• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN UNSUR SEMIOTIK

A. Analisis Unsur-unsur Intrinsik

Hasil penelitian ini berupa analisis dari unsur-unsur intrinsik roman Une Autre Idée du Bonheur karya Marc Levy yang meliputi alur, penokohan, latar, tema, serta keterkaitan antarunsur intrinsik. Setelah dilakukan pengkajian intrinsik dilakukan, guna mengungkapkan makna dari cerita secara lebih mendalam maka dilakukan pengkajian tanda-tanda yang berupa indeks, ikon dan simbol. Berikut adalah hasil penelitian mengenai unsur-unsur intrinsik dalam roman dan wujud hubungan antartanda serta makna yang terkandung dalam roman Une Autre Idée du Bonheur karya Marc Levy:

1. Alur

Dalam menentukan sebuah alur dapat dilakukan dengan menyusun sekuen atau satuan-satuan ceritanya terlebih dahulu. Dari sekuen tersebut kemudian dipilih bagian peristiwa-peristiwa penting yang memiliki hubungan terikat satu dan lainnya yang disebut fungsi utama (FU) untuk memperoleh sebuah kerangka cerita.

Pada roman Une Autre Idée du Bonheur karya Marc Levy terdapat 66 sekuen dan 19 fungsi utama dalam 12 bab. Adapun fungsi utama dalam roman Une Autre Idée du Bonheur karya Marc Levysebagai berikut :

1. Perkenalan tokoh Milly seorang yatim piatu yang tinggal di Santa Fe Amerika Serikat.

2. Milly memutuskan meninggalkan Santa Fe dan melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi di Philadelphia.

3. Pertemuan Milly dengan Jonathan Malhore (Jo) yang kemudian mereka menjadi sahabat.

4. Kemunculan Agatha, seorang tahanan ferderal yang melarikan diri.

5. Pertemuan tokoh Milly dan Agatha dengan situasi Agatha memaksa Milly dengan menodongkan senjata agar mau mengantarnya ke perbatasan Amerika.

6. Cerita lain tentang seorang agen FBI bernama Tom diperintahkan hakim federal bernama Clayton untuk menangkap Agatha.

7. Tom sampai ke pom bensin tempat Agtaha bertemu Milly dan meminta rekaman CCTV, ia mendapati Agatha pergi dengan seorang wanita muda. 8. Agatha bercerita tententang masa lalu Agatha yang seorang aktivis.

9. Milly menyimpulkan bahwa Agatha adalah buronan yang dulunya bernama Hanna namun mengganti nama-nya manjadi Agatha.

10. Pengakuan Agatha pada sahabatnya Vera bahwa Milly adalah anaknya, dan ia selama ini bertukar identitas dengan adiknya.

11. Milly menghubungi Jo dan Jo bercerita, bahwa ia dikunjungi oleh seorang agen federal yang sedang mencari Milly.

12. Kepanikkan Milly memicu perdebatan antara Milly and Agatha.

13. Tom telah menunggu kedatangan Agatha dan Milly di perbatasan Santa Fe (New Mexico).

14. Terjadi perdebatan antara Tom dan Agatha yang kemudian membuat Tom tahu bahwa selama ini Agatha pergi bersama anak kandungnya.

15. Keterkejutan dan kebahagiaan Milly dapat bertemu orang tua kandungnya. 16. Tom meminta maaf pada Agatha untuk kesalahannya di masa lalu,

kemudian ia melepaskan Agatha untuk pergi melintasi New Mexico dan pergi ke Colorado.

17. Tanggapan Milly bahwa ia menemukan kebahagiaan baru dalam perjalanan singkat bersama ibu kandungnya.

18. Milly memutuskan kembali ke Philadelphia, ia sudah tidak sabar ingin bertemu Jo.

19. Agatha akhirnya tinggal di Colorado menikmati angin yang segar bertiup di pagi hari dan ia merasa ia menemukan kebebasan yang sempurna.

