• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian

Penelitian ini tergolong tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan objek dan fenomena yang diteliti. Termasuk di dalamnya bagaimana unsur-unsur yang ada dalam variabel penelitian itu berinteraksi satu sama lain dan apa pula produk interaksi yang berlangsung (Siagian, 2011: 52). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Bertahan Hidup Pemulung Di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai Kota Medan

3.2 Lokasi penelitian

Penelitian dilaksanakan di pemukiman pemulung Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai Kota Medan yang dimana di lokasi tersebut merupakan daerah ekonomi menengah ke bawah dan mayoritas masyarakat bekerja menjadi pemulung sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di daerah tersebut.

3.3

Informan

Informan adalah orang-orang yang dipilih untuk diobservasi dan diwawancarai sesuai dengan tujuan peneliti untuk memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian (Suyanto & Sutinah, 2005: 171-172). Orang-orang yang dapat dijadikan sebagai informan adalah orang-orang yang memiliki pengalaman sesuai dengan penelitian. Adapun informan dalam penelitian ini meliputi informan utama dan informan kunci.

3.3.1 Informan Utama

Informan utama adalah orang yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial dengan memberikan dampak terhadap permasalahan tersebut (Suyatno & Sutinah, 2005: 171-172). Informan utama dalam penelitian ini adalah 6 orang pemulung di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai Kota Medan

3.3.2 Informan Kunci

Informan kunci adalah orang yang mengetahui dan memiliki informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian (Suyatno & Sutinah, 2005: 171-172). Informan kunci dalam penelitian ini adalah Kepala Kelurahan maupun pihak Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai Kota Medan

3.4

Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan untuk mendapatkan infornasi yang dibutuhkan sebagai berikut :

1.

Data Primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau sumber data pertama di lapangan. Data primer diperoleh dengan metode sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara.

2.

Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui :

a. Studi kepustakaan, yaitu proses memperoleh data atau informasi yang menyangkut masalah yang akan diteliti melalui penelaah buku, jurnal dan karya tulis lainnya.

b. Studi lapangan adalah pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan penelitian langsung turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. (Siagian, 2011:206)

3.5

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deksriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan mengkaji data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber data yang terkumpul, mempelajari data, menelaahm menyususn dalam satu satuan, yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan data serta mendefinisikannya dengan analisis sesuai dengan kemampuan daya peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian (Moleong, 2004).

Setiap data dari informasi yang telah dikumpulkan dakam penelitian berupa catatan lapangan berupa data utama dari hasil wawancara maupun data penunjang lainnya dilakukan analisis data, sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan suatu analisis data yang baik dan dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian.

BAB IV

DEKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Keadaaan Geografis Kelurahan Tegal sari Mandala II

Kelurahan Tegal Sari Mandala II secara geofrafis terletak di bagian selatan kota Medan ,yaitu terletak dikecamatan Medan denai, yang sebelumnya adalah wilayah Kelurahan Tegal Sari Mandala Kecamatan Medan Denai, pada tanggal 29 Desember 1987 mengingat jumlah penduduk yang semakin bertambah dan untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, pemerintah kotamadya Medan melaksanakan program pemekaran wilayah Kecamatan/Kelurahan dan Kelurahan Tegal Sari Mandala dimekarkan menjadi tiga(3) Kelurahan, yakni kelurahan Tegal Sari Mandala I , Kelurahan Tegal Sari Mandala II dan Kelurahan Tegal Sari MandalaIII.

Dari hasil pemekaran tersebut Kelurahan Tegal Sari Mandala II mendapat luas wilayah kurang lebih 89 Hayang terdiridari 15 lingkungan ,dengan batas batas wilayah seluruhnya baik sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Tegalsari Mandala III

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kenangan Kab. Deli Serdang. - Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Tegalsari Mandala I

Adapun jarak geografis Kelurahan Tegalsari Mandala II sebagai berikut : Table 4.1 Jarak Geografis Kelurahan Tegal Sari Mandala II

No Lokasi dari Kelurahan Jarak

1 KeBrastagi 65 Km 2 KeLautBelawan 41 Km 3 Ke Sungai Deli 5 Km 4 KeKawasanHutanLindungSibolangit 21 Km 5 KePasarBakti 3 Km 6 KePelabuhanBelawan 28 Km 7 KeBandaraPolonia 6 Km 8 Ke Terminal Amplas 6 Km 9 KeStasiunKeretaApi 5 Km

