• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TERHADAP PENAFSIRAN IBNU KATSIR TENTANG FASIQ

Dalam dokumen FASIQ DALAM GAMBARAN TAFSIR IBNU KATSIR. (Halaman 139-148)

A. Klasifikasi Ayat-ayat Fasiq Berdasarkan Penafsiran Ibnu Katsir

Setelah saya sudah membaca kitab Ibnu Katsir tersebut saya dapat mengetahui secara pasti pada siapa saja atau di tujukan pada siapa saja orang fasik tersebut, dan ini saya membuat kelompok-kelompok siapa saja orang fasik dengan beserta alasannya kenapa orang itu di katakana orang fasik.

No Ayat Ditujukan Alasan

1 Al-Baqarah : 26 Madaniyah Yahudi

Orang yang Meremehkan mahluk kecil ciptaan Allah

2 Al-Baqarah : 59 Madaniyah

Bani Israil

Orang menyombongkan diri mereka dengan ucapan dan sikap buruk terhadap orang

islam

3 Al-Baqarah : 99 Madaniyah

Orang yahudi

Tidak percaya kalau Nabi Muhammad itu utusan Allah

dan al-Quran itu bukan dari Allah

133

197 islam mengeluarkan perkataan jelek

5 Al-Imran : 82 Madaniyah

Orang mukmin

Orang yang meragukan dengan agama islam dan tidak mengimani Nabi Muhammad

sebagai penutup para Nabi

6 Al-Imran : 110 Madaniyah

Orang mukmin

Orang yang mengikuti budaya ahli kitab (non muslim)

7 Al-Maidah : 25- 26 Madaniyah Bani Israil

Orang yang tidak taat pada pemimpinnya

8 Al-Maidah : 47 Madaniyah Nasrani

Tidak taat pada Tuhanya dan cenderung pada kebatilan dan

meninggalkan perkara yang hak

9 Al-Maidah : 49 Madaniyah Muslim

Tidak mempercayai kitab al- Quran sebagai penyempurna

kitab-kitab terdahul

10 Al-Maidah : 59 Madaniyah Nasrani

Orang yang mengejek agama Islam

11 Al-Maidah : 81 Madaniyah

Bani Israil

Melihat temannya melakukan maksiat tapi dia diam saja

12 Al-Maidah : 108 Madaniyah

Orang muslim

Orang yang seenaknya membagika warisan tampa di

134

13 Al-An’am : 49 Makkiyah

Orang kafir

Karena mereka menyimpang jauh dari perintah-perintah

Allah

14 Al-A’raf : 102 Makkiyah

Orang muslim

Orang yang melanggar janji, di depan baik di belakang jelek

15 Al-A’raf : 145 Makkiyah

Bani Israil

Tidak percaya bahwa Nabi Musa utusan Allah dan tetap

dengan kekafirannya 16 Al-A’raf : 163, 165 Makkiyah Bani Israil

Yang selalu berburu ikan pada hari sabtu

17 At-Taubah : 24 Madaniyah

orang kafir

Karena ia lebih mencintai krabatnya di banding

mencintai Allah

18 At-Taubah : 53 Madaniyah

Orang kafir

Yang mengamalkan sedekah bukan karena Allah atau tidak

ihklas

19 At-Taubah : 67 Madaniyah

Orang mukmin

Orang yang bersifat kikir, bakhil, yang melupakan Allah

dan tidak mentaatinya

20 At-Taubah : 80 Madaniyah

Orang kafir

Orang yang menyekutukan Allah

21 At-Taubah : 84 Madaniyah

Orang kafir

Orang kafir yang tidak boleh di solati dan dikafani

135

22 At-Taubah : 96 Madaniyah

Orang kafir

Orang kafir yang tidak boleh di solati dan dikafani

23 Yunus : 33 Makkiyah

Orang musrik

Orang Yang mengakui akan adanya Allah tetapi mereka

tetap berpaling padanya

24 Al-Anbiya’ : 74 Makkiyah

Orang muslim

Orang yang suka sesama jenis

25 An-Nur : 4 Madaniyah

Orang muslim

Menudu orang berzina tampa mendatangkan saksi atau bukti

26 An-Nur : 55 Madaniyah

Orang muslim

Orang yang menyekutukan Allah

27 An-Naml : 12 Makkiyah

Bani Israil

Orang yang tidak percaya dengan mukjizat Nabi Musa yang berupa tongkat beruba

menjadi ular

28 Al-Qashash : 32 Makkiyah

Bani Israil

Orang yang menyepelekan dosa kecil

29 Al-Ankabut : 34 Makkiyah Muslim

Orang yang tetap selalu melakukan keburukan

30 As-Sajdah : 20 Makkiyah

Orang mukmin

Orang yang selalu melakukan maksiat dan dia

menganggapnya dengan biasa 31 Az-Zukhruf : 54 Makkiyah Orang Dilarang mengikuti pemimpin

