• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOTA TANJUNG BALAI Yois Nelsari Malau

1. Analisis Tingkat Kekumuhan Kawasan Teluk Nibung

Hasil uji non-parametrik korelasi kesepakatan Kendal’s untuk menganalisis tingkat kekumuhan kawasan Teluk Nibung menggunakan indikator: kondisi rumah (struktur rumah, kepadatan hunian, pemisahan fungsi ruang, pembuangan air kotor, dan lantai) serta prasarana dasar (sumber air bersih, sanitasi lingkungan, energi yang digunakan, serta ketersediaan ruang terbuka), dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Kelurahan di Kecamatan Teluk Nibung Februari 2006

No Kelurahan Jumlah Persen

1 Kapias Pulau Buaya 5.614 16,8

2 Sei Merbau 5.214 15,6

3 Pematang Pasir 6.802 20,4

4 Perjuangan 6.462 19,3

5 Beting Kuala Tapias 9.306 27,9

Jumlah 33.398 100,0

Sumber: Kantor Statistik Kecamatan Teluk Nibung, Februari 2006.

Tabel 2. Uji Korelasi Faktor Kondisi Rumah dan Prasarana Dasar di Kawasan Kumuh Teluk Nibung

Prasarana Dasar

Air Bersih Sanitasi Energi Ruang Terbuka

Kondisi Rumah

Koefisien Kendal (w)

a. Struktur Rumah 0,562*** 0,572*** 0,303** 0,444*** b. Kepadatan Hunian 0,615**** 0.665**** 0,345** 0,374** c. Pemisahan Fungsi Ruang 0,516*** 0.552*** 0,263** 0,399** d. Pembuangan Air Kotor 0,502*** 0,473*** 0,226** 0,435*** e. Lantai 0,419*** 0,438*** 0,196** 0,366**

Hasil uji kesepakatan Kendal’s menunjukkan adanya korelasi antara semua aspek pada varabel kondisi rumah dengan semua aspek pada variabel prasarana dasar.

a. Korelasi Kondisi Rumah dengan Sumber Air Bersih

Struktur rumah di kawasan kumuh Teluk Nibung umumnya tidak permanen serta sumber air bersih yang digunakan untuk air minum bersumber dari sumur gali yang letaknya tidak sesuai dengan syarat, berkorelasi (ada kesepakatan antar-variabel) secara statistik berdasarkan uji Kendal’s, dengan nilai koefisien sebesar 0,562 > 0,5 menunjukkan korelasi antara struktur rumah dengan sumber air bersih dalam kekumuhan di kawasan Teluk Nibung pada skala sedang.

Kepadatan hunian di kawasan kumuh Teluk Nibung umumnya sangat tinggi serta sumber air bersih yang digunakan untuk air minum bersumber dari sumur gali yang digunakan oleh penghuni rumah, berkorelasi (ada kesepakatan antar-variabel) secara statistik berdasarkan uji Kendal’s, dengan nilai koefisien sebesar 0,615 > 0,5 menunjukkan korelasi antara kepadatan hunian dengan sumber air bersih dalam kekumuhan di kawasan Teluk Nibung pada skala kuat.

Pemisahan fungsi ruang di kawasan kumuh Teluk Nibung umumnya tidak ada, antara WC dengan kamar mandi maupun antara dapur dengan kamar tidur berkorelasi dalam menentukan kekumuhan kawasan. Secara statistik berdasarkan uji Kendal’s, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,516 > 0,5 menunjukkan korelasi antara pemisahan fungsi ruang dengan sumber air bersih dalam kekumuhan di kawasan Teluk Nibung pada skala sedang.

Pembuangan air kotor di kawasan kumuh Teluk Nibung umumnya menggunakan saluran yang terbuka dan disalurkan langsung ke sungai berkorelasi dengan air bersih yang bersumber dari sumur gali dalam menentukan kekumuhan kawasan, karena air kotor yang dibuang ke sungai serta letak sumur gali yang dekat dengan sungai merupakan kondisi yang tidak memenuhi syarat hunian yang sehat. Secara statistik berdasarkan uji Kendal’s, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,502 > 0,5 menunjukkan korelasi antara pembuangan air kotor dengan

sumber air bersih dalam kekumuhan di kawasan Teluk Nibung pada skala sedang.

Jenis lantai rumah yang digunakan responden di kawasan kumuh Teluk Nibung umumnya lantai tanah, sehingga resapan air dari rumah tempat tinggal langsung berhubungan dengan air yang digunakan sehari-hari. Secara statistik berdasarkan uji

Kendal’s, diperoleh nilai koefisien sebesar

0,419 < 0,5 menunjukkan korelasi antara lantai rumah dengan sumber air bersih dalam kekumuhan di kawasan Teluk Nibung pada skala sedang.