10 KePusat Kota Medan 4 Km

11 Ke Hill Park 15 Km

12. Ke Kantor Polsekta Medan Area 4 Km 13. Ke Kantor Danramil 007 800 Meter 14. KePerbatasanKabupaten Deli Serdang 700 Meter 15. KePerbatasan Prov. NAD 65 Km

Jarak Geografis Kelurahan Tegalsari Mandala II Berdasarkan Pusat Pemerintahan

Table 4.2

No Lokasi dari Kelurahan Jarak

1 KePemerintahKecamatan Medan Denai 500 Meter

2 KePemerintah Kota Medan 5 Km

3 KePemerintahProvinsi Sumatera Utara 8 Km Sumber data Kelurahan Tegal Sari Mandala II

4.2 Gambaran Penduduk KelurahanTegalsari Mandala II

Problema kependudukan merupakan problema umum bagi setiap daerah, meskipun penduduk menjadi modal dasar dalam pembangunan, namun penduduk yang dibekali keahlian dan keterampilan belum tentu menjamin keberhasilan suatu pembangunan. gambaran mengenai penduduk itu bisa saja jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, pendidikan,agama,usia dan pekerjaan. Jumlah penuduk Kelurahan Tegalsari Mandala II berdasarkan sumber peneliti dapatkan dari kantor KelurahanTegalsari Mandala II Medan berjumlah 29.472 jiwa yang terdiridari 14.235 jiwa laki-laki dan 15.237 jiwa perempuan . Seluruh masyarakat Tegalsari Mandala II adalah masyarakat pribumi dan berkewarganegaraan Indonesia.

Table 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 14.235

Perempuan 15.237

Jumlah Penduduk 29.472

4.2.1 Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

Tabel diberikut ini menunjukkan jumlah penduduk Kelurahan Tegal sari Mandala II Medan berdasarkan umur.

Tabel4.4

MenurutUsiaTahun 2014 danTahun 2015

No Usia Tahun 2014 Tahun 2015

1 0-1 Tahun 326 326 2 5 Tahun - < 5 Tahun 1.835 1.835 3 5 Tahun - < 7 Tahun 2.718 2.718 4 7 Tahun - < 15 Tahun 7.730 7.730 5 15 Tahun - > 56 Tahun 13.251 13.251 6 56 Tahun 3.517 3.517 Jumlah 29.377 29.472

Sumber:DatakependudukanKelurahanTegalsari Mandala II Medan

Dari Tabel 4.2.1 diatas menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Kelurahan Tegal Sari Mandala II berusia antara 15 sampai 56 tahun sebanyak 13.251 jiwa diikuti dengan penduduk usia 7 samapi 15 tahun dengan jumlah 7.730 jiwa, sedangakan frekuensi paling sedikit berada di usia 0-1 tahundenganjumlah 326 jiwa, Kemudian yang menjadi informan dalam penelitian adalah penduduk yang berusiaan atara 30-58 tahun.

4.2.2Pendudukberdasarkan Agama

Ditinjau dari sudut agama yang dianut penduduk Kelurahan Tegal sari Mandala II Medan, terdapat perbedaan jumlah penganutnya yang dikelompokkan atas penganut agama Islam, Kristen protestan ,Kahtolik dan Budha.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini

Tabel 4.5

Komposisi Penduduk Menurut Agama di KelurahanTegalsari Mandala II

No Agama Jumlah Penduduk Tahun

2014 Jumlah Penduduk Tahun 2015 1 Islam 20.662 20.662 2 Kristen 8.265 8.360 3 Katholik 458 458 4 Budha 32 32 5 Hindu _ _ _ _ _ _ Jumlah 29.377 29.472

Sumber:DatakependudukanKelurahanTegalsari Mandala II Medan

4.2.3 Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Mata pencaharian merupakan sumber dasar dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Masyarakat di Kelurahan Tegal Sari Mandala II memiliki beraneka ragam sumber mata pencaharia. Untuk lebih terperinci dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut

Table 4.6 Mata Pencaharian Pokok Penduduk Kelurahan Tegal Sari Mandala II Tahun 2014/2015

Mata Pencaharian Pokok Jumlah Buruh/ Swasta 9.458 orang

PNS 556 orang

Pengrajin 90 orang

Pedagang 6.592 orang

Tukang Batu 1.110 orang Tukang Kayu 1.276 orang

Montir 1.593 orang

Dokter 60 orang

Pengemudi Becak/ Betor 1.410 orang

Supir 950 orang

TNI/ Polri 152 orang

Pengusaha 602 orang

Lain-lain/ belum/ tidak bekerja 1.873 orang

Jumlah 29.742

Sumber Data Kelurahan Tegal Sari Mandala II

Salah satu sektor pekerjaan penduduk yang berada di Kelurahan Tegal Sari Mandala II paling banyak memiliki pekerjaan sebagai buruh/swasta. Dalam hal ini pemulung termasuk pekerjaan golongan buruh/swasta karena mereka bekerjan di sektor informal.

