BAB IV HASIL PENELITIAN
4.2. Analisis Univariat
4.2.1 Karakteristik Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Karakteristik n % Umur 1 <35 tahun 14 14,9 2 35-45 tahun 37 39,4 3 >45 tahun 43 45,7 Jumlah 94 100,0 Pendidikan n % 1 Tidak Tamat SD 1 1,1 2 Tamat SD 16 17,0 3 Tamat SLTP 18 19,1 4 Tamat SLTA 45 47,9 5 Akademi (Diploma) 3 3,2 6 Perguruan Tinggi 11 11,7 Jumlah 94 100,0 Pekerjaan n % 1 Tani/Dagang/Buruh 8 8,5 2 Wiraswasta 65 69,1 3 Pegawai Swasta 8 8,5 4 PNS/ABRI/Polisi 10 10,6 5 Pensiunan 3 3,2 Jumlah 94 100,0 Penghasilan n % 1 <Rp.1.800.000 55 58,5 2 >Rp.1.800.000 39 41,5 Jumlah 94 100,0
Dari tabel 4.2 diketahui bahwa jumlah responden yang tertinggi berumur >45 tahun yaitu sebanyak 45 orang (45,7%) dan responden yang terendah berumur <35 tahun yaitu sebanyak 14 orang (14,9%). Diketahui juga bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan Tamat SLTA yaitu sebanyak 45 orang (47,9%), sementara terendah yaitu Tidak Tamat SD sebanyak 1 orang
(1,1%). Diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pekerjaan wiraswasta yaitu 65 orang (69,1%), dan terendah pekerjaan pensiunan yaitu 3 orang (3,2%). Diketahui juga sebagian besar responden memiliki penghasilan <Rp.1.800.000 yaitu sebanyak 55 orang (58,5%), dan terendah penghasilan responden adalah >Rp.1.800.000 yaitu sebanyak 39 orang (41,5%).
4.2.2 Pengetahuan Responden Dalam Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Pertanyaan Benar % Salah % n %
1 Tujuan dilakukan vasektomi 56 59,6 38 40,4 94 100,0
2 Tujuan dari KB 72 76,6 22 23,4 94 100,0
3 Jenis kontrasepsi pria 61 64,9 33 35,1 94 100,0
4 Pengertian dari kontrasepsi vasektomi (kontrasepsi pria)
63 67,0 31 33,0 94 100,0
5 Pengertian keluarga berencana (KB)
65 69,1 29 30,9 94 100,0
6 Vasektomi bertujuan untuk 66 70,2 28 29,8 94 100,0
7 Kelebihan kontrasepsi vasektomi
65 69,1 29 30,9 94 100,0
8 Efek samping vasektomi 63 67,0 31 33,0 94 100,0
9 Bisa menjadi peserta KB vasektomi
68 72,3 26 27,7 94 100,0
10 Pengertian kontrasepsi kondom pria
69 73,4 25 26,6 94 100,0
11 Efek samping kondom 70 74,5 24 25,5 94 100,0
12 Keuntungan kondom 65 69,1 29 30,9 94 100,0
13 Kerugian kondom 67 71,3 27 28,7 94 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden dapat menjawab dengan benar untuk setiap indikator (pertanyaan) dalam pengukuran pengetahuan, seperti tujuan dilakukan vasektomi (59,6%), tujuan dari KB (76,6%), jenis kontrasepsi pria (64,9%), pengertian kontrasepsi vasektomi (67,0%), pengertian KB (69,1%), vasektomi bertujuan untuk (70,2%), kelebihan kontrasepsi vasektomi (69,1%), efek samping (67,0%), bisa menjadi peserta KB vasektomi (72,3%), pengertian kontrasepsi kondom pria (73,4%), efek
samping kondom (74,5%), keuntungan kondom (69,1%), dan kerugian kondom (71,3%).