Tabel 3. Tahapan Alur roman Une Autre Idée du Bonheur

Situation

initiale Action propremen dite Situation fianle

1 2 3 4 5 L’action se déclenche L’action se développe L’action se dénoue FU 1 FU 5 FU 10 – FU 12 FU 15 FU 17

Keterangan :

FU : fungsi utama (FU) cerita roman Une Autre Idée du Bonheur karya Marc Levy

Tanda (-) : sampai

Akhir dari cerita roman Une Autre Idée du Bonheur karya Marc Levyadalah ketika semua tokoh utama menemukan kebahagiaan yang baru bagi diri mereka masing masing. Dapat disimpulkan bahwa roman ini memiliki akhir fin heureuse

yaitu akhir yang bahagia. Secara umum roman ini memiliki alur progresif atau maju. Hal itu dikenakan tidak adanya cerita flashback atau kembali kemasa lalu. Seluruh jalan cerita yang disajiakn bergerak maju dengan cerita yang di susun secara kronologis.

Awal cerita atau la situation initiale tampak dengan perkenalan tokoh utama yang bernama Milly seorang gadis muda yang tidak tinggal di kota besar, memiliki gaya yang rock‘n’roll dan sangat ingin meningalkan kota tempat ia tubuh besar dan merasakan petualangan. Di sisi lain ia sudah tidak terikat lagi dengan kota kelahirannya tersebut karena ia sudah menjadi yatim piatu sehingga tidak memiliki orang tua yang menahannya tinggal dirumah (FU1). Milly yang awalnya mendapatkan beasiswa untuk sekolahnya akhirnya kehilangan beasiswanya dan menjadi anak yang tidak unggul di kampus.

Diceritakan pula di waktu dan tempat yang berbeda tentang seorang tokoh bernama Agatha seorang tahanan federal yang berhasil meloloskan diri dari penjara

dan akhirnya menjadi buronan FBI. Agatha diagambarkan sebagai wanita paruh baya berusia sekitar 40 menjelang 50 tahun.

Cerita lain di tempat berbeda seorang agen FBI bernama Tom mendapatkan tugas dari hakim federal bernama Clyaton untuk menangkap Agatha. Tom yang sudah sejak lama memperhatikan kasus Agatha sudah tahu harus kemana untuk mencari Agatha. Agatha bertemu dengan Milly di sebuah pom bensin dekat kampus dan kemudaian ia memeaksa Milly untuk memebawanya dengan Oldsmobile nya untuk pergi melintasi perbatasan Negara Bagian Amerika (FU 5). Saat itulah kehidupan Milly sang tokoh utama berubah drastis.

Tahapan penceritaan selanjutnya adalah ketika Agtatha menceritakan apa saja yang telah terjadi kepada sahabatnya, Vera. Ia menceritakan keadaan diamana ia bertukar identitas dengan adiknya. Adiknya yang bernama Agatha bertukar dengan ia yang bernama Hanna. Kemudian Hanna yang telah menjadi Agatha meitipkan anaknya kepada adiknya tersebut. Seorang gadis yang menjemput Vera adalah Milly tersebut adalah anaknya yang dibesarkan adiknya namun Milly tidak memberiteahu tentang kenyataan tersebut hingga bibinya yang dia kenal sebagai ibunya telah meninggal dan membawa rahaisa itu ke liang kuburnya (FU10).

Setelah pertemuan tersebut Milly dan Agatha melanjutkan perjalanan hingga kekampung halaman Milly yaitu Santa Fe. Lalu Milly mencoba menelepon Jo dan Jo sangat terkejut dengan telepon dari Milly. Selama ini Jo mengubungi Milly namun tak pernah tersambung. Jo menceritakan tentang ia didekati oleh seorang mahasiswi bernama Betty Cornell yang anehnya membuat Milly tidak suka padahal Milly sendiri telah memiliki Frank sebagai kekasih. Kemudian Jo juga

menceritakan bahwa ia dikunjungi oleh seorang agen federal dan mencari Milly dengan membawa foto Milly tetapi Jo tidak bisa memberitahukan apa-apa tentang keadaan Milly sekarang karena ia sesungguhnya memang tidak tahu (FU11). Berita yang dikabarkan Jo memicu perdebatan antara Milly dan Agatha, Milly menyalahkan Agatha karena melibatkannya dalam pelariannya (FU12).