4.3 Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan

Table 4.7 Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Kelurahan Tegal Sari Mandala II

Tingkat Pendidikat Jumlah

Belum Sekolah 1.859 orang

Usia 7-45 Tahun tidak pernah sekolah 550 orang Pernah sekolah SD tetapi tidak tamat 1.474 orang

Tamat SD 5.754 orang

Tamat SLTP 6.866 orang

Pesantren 232 orang Madrasah 330 orang Tamat D1 951 orang Tamat D2 885 orang Tamat D3 735 orang Tamat S1 1055 orang Tamat S2 99 orang Tamat S3 2 orang

Sumber Kelurahan Tegal Sari Mandala II

Berdasarkan latar belakang pendidikan penduduk Kelurahan Tegal Sari Mandala II kebanyakan tamatan SLTA sebanyak 8.680 orang, meskipun begitu penduduk Kelurahan Tegal Sari Mandala II juga banyak yang memiliki latar belarang pendidik rendah terbukti dari table 4.4 usia 7-45 tahun tidak pernah sekolah sebanyak 550 orang dan tidak tamat SD dan hanya tamat SD sebanyak 1.474 dan hanya tamat SLTP sebanyak 6.866 orang.

4.2.5 Komposisi Penduduk Menurut Etnis

Penduduk di wilayah Kelurahan Tegal Sari Mandala II terdiri dari berbagai etnis Nusantara antara lain, Jawa sebanyak 7.105 orang, Batak sebanyak 6.441 orang, Nias sebanyak 960 orang, Minang sebanyak 9.205 orang, Melayu sebanyak 3.841 orang dan Aceh sebanyak 1.902 orang, selengkapnya dapat dilihat pada table 4.5 berikut ini.

Tabel 4.8 Komposisi Penduduk Menurut Etnis Kelurahan Tegal Sari Mandala II Suku Jumlah Jawa 7.105 Orang Batak 6.441 Orang Nias 960 Orang Minang 9.205 Orang Melayu 3.841 Orang Aceh 1.902 Orang

Sumber Data Kelurahan Tegal Sari Mandala II

4.2.6 Komposisi Penduduk Penyandang Cacat Mental dan Fisik

Adapun penduduk Kelurahan Tegal Sari Mandala 2 yang berkebutuhan khusus sebanyak 18 orang yang terdiri dari: tuna wicara sebanyak 5 orang, idiot sebanyak 9 orang dan gila sebanyak 4 orang, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.9 Komposisi Penduduk Penyandang Cacat Mental dan Fisik Kelurahan Tegal Sari Mandala II

Cacat Mental dan Fisik Jumlah

Tuna Wicara 5 Orang

Idiot 9 Orang

Gila 4 Orang

Sumber Data Kelurahan Tegal Sari Mandala II

4.3 Gambaran Sarana dan Prasarana Kelurahan Tegal Sari Mandala II

Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Sarana dan prasarana merupakan alat yang amat penting bagi pencapaian tujuan dalam mesejahterakan masyarakat.

Bagaimana baiknya suatu rencana tanpa didukung oleh adanya sarana dan prasarana , maka tujuan dari perencanaan itu akan sulit tercapai. Dengan demikian dalam merencanakan sesuatu, perlu memperhatikan sarana dan prasarana yang dapat mendukung pencapaian tersebut. Untuk menunjang aktivitas masyarakat di Kelurahan Tegal Sari Mandala II terdapat beberapa sarana dan prasarana yang mendukung beberapa aspek kehidupan masyarakat seperti sarana pendidikan, agama, perumahan, politik, dan dll.

