• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setelah melakukan identifikasi terhadap berbagai faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk aspek proses dan kemudian diberi bobot serta skor maka hasil perhitungan untuk total skor akhir adalah sebagai berikut

Tabel 4.9

Skor Akhir IFAS dan EFAS untuk Aspek Proses

IFAS EFAS

Kategori Total Skor Kategori Total Skor Kekuatan (S) 3,0 Peluang (O) 4,24 Kelemahan (W) 4,34 Ancaman (T) 2,72 Total (S-W) -1,34 Total (O-T) 1,52

Dari hasil analisis Internal Factors Analysis Summary (IFAS) dan External Factors Analysis Summary (EFAS) diatas terhadap aspek proses pendidikan dari Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Tunas Harapan Semarang maka didapatkan skor akhir IFAS aspek input

93 -3 -2 -1 -5 1 2 3 4 5 -4

(Kekuatan-Kelemahan) adalah -1,34 sedangkan skor EFAS aspek proses (peluang-ancaman) adalah 1,52. Dari hasil analisis ini menyatakan bahwa strategi berada di kuadran OW (Oppurtunity-Weakneses) yang mendukung strategi Turn Around dimana Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom menghadapi peluang yang sangat besar, tetapi di lain pihak, Kompetensi Keahlian menghadapi kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik

Hasil Analisis tersebut dapat dilihat pada gambar berikut: Tabel 4.10 Berbagai Peluang Berbagai Kelemahan

Turn Around Strategy

-1,34, 1,52

Fokus strategi Turn Around pada aspek proses adalah: Kompetensi Keahlian TKR Meminimalkan masalah-masalah internalnya sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik

Berbagai Kekuatan

94 Matrik SWOT Untuk Aspek Proses

Eksternal Faktor

Internal Faktor

Kekuatan

Kelemahan 1. Peningkatan SDM guru melakui

diklat maupun workshop untuk meningkatkan kompetensi dalam

pengembangan manajemen sekolah. Belum adanya diklat/pelatihan guru dalam jabatatan (pejabat sekolah) sehingga pengembangan manajemen sekolah tumbuh lamban karena model pelaksanaan managemen learning by doing

Minimnya visitasi ke DUDI

2. Meningkatkan visitasi ke DUDI untuk meperkaya kompetensi siswa

Minimnya supervisi Kasek/K3

3. Melaksanakan supervisi oleh Kasek/K3 dengan terstruktur Minimnya evaluasi KBM 4. Melaksanakan evaluasi KBM

secara berkala dan

berkesinambungan Kegiatan Administratif

Yang Kurang Terkontrol

5. membuat sistem administrasi yang terintegrasi dengan internet Masih adanya guru

yang mengajar dengan metode klasikal, dan belum sepenuhnya

memanfaatkan IT

sebagai media

pembelajaran,

6. Melatih guru-guru melakui diklat maupun workshop untuk meningkatkan kompetensinya (sertifikasi kompetensi) dalam

metode pengajaran dan

Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi melaui penyediaan sarana dan pelatihan-pelatihan teknis pemanfatan.

95 Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilaksanakan guna meningkatkan mutu pendidikan aspek proses dari Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom Semarang adalah:

1. Peningkatan SDM guru melakui diklat maupun workshop untuk meningkatkan kompetensinya.

2. Meningkatkan visitasi ke DUDI untuk meperkaya kompetensi siswa.

3. Melaksanakan supervisi oleh Kasek/K3 dengan terstruktur

4. Membuat sistem administrasi yang terintegrasi dengan internet.

5. Melaksanakan evaluasi KBM secara berkala dan berkesinambungan.

6. Melatih guru-guru melakui diklat maupun workshop untuk meningkatkan kompetensinya (sertifikasi kompetensi) dalam metode pengajaran dan Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi melaui penyediaan sarana dan pelatihan-pelatihan teknis pemanfatan.

