• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

B. Analisis validasi ahli terhadap produk pengembangan

5. Analisis tingkat kemenarikan media pembelajaran

Hasil penilaian uji coba lapangan pada setiap komponen dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

a. Kemudahan pengoperasian media memperoleh penilaian dengan persentase 90%. Hal ini menunjukkan bahwa media tersebut mudah untuk dioperasikan.

b. Kemenarikan media untuk dipelajari memperoleh penilaian dengan persentase 90%. Hal tersebut menunjukkan bahwa media tersebut menarik untuk dipelajari dan digunakan.

c. Penggunaan media pembelajaran terhadap semangat anak dalam belajar memperoleh penilaian dengan persentase 88.3%. hal tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya media pembelajaran diorama dapat memberikan semangat siswa dalam belajar.

d. Tingkat pemahaman materi memperoleh penilaian dengan persentase 91.6%.Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya media diorama ini sangat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran.

Tingkat kesulitan dan kerumitan materi disesuaikandengan tingkat perkembangan kognitif siswa.38

e. Kemanarikan rumah adat memperoleh penilaian dengan persentase 88.3%. Hal ini menunjukkan rumah adat dalam diorama ini sudah cukup menarik.

f. Kemenarikan boneka adat memperoleh penilaian dengan persentase 88.3%. Hal ini menunjukkan bahwa boneka adat dalam diorama ini sudah cukup menarik.

g. Kejelasan oudio memperoleh penilaian dengan persentase 86.6%. Hal ini menunjukkan bahwa audio yang digunakan dalam media diorama ini sudah cukup jelas.

Hasil analisis kemenarikan media pembelajaran diorama oleh siswa kelas IV SDN Sumbersari 2 Malang sebagai kelas eksperimen menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan memiliki kemenarikan sebesar 89%.Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan menarik dan juga terdapat keserasian materi dan media yang disajikan dalam dioarama ini.

Hal tersebut didukung dengan hasil wawancara salah satu siswa kelas IV pada kelas eksperimen, yang menyatakan :

“Media ini sangat bagus dan menarik, sangat membantu saya dalam memahami materi yang sedang dipelajari.Ditambah lagi terdapat lagu daerah, kita dapat bernyanyi bersama dan membuat suasana kelas jadi lebih menyenangkan.”

38Ibid

91

Jadi, media pembelajaran ini sangat menarik dan dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa.Selain itu, peserta didik dapat lebih mudah memahami isi materi yang terdapat pada media pembelajaran diorama.Kemenarikan media pembelajaran ini juga dapat dilihat dari ketertarikan siswa dalam belajar dengan menggunakan media pembelajaran diorama.

C. Pengembangan Media Pembelajaran Diorama terhadap Hasil Belajar Siswa

Setelah mendiskripsikan proses pengembangan dan kemenarikan

media pembelajaran diorama, pembahasan selanjutnya yaitu

pengembangan media pembelajaran diorama terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Sumbersari 2 Malang. Menurut Arief S. Sadiman (2012 : 2) salah satu pertanda bahwa sesorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Ketika seorang anak menunjukkan respon baik terhadap bahan ajar yang digunakan oleh guru, maka dapat dikatakan media tersebut baik digunakan oleh siswa sebagai penunjang proses pembelajaran.39

Berdasarkan teori diatas media pembelajaran ini sudah mampu mempengaruhi perkembangan minat, sikap sosial dan juga penalaran peserta didik. Sesuai dengan pendapat Hamalik (2002 : 15) yang mengemukakan bahwa “pemakaianmedia pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginandan minat yang baru,

39Arief S. Sadiman, dkk. MediaPendidikan(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2012), hlm 2