Tahapan cerita selanjutnya adalah adegan kejar-kejaran antara Tom dan Agatha hingga akhirnya mereka sudah tak bisa lari lagi karena Tom telah menunggu Agatha di perbatasan.Tom menceritakan bahwa Agatha yang ia kenal sebagai Hanna dulu saling kenal bahkan sangat dekat. Mereka dulu adalah sepasang kekasih sebelum Tom akhirnya berubah haluan dan berpihak kepada pemerintah. Lalu terungkap juga ternyata Agatha selama ini pergi bersama anaknya sendiri hasil dari hubungannya dulu dengan Tom. Ceritapun klimaks pada titik dimana terungkap fakta Tom adalah ayah Milly dan Agatha adalah ibu kandung Milly. Milly sangat kaget mendengar pernyataan tersebut. Ia tidak menyangka bahwa selama ini yang bersamanya adalah ibunya. Milly senang dapat bertemu dengan ayahnya yang selama ini tak pernah ia kenal namu ia belum bisa menganggap Agatha sebagai ibunya (FU15).

Ketegangan dalam cerita akhirnya menurun dan menuju situation finale

dimana Tom meinta maaf pada Agatha tentang kesalahannya dimasa lalu yang meinggalkan Agatha mengandung sendirian karena ia juga tidak pernah tahu Agatha hamil. Kemudian ia melepaskan Agatha untuk melintasi New Mexico dan pergi ke Colorado. Diceritakan pula bahwa pertemuan Milly dan Agatha bukanlah karena kebetulan namun Max lah yang menagtur semuanya, Agatha memang ingin

dan mengenal putrinya walau hanya sesaat. Disaat yang sama Milly dapat menterjemahkan bahwa perjalanan singkat bersama ibu kandungnya selama ini memberikan kebahagiaan baru baginya (FU17).

Roman Une Autre Idée du Bonheur karya Marc Levy ini termasuk ke dalam jenis le récit linéaire karena cerita yang disajikan dibuat hampir mirip dengan kenyataan. Serta penggambaran tokoh, latar dan ceritanya yang mengunakan nama tempat, jaman dan lingkungan sosial yang sama dengan dunia nyata.

Cerita pada roman ini memiliki akhir fin heuresuse (akhir bahagia). Seperti dapat dilihat pada pada fungsi utama pada bagian situation finale. Pada akhirnya Agatha dapat memaafkan kesalahan Tom dimasa lalu, kemudian Tom membiarkan Agatha untuk dapat melewati perbatasan. Kemudian Milly mengungkapkan kebahagiaannya dapat bertemu dengan orang tua kandungnya dan dapat pengalaman menakjubkan dari perjalannnya bersama Agatha.

Selanjutnya, akatan dan fungsi aktan dalam roman Une Autre Idée du Bonheur karya Marc Levy dapat dilihat pada skema penggerak aktan berikut ini :

Gambar 2 : Skema Penggerak Aktan roman Une Autre Idée du Bonheur

Destinateur D1: Pencarian arti hidup dan kebahagiaan

sesunguhnya oleh Milly

Opposant Op:

- Rasa takut Milly untuk memulai hal-hal baru. - Kepribadian Milly yang tertutup.

- Milly terlalu lama tinggal di dalam zona nyamannya. Adjuvant A: Agatha Objet B: Kebahagiaan Destinataire D2: Milly mendapatkan kebahagiaan hidup. Sujet S: Milly

Berdasarkan skema pada skema aktan di atas, Milly berperan sebagai sujet

(subjek). Milly adalah mahasiswi yang dulunya tinggal di Santa Fe kemudian pindah ke Pensylvania untuk melanjutkan study ke perguruan tinggi. Namun ia sangat bosan hidupnya yang sangat biasa. Ia menginginkan kehidupan yang mengandung petualangan atau tidak biasa.

Milly memiliki hidup yang membosankan yang membuatnya kehilangan esensi kebahagiaan dalam hidup, maka dari itu Milly sanggat menginginkan hal baru dalam hidupnya yang dapat membawakan kebahagiaan padanya (objek).

Kehidupan Milly sedikit demi sedikit lebih berwarna ketika ia pindah ke Pensylvania. Di Pensylvania ia hidup sediri dan keluar dari kenyamanyan yang selama ini ia dapatkan dari kota tempat ia lahir yaitu Santa Fe. Ketika di Pensylvaia pula ia bertemu dengan tokoh Jonathan Malhore (Jo). Jo berperean sebagai sahabatnya dan selalu mendukung Milly dalam menemukan kebahagian dalam hidupnya. Hingga pada suatu hari ia bertemu dengan Agatha yang menodongkan senjata api dan memaksanya untuk membawa wanita itu pergi ke luar negara bagian. Kejadian itu pula yang menjadi pemantik petualangan dan jalan hidup yang berbeda yang selama ini diinginkan Milly. Seperti itulah beberapa peristiwa yang menjadi adjuvant (pendorong) tokoh utama mendapatkan objeknya.