96 4.4.3 Analisis Strategis Aspek Output

Setelah melakukan identifikasi terhadap berbagai faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk aspek output dan kemudian diberi bobot serta skor maka hasil perhitungan untuk total skor akhir adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11

Skor Akhir IFAS dan EFAS untuk Aspek Output

IFAS EFAS

Kategori Total Skor Kategori Total Skor Kekuatan (S) 2,99 Peluang (O) 5,0 Kelemahan (W) 4,35 Ancaman (T) 3,0 Total (S-W) -1,36 Total (O-T) 2,0

Dari hasil analisis Internal Factors Analysis Summary (IFAS) dan External Factors Analysis Summary (EFAS) diatas terhadap aspek output pendidikan dari Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Tunas Harapan Semarang maka didapatkan skor akhir IFAS aspek input (Kekuatan-Kelemahan) adalah -1,36 sedangkan skor EFAS aspek proses (peluang-ancaman) adalah 2,0. Dari hasil analisis ini menyatakan bahwa strategi berada di kuadran OW (Opurtunity-Weakneses) yang mendukung strategi Turn Around dimana Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom menghadapi peluang yang sangat besar, tetapi di lain pihak, Kompetensi Keahlian menghadapi kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini adalah meminimalkan

97 -3 -2 -1 -5 1 2 3 4 5 -4

masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik

Hasil Analisis tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Berbagai Peluang

Berbagai Kelemahan

Turn Around Strategy

-1,36; 2,0

Fokus strategi Turn Around pada aspek output adalah: Kompetensi Keahlian TKR Meminimalkan masalah-masalah internalnya sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik

Berbagai Kekuatan

98 Tabel 4.12

Matrik SWOT Untuk Aspek Output Eksternal Faktor Internal Faktor Peluang Banyknya peluang untuk bekerjasama dengan DUDI Terbukanya media informatika untuk publikasi prestasi siswa dan lulusan Menjalin MOU dengan DUDI sampai tahapan Requitment Kelemahan Lemahnya requitment DUDI terhadap lulusan

1. Mengembangkan kerjasama dengan DUDI dari tahap pembinaan samapai tahapan recruitment

Extrakulikuler otomotif

kurang maximal

2. Memaksimalkan extrakulikuler otomotif

Rendahnya minat Siswa terhadap TKR

3. Melakukan publikasi capaian-capaian prestasi siswa dan alumni melalui media yang tersedia

Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilaksanakan guna meningkatkan mutu pendidikan aspek proses dari Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom Semarang adalah:

1. Mengembangkan kerjaasama dengan DUDI dari tahap pembinaan samapai tahapan reqruitment 2. Memaksimalkan extrakulikuler otomotif

3. Melakukan publikasi capaian-capaian prestasi siswa dan alumni melalui media yang tersedia

99 4.4.4 Rencana Strategis Peningkatan Mutu Pendidikan

4.4.4.1. Rencana Strategis Untuk Aspek Input

Dari hasil analisis Internal Factors Analysis Summary (IFAS) dan External Factors Analysis Summary (EFAS) kepada aspek input pendidikan dari Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Tunas Harapan Semarang maka didapatkan hasil analisis yang menyatakan bahwa strategi berada di kuadran OW (Opurtunity-Weakneses) yang mendukung strategi Turn Around dimana Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom menghadapi peluang yang sangat besar, tetapi di lain pihak, Kompetensi Keahlian juga menghadapi kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik (Robbin & Coulter, 2009).

Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilaksanakan guna meningkatkan mutu pendidikan aspek input dari Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom Semarang adalah:

Rensta pertama, Menambah dan memperbaharui berbagai literatur otomotif di perpustakaan. Minimnya jumlah literatur yang tersedia dalam perpustakaan sekolah akan membawa dampak terhadap kurangnya minat baca dan pengembangan kompetensi siswa dan tenaga pengajar dalam suatu komunitas pendidikan.