136

mukmin yang durhaka kepada Allah dan rasulnya

32 Al-Ahqaf : 20 Makkiyah

Orang islam

Orang yang berani melawan orang tuanya

33 Al-Ahqaf : 35 Makkiyah

Orang kafir

Orang yang tidak memperdulikan azab yang di

sampaikan oleh Nabi Muhammad pada umatnya

34 Al-Hujurat : 6 Madaniyah

Orang mukmin

Tidak boleh bercerita dengan cerita yang tidak sesuai dengan

yang terjadi 35 Adz-Dzariyat : 46 Makkiyah Orang islam

Orang yang sombong

36 Al-Hadid : 16 Madaniyah

Orang mukmin

Dilarang meniru kelakuan orang yahudi 37 Al-Hadid : 26- 27 Madaniyah Bani Israil

Orang yang melakukan Bid’ah (yang bertentangan dengan

hukum Allah)

38 Al-Hasyir : 5 Madaniyah

Bani Nadir

Berkata yang tidak sesuai dengan yang di ucapkan

39 Al-Hasyir : 19 Madaniyah Muslim

Melalaikan tuntunan agama Allah karena asik dengan

137

kesenangannya 40 As-Shaf : 5 Madaniyah Muslim Tidak boleh berputus asah

41

Al-Munafiqun : 6

Madaniyah muslim

Orang yang mempermainkan agama, beragama hanya di

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Orang fasik menurut Ibnu Katsir adalah orang-orang yang menyimpang dari jalan ketaatan dan keteladanan serta menyimpang dari janji yang mereka ambil yaitu janji yang membuat mereka diciptakan dan telah difitrahkan di dalam diri mereka. Janji itu telah di ambil dari mereka masih berada di dalam tulang sulbi, yaitu bahwa Tuhan dan penguasa mereka adalah Allah, tidaka ada Tuhan selain Dia.

Analisis ayat tentang fasik didalam al-Qur’an menurut Ibnu Katsir ialah: ayat-ayat yang ditujukan kebeberapa golongan yaitu: Yahudi/Israel (yang tidak percaya akan nabi Muhammad, meyepelekan dosa kecil, dan tidak taat kepada pemimpinnya), Nasrani (tidak taat kepada tuhan dan cenderung pada kebatilan, dan mengejek agama Islam), Muslim/Islam (orang yang ragu dengan Islamm, tidak mengimani nabi Muhammad, dan orang yang mengikuti budaya al-Kitab).

2. Penafsir kitab yang menggunakan metode Al-tafsir al-tahlily ini ialah Tafsir al-Qur’an al-Azhim (terkenal dengan tafsir Ibnu Katsir) karangan Ibnu Katsir. Ibnu katsir dalam menafsirkan ayat-ayat tentang fasik, mempunyai beberapa banyak teori diantaranya yaitu “tafsir al-Quaran dengan al-Quran.” tafsir ini merupakan tafsir yang banyak memuat atau memaparkan ayat-ayat yang bersesuaikan maknanya, kemudian diikuti dengan (penafsiran ayat

138

dengan) hadis-hadis marfu’ yang ada relevansinya dengan ayat (yang sedang ditafsirkan) serta menjelaskan apa yang dijadikan hujjah dari ayat tersebut. Kemudian diikuti pula dengan atsar para sahabat dan mendapat tabi’in dan ulama salaf sesudahnya. disertekannya pula peringatam akan cerita-cerita Isra’iliyat tertolak (munkar) yang banyak tersebar dalam tafsir-tafsirnya bil- ma’sur, baik peringatan itu secara global maupun mendetail.