Setelah tokoh Milly mendapat beberapa dorongan agar mendapatkan objeknya yaitu kebahagiaan seperti di atas. Barulah ia mengerti bagaimana memaknai hidup dan dapat menemukan kebahagiaan baru dalam hidupnya. Dari segala petualangannya bersama Agatha dan segala dukungan yang telah diberikan

Jo juga fakta baru bahwa ia masih memiliki kedua orangtua kandung membuatnya dapat lebih bersyukur dan berbahagia di dalam hidupnya.

Namun dalam perjalanan Milly meraih kebahagiaan baru terdapat opposant

(hambatan) adalah ketika Milly harus melawan rasa takut dan keraguan dalam dirinya untuk mau mencoba hal-hal baru. Ia sudah merasa nyaman dengan hidupnya yang begitu-begitu saja. Ditambah lagi dengan kepribadiannya yang tertutup dengan orang lain dan lingkungannya.

2. Penokohan

Berdasarkan intensitas kemunculannya tokoh utama atau le personnage principaux dalam roman Une Autre Idée du Bonheur karya Marc Levy adalah Milly. Tokoh lain yang kemunculannya juga memberi pengaruh dalam roman ini adalah Agatha. Kehadiran tokoh Agatha hampir selalu bersama tokoh utama dalam berbagai situasi. Tokoh tambahan yang juga memberi pengaruh selain Agatha adalah tokoh Thomas Bradley (Tom). Ia adalah seorang marsekal yang juga berkerja sebagai agen FBI yang di tugaskan oleh seorang hakim untuk menangkap Agatha. Bagian yang membuat Tom menjadi penting adalah karena kemunculannya yang cukup sering dan perannya sebagai kekasih Agatha dimasa lalu dan sekaligus ayah kandung Milly. Adapun tokoh-tokoh lain yang menjadi tokoh tambahan namun tidak memberi pengaruh besar dalam cerita pada roman ini, antara lain : Jonathan Malone (Jo), Frank Rockley, Max, Hakim Clyton, Brian, Raoul, Quint, Vera.

Teknik yang digunakan dalam melukiskan para tokoh dalam roman Une Autre Idée du Bonheur karya Marc Levy adalah dengan méthode directe atau teknik

langsung dan méthode indirecte atau teknik tak langsung. Penggambaran tokoh berupa karakter, fisik, dan sosial.

Menurut fungsi penampilan tokoh terdapat dua tokoh yang ditojolkan dengan sifat yang berbeda. Yaitu tokoh Milly yang menjadi tokoh protagonist dan Agatha yang menjadi tokoh antagonist. Tokoh antagonist dalam roman ini membawa berbagai macam masalah kepada tokoh protagonist yang meyababkan adanya alur naik dan turun dalam cerita.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya teknik pelukisan tokoh pada roman ini menggunakan teknik langsung atau méthode directe dan teknik tidak langsung atau

méthode indirect. Berikut merupakan penggambaran tokoh-tokoh dalam roman

Une Autre Idée du Bonheur karya Marc Levy: 1. Milly Greenberg

Milly Greenberg atau Milly adalah tokoh utama dalam roman Une Autre Idée du Bonheur. Ia memiliki peran terpenting dalam roman karya Marc Levy ini karena tokoh Milly lah yang membangun cerita dan sekaligus pengirim pesan dari pengarang. Ia memiliki sebagian besar peran dalam peristiwa-peristiwa dalam cerita. Hal ini dapat dilihat dalam kemunculannya yang sangat sering. Juga dapat dilihat dari kemunculannya yang dominan dalam fungsi utama.