Dari seluruh aspek yang dinilai dalam variabel kondisi rumah, aspek kepadatan hunian yang paling kuat tingkat kesepakatan

Kendal’s dengan sumber air bersih dalam

menentukan tingkat kekumuhan kawasan Teluk Nibung, karena nilai koefisien yang paling besar, yaitu sebesar 0,615.

b. Korelasi Kondisi Rumah dengan Sanitasi Lingkungan

Struktur rumah di kawasan kumuh Teluk Nibung umumnya tidak permanen serta pembuangan dan pemusnahan sampah yang tidak baik, serta pembuangan tinja ke sungai, berkorelasi (ada kesepakatan antar-variabel) secara statistik berdasarkan uji

Kendal’s, dengan nilai koefisien sebesar

0,572 > 0,5 menunjukkan korelasi antara struktur rumah dengan sanitasi lingkungan dalam kekumuhan di kawasan Teluk Nibung pada skala sedang.

Kepadatan hunian di kawasan kumuh Teluk Nibung umumnya sangat tinggi serta sanitasi lingkungan yang tidak baik berkorelasi (ada kesepakatan antar-variabel) secara statistik berdasarkan uji Kendal’s, dengan nilai koefisien sebesar 0,665 > 0,5 menunjukkan korelasi antara kepadatan hunian dengan sanitasi lingkungan dalam kekumuhan di kawasan Teluk Nibung pada skala kuat.

Pemisahan fungsi ruang di kawasan kumuh Teluk Nibung umumnya tidak ada antara WC dengan kamar mandi maupun antara dapur dengan kamar tidur serta sanitasi lingkungan yang ditandai dengan teknik pemusnahan sampah dan pembuangan tinja yang tidak baik berkorelasi dalam menentukan kekumuhan kawasan. Secara statistik berdasarkan uji Kendal’s, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,552 > 0,5

Yois Nelsari Malau: Analisis Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Kumuh…

menunjukkan korelasi sedang antara pemisahan fungsi ruang dengan sanitasi lingkungan dalam kekumuhan di kawasan Teluk Nibung.

Pembuangan air kotor di kawasan kumuh Teluk Nibung umumnya menggunakan saluran yang terbuka dan disalurkan langsung ke sungai berkorelasi dengan sanitasi lingkungan yang tidak baik dalam menentukan kekumuhan kawasan. Secara statistik berdasarkan uji Kendal’s, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,473 < 0,5 menunjukkan korelasi sedang antara pembuangan air kotor dengan sanitasi lingkungan dalam menentukan kekumuhan di kawasan Teluk Nibung.

Jenis lantai rumah yang digunakan responden di kawasan kumuh Teluk Nibung umumnya lantai tanah menyebabkan sanitasi lingkungan di dalam rumah tidak memenuhi syarat kesehatan. Secara statistik berdasarkan uji Kendal’s, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,438 < 0,5 menunjukkan korelasi sedang antara lantai rumah dengan sanitasi lingkungan dalam kekumuhan di kawasan Teluk Nibung.

Dari seluruh aspek yang dinilai dalam variabel kondisi rumah, aspek kepadatan hunian yang paling kuat tingkat kesepakatan

Kendal’s dengan sanitasi lingkungan dalam

menentukan tingkat kekumuhan kawasan Teluk Nibung, karena nilai koefisien yang paling tinggi, yaitu sebesar 0,665.

c. Korelasi Kondisi Rumah dengan Energi (Bahan Bakar) yang Digunakan

Struktur rumah di kawasan kumuh Teluk Nibung umumnya tidak permanen serta bahan bakar yang digunakan umumnya minyak tanah dan kayu bakar, menyebabkan kondisi rumah yang pengap karena asap yang bersumber dari penggunaan bahan bakar, kedua aspek tersebut berkorelasi (ada kesepakatan antar-variabel) secara statistik berdasarkan uji Kendal’s, dengan nilai koefisien sebesar 0,303 < 0,5 menunjukkan korelasi yang rendah antara struktur rumah dengan jenis bahan bakar (energi) yang digunakan dalam menentukan tingkat kekumuhan di kawasan Teluk Nibung.

Kepadatan hunian di kawasan kumuh Teluk Nibung yang cukup tinggi ditambah penggunaan bahan bakar minyak tanah dan kayu bakar untuk memasak menyebabkan adanya korelasi (ada kesepakatan

antar-variabel) secara statistik berdasarkan uji

Kendal’s, dengan nilai koefisien sebesar

0,345 < 0,5 menunjukkan korelasi yang rendah antara kepadatan hunian dengan jenis bahan bakar (energi) yang digunakan dalam menentukan tingkat kekumuhan di kawasan Teluk Nibung.

Pemisahan fungsi ruang di kawasan kumuh Teluk Nibung umumnya tidak ada dinding pembatas antara dapur dengan kamar tidur. Dengan demikian asap hasil pembakaran dari dapur langsung masuk ke kamar tidur. Secara statistik berdasarkan uji

Kendal’s, diperoleh nilai koefisien sebesar

0,363 < 0,5 menunjukkan korelasi yang rendah antara pemisahan fungsi ruang dengan jenis bahan bakar (energi) yang digunakan dalam menentukan tingkat kekumuhan di kawasan Teluk Nibung.

Pembuangan air kotor di kawasan kumuh Teluk Nibung umumnya menggunakan saluran yang terbuka dan disalurkan langsung ke sungai berkorelasi dengan penggunaan bahan bakar jenis minyak tanah dan kayu bakar air kotor yang berasal dari dapur akan bercampur dengan sisa pembakaran, hal ini menambah kekumuhan di kawasan tersebut. Secara statistik berdasarkan uji Kendal’s, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,226 < 0,5 menunjukkan korelasi yang rendah antara pembuangan air kotor dengan jenis bahan bakar (energi) yang digunakan dalam menentukan tingkat kekumuhan di kawasan Teluk Nibung.

Jenis lantai rumah yang digunakan responden di kawasan kumuh Teluk Nibung umumnya lantai tanah, sehingga kebersihannya sangat sulit untuk dijaga, apalagi dalam rumah tersebut menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar untuk memasak. Secara statistik berdasarkan uji Kendal’s, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,196 < 0,5 menunjukkan korelasi sangat rendah antara lantai rumah dengan jenis bahan bakar (energi) yang digunakan dalam menentukan tingkat kekumuhan di kawasan Teluk Nibung.

Dari seluruh aspek yang dinilai dalam variabel kondisi rumah, aspek kepadatan hunian yang paling tinggi tingkat kesepakatan Kendal’s dengan jenis bahan bakar (energi) yang digunakan dalam menentukan tingkat kekumuhan kawasan Teluk Nibung, karena nilai koefisien yang paling tinggi, yaitu sebesar 0,345.

d. Korelasi Kondisi Rumah dengan Ketersediaan Ruang Terbuka

Struktur rumah di kawasan kumuh Teluk Nibung umumnya tidak permanen, dalam kondisi ini sudah menunjukkan suatu kawasan yang kumuh, hal ini semakin diperparah dengan tidak adanya ruang terbuka antara satu rumah dengan rumah yang lain. Kedua aspek tersebut berkorelasi (ada kesepakatan antar-variabel) secara statistik berdasarkan uji Kendal’s, dengan nilai koefisien sebesar 0,444 < 0,5 menunjukkan korelasi sedang antara struktur rumah dengan ketersediaan ruang terbuka dalam menentukan tingkat kekumuhan di kawasan Teluk Nibung.

Kepadatan hunian di kawasan kumuh Teluk Nibung yang cukup tinggi serta tidak adanya ruang terbuka pada setiap rumah ataupun jarak antar-rumah menyebabkan adanya korelasi (ada kesepakatan antar-variabel) secara statistik berdasarkan uji

Kendal’s, dengan nilai koefisien sebesar

0,374 < 0,5 menunjukkan korelasi yang sedang antara kepadatan hunian dengan ketersediaan ruang terbuka dalam menentukan tingkat kekumuhan di kawasan Teluk Nibung.

Tidak adanya pemisahan fungsi ruang pada rumah-rumah penduduk di kawasan kumuh Teluk Nibung serta tidak adanya ruang terbuka menyebabkan adanya korelasi yang bermakna, di mana secara statistik berdasarkan uji Kendal’s, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,399 < 0,5 menunjukkan korelasi rendah antara pemisahan fungsi ruang dengan ketersediaan ruang terbuka dalam menentukan tingkat kekumuhan di kawasan Teluk Nibung.

Pembuangan air kotor di kawasan kumuh Teluk Nibung umumnya menggunakan saluran yang terbuka dan disalurkan langsung ke sungai berkorelasi tidak adanya ruang terbuka di kawasan tersebut. Secara statistik berdasarkan uji Kendal’s, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,435 < 0,5 menunjukkan korelasi sedang antara pembuangan air kotor dengan ketersediaan ruang terbuka dalam menentukan tingkat kekumuhan di kawasan Teluk Nibung.

Jenis lantai rumah yang digunakan responden di kawasan kumuh Teluk Nibung umumnya lantai tanah dan padatnya rumah sehingga tidak ada ruang terbuka antara

rumah. Secara statistik berdasarkan uji

Kendal’s, diperoleh nilai koefisien sebesar

0,366 < 0,5 menunjukkan korelasi rendah antara lantai rumah dengan ketersediaan ruang terbuka dalam menentukan tingkat kekumuhan di kawasan Teluk Nibung.

Dari seluruh aspek yang dinilai dalam variabel kondisi rumah, aspek struktur rumah yang paling tinggi tingkat kesepakatan

Kendal’s dengan ketersediaan ruang terbuka

dalam menentukan tingkat kekumuhan kawasan Teluk Nibung, karena nilai koefisien yang paling tinggi, yaitu sebesar 0,444.

2. Distribusi Pendapatan Masyarakat di

Dokumen terkait