Dengan demikian peran perpustakaan yang menyediakan dan memberdayakan berbagai literatur

100 otomotif akan memberi sumbangsih besar dalam peningkatan mutu suatu Kompetensi Keahlian. kurangnya literatur mengenai bidang otomotif di perpustakaan SMK Telkom semarang selama ini harus di tindak lanjuti dengan strategi penambahan dan pembaharuan literatur-literatur otomotif baik dalam bentuk cetak maupun elektronik sesuai dengan perkembangan DUDI dewasa ini.

Pengumpulan, penyimpanan dan penyediaan berbagai literatur-literatur tersebut diperpustakaan haruslah dilaksanakan secara berkesinambungan, terus-menerus meningkatkan mutu literatur dengan senantiasa mengacu kepada perkembangan dunia otomotif yang ditandai dengan berkembangnya DUDI.

Sistem layanan perpustakaan yang terintegrasi secara elektronik dengan memaksimalkan IT perlu diterapkan di SMK Telkom Semarang guna meningkatkan mutu layanan kepada seluruh anggota perpus.

Rensta kedua, Memperbaharui mesin-mesin sesuai dengan tuntutan dan perkembangan DUDI.

Peran mesin-mesin di Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan sangatlah besar dalam sistem edukasi. Keberadaaan mesin-mesin yang baik dan memenuhi standar yang ditentukan oleh DUDI serta mengikuti perkembangan dunia otomotif akan memberikan peluang yang sangat besar dalam peningkatan mutu kompetensi tersebut.

Minimnya modernisasi mesin dan standar yang belum memenuhi mengikuti perkembangan dunia usaha dan dunia industri otomotif di Kompetensi

101 Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom Semarang memberi dampak kepada tidak terhambatnya pengembangan kompetensi yang berlangsung selama ini.

Untuk melaksanakan peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh maka hal ini harus ditindaklanjuti dengan strategi modernisasi mesin-mesin yang telah lam yang telah tidak sesuai dengan kebutuhan dewasa ini dengan mesin-mesin baru yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh DUDI dan senantiasa mengikuti perkembangan dunia otomotif.

Renstra ketiga, Melibatkan keseluruhan stakeholder Kompetensi Keahlian dalam penyusunan Kurikulum.

Penyusunan kurikulum yang melibatkan keseluruhan stakeholder sekolah atau pihak-pihak yang berkepentingan di dalam sistem pendidikan merupan syarat yang harus dipenuhi guna meningkatkan mutu sekolah.

Penyusunan kurikulum yang belum melibatkan keseluruhan stakeholder pendidikan di Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan selama ini haruslah ditindaklanjuti dengan mengikutsertakan berbagai pihak yang berkepentingan dalam implementasi kurikulum yang akan disusun kemudian. Seperti, pihak sekolah, DUDI, Dinas terkait, dan orangtua siswa.

Renstra keempat, Memperlengkapi Laboratorium Kelistrikan sesuai dengan standar yang ditentukan Dinas Pendidikan.

102 Keberadaan Laboratorium Kelistrikan dalam suatu Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan di suatu Sekolah sangatlah penting. Laboratorium kelistrikan yang baik dan sesuai dengan standar operasional sebuah Laboratorium Kelistrikan sangat menentukan dalam peningkatan mutu atau kualitas pendidikan dalam kompetensi tersebut.

Minimnya keadaan Laboratorium Kelistrikan di Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom Tunas Harapan Semarang telah menjadi hambatan bagi siswa maupun tenaga pengajar dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung selama ini. Dengan demikian pengembangan kompetensi keahlian yang berlangsung akan tidak dapat dilaksanakan secara maksimal yang berdampak pada terhambatnya peningkatan mutu kompetensi.

Permasalah diatas harus ditindaklanjuti dengan memperlengkapi dan membaharui laboratorium kelistrikan dengan sarana dan prasarana yang memadai guna sesuai dengan standar minimal laboratorium kelistrikan yang diperlukan.