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Pengetahuan n %
1 Baik 54 57,4
2 Sedang 27 28,7
3 Kurang 13 13,8
Jumlah 94 100,0
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan kategori baik tentang kontrasepsi pada pria yaitu sebanyak 54 orang (57,4%), dan terendah memiliki pengetahuan kategori kurang tentang kontrasepsi pada pria yaitu sebanyak 13 orang (13,8%).
4.2.3 Akses Pelayanan Dalam Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Akses Pelayanan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Pertanyaan Benar % Salah % n %
1 Tidak menggunakan KB pria 64 68,1 30 31,9 94 100,0
2 Pernah meminta biaya 75 79,8 19 20,2 94 100,0
3 Memberi informasi dengan bahasa medis
44 46,8 50 53,2 94 100,0
4 Pelayanan puskesmas 72 76,6 22 23,4 94 100,0
5 Pelayanan petugas kesehatan 72 76,6 22 23,4 94 100,0
Berdasarkan tabel 4.5 hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden dapat menjawab dengan benar untuk setiap indikator (pertanyaan) dalam pengukuran akses pelayanan, seperti tidak menggunakan KB pria (68,1%), pernah meminta biaya (79,8%), memberikan informasi dengan bahasa medis (46,8%), pelayanan puskesmas (76,6%), dan pelayanan petugas kesehatan (76,6%).
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kategori Akses Pelayanan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Akses Pelayanan n %
1 Baik 52 55,3
2 Sedang 34 36,2
3 Kurang 8 8,5
Jumlah 94 100,0
Dari tabel 4.6 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki Akses pelayanan kategori baik dalam keikutsertaan KB yaitu sebanyak 52 orang (55,3%), dan terendah memiliki akses pelayanan kategori kurang dalam keikutsertaan KB yaitu sebanyak 8 orang (8,5%).
4.2.4 Dukungan Istri Terhadap Suami Dalam Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Dukungan Istri Terhadap Suami Untuk ber-KB di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Pertanyaan Benar % Salah % n %
1 Istri memberikan ijin untuk KB
71 75,5 23 24,5 94 100,0
2 KB yang diberi ijin oleh istri 62 66,0 32 34,0 94 100,0
3 Istri setuju bapak menggunakan KB vasektomi
47 50,0 47 50,0 94 100,0
4 Alasan istri memberikan ijin 49 52,1 45 47,9 94 100,0
5 Alasan istri tidak memberikan ijin
26 27,7 68 72,3 94 100,0
Berdasarkan tabel 4.7 hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden dapat menjawab dengan benar untuk setiap indikator (pertanyaan) dalam pengukuran dukungan istri terhadap suami untuk ber-KB, seperti istri memberikan ijin untuk KB (75,5%), KB yang diberi ijin oleh istri (66,0%), istri setuju bapak menggunkan KB vasektomi (50,0%), alasan istri memberikan ijin (52,1%), dan sebagian lebih tinggi yang menjawab salah yaitu alasan istri tidak memberikan ijin sebanyak (72,3%).
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Kategori Dukungan Istri di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Dukungan Istri n %
1 Baik 58 61,7
2 Sedang 36 38,3
Jumlah 94 100,0
Dari tabel 4.8 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki dukungan istri kategori baik dalam keikutsertaan KB yaitu sebanyak 58 orang (61,7%), dan terendah memiliki dukungan istri kategori sedang dalam keikutsertaan KB yaitu sebanyak 36 orang (38,3%).
