• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

3.4. Analisis terhadap Lokasi Tambang Timah Rakyat

15

3.4. Analisis terhadap Lokasi Tambang Timah Rakyat

Analisis terhadap lokasi tambang timah rakyat dilakukan sehubungan dengan pengaruh aktifitas tambang timah rakyat tersebut terhadap aktifitas masyarakat secara umum. Analisis dilakukan terhadap status izin tambang, obyek lokasi aktifitas tambang timah rakyat, dan pengaruh buruk aktifitas tambang timah rakyat terhadap kondisi lingkungan desa lokasi tambang.

3.4.1. Identifikasi Status Izin Tambang Timah Rakyat

Identifikasi status tambang timah rakyat, yaitu antara status legal dan ilegal. Status legal dinyatakan pada tambang timah rakyat yang masih memiliki masa Izin Usaha Pertambangan Rakyat (IUPR) dan Surat Produksi Tambang Skala Kecil (SPTSK) terhadap tambang timah rakyat yang menjadi mitra bagi perusahaan tambang serta tambang timah rakyat yang telah habis masa IUPR dan SPTSK. Sedangkan status ilegal dinyatakan pada tambang yang tidak mendapatkan izin pertambangan dari pemerintah setempat.

3.4.2. Penilaian Lokasi Tambang Timah Rakyat berdasarkan Faktor Jarak terhadap Pusat Kecamatan

Penilaian lokasi tambang timah rakyat terhadap pusat kecamatan dilakukan berdasarkan asumsi bahwa semakin dekat lokasi tambang timah rakyat terhadap pusat kecamatan memberikan dampak gangguan terhadap aktifitas masyarakat secara umum. Gangguan tersebut berupa rusaknya lingkungan akibat aktifitas penambangan di sekitar pemukiman penduduk dan fasilitas umum. Selain itu aktifitas tersebut menyebabkan terbentuk bentang alam yang terbuka sehingga menjadi pemandangan yang kurang menarik serta meningkatkan suhu udara di wilayah sekitar lokasi tambang.

Tahapan-tahapan penilaian lokasi tambang timah terhadap pusat kecamatan adalah:

1. Menentukan titik identifikasi sebagai pusat kecamatan adalah masing-masing kantor kecamatan, kecuali untuk Kecamatan Sungailiat yang merupakan ibukota Kabupaten Bangka, titik identifikasi yang ditetapkan adalah Kantor Bupati Bangka.

16

2. Analisis jarak dengan menggunakan perangkat Arc View yaitu dengan ekstensi Identify features within a distance.

3. Analisis merupakan hubungan langsung masing-masing obyek lokasi tambang timah rakyat dengan masing-masing pusat kecamatan tanpa dibatasi oleh batas administrasi lokasi tambang dan status izin tambang.

4. Menentukan kriteria jarak antara lokasi tambang timah rakyat dengan pusat kecamatan, seperti ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2 Kriteria penilaian lokasi tambang timah rakyat berdasarkan jarak terhadap pusat kecamatan

Faktor Kriteria Nilai Kategori

Jarak dari pusat kecamatan (J) Jarak < 3 km Jarak 3 – 5 km Jarak 5 – 10 km Jarak > 10 km 1 2 3 4 Sangat Mengganggu Mengganggu Agak Menggganggu Normal

3.4.3. Penilaian Pengaruh Buruk Aktifitas Tambang Timah Rakyat terhadap Lingkungan Desa

Pengaruh buruk aktifitas tambang timah rakyat terhadap lingkungan desa dinilai berkaitan dengan berkurangnya kualitas lingkungan akibat aktifitas penambangan. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah tambang dan nilai Standard Distance (SD) dari sebaran tambang di setiap desa.

3.4.3.1. Jumlah Tambang Timah Rakyat di Setiap Desa

Jumlah tambang timah rakyat di setiap desa menjadi indikasi tingkat kerusakan lingkungan di desa tersebut akibat aktifitas penambangan. Jumlah tambang timah rakyat berpengaruh terhadap luasan lahan yang dijadikan sebagai areal tambang timah. Dalam penelitian ini setiap lokasi tambang diasumsikan mempunyai luasan rata-rata 2 ha, yang merupakan luasan maksimal untuk diberikan IUPR berdasarkan Perda Kab. Bangka No. 06/2001 tentang Pengelolaan Pertambangan Umum.

Penentuan klasifikasi terhadap jumlah tambang di setiap desa dilakukan dengan pendekatan:

17

1. Merujuk luas wilayah tambang rakyat berdasarkan Perda Kab. Bangka No. 06/2001 tentang Pengelolaan Pertambangan Umum maksimal seluas 15 000 ha (± 5%) dari luas wilayah daratan Kabupaten Bangka.

2. Berdasarkan hasil perhitungan luas wilayah administrasi desa, sebagian besar desa lokasi tambang timah rakyat memiliki luas wilayah rata-rata 2 289 ha. Dengan mengacu luas wilayah tambang rakyat 5% dari luas wilayah, maka dari luas rata-rata desa lokasi tambang terdapat alokasi maksimal untuk tambang rakyat seluas ± 115 ha.

3. Dari asumsi luasan rata-rata dari masing-masing tambang adalah 2 ha dan luas alokasi tambang di tiap desa 115 ha, maka jumlah maksimum tambang rakyat di tiap desa adalah 50 tambang.