Pengadaan dan pembaharuan sarana serta prasarana Laboratorium Kelistrikan harus senantiasa dilakukan secara berkesinambungan guna memenuhi kebutuhan DUDI yang terus berkembang.

Renstra kelima, Menambah dan memperbaharui ruang praktik.

Minimnya ruang praktik yang tidak sesuai dengan perbandingan rombel di Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom telah menjadi hambatan dalam kegiatan belajar mengajar yang

103 berlangsung selama ini, terutama dalam pembelajaran yang membutuhkan ruang praktik. Kendala terjadi ketika adanya jadwal yang bersamaan antar rombongan belajar dalam penggunaan rung praktik.

Perbandingan skala 1:6 yang terjadi antara ruang praktik dengan rombel di kompetensi keahlian tersebut adalah situasi yang tidak ideal dalam kegiatan pembelajaran yang telah menyebabkan kegiatan belajar mengajar terhambat.

Menjawab kebutuhan diatas maka pihak sekolah harus melakukan tindakan strategis guna menambah dan memperbaharui ruang praktik bagi kegiatan siswa. Renstra keenam, Mengintegrasikan sistem IT dalam kegiatan Administrasi.

Kegiatan administrasi yang tidak terkontrol dan dan tidak tertib akan menghambat manajemen sekolah dalam melaksanakan tugas operasionalnya. Terintegrasinya sistem IT dalam kegiatan administrasi modern dewasa ini telah memberikan sumbangsih yang besar terhadap efektifitas dan efisiensi kegiatan admninistrasi dalam suatu institusi terutama lembaga pendidikan.

Untuk menciptakan suatu sistem administrasi yang baik, tertib, efektif dan efisien maka perlunya dilakukan integrasi sistem IT dengan sistem administrasi yang ada.

Dengan demikian untuk meningkatkan mutu pendidikan Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom secara menyeluruh maka dibutuhkan suatu sistem administrasi yang terkoneksi dengan sistem IT.

104 Maka daripada itu sangat perlunya SMK Telkom Semarang untuk mekukan langkah strategis guna meningkatkan kualitas atau mutu secara menyeluruh dengan mengintegrasikan sistem IT dengan kegiatan administrasinya.

4.4.4.2 Rencana Strategis Untuk Aspek Proses

Dari hasil analisis Internal Factors Analysis Summary (IFAS) dan External Factors Analysis Summary (EFAS) terhadap aspek proses pendidikan dari Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Tunas Harapan Semarang maka didapatkan skor akhir IFAS aspek input (Kekuatan-Kelemahan) yang menyatakan bahwa strategi berada di kuadran OW (Opurtunity-Weakneses) untuk mendukung strategi Turn Around dimana Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom menghadapi peluang yang sangat besar, tetapi di lain pihak, Kompetensi Keahlian menghadapi kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik

Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan, maka rencana strategis yang harus dilaksanakan guna meningkatkan mutu pendidikan aspek proses dari Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom Semarang adalah:

Renstra pertama, Peningkatan SDM guru melakui diklat maupun workshop untuk meningkatkan kompetensinya.

105 Belum adanya diklat/pelatihan guru dalam jabatatan (pejabat sekolah) selama ini diprediksi sebagai penyebab pengembangan manajemen sekolah yang tumbuh dengan lamban karena model pelaksanaan managemen learning by doing.

Hal ini dapat ditindaklanjuti oleh pihak sekolah dengan melakukan diklat atau pelatihan bagi para guru dalam jabatan (para pejabat sekolah) guna meningkatkan kompetensinya dalam hal manajemen sekolah.

Renstra kedua, Meningkatkan visitasi ke DUDI untuk meperkaya kompetensi siswa.

Visitasi atau kegiatan kunjungan studi ke dunia usaha dan dunia industri bagi sebuah kompetensi keahlian merupakan kegiatan yang terpogram dalam kegiatan pembelajaran, dimana visitasi dapat memperlengkapi peserta didik dengan pengenalan nyata terhadap DUDI dan menambah wawasan serta kompetensi siswa.