Kemudian dalam skema aktan Milly penempati tempat sebagai subjek sehingga membuatnya berperan sebgai tokoh utama. Milly merupakan tokoh yang mewujudkan ide dari pengirim untuk merealisasikan objek. Berdasarkan teknik pelulisan tokoh, tokoh Milly dilukisakn dengan metode langsung dan metode tak langsung. Berikut kutipan yang melukisan tokoh Milly:

En recontrant Milly on l’imajinerait un peu rock ’n’roll. C’est son allure à Patti Smith dans sa jeunesse qui suscite cette première impression, mais c’est un

genre qu’elle se donne. (p.17)

Bertemu dengan Milly, kita dapat membayangkan gayanya yang sedikit

rock’n’roll. Hal itu disebabkan oleh kesukaannya pada Patti Smith di masa

mudanya yang membuatnya terpesona pada pandangan pertama, tetapi itulah gaya yang dia tunjukkan pada orang lain. (hal.17)

Dari kutiapan di atas dapat dilihat bahwa Milly adalah gadis muda yang mempunyai gaya yang sedikitrock’n’roll. Panutannya dalam bergaya adalah Patti Smith. Patti Smith adalah penyanyi dan pencipta lagu yang berkebangsaan Amerika. Aliran musiknya punk rock dan gaya berpakaiannya adalah rock’n’roll.

Itulah yang membuat Milly langsung jatuh hati padanya dan menjadikannya idola. Namun pada kenyataannya kepribadian Milly jauh dari kesan rock’n’roll. Mengingat kebiasaannya yang hanya menghabiskan hari-harinya di dalam kamrnya dan mendengarkan lagu yang tidak biasa didengar remaja seusianya. Lagu-lagu yang biasa didengarnya adalah lagu dari Bach, Grieg dan Glenn Gould. Hanya lagu-lagu tersebutlah yang dapat membunuh rasa bosan dan kesepiannya.

Jika dilihat dari lingkungan sosial Milly. Milly berasal dari ibukota New Mexico yaitu Santa Fe. Namun Santa Fe berbeda dengan ibu kota pada umumnya. Kota Santa Fe jauh dari kesan kota metropolitan karena di sana masih banyak bangunan-bangunan tua yang masih dipelihara dengan baik. Dari sisi sosial, penduduknya lebih seperti berada di Amerika selatan yang sangat hangat dan lebih kekeluargaan. Sayangnya Milly tidak mendapatkan kasih sayang keluarga secara utuh. Milly hanya tinggal bersama ibunya. Ia tidak pernah tahu tentang ayahnya karena ibunya yang telah meninggal lima tahun yang lalu tidak pernah mau

menceritakan tentang ayahnya. Hal tersebutlah yang membuat Milly menjadi pribadi yang tidak ceria, penyandiri, tertutup dan membuatnya manjadi remaja yang tidak populer.

Berikut kutipan yang menunjukkan bahwa Milly lahir dan tinggal di Santa Fe.

Milly Greenberg avait quitté Santa Fe après avoir obtenu une bourse d’études de l’universié de Philadelphie. Deux mille deux cents miles et six États séparaient sa ville natale de celle où elle vivait maintenat, distance qu’elle

avait souhaité établir entre sa vie de jeune fille et sa vie de femme ». (p.17)

Milly Greenberg meninggalkan Santa Fe setelah mendapatkan beasiswa dari Universitas Philadelphia. Jarak sejauh 2200 mil dan enam negara bagian memisahkan dirinya dengan tempat kelahirannya, jarak ingin dia buat antara kehidupan remajanya dan kehidupannya sebagai wanita dewasa. (hal.17)

Walaupun Milly bukanlah anak yang populer, tumbuh dilingkungan keluarga yang tidak sempurna namun Milly sangat perduli dengan sahabatnya. Ia bertemu Jo yang menjadi sahabatnya saaat ia menjadi mahasiswi di Universitas Pensylvania. Jo bekerja sebagai petugas kantin di kafe Kambar. Jo sebenarnya sangat berbakat dibidang seni namun karena ia bukanlah orang berada. Sehingga ia tidak bisa melanjutkan sekolah hingga kuliah. Bagian yang menunjukan bahwa Milly adalah seseorang yang perduli dengan orang lain iyalah ketika ia masih mengingat Jo sahabatnya dimana pun ia berada. Pada saat ia berada dalam perjalanan bersama buronan FBI sekalipun ia masih mengingat Jo.

Saat itu Milly bertemu dengan sahabat Agatha yang bernana Raoul. Raoul adalah seorang musisi sekaligus pemilik kafe musik terkenal di Venezuela. Saat itulah Raoul meminta Milly agar menjaga Agatha dan sebagai gantinya ia ingin

Raoul berkenalan dengan Jo. Jo adalah pianis berbakat, ia sangat mahir membuat puisi indah.