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.” Hal ini dapat dilihat dari keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan penuh semangat, sikap sosial berdiskusi dengan teman mengenai suku adat yang dipelajari, serta melatih penalaran siswa untuk berfikir bagaimana sikap yang harus

ditunjukkan dalam menghargai perbedaan.40

Media pembelajaran diorama hasil dari pengembangan ini telah diuji cobakan kepada para ahli dan peserta didik kelas IV SDN Sumbersari 2 Malang dengan 15 siswa sebagai kelas kontrol dan 15 siswa sebagai kelas eksperimen. Pengambilan sampel sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen dilihat dari beberapa aspek yang mana jumlah siswa yang terdapat pada kelas control dan kelas eksperimen sama, dan juga dilihat dari hasil nilai pre-testyang relatif sama. Dari nilai pre-test membuktikan bahwa seluruh siswa kelas IV mempunyai kemampuan yang samaatau setara. Setelah dilakukannya pre-test, dilakukan perlakuan untuk kedua kelas, pada kelas kontrol menggunakan bahan ajar yang biasa digunakan di sekolah yang telah disediakan oleh pemerintah.Sedangkan pada kelas eksperimen menggunakan media pembelajaran diorama yang telah dikembangkan.Setelah kedua kelas mendapatkan perlakuan yang berbeda, maka dilakukan post-test untuk melihat tingkat pemahaman siswa dengan menggunakan bahan ajar yang berbeda. Evaluasi hasil belajar

93

peserta didik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Hal ini sejalan dengan pendapat Dimyati dan Mudjiono (2006 : 3) yang menyatakan bahwa “hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tidak belajar dan tidak mengajar, dari sisi guru tindak belajar diakhiri dengan evaluasi hasil belajar, sedangkan dari siswa hasil belajar merupakan puncak dari proses belajar.”41

Berdasarkan hasil post-test yang dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan bahwa kelas eksperimen mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan perbedaan rata-rata kelas kontrol sebesar 77% dan kelas eksperimen sebesar 82%. Hal tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran diorama memiliki pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran. Kelas eksperimen memiliki hasil yang relatif tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.Adanya pengaruh nilai antara kelas kontrol dan kelas eksperimen karena adanya perbedaan perlakuan.Kelas kontrol menggunakan bahan ajar yang disediakan oleh sekolah yakni hanya berupa buku paket tematik tema 7 saja, sedangkan kelas eksperimen menggunakan media pembelajaran diorama yang menyajikan bentuk asli dari wujud materi yang sedang dipelajari.

Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran sangat penting dilakukan untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar.

Penggunaan media pembelajaran juga dapat meningkatkan ketrampilan siswa dalam mengasah penalarannya dan dapat dilihat dari hasil uji coba diorama hasil pengembangan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran diorama dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

95 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, akan dipaparkan 2 hal pokok, yaitu : A) Kesimpulan hasil pengembangan B) Saran yang meliputi 1) Saran pemanfaatan produk 2) Saran deseminasi produk, 3) Saran pengembangan kelanjutan produk

A. Kesimpulan

Berdasarkan proses pengembangan dari hasil-hasil uji coba media pembelajaran diorama ini dapat diberikan kesimpulan diantaranya :

1. Pengembangan media pembelajaran dioramaini menyajikan keragaman suku bangsa dari 3 daerah, yaitu dari Papua, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta, dimana masing-masing daerah manyajikan rumah adat, pakaian adat dan lagu daerah.

2. Dari hasil penilaian, tingkat kemenarikan produk mencapai hasil 89%. Hal tersebut menunjukkan hasil yang cukup tinggi yang diperoleh berdasarkan hasil tanggapan dan penilaian validator ahli dan uji coba lapangan.

3. Analisis pretest dan posttest didapatkan melalui uji-t. berdasarkan analisis uji-t tersebut menunjukkan bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yakni 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2.61 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2.04. Kesimpulannya maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima. Jadi terdapat peningkatan hasil belajar siswa ketika setelah menggunakan media pembelajaran diorama ini.

B. Saran

1. Saran Teoritis

a. Media pembelajaran diorama ini dapat mengisi ketersediaan atau menambah keragaman media pembelajaran khususnya pada materi keanekaragaman suku kelas IV SD/MI

b. Media pembelajaran diorama dapat menjadi acuan atau rujukan bagi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran di SDN Sumbersari 2 Malang.

c. Pemanfaatan media pembelajaran yang dikembangkan harus menggunakan aliran listrik dan ruangan yang dipakai harus tertutup agar lagu daerah dapat terdengar dengan jelas.