Rendahnya intensitas visitasi atau kunjungan yang dilakukan Kompetensi Keahlian SMK Telkom Semarang ke dunia usaha dan dunia industri (DUDI) selama ini dapat dijadikan bahan evaluatif oleh pihak sekolah dan melakukan langkah strtegis dengan menambah intensitas kunjungan studi Kompetensi Keahlian ke DUDI untuk memperlengkapi siswa dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk meningkatkan mutu secara menyeluruh.

Renstra ketiga, Melaksanakan supervisi oleh Kasek/K3 dengan terstruktur

106 Supervisi sangatlah penting untuk dilakukan oleh kepala sekolah sebagai seorang supervisor di sebuah institusi pendidikan. Suvisi penting dilakukan guna menciptakan mekanisme peningkatan kemampuan provesional dalam upaya mewujudkan proses belajar peserta didik yang lebih baik dan juga untuk mengoordinasi semua usaha sekolah, memperluas pengalaman guru, mendorong usaha-usaha pembelajaran kreatif, memberikan penilaian secara terus menerus, dan memberikan pengetahuan serta keterampilan kapada guru.

Dengan demikian kegiatan supervisi yang berjalan dengan baik akan berdampak positif terhadap kegiatan peningkatan mutu di sekolah.

Kegiatan supervisi yang lemah di Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan haruslah ditindaklanjuti dengan suatu kagiatan supervisi oleh kepala sekolah atau kepala kompetensi keahlian sebagai wujud dari langkah strategis dalam peningkatan mutu pendidikan secara berkesinambungan.

Renstra keempat, Membuat sistem administrasi yang terintegrasi dengan internet.

Kegiatan administrasi yang tidak terkontrol dan dan tidak tertib akan menghambat manajemen sekolah dalam melaksanakan tugas operasionalnya. Terintegrasinya sistem IT dalam kegiatan administrasi modern dewasa ini telah memberikan sumbangsih yang besar terhadap efektifitas dan efisiensi kegiatan admninistrasi dalam suatu institusi terutama lembaga pendidikan.

107 Untuk menciptakan suatu sistem administrasi yang baik, tertib, efektif dan efisien maka perlunya dilakukan integrasi sistem IT dengan sistem administrasi yang ada.

Dengan demikian untuk meningkatkan mutu pendidikan Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom secara menyeluruh maka dibutuhkan suatu sistem administrasi yang terkoneksi dengan sistem IT.

Maka daripada itu sangat perlunya SMK Telkom Semarang untuk mekukan langkah strategis guna meningkatkan kualitas atau mutu secara menyeluruh dengan mengintegrasikan sistem IT dengan kegiatan administrasinya.

Renstra kelima, Melaksanakan evaluasi KBM secara berkala dan berkesinambungan.

Evaluasi KBM merupakan tahap yang perlu dilakukan oleh keseluruhan tenaga pengajar untuk menentukan kualitas pembelajaran yang berlangsung. Kegiatan ini sering disebut juga sebagai refleksi proses pembelajaran, karena kita akan menemukan kelebihan dan kekurangan dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam Permen No. 41 tahun 2007 tentang Standar proses dinyatakan bahwa evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan poses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.

Dengan melaksanakan evaluasi KBM maka dapat dipetik manfaat, yaitu Memahami setiap aspek pembelajaran seperti siswa (entry behavior, motivasi,

108 dll), sarana dan prasarana, dan kondisi guru. evaluasi, membantu tenaga pengajar dalam membuat keputusan (kelanjutan program, penanganan “masalah”, meningkatkan kualitas PBM : komponen-komponen PBM.

Dengan demikian sangat pentingnya untuk melaksanakan evaluasi KBM oleh tenaga pengajar sebagai suatu langkah perencanana strategis dalam peningkatan mutu KBM secara menyeluruh dan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran, seperti siswa, guru, dan kepala sekolah.