4. Dengan mempertimbangan perbedaan luas wilayah pada masing-masing desa lokasi tambang, maka ditetapkan kriteria jumlah tambang di tiap desa seperti ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3 Kriteria penilaian pengaruh buruk aktifitas tambang timah rakyat berdasarkan jumlah tambang timah di tiap desa

No Jumlah tambang per desa (T) Nilai Keterangan 1 2 3 4 T < 15 T = 15 – 30 T = 30 – 50 T > 50 4 3 2 1 Sedikit Sedang Banyak Sangat banyak

3.4.3.2. Nilai Standard Distance (SD) dari Sebaran Tambang Timah Rakyat di Setiap Desa

Metode Standard Distance (SD) dipakai dalam penelitian ini untuk melihat kecenderungan sebaran dari obyek tambang di setiap desa. Lokasi obyek tambang dapat bersifat memusat atau menyebar pada masing-masing wilayah administrasi desa. SD merupakan nilai dari rata-rata jarak antara sebaran titik dengan pusat rata-rata dari sebaran tersebut (Mitchell, 2005).

Tahapan perhitungan nilai SD adalah:

1. Mengambil nilai masing-masing koordinat lokasi tambang timah rakyat pada masing-masing poligon desa;

18

2. Melakukan perhitungan dengan formulasi sebagai berikut:

SD =

( ) ( )

n Y Y n X Xi

i

− + − 2 2 Dimana : SD = Standard Distance

Xi = koordinat X masing-masing tambang X = koordinat X pusat sebaran tambang Yi = koordinat Y masing-masing tambang

Y = koordinat X pusat sebaran tambang n = jumlah tambang timah rakyat

4. Melakukan klasifikasi terhadap nilai SD yang diperoleh dengan kriteria yang ditetapkan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel 4 Kriteria penilaian pengaruh buruk aktifitas tambang timah rakyat berdasarkan perhitungan nilai SD

No Standard Distance (SD) Nilai Keterangan

1 2 3 4 SD < 1.5 SD = 1.5 – 3.0 SD = 3.0 – 4.0 SD > 4.0 4 3 2 1 Terpusat Agak terpusat Agak tersebar Tersebar

5. Menampilkan hasil klasifikasi dari perhitungan nilai SD secara spasial.

Selanjutnya untuk mendapatkan gambaran pengaruh buruk aktifitas tambang timah rakyat dilakukan analisis multikriteria dengan melakukan skoring terhadap jumlah tambang dan nilai SD sebaran tambang di setiap desa. Menurut Bonham dan Carter (1994), pelaksanaan SIG untuk analisis multikriteria dilakukan dengan menggunakan Index Overlay Model . Index Overlay Model mengakomodasi bobot pentingnya suatu coverage (layer data spasial) dibandingkan dengan coverage yang lain. Ilustrasi dalam melakukan analisis multikriteria terdapat pada Gambar 2.

Jumlah tambang timah rakyat dalam suatu desa akan memberikan dampak terhadap perubahan luasan lahan menjadi areal terbuka akibat aktifitas pertambangan di desa lokasi tambang. Semakin banyak jumlah tambang timah

19

rakyat yang berada di suatu desa maka akan semakin luas lahan terbuka yang terdapat dalam wilayah desa tersebut akibat aktifitas pertambangan.

Gambar 2 Ilustrasi dalam analisis multikriteria

Sementara nilai SD sebaran tambang timah rakyat diperhitungkan dalam menilai pengaruh buruk aktifitas tambang timah rakyat berhubungan dengan kecenderungan sebaran tambang. Lokasi tambang yang memusat lebih mudah dalam upaya penanganan pasca tambang dibandingkan dengan lokasi tambang yang menyebar.

Dengan pertimbangan bahwa jumlah tambang lebih memberi pengaruh buruk terhadap kondisi lingkungan desa dibandingkan dengan nilai SD sebaran tambang, maka bobot jumlah tambang lebih besar dibandingkan dengan bobot nilai SD sebaran tambang. Pengaruh buruk aktifitas tambang timah rakyat dihitung dengan menggunakan rumus:

PB = 3T + SD Dimana:

PB = pengaruh buruk aktifitas tambang timah rakyat T = jumlah tambang timah rakyat per desa

SD = nilai Standard Distance sebaran tambang timah rakyat per desa 1 2

3 4

2 4 3 1

Bobot = 3

Layer jumlah tambang/desa

Bobot = 1

Layer nilai SD sebaran tambang/desa

5 10 12 13

Output

Peta pengaruh buruk aktifitas tambang timah rakyat Operasi Penjumlahan

20

Analisis pengaruh buruk aktifitas tambang timah rakyat dilakukan terhadap setiap administrasi desa yang memiliki informasi titik lokasi tambang timah rakyat. Hasil skoring dimasukkan ke dalam klasifikasi penilaian (Tabel 5) sebagai pengaruh buruk aktifitas tambang timah rakyat dari normal sampai dengan sangat buruk.

Tabel 5 Klasifikasi penilaian

Total Skor Keterangan 4 – 7 8 – 10 11 – 13 14 – 16 Sangat buruk Buruk Agak buruk Normal

Dokumen terkait