4.2.5 Sosial Budaya Dalam Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Sosial Budaya di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Pernyataan n %
1 Sebagian besar para suami tidak mau ber-KB,
karena sebagian budaya mengatakan “banyak rejeki banyak anak”
Sangat setuju 28 29,8
Setuju 39 41,5
Kurang setuju 18 19,1
Tidak setuju 9 9,6
Jumlah 94 100,0
2 Sosial budaya tidak ada hubungannya dengan keikutsertaan suami dalam program KB
Sangat setuju 34 36,2
Setuju 30 31,9
Kurang setuju 17 18,9
Tidak setuju 13 13,8
Jumlah 94 100,0
3 Setiap budaya yang ada di Indonesia melarang adanya program KB (suami tidak boleh menggunakan KB apa pun)
Sangat setuju 11 11,7
Setuju 22 23,4
Kurang setuju 27 28,7
Tidak setuju 34 36,2
Jumlah 94 100,0
4 “Dua anak cukup, laki-laki atau perempuan
Sangat setuju 31 33,0
Setuju 28 29,8
Kurang setuju 24 25,5
Tidak setuju 11 11,7
Jumlah 94 100,0
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sosial budaya responden dalam keikutsertaan ber-KB sebagian besar setuju dengan pernyataan “banyak anak banyak rejeki” sebanyak 39 orang (41,5%), untuk pernyataan sosial budaya
tidak ada hubungannya dalam program KB sebagian besar sangat setuju sebanyak 34 orang (36,2%), kemudian untuk pernyataan setiap budaya di Indonesia melarang adanya program KB pria sebagian besar tidak setuju sebanyak 34 orang
(36,2%), dan untuk pernyataan “dua anak cukup, laki-laki atau perempuan sama
saja” masih sulit siterima sebagian besar responden menjawab sangat setuju yaitu
sebanyak 31 orang (33,0%).
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Kategori Sosial Budaya di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Sosial Budaya n %
1 Baik 39 41,5
2 Sedang 49 52,1
3 Kurang 6 6,4
Jumlah 94 100,0
Dari tabel 4.10 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki sosial budaya kategori sedang dalam keikutsertaan KB yaitu sebanyak 49 orang (52,1%), dan terendah memiliki sosial budaya kategori kurang dalam keikutsertaan KB yaitu sebanyak 6 orang (6,4%).
4.2.6 Keikutsertaan Suami Dalam Program Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Keikutsertaan Suami Dalam Program KB di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan
No Pertanyaan n %
1 Pakai dan tidak pakai alat kontrasepsi
Pakai 54 57,4
Tidak pakai 40 42,6
Jumlah 94 100,0
2 Kontrasepsi apa yang dipakai
Vasektomi 21 22,3
Kondom 33 35,1
Tidak ada 40 42,6
Jumlah 94 100,0
3 Sudah lama menggunakan kontrasepsi
Ya 8 8,5
Tidak 86 91,5
Jumlah 94 100,0
4 Istri bapak mendukung bapak untuk memakai
kontrasepsi
Ya 21 22,3
Tidak 73 77,7
Jumlah 94 100,0
5 Saat ini bapak ada mengalami keluhan
Ya 8 8,5
Tidak 86 91,5
Jumlah 94 100,0
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa keikutsertaan suami ber-KB yang paling tinggi menjawab pakai alat kontrasepsi yaitu sebanyak 54 orang (57,4%),dan yang paling rendah menjawab tidak pakai alat kontrasepsi yaitu sebanyak 40 orang (42,6%). Untuk pertanyaan tentang alat kontrasepsi yang digunakan yang menjawab paling banyak yaitu kondom sebanyak 33 orang (35,1%), sedangkan jawaban yang paling sedikit yaitu vasektomi sebanyak 21 orang (22,3%). Untuk pertanyaan tentang lama menggunakan alat kontrasepsi yang menjawab paling banyak yaitu tidak sebanyak 86 orang (91,5%), dan sebagian responden menjawab ya yaitu sebanyak 8 orang (8,5%). Untuk
pertanyaan tentang istri mendukung bapak pakai alat kontrasepsi yang menjawab paling banyak yaitu tidak sebanyak 73 orang (77,7%), dan sebagian responden menjawab ya yaitu sebanyak 21 orang (22,3%). Untuk pertanyaan tentang bapak ada mengalami keluhan yang menjawab paling banyak yaitu tidak sebanyak 86 orang (91,5%), dan sebagian responden menjawab ya yaitu sebanyak 8 orang (8,5%).