Itulah bagian dimana Milly menunjukan bahwa ia memiliki kemampuan observasi yang baik pada seseorang. Milly mendapat predikat demikian karena tidaklah mungkin orang yang tidak memiliki bakat peneliti dapat menemukan bakat alami musik yang dimiliki Jo.

2. Agatha / Hanna

Tokoh Agatha adalah tokoh tambahan dalam roman Une Autre Idée du Bonheur karya Marc Levy ini. Namun kedudukan nya sebagai tokoh tambahan turut memepengaruhi jalannya cerita sehingga tokoh Agtaha pun dianggap penting untuk dibahas.

Agatha dijelaskan sebagai wanita paruh baya yang memiliki senyum yang lebar. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan kalimat di bawah. Dimana saat itu tokoh Milly sedang memperhatikan kaca sepionnya setelah ia membeli galon dan mengisi bensin. Kemudian munculah tokoh Agatha dari belakang mobil Oldsmobile milik Milly. Senyuman tersebut jelas ditujukkan kepada Milly karena Agatha tahu Milly sedang memperhatikan kaca spion mobilnya.

Dans son rétroviseur venait d’apparaître le visage d’une famme qui la

regardait, un grand sourire aux lèvres. (p.74)

Dalam kaca spionnya (Milly) muncullah sesosok wajah wanita yang memperhatikannya, dengan sebuah senyum lebar dibibirnya. (hal.74)

Selanjutnya Agatha juga di ceritakan sebagai pribadi yang presisi. Ia suka memperhatikan hal-hal kecil terutama angka. Sehingga Agatha dapat disebut

sebagai seseorang yang perfectsionist. Berikut kutipan yang menunjukan bahwa Agatha adalah seseorang yang perfectsionist. Agatha selalu memastikan segala sesuatunya sempurna seuai dengan keinginannya. Ia cenderung tidak memberikan toleransi kepada orang lain untuk melakukan kesalahan yang dapat merusak rencananya. Seperti ketika ia ingin Milly membawanya pergi ke San Francisco. Ia akan melakukan segala cara agar Milly mau mebawanya pergi.

Selain perfectionist Agatha juaga sangat presisi terutama tentang angka, jarak perhitungan apa pun. Hal tersebut juga menguatkan bahwa ia seseorang yang meunutut ke sempurnaan. Namun dalam melakukan segala sesuatunya dengan tidak terburu-buru karena ia tidak ingin ceroboh.

Kemudian tokoh Agatha juga digambarkan sebagai seseorang yang temperamental dan suka memerintah. Beberapa kali tokoh Agatha mengucapkan kalimat umpatan yang menunjukan bahwa ia sedang kesal atau marah. Seperti saat

ia mengatakan “Bon sang” yang berarti“astaga” namun dalam pengucapan yang

kasar. Hal-hal tersebutlah yang membuat tokoh Agatha menjadi pribadi yang temperamental. Bagian yang menunjukan bahwa Agahta adalah seseorang yang suka memerintah adalah ketika ia selalu mendikte apapun yang harus dilakukan Milly dan ia tidak ingin Milly mengacaukan apapun keinginanya. Ketika ia ingin berhenti di sebuah tempat maka Milly harus menghentikan mobilnya dan mengikuti perintah Agatha dan begitu seterusnya.

Penyebab sikap Agatha yang perfectionist, temperamental, dan suka memerintah adalah masa lalunya. Masa lalu Agatha yang seorang aktivis

mahasiswa yang sangat kontra pada banyak tidakan pemerintah. Kemudian seiring berjalannya waktu membuat Agatha dan teman-temannya lebih dari sekedar akativis melainkan sebuah kelompok militan. Kegiatan aktivisnya yang ikut dalam pertempuran fisik maupun verbal dikarenakan ketidak setujuannya akan banyak hal yang terjadi didunia terutama dipemerintahan Amerika Serikat saat itu. Berikut salah satu kutipan percakapan Milly dan Agatha yang menunjukan bahwa Agatha melakukan demo untuk melawan pemerintah yang sedang melakukan perang di Vietnam. Hal tersebut ia lakukan atas dasar kemanusiaan dan keadilan sosial.

« Vous manifestiez contre quoi? »

« Pour que la guerre au Vietnam casse, pour que le gouvernement mette

Dokumen terkait