4.3.1 Sarana di Bidang Pendidikan

Dunia pendidikan sangat penting bagi semua umat manusia, sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dibutuhkan sarana pendidikan berupa yayasan atau lembaga-lembaga pendidikan, adapun sarana-sarana di bidang pendidikan yang ada di Kelurahan Tegal Sari Mandala II adalah sesuai dengan table berikut:

Table 4.10 Sarana Pendidikan Kelurahan Tegal Sari Mandala II

No Sarana Jumlah 1 PAUD 8 2 TK 4 3 SD 6 4 SLTP 1 5 SLTA 1 6 Jumlah 20

Sumber data Kelurahan Tegal Sari Mandala II

Dari table di atas jelas bahsanya di Kelurahan Tegal Sari Mandala II memiliki 5 jenis sarana pendidikan yaitu, PAUD,TK,SD,SLTP,SLTA, sehingga anak-anak Tegal Sari

Mandala II tidak perlu keluar daerah mereka untuk mencari sarana pendidikan sampai jenjang SLTA.

4.3.2 Sarana di Bidang Agama

Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II memiliki 3 jenis tempat ibadah yaitu Mesjid sebanyak 4 buah dan Musholla/Langgar sebanyak 11 buah untuk penduduk yang beragama Islam, Sedangkan untuk penduduk yang beragama Kristen Kelurahan Tegal Sari Mandala II memiliki 20 gereja. Pendudukan yang beragama Budha harus pergi keluar daerah Kelurahan Tegal Sari Mandala II untuk beribadah dikarena di kelurahan tersebut tidak memiliki Viara. 4.3.3 Sarana di Bidang Kesehatan

Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif dan promotif. Pelayanan promotif adalah upaya meningkat kesehatan masyarakat kea rah yang lebih baik lagi dan yang preventif mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit agar terhindar dari penyakit. Adapun bentuk-bentuk pelayanan kesehatan di Kelurahan Tegal Sari Mandala II terdiri dari Puskesmas sebanyak 1 unit, BalaiPengobatan sebanyak 1 unit, KlinikBersalin sebanyak 11 unit, PraktekDokter sebanyak 8 unit dan Depot Obat / Apotik sebanyak 5 unit.

4.3.4 Sarana di Bidang Perumahan

Rumah merupakan kebutuhan primer bagi manusia karena rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal dan istirahat bagi seluruh anggota keluarga, tetapi juga berfungsi sebagai sarana sosial bagi anak-anak mereka. Mayoritas rumah di Kelurahan Tegal Sari Mandala II adalah rumah permanen dan semi permanen, di Kelurahan Tegal Sari Mandala II terdapat juga sebagian rumah kumuh yang tidak mencapai standrat kesejahteraan.

4.3.5 Sarana di Bidang Sosial

Adapun sarana sosial yang dimiliki Kelurahan Tegal Sari Mandala II untuk menunjang kualitas hidup yang lebih baik , antara lain seperti penerima JAMKESMAS / KIS sebanyak 4.410 orang, penerima JKMS (jaminan kesehatan Medan dan sehat) sebanyak 1.144 orang, penerimaRaskin ( beras miskin) sebanyak 999 KK.

4.4 Potensi Sumber Daya Alam dan Manusia

Adapun potensi yang dimiliki kelurahan Tegal Sari Mandala II adalah sebagai berikut: 4.4.1 Potensi Sumber Daya Alam

-Orbitasi : Bantaran Sungai - Sumber Daya Air : Sumur Gali dan PDAM - Kualitas Air Minum : Baik

- Udara : Sehat

- Taman : 1. Taman Kelurahan Tegal Sari Mandala II/Lk. X 2. Taman PKK Kel. Tegal Sari Mandala II/Lk. X

3. Taman Lingkungan XIII

4.4.2 Potensi Sumber Daya Manusia - Menurut Umur

0-12 Tahun : 3.859 Orang 1-29 Tahun : 15.023 orang 30-59 Tahun : 10.590 orang 4.5 LembagaPemerintahan

Adapun lembaga pemerintahan di Kelurahan Tegal sari yang berkomposisi sebagai berikut, Jumlah aparat sebanyak 13 orang yang terdiri dari tamatan Sarajana/S1 sebanyak 3 orang, tamatan D-3 sebanyak 1 orang dan tamatan SLTA sebanyak 9 orang

4.6 Lembaga Kemasyarakatan

Adapun lembaga kemasyarakatan yang dimiliki Kelurahan Tegal Sari Mandala II seperti, PKK,Oraganisasi Pemuda, Organisasi Pemuda Islam, Organisasi Karang Taruna, LPM dan BKM.

4.7 Lembaga Keamanan

Untuk menciptakan suasana yang aman dan terkendali diperlukannya lembaga keamanan, sebab dari itu kelurahan Tegal Sari Mandala II juga memiliki lembaga keamanan yang berfungsi untuk menjaga suasana yang kondusif dan menciptakan rasa aman didalam masyarakat, adapun lembaga keamanan yang dimiliki Kelurahan Tegal Sari Mandala II terdiri dari, Babinkamtibnas, Babinsa, Polisi Masyarakat dan Poskamling.

