METODOLOGI PENELITIAN
C. Analisis Data dan Pembahasan
1. Analisis Validitas dan Reabilitas
Kuesioner yang dibagikan kepada responden merupakan instrument penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini.
Untuk m peneli
penelitian ini dilakukan uji 1..a Uji Validitas
Validi enunjuk tepatan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, semakin ti liditas suat ukur maka semakin tepat pula alat pengukur terseb enai sasara
Dalam elitian i validi nggunakan teknik korelasi
product moment, dengan taraf validitas suatu tes dinyatakan dalam suatu
koefisien yang disebut koefisien validitas
(rxy
). Setelah koefisien korelasi wa tingk gembalian ku. H enunj ingkat ng ting langsun espond
n karena tidak faktor ketidak
Dalam penelitian in
ah tan
engetahui kualitas data dalam instumen tian ini, maka dalam validitas dan reabilitas.
tas m kan ke dan
nggi va u alat ut meng nnya. pen ni uji tas me
diperoleh, selanjutnya di uji dengan ignifikan 5 efisien ini
dinyatakan valid jika
rxy
>Instrumen dalam penelitia bagi d dimensi, ya 1. Di i Tanggu ab Pro
2. Dimensi Kepentingan Publik
dan Dimensi Obyektifitas 4. da atia nal 5. Di i Keraha
6. Dim
7. Di i Standar
Berdasarkan penghitungan dengan program SPSS, diperoleh hasil
penghitungan bahwa
rxy
> dari r tabel untuk setiap butir pertanyaan, hal ini berarti semua butir pertanyaan dalam kuesioner dalam penelitian ini dinyat g an t terseb unakan untuk tujuan penelitian.Hasil uji validitas untuk semua i disajikan abel 4.5 di bawah ini:
taraf s %. Ko
r tabel
n ini di alam 7 itu: mens ng Jaw fesi
3. Dimensi Integritas
Kompetensi n Kehati-h n Profesio mens siaan
ensi Perilaku Profesional mens Teknis
akan valid, den an demiki instrumen ut dapat dig
Tabe
Hasil Uji Validitas Instrumen 1. Tanggung Jawab Profesi
No. Pertayaan
r
Hitungr
Tabel Keterangan l 4.5 1. 0,813 0,444 Valid 2. 0,633 0,444 Valid 3. 0,709 0,444 Valid 4. 0,839 0,444 Valid 2. Kepentingan PublikNo. Pertayaan
r
Hitungr
Tabel Keterangan5. 0,949 0,444 Valid 6. 0,854 0,444 Valid 7. 0,936 0,444 Valid 8. 0,896 0,444 Valid
No. Pertayaan Hitung Tabel Keterangan 3. Integritas dan Obyektifitas
r r
9. 0,861 0,444 Valid 10. 0,681 0,444 Valid 11. 0,853 0,444 Valid 12. 0,960 0,444 Valid 13. 0,807 0,444 Valid 14. 0,651 0,444 Valid 15. 0,912 0,444 Valid 16. 0,765 0,444 Valid4. Kopetensi dan Kehati-hatian Profesional
No. Pertayaan
r
Hitungr
Tabel Keterangan17. 0,768 0,444 Valid 18. 0,719 0,444 Valid 19. 0,744 0,444 Valid 20. 0,676 0,444 Valid 21. 0,768 0,444 Valid 5. Dim
No. Pertayaan
r
Hitung Keterangan ensi Kerahasiaanr
Tabel 22. 0,866 444 0, Valid 23. 0,886 444 0, Valid 24. 0,737 0,444 Valid 25. 0,843 0,444 Valid 26. 0,833 0,444 Valid6. Dimensi aku Profesion
No. Pertayaan
r
Hitung Keterangan Peril alr
Tabel 27. 0,786 444 0, Valid 28. 0,859 444 0, Valid 29. 0,803 444 0, Valid 30. 0,898 444 0, Valid7. Dimensi Standart Teknis
No. Pertayaan
r
Hitungr
Tabel Keterangan 31. 0,819 444 0, Valid 32. 0,679 444 0, Valid33. 0,761 0,444 Valid 34. 0,633 0,444 Valid
Dari tabel 4.5 m nunjukkan bahwa ua pe
dimensi sudah enuhi syarat ikatakan valid mempunyai
nilai
rxy
> r tab1.b Uji Reliabilitas
Instumen yang reliabel atau andal adalah instrument yang bila n mengukur obyek yang sama, akan mengkasilkan data yang sam i tingka suatu alat ukur maka sem dapat diandal alat ukur terse ngukur suatu gejala.
Suatu instrument dikatakan emiliki nilai
cronbach alpha > 0,5. Samakin besar nilai cronbach alpha maka item pernyataan dalam kuesioner semakin reliabel dan telah memenuhi syarat untuk kepentingan analisis.
Hasil analisis reliabilitas instrumen secara singkat disajikan pada tabel 4.6 berikut ini:
e sem rtanyaan dalam setiap mem untuk d , yaitu
el.
digu akan beberapa kali untuk
a. Semakin tingg t reliabilitas akin kan pula but me
Tabel 4.6
T at Reliabilitas en per item pertanyaan 1. Uji Reliabilitas Dimensi Tanggung Jawab Profesi
No Pertanyaan Cronbach Alpha Keterangan ingk Instrum
1. 0,6275 Valid 2. 0,7671 Valid 3. 0,7119 Valid 4. 0,6000 Valid
2. Dimensi Kepentingan Publik
No Pertanyaan Cronbach Alpha Keterangan
5. 0,8828 Valid 6. 0,9327 Valid 7. 0,8972 Valid 8. 0,9115 Valid
3. ime ifitas
No Pertanyaan Cronbach Alpha Keterangan D nsi Integritas dan Obyekt
9. 0,9102 Valid 10. 0,9254 Valid 11. 0,9115 Valid 12. 0,8989 Valid 13. 0,9157 Valid 14. 0,9321 Valid 15. 0,9043 Valid 16. 0,9202 Valid
4. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
No Pertanyaan Cronbach Alpha Keterangan
17. 0,7364 Valid 18. 0,7341 Valid 19. 0,7242 Valid 20. 0,7518 Valid 21. 0,7364 Valid 5. Dimensi Kerahasiaan
No Pertanyaan Cronbach Alpha Keterangan
22. 0,8420 Valid 23. 0,8346 Valid 24. 0,9039 Valid 25. 0,8504 Valid 26. 0,8538 Valid
6. Dimensi Perilaku Profesional
No Pertanyaan Cronbach Alpha Keterangan
27. 0,7815 Valid 28. 0,6374 Valid 29. 0,6775 Valid 30. 0,7671 Valid
7. Dimens
o Pertanyaan Cronbach Alpha Keterang i Standart Teknis N an 31. 0,4750 Valid 32. 0,6024 Valid 33. 0,5448 Valid 34. 0,7734 Valid
Hasil analisis reliabilitas untuk tiap dimensi kode etik disajikan pada tabel 4 e
Tabel 4.7
Tingkat Reliabilitas Instrumen per dimernsi kode etik N
.7 b rikut ini:
o. Faktor Cronbach Alpha
1 Dimensi Tanggung Jawab Profesi 0,7424 2 Dimensi Kepentingan Publik 0,9285 3 Dimensi Integritas dan Dimensi Obyektifitas 0,9251 4 Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional 0,7777 5 Dimensi Kerahasiaan 0,8824 6 Dimensi Perilaku Profesional 0,7687 7 Dimensi Standar Teknis 0,6690
Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa semua pertanyaan perdimensi adalah reliabel karena mempunyai nilai Crombach Alpha > 0,5. Dimensi integritas dan dimensi obyektifitas mempunyai nilai Cronbach Alpha paling tinggi yaitu 0,9251, dimensi tanggung jawab profesi mempunyai nilai
Cronbach Alpha 0,7424, Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional mempunyai nilai Cronbach Alpha ensi Kerahasiaan mempunyai nilai Cronbach Alpha 0,8824, Dimensi Perilaku Profesional mempunyai
nilai Cronbach Alpha 0 lik mempunyai nilai
Cronbach Alpha 0,9285, dan Dimensi Stan tekn i nilai
Cronbach Alpha 0,6690. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semua pertanyaan penelitian telah dapat dikatakan valid sehingga memenuhi syarat untuk
2.Metode Analisis Data a. Uji Normalitas Data
Setelah data dikumpulkan dan di uji validitas dan reliabilitasnya, maka selanjutnya dilakukan pengujian normalitas data untuk memutuskan apakah hipotesis akan diuji dengan statistik perametik atau statistik nonparametik.
Apabila probabilita > taraf signifikasi, maka sebaran data penelitian adalah normal dan akan diuji dengan statistik parametik. sebaliknya jika probabilitas < taraf signifikasi, maka sebaran data adalah tidak normal dan di uji dengan alat uji hipotesis berupa data statistik nonparametik.
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan alat uji
Kolmogorov Smirnov menggunakan dua sisi yaitu membandingkan taraf signifikansi (α =0,05) dan probabilitas.
i data penelitian deng ntuan SPSS dapat disajikan untuk tiap dimensi maupun keseluruhan ditam
pada tabel 4.8 dan ta
,7687, Dimensi Kepentingan Pub
dar is mempunya
kepentingan analisis.
Dari has l pengujian uji normalitas an ba pilkan bel 4.9 sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil analisis Normalitas Data untuk setiap dimensi
No. Faktor Probabilitas 1. Tanggung Jawab Profesi 0,073
2. Kepentingan Umum ( Publik ) 0,026 3. Integritas dan Obyektifitas 0,599 4. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional 0,411 5. Kerahasiaan 0,139 6. Perilaku Profesional 0,026 7. Standar Teknis 0,102
Hasil analisis normalitas data seperti terlihat dalam tabel 4.8 menunjukkan bahwa semua faktor mempunyai probabilitas > taraf signif
yai p
U
ikan (α = 0,05). Faktor Tanggung Jawab Profesi mempunyai probabilitas 0.073, faktor kepentingan umum mempunyai probabilitas 0,026, dimensi Integritas dan Obyektifitas mempunyai probabilitas 0,599, Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional mempunyai probabilitas 0,411, dimensi Kerahasiaan mempunyai probabilitas 0,139, dimensi Perilaku Profesional mempunyai probabilitas 0,026, dan Standar Teknis mempun
robabilitas 0,102.
ntuk hasil analisis normalitas data secara keseluruhan ditampilkan dalam tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9
Hasil analisis Normalitas Data
N Probabilitas Persepsi Terhadap Kode Etik Akuntan
47 0,755
Hasil analisi orm d sepe rl ala
menunjukkan bahwa Persepsi Terhadap Kode Etik mempunyai probabilita >
taraf signifikasi (
α = 0,05
). Dengan demikian dari hasil analisis data dari perdimdata adalah norm param
b. Statis
m
dan pengolahan data serta pem secara keseluruhan dapat diliha
s n alitas ata rti te ihat d m tabel 4.9
ensi maupun secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa sebaran al, sehingga pengujian hipotesis menggunakan statistik etik yaitu independent sample t- test.
tik Diskriptif
Statistik diskriptif bertujuan untuk memberikan penjelasan yang empermudah peneliti dalam menginterpretasikan hasil penngumpulan data
bahasannya. Hasil statistik deskriptif variabel t pada tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10
Statistik deskriptif variabel
Actual range Teoritis range Responden N Mean Std.dev Range
Min Max Min Max
Akuntan 34 136 Pendidik 9 129, 1111 8,03810 25,00 111,00 136, 00 Mahasiswa 38 109, 1942 10, 16946 44,00 92,00 136, 00 34 136
B b
jawaban responden sebesar 129,1111 dengan standar deviasi sebesar 8,03810. Skor jawaban responden mahasiswa berkisar antara 92,00-136,00 dengan kisaran teoritis 34-136. da
Standar deviasi 10 jawaban antara res n es ai ad mah lebih besar dibandingkan dengan akuntan pendidik. Nilai rerata jawaban responden akuntan pendidik sebesar 129,1111, dari hasil pengukuran ini dapat dilihat bahwa ta re den ta didik lebi esar dibandingkan jawaban responden mahasiswa, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa responden akuntan pendidik mempunyai persepsi lebih baik dibandingkan responden mahasiswa.
Selanjutnya statistik diskriptif variabel yang akan diukur untuk penelitian ini dibagi dalam 7 kelompok pertanyaan, yaitu pertanyaan mengenai dimensi Tanggung Jawab Profesi, dimensi Kepentingan Publik, dimensi Integritas dan Obyektifitas, Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional, dimensi Kerahasiaan, dimensi Perilaku Profesional dan dimensi Standar teknis yang semuanya merupakan bagian dari kode etik akuntan.
b.1), Statistik deskriptif dimensi tanggung jawab profesi
Statistik diskriptif mengenai dimensi tanggung jawab profesi yang terdiri dari 4 butir pertanyaan no 1, 2, 3 dan 4 dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:
erdasarkan hasil tersebut skor jawaban responden akuntan pendidik erkisar antara 111,00-136,00 dengan kisaran teoritis 34-136. Nilai rerata
n standar deviasi sebesar 10,16946. ,16946 menunjukkan bahwa perbedaan
ponden satu de gan r ponen l nnya p a responden asiswa
Tabel 4.11
Statistik deskriptif Tanggung Jawab Profesi
Actual range Teoritis range Responden N Mean Std.dev Range
Min Max Min Max
Akuntan Pendidik 9 7778 0,44096 15,00 16,00 4 16 15, 1,00 Mahasiswa 38 8947 16 13, 1,59033 5,00 11,00 16,00 4
sarkan p uk tuk dimensi tanggung jawab profesi, skor jawaban responden akuntan pendidik berkisar antara 15,00-16,00 dengan k i antara ila ta ban respo en sar
5,7778 dan standar deviasi 0,44096. Untuk responden mahasiswa skor jawab
Berda eng uran un
isaran teor tis 4-16. N i rera jawa nd sebe 1
an berkisar antara 11,00-16,00 dengan kisaran teoritis antara 4-16, nilai rerata sebesar 13,8947 dan standar deviasi 1,59033. Standar deviasi untuk responden mahasiswa lebih besar daripada responden akuntan pendidik, sehigga dapat dikatakan bahwa perbedaan jawaban untuk mahasiswa satu dengan yang lainnya lebih besar dari pada responden akuntan pendidik. dari hasil pengukuran ini dapat juga dilihat bahwa rerata jawaban responden akuntan pendidik lebih besar dibandingkan jawaban responden mahasiswa, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa responden responden akuntan pendidik mempunyai persepsi lebih baik dibandingkan responden mahasiswa pada dimensi tanggung jawab profesi.
b.2), Diskriptif statistik dimensi kepentingan publik
Statistik diskriptif mengenai dimensi kepentingan publik yang terdiri dari 4 butir pertanyaan no 5, 6, 7 dan 8 dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:
Actual range Teoritis range
Tabel 4.12
Statistik deskriptif Kepentingan Publik
Responden N Mean Std.dev Range
Min Max Min Max
Aku Pen 15, ntan didik 9 5556 1,33333 4,00 12,00 16,00 4 16 Mahasiswa 38 13, 2105 11,00 16,00 4 6 1,56236 5,00 1
Untuk responden akuntan pendidik nilai rerata 15,5556, skor jawaban berkisar 12,00-16,00 serta kisaran teoritis 4-16 dan standar eviasi 1,33333. Sedangkan skor jawaban responden mahasiswa antara 11,00
d
-16,00 dengan kisaran teoritis 4-16, untuk nilai rerata 13,2105 serta standar deviasi 1,56236. Untuk standar deviasi dapat dilihat bahwa pada responden mahasiswa lebih besar dibandingkan dengan responden akuntan pendidik, hal ini berarti bahwa pada mahasiswa, perbedaan jawaban lebih besar daripada responden akuntan pendidik, sedangkan pada hasil nilai rerata responden akuntan pendidik lebih besar, sehingga dapat disimpulkan persepsi akuntan pendidik lebih baik disbanding mahasiswa
b.3), Diskriptif statistik dimensi integritas dan obyktifitas
Statistik diskriptif mengenai dimensi integritas dan obyektifitas yang terdiri dari 8 butir pertanyaan no 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 dan 16 dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini:
Tabel4.13
Statistik deskriptif Integritas dan Obyektifitas
Actual range Teoritis range Responden N Mean Std.dev Range
Min Max Min Max
Akuntan Pendidik 9 30 ,000 3,04138 8,00 24,00 32,00 8 32 0 Mahasiswa 38 24, 3,64547 14,00 8 8158 18,00 23,00 32
sarkan ukuran untuk dimensi integritas dan obyektifitas, sk n resp en n dik i tar 4,00 ,00 dengan kisaran teoritis antara 8-32, nilai rerata jawaban responden sebesar 30,0000 dan standar deviasi 3,04138. Untuk responden mahasiswa skor jawaban berkisar antara 18,00-23,00 dengan kisaran teoritis antara 8-32, nilai rerata sebesar 24,8158 dan standar deviasi 3,64547. Standar deviasi untuk responden mahasiswa lebih besar daripada responden akuntan pendidik, sehigga dapat dikatakan bahwa perbedaan jawaban untuk mahasiswa satu dengan yang lainnya lebih besar dari pada responden akuntan pendidik. Dari hasil pengukuran ini dapat juga dilihat bahwa rerata jawaban responden akuntan pendidik lebih besar dibandingkan jawaban responden mahasiswa, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
Berda peng
responden responden akuntan pendidik mempunyai persepsi lebih baik dibandingkan responden mahasiswa pada dimensi integritas dan obyektifitas.
b.4),
erdiri dari 5 butir pertanyaan no 17, 18, 19, 20 dan 21 dapat dilihat pada tabel 4.14 ber
Statistik deskriptif Kompetensi dan K rof
l r ri range
Diskriptif statistik dimensi Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional Statistik diskriptif mengenai dimensi Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional yang t
ikut ini: Tabel 4.14
ehati-hatian P esional
Actua ange Teo tis Responden N Mean Std.dev Range
M M Min Max in ax Akuntan Pendidik 9 8 1,96497 6,00 14,00 20,00 5 20 18, 889 Mahasiswa 38 ,6316 1,68332 7,00 13,00 20,00 5 20 15
Untuk responden akuntan pendidik nilai rerata 18,8889, skor jawaban berkisar 14,00-20,00 serta kisaran teoritis 5-20 dan standar deviasi 1,96497. Sedangkan skor jawaban responden mahasiswa antara 13,00-20,00 dengan kisaran teoritis 5-20, untuk nilai rerata 15,6316 serta standar deviasi 1,68332. Untuk standar deviasi dapat dilihat bahwa pada responden akuntan pendidik lebih besar dibandingkan dengan responden mahasiswa, hal ini berarti bahwa pada akuntan pendidik, perbedaan jawaban lebih besar daripada responden mahasiswa, sedangkan pada hasil
nilai rerata responden akuntan pendidik lebih besar, sehingga dapat disimpulkan persepsi akuntan pendidik lebih baik disbanding mahasiswa
essional.
b.5), Diskriptif statistik dimensi kerahasiaan
Statistik diskriptif mengenai dimensi kerahasiaan yang terdiri dari 5 butir pertanyaan no 22, 23, 24, 25, dan 26 dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini:
Tabel 4.15
at k erahasiaan
Actual range Teoritis ange
untuk dimensi kompetensi dan kehati-hatian prof
St istik des riptif K
r Responden N Mean Range
Min Max Min Max Std.dev Akuntan 1 Pendidik 9 19, 5556 1,01379 3,00 7,00 20,00 5 20 Mahasiswa 38 15, 7632 1,85172 7,00 13,00 16,00 5 20
Responden akuntan pendidik mempunyai nilai rerata sebesar 19,5556 dengan kisaran jawaban responden antara 17,00-20,00 dan kisaran teoritis 5-20, serta standar deviasi 1,01379. Sedangkan untuk responden mahasiswa mempunyai nilai rerata sebesar 15,7632 dengan kisaran jawaban responden antara 13,00-16,00 dan kisaran teoritis 5-20, serta standar deviasi 1,85172. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan jawaban untuk responden mahasiswa lebih besar dibandingkan dengan responden akuntan pendidik, sedangkan untuk persepsi dalam
dimensi kerahasiaan, persepsi akuntan pendidik lebih baik daripada per
b.6), Diskriptif statistik dimensi Perilaku Profesional
Statistik diskriptif mengenai dimensi Perilaku Profesional yang terdiri dari 4 butir pertanyaan no 27, 28, 29 dan 30 dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini:
Tabel 4.16
Statistik deskriptif Perilaku Profesional
Actual range Teoritis
sepsi mahasiswa.
range Responden N Mean Std.dev Range
Min Max Min Max
Akuntan 14, 1,78730 16,00 4 16 Pendidik 9 7778 5,00 11,00 Mahasiswa 38 8158 1,35278 5,00 11,00 16,00 4 16 12, ai rerata sebesar 1,78730, sk
S enunjukkan bahwa standar deviasi akuntan pendidik lebih besar dari pada standar deviasi mahasiswa, yaitu sebesar 1,35278 sehingga dapat dikatakan bahwa variasi jawaban untuk responden akuntan pendiik lebih besar. Kisaran skor jawaban untuk responden mahasiswa antara 11,00-16,00 dengan kisaran teoritis 4-16. untuk nilai rerata jawaban responden akuntan pendidik lebih besar dari rerata jawaban responden mahasiswa, sehingga dapat dikatakan behwa
Pada responden akuntan penidik didapat