Renstra keenam, Melatih guru-guru melakui diklat maupun workshop untuk meningkatkan kompetensi dalam metode pengajaran dan Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi melaui penyediaan sarana dan pelatihan-pelatihan teknis pemanfatan.

Masih adanya tenaga pengajar yang lemah dalam penguasaan tehnologi informasi dan juga minimnya kemampuasn dalam menguasai metode pengajaran adalah salah satu problem yang terjadi di Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom Semarang.

Dengan demikian sebagai langkah strategis dalam peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh dan meminimalisir kelemahan tersebut perlunya diadakan berbagai diklat dan workshop guna meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dalam penguasaan alat-alat IT dan memperkaya metode pengajaran.

109 4.4.4.3 Rencana Strategis Untuk Aspek Output

Dari hasil analisis Internal Factors Analysis Summary (IFAS) dan External Factors Analysis Summary (EFAS) diatas terhadap aspek output pendidikan dari Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Tunas Harapan Semarang maka didapatkan hasil analisis yang menyatakan bahwa strategi berada di kuadran OW ( Opurtunity-Weakneses) yang mendukung strategi Turn Around dimana Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom menghadapi peluang yang sangat besar, tetapi di lain pihak, Kompetensi Keahlian menghadapi kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka rencana strategis yang harus dilaksanakan guna meningkatkan mutu pendidikan aspek proses dari Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom Semarang adalah:

Renstra pertama, Mengembangkan kerjasama dengan DUDI dari tahap pembinaan samapai tahapan reqruitment

Kurangnya requitment lulusan oleh pihak DUDI terhadap para alumnus Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan disebabkan berbagai faktor diantaranya adalah persaingan yang ketat dalam memperoleh peluang kerja diantara lulusan SMK dalam memasuki DUDI, minimnya jalinan kerjasama antara pihak penyelenggara pendidikan dengan pihak DUDI dalam pembinaan sampai tahapan requitmen lulusan.

110 Langkah strategis tepat yang harus ditempuh oleh pihak sekolah untuk menjawab masalah rendahnya requitment lulusan oleh pihak DUDI adalah melakukan jalinan kerjasama yang lebih erat, yakni tidak hanya sebatas kerjasama dalam pembinaan siswa tetapi mengusahakan kerjasama kedua belah pihak hingga tahapan requitment lulusan.

Renstra kedua, Memaksimalkan extrakulikuler otomotif

Extrakulikuler otomotif yang ada di Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom Semarang berpotensi untuk meningkatkan capaian kompetensi dari peserta didik dalam mencapai mutu pendidikan yang lebih baik. Akan tetapi potensi yang disediakan dari extrakulikuler ini belum terberdayakan dengan baik.

Langkah strategis peningkatan mutu pendidikan untuk hal ini adalah kembali memberdayakan potensi dari ekstrakulikuler yang ada untuk meningkatkan potensi siswa dalam pencapaian prestasi.

Renstra ketiga, Melakukan publikasi capaian-capaian prestasi siswa dan alumni melalui media yang tersedia

Rendahnya minat siswa dan opini publik terhadap Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan SMK Telkom Semarang yang berdampak pada minimnya siswa yang mandaftar dan masuk ke Kompetensi ini. Dengan memaksimalkan potensi atau

111 peluang yang ada di SMK tersebut maka langkah strategis yang tepat guna meminimalisir kelemahan diatas adalah dengan car melakukan publikasi berbagai prestasi dan capaian-capain siswa yang diperoleh dengan menggunakan media informatika yang berkembang pesat dan memberi pengaruh yang kuat ditengah masyarakat, terutama dengan menuliskan testimoni siswa dan alumnus berprestasi melalui situs internet sekolah. Peluang ini dapat diberdayakan guna membangun opini publik terhadap Kompetensi Keahlian Tehnik Kendaraan Ringan dan SMK Tunas Harapan secara menyeluruh.

Dokumen terkait