B. Saran

1. Kita tidak boleh meremehkan dosa kecil, siapa tahu menurut kita itu dosa kecil tapi menurut Allah itu dosa besar, dan kita tidak boleh meremehkan mahluk kecil ciptaan Allah seperti binatang nyamuk, kalu kita meremehkan mahluk ciptaan Allah berarrti kita juga meremehkan siapa yang menciptakan

DAFTAR PUSTAKA

Al-Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Katsir ad-Dimasyqi, Terjemah Tafsir Ibnu Katsir Juz 1, Bandung: Sinar Baru al-Gensindo, 2002.

Al-Qur’an dan Tafsirnya Juz 4-6, Jakarta: Ikrar Mandiriabadi, 2011.

Al-Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Katsir ad-Dimasyqi, Terjemah Tafsir Ibnu Katsir Juz 2, Bandung: Sinar Baru al-Gensindo, 2002.

Al-Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Katsir ad-Dimasyqi, Terjemah Tafsir Ibnu Katsir Juz 6, Bandung: Sinar Baru al-Gensindo, 2002.

Al-Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Katsir ad-Dimasyqi, Terjemah Tafsir Ibnu Katsir Juz 7, Bandung: Sinar Baru al-Gensindo, 2002.

Al-Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Katsir ad-Dimasyqi, Terjemah Tafsir Ibnu Katsir Juz 9, Bandung: Sinar Baru al-Gensindo, 2002.

Al-Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Katsir ad-Dimasyqi, Terjemah Tafsir Ibnu Katsir Juz 10, Bandung: Sinar Baru al-Gensindo, 2002.

Ash Shabuny, M. Aly, Pengantar Studi al-Quran (At-Tibyan), ter. Moch Chudlori Umar, Moh. Matsna, cet. IV Bandung : Al-Ma’arif, 1996.

al-Farmawi, Abd al-Hary, Metode Tafsir Maudhu’i, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996.

Al-Qur’an dan Tafsirnya Juz 10-12, Jakarta: Ikrar Mandiriabadi, 2011.

Baidan, Nasrudin, Metodologi Penafsiran al-Qur’an, Cet 1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1998.

Indrawan, Rully & Yaniawati, poppy, metodologi penelitian” kuantitatif, kualitatif, dan campuran untuk menejemen, pembangunan, dan pendidikan”, Cet 1, Bandung: PT Refika Aditama, 2014.

khalil al-Qattan. Manna’, Setudi ilmu-ilmu Quran, trj.Drs.Mudzkir As, cet 14, (Bogor: PT. pustaka litera antarnusa, 2011.

KBBI ( kamus besar bahasa Indonesia) digital.

Terjemah Tafsir Ibnu Katsir, ter. Bahrun Abu Bakar LC., juz 1, cet. II, Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2002.

Moeloeng, Lexy J, Metodologi Penenlitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.

Mu’arif Ambary, Hasan, suplemen Ensiklopedi Islam, jilid II ,Jakarta : Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996.

Shihab, M. quraish, Membumikan al-Qur’an (fungsi dan peran wahyu dalam kehidupan masarakat), (Bandung: PT Nizan Pustaka, 2004), 86.

Sarwono, Jonathan, metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Cet 1, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

Terjemah singkat Tafsir ibnu katsir jilid 4 ,Surabaya, rungkut industry,1990. Sumanto, Teori Aplikasi Metode Penelitian,Cet 1, (Yogyakarta: CAPS “Center of

Academic Publishing Service”, 2014), 27.

Taufik Adnan Amal dan Syamsu Rizal Panggabean, Tafsir Kontekstual al- Qur’an,(Bandung: MIzan, 1990), 24.

Abd al-Hary al-Farmawi, Metode Tafsir Maudhu’i, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), 11.

Anwar, Rosihon, Ulumul Qur’an, (Bandung: Pustaka Setia, 2006)

Baidan, Nashruddin, Metode Penafsiran al-Quran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002)

Abdul Wahid, Ramli, Ulumul Quran, (Jakarta: Rajawali Press, 1993)

Ahmadehirjin, Moh., Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Primayasa, 1998

Muhammad bin Alawi al-Maliky al-Hasany, Al Sayid, Kaidah-kaidah Ulumul Quran, (Pekalongan: Al-Asri, 2008)

Hartono Ahmad Jaiz, Tasawuf Belitan Iblis, Darul Falah, Jakarta Cet.4, 2002 / 1423

Dalam dokumen FASIQ DALAM GAMBARAN TAFSIR IBNU KATSIR. (Halaman 139-148)

Dokumen terkait