BAB V

HASIL DAN ANALISIS DATA

5.1 HASIL TEMUAN

Melalui hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dilapangan yaitu melakukan teknik wawancara secara mendalam dengan pemulung yang menjadi informan utama, peneliti berhasil mengumpulkan informasi mengenai strategi bertahan hidup pemulung di Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai Kota Medan.

Pengumpulan data ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu :

1. Studi kepustakaan (library research) yaitu pengumpulan data atau informasi dari kantor Kelurahan Tegal Sari Mandala II.

2. Peneliti melakukan observasi di Kelurahan Tegal Sari Mandala II tentang gambaran Fisik dan Sosial lokasi pemukiman pemulung

3. Melakukan wawancara terhadap informan pangkal yaitu Kepala Lingkungan 8 Kelurahan Tegal Sari Mandala II, informan utama 5 kepala keluarga pemulung dan informan tambahan pengepul barang bekas (toke botot) untuk mengetahui strategi bertahan hidup pemulung demi mempertahankan kelangsungan hidup keluarga mereka.

5.2. Hasil Temuan Lapangan Informan Pangkal

Nama : Hotman Arison Nainggolan Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 54 Tahun Suku : Batak Toba Agama : Kristen

Alamat : Jln. Tangguk Bongkar 5 Lingkungan 8 Kel. Tegal Sari Mandala II Status : Menikah

Pekerjaan : Wiraswasta

Jabatan : Kepala Lingkungan 8 Kel. Tegal Sari Mandala II Pendidikan Terakhir : SMK

Informan pangkal dalam penelitian ini adalah bapak Hotman Arison, bersuku batak toba beragama Kristen. Bapak Hotman berusi 53 tahun, pendidikan terakhir SMK berkerja sebagai wiraswasta dan menjabat sebagai kepling ( kepala lingkungan) 8 Kelurahan Tegal

Sari Mandala II. Bapak Hotman mempunyai 3 orang anak, Anak pertama Sudah menikah (laki-laki), anak kedua dan ketiga sudah bekerja (Laki-laki dan perempuan).

Berdasarkan informasi yang penelitit terima dari kepala lingkungan 8 Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kelurahan Tegal Sari Mandala II mendapatkan bantuan pemerintah berupa Raskin, dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), Kartu Indonesia Sehat dan PKH ( Program Keluarga Harapan), sebagian dari pemulung menerima bantuan tersebut, namun ada juga yang tidak mendapatkannya dikarenakan pemulung tersebut tidak terdaftar di kelurahan tersebut atau belum mengurus administrasi surut pindah ke Kelurahan Tegal Sari MandalaII. Menurut bapak Hotman kehidupan para pemulung di Kelurahan Tegal Sari sangat susah apalagi yang masih mengontrak rumah, karena biaya hidup sekarang sangat tinggi, banyak pemulung yang kerja dari pagi sampek malam demi mendapatkan penghasilan lebih , ditambah lingkungan tempat pemulung bekerja dan tinggal sangat kotor karena bergelut dengan sampah.

Menurut bapak Hotman banyak pemulung yang terkana penyakit tipes karena faktor lingkungan yang jorok akibat sampah yang di kumpulkan dari memulung disimpan diteras atau dalam rumah. (Hasil Wawancara 20 Januari 2017)

Informan utama 1

Nama : Sondang Sianturi Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 58

Suku : Batak

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jalan. Tangguk bongkar 5 No. 23 Pendidikan terakhir : SD

Informan pertama dalam penelitian ini adalah ibu Sondang, berusia 58 tahun bersuku batak toba, beragama Kristen dan merupakan seorang kepala keluarga karena suaminya telah meninggal dunia, ibu Sondang tinggal berdua bersama anak bungsunya. Berdomisili di Tegalsari Mandala II, pendidikan terakhir ibu Sondang adalah SD, bekerja sebagai pemulung ibu Sondang memiliki 3 orang anak, anak pertama sudah tamat SMK (Perempuan,25 tahun) sudah bekerja sebagai buruh di batam , Anak Kedua Sudah tamat SMA (Perempuan, 19 tahun) belum atau sedang mencari pekerjaan di batam, dan anak ketiga hanya tamat SD (Pria 17 Tahun), berhenti sekolah SMP kelas dua dengan alasan kemauan anak itu sendiri.