2. Saran Praktis

a. Produk pengembangan media pembelajaran diorama ini

dikembangkan berdasarkan karakteristik siswa atau sekolah SDN Sumbersari 2 saja. Sehingga saran untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan media pembelajaran diorama ini yang dapat diterima oleh banyak khalayak atau sekolah. Sehingga dapat dimanfaatkan oleh banyak guru atau sekolah diluar yang membutuhkan media pembelajaran.

b. Pengembangan media pembelajaran diorama ini masih terbatas pada 3 suku bangsa saja, maka saran untuk peneliti selanjutnya agar dapat melengkapi daerah-daerah yang belum disajikan dalam media pembelajaran ini.

97

c. Pembahasan pada penelitian selanjutnya agar tidak fokus pada hasil belajar saja, bisa juga pada aspek motivasi belajar, pemahaman, atau ketrampilan lainnya yang dapat membantu proses jalannya pembelajaran.

DAFTAR RUJUKAN

AH. Sanaky, Hujair. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta : Safiria Insania Press.

Arsyad Umar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Arsyad Umar, dkk. 2006. IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar.Jakarta : Penerbit Erlangga.

Cecep Kustandi & Bambang. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung : Satu Nusa

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Kumandar.2006. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai

Pengembangan Profesi Guru.Jakarta : PT. Raja Gravindo Persada. Muslich, Mansur. 2010. Text Box Writing. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sadiman, Arief S. 2012. Media Pendidikan.Jakarta : PT. Grafindo Persada Slameto. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RnD. Bandung : Alfabeta.

Sujana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung : Remaja Rosdakarya.

Susanto, Ahmad. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS Disekolah Dasar. Jakarta: Prenamedia Group.

Syaodis, Nana. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Uno, Hamzah. 2007. Model Pengembangan. Jakarta : Bumi Aksara

Uyun, Fitratul.Pengembangan Buku Ajar Pembelajaran Al-Quran Hadist dengan pendekatan Hermaneutik bagi kelas 5 MIN 1 Malang, Thesis Pascasarjana UIN Malang

Wahidmurni. 2017. Metodologi Pembelajaran IPS. Yogyakarta : Ar-ruzz Media. Effa Weranti, Selly. 2017. Pengaruh Media Diorama Tiga Dimensi terhadap

Hasil Belajar Kognitif Materi Mengenal Penggunaan Uang Mapel IPS Kelas III SDN Balung Bowo. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Article diterbitkan 01 Desember 2017.

99

Krestama, Yoga. 2013. Penggunaan Media Diorama untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Arah dan Letak Rumah pada Siswa Kelas 1 A SD Muhammadiyah 09 Malang.Universitas Muhammadiyah Malang.Article jurnal diterbitkan 11 Mei 2013.

Sari, Indah Purnama. 2016. Pengembangan Media Diorama Berbasis Audiovisual pada Pembelajaran PKn Materi Keputusan Bersama Kelas V SDN Tambakaji 04 Semarang. Universitas Negeri Semarang.Article diterbitkan 06 Agustus 2016

LAMPIRAN IX

Dokumentasi Penelitian

BIODATA MAHASISWA

Nama : Siti Nur Halimah

NIM : 14140088

Tempat, Tanggal Lahir : Kediri, 13 Juli 1996

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Tahun Angkatan : 2014

Alamat : Dsn. Pleringan Ds. Krenceng Kecamatan Kepung

Kabupaten Kediri E-mail : imahregga@gmail.com Telepon : 085604190099 Riwayat Pendidikan : - TK Kusuma Mulia (2000 - 2002) - MI Miftahul Huda (2002-2008) - MTsN Jombang Kauman (2008-2011) - MAN Kandangan (2011- 2014)

Dokumen terkait