri Husada Tembilahan Tahun 2011-2012

F = 2,678 df = 1 p = 0,104 Berdasarkan tabel 4.16 di atas dapat dilihat bahwa dari 128 penderita yang berumur < 6 bulan, lama rawatan rata-ratanya adalah 3,53 hari dengan SD = 2,004 hari. Sedangkan dari 18 orang penderita yang berumur > 6 bulan, lama rawatan rata-ratanya adalah 2,72 hari dengan SD = 1,638 hari.

Hasil uji statistik dengan Anova nilai p > 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna lama rawatan rata-rata berdasarkan umur.

4.3.7. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Status Gizi

Tabel 4.17. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Status Gizi Pada Bayi Penderita Gastroenteritis yang Dirawat Inap Di RSUD Puri Husada Tembilahan Tahun 2011-2012

F = 3,287 df = 1 p = 0,072

Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat dilihat bahwa dari 94 orang bayi yang memiliki status gizi baik, lama rawatan rata-ratanya adalah 3,21 hari dengan SD = 1,795 hari. Sedangkan dari 52 orang yang memiliki status gizi buruk, lama rawatan rata-ratanya adalah 3,83 hari dengan SD = 2,229 hari.

Lama rawatan NO Umur (bulan) f x SD 1 < 6 128 3,53 2,004 2 > 6 18 2,72 1,638 Lama rawatan NO Status Gizi f x SD 1 Baik 94 3,21 1,795 2 Buruk 52 3,83 2,229

Hasil uji statistik dengan Anova nilai p > 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna lama rawatan rata-rata berdasarkan status gizi. 4.3.8. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Derajat Dehidrasi

Tabel 4.18. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Derajat Dehidrasi Pada Bayi Penderita Gastroenteritis yang Dirawat Inap Di RSUD Puri Husada Tembilahan Tahun 2011-2012

F = 2,555 df = 2 p= 0,081

Berdasarkan tabel 4.18 di atas dapat dilihat bahwa dari 94 bayi yang mengalami dehidrasi ringan, lama rawatan rata-ratanya adalah 3,16 hari dengan SD = 1,953 hari. Sementara dari 41 orang yang mengalami dehidrasi sedang, lama rawatan rata-ratanya adalah 3,93 hari dengan SD = 1,738 hari, dan dari 11 orang yang mengalami dehidrasi berat, lama rawatan rata-ratanya adalah 3,91 hari dengan SD = 2,663 hari.

Hasil uji statistik dengan Anova nilai p > 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna lama rawatan rata-rata berdasarkan derajat dehidrasi. Lama rawatan NO Derajat dehidrasi f x SD 1 Dehidrasi ringan 94 3,16 1,953 2 Dehidrasi sedang 41 3,93 1,738 3 Dehidrasi berat 11 3,91 2,663

4.3.9. Derajat Dehidrasi Berdasarkan Penatalaksanaan

Distribusi proporsi derajat dehidrasi berdasarkan penatalaksanaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.19. Distribusi Proporsi Derajat Dehidrasi Berdasarkan Penatalaksanaan Pada Bayi Penderita Gastroenteritis yang Dirawat Inap Di RSUD Puri Husada Tembilahan Tahun 2011-2012

Berdasarkan tabel 4.19 di atas dapat dilihat bahwa dari 56 bayi penderita gastroenteritis yang mendapatkan pemberian cairan oralit dengan dehidrasi ringan sebanyak 37 orang (66,0%), dehidrasi sedang sebanyak 16 orang (28,6%), dan dehidrasi berat sebanyak 3 orang (5,4%). Sementara dari 75 penderita yang mendapatkan pemberian cairan intravena/infus dengan dehidrasi ringan sebanyak 45 orang (60,0%), dan dehidrasi sedang sebanyak 23 orang (30,7%), dan dehidrasi berat sebanyak 7 orang (9,3%). Sedangkan dari 15 penderita yang mendapatkan pemberian obat antibiotik dengan dehidrasi ringan sebanyak 12 orang (80,0%), dehidrasi sedang sebanyak 2 orang (13,3%), dan dehidrasi berat sebanyak 1 orang (6,7%). Penatalaksanaan Pemberian cairan oralit Pemberian cairan intravena/infus Pemberian obat antibiotik NO Derajat Dehidrasi f % f % f % 1 Dehidrasi ringan 37 66,0 45 60,0 12 80,0

Dokumen terkait