Ibu Sondang Tinggal Berdua bersama anak ketiganya (pria) yang masih ia tanggung. Ibu Sondang bekerja dari pukul 05.00 Wib – 13.00 Wib , Penghasilan yang diperoleh ibu sehari-harinya tidak menetap tetapi biasanya ibu Sondang mampu memperoleh Rp.300,000 /

Minggu . Sedangkan Pengeluaran Ibu Sondang Rp.1,300,000/Bulan. Rumah yang ditempati ibu Sondang merupakan rumah kontrakan dengan biaya sewa Rp.5.000,000/tahun ,alasan Ibu Sondang memilih bekerja sebagai pemulung karena tidak mendapatkan pekerjaan ditempat lain hal ini dikarena Ibu Sondang memiliki latar belkang pendidikan yang sangat rendah hanya mampu bersekolah sampai tamat SD. Dari memulung inilah sumber mata pencaharian utama yang beliau dapatkan dengan bekerja sebagai pemulung .

Dalam perekonomian keluarga ibu Sondang biasanya dibantu oleh anak-anaknya, dimana anak pertama sudah bekerja dan terkadang membantu memberikan bantuan berupa uang tetapi hal itu tidak rutin dilakukan dalam setiap bulan dikarenakan anak pertama ibu Sondang masih membiayai kebutuhan adiknya (anak kedua) di Batam, sedangkan anak ketiga ikut membantu Ibu Sondang dalam mencari barang-bekas/memulung . ibu Sondang juga memliki pekerjaan sampingan yaitu berternak babi dua ekor yang merupakan pemberian anaknya.

Berikut merupakan hasil wawancara yang peneliti cantumkan dalam tulisan :

“Ya sehari hari namboru (ibu) memulung ,karena suamiku udah gak ada lagi yah banting tulang lah aku cari uang cumin mulung lah yang bisa kukerjakan karena dari sdpun udah mulungnya aku , anak-anakku ada tiga , dua meranto ke batam tapi anakku yang nomor dua belum dapat kerja, ya anakku yang paling kecil ini gak mau sekolah dulu makanya Cuma tamat SD dia , tapi dialah yang bantu awak cari barang bekas sama parnap (nasi busuk) untuk makanan babi. Kalau jam kerja gak menentunya kadang jam 5 pagi sampek jam 1 , siap makan siang jam 1 lanjut lagi sampek jam 2 ngoyakin plastic , baru anakku yang paling kecil ini bantu mulung dari jam 5 sore sampek jam 9 malam. Biasanya namboru menjual barang bekasnya sekali seminggu, awak kumpulilah dalam seminggu itu baru namboru jual ya mualah dapat 300 ribu namboru per minggu , ya kalau pengeluaran maulah sampek 1.300,000 per bulan , dan kalau disini namboru mengontrak rumah 4 juta pertahun dan untunglah anak yang paling besar udah kerja mau dia ngirim uang buat bantu -bantu walaupun gak tiap bulan, kalo soal tabungan namboru gak punya, babi 2 ekor ini lah tabunganku sekalian sampingan , karena dapat uang dari jual botot langsung habisnya itu untuk keperluan sehari-hari”.

Analisis data

Dari data wawancara dan observasi yang peniliti lakukan selama penelitian terhadap ibu Sondang , disini peneliti menganalisis bahwa hal yang mendasar ibu Sondang memilih bekerja sebagai pemulung adalah karena tidak ada pekerjaan yang didapat ibu Sondang selain memulung salah satu strategi yang diambil ibu Sondang dalam mempertahankan hidup keluarga dengan menggunakan strategi aktif yaitu melibatkan anggota keluarga dalam menambah penghasilan dalam memenuhi kebutuhan.

Informan Utama 2

Nama : Ganda Marbun

Jenis kelamin : Laki-laki

Usia : 36

Suku : Batak

Agama : Kristen

Alamat : Jln. Tangguk Bongkar 5 Kel. Tegal Sari Mandala II

Status : Menikah

Pendidikan terakhir : SD, Berhenti sekolah SMP kelas 2

Ganda merepukan seorang kepala keluarga yang baru saja menikah. Pria kelahiran 26 januari 1981 ini telah menjalani profesinya sebagai pemulung sejak duduk di bangku sekolah dasar. Ganda yang berperawakan tinggi dan berkulit hitam ini memiliki 1 orang anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 4. Ganda memilih pekerjaan sebagai pemulung akibat dari tidak adanya lowongan pekerjaan lain, minimnya pendidikan yg ia miliki, selain

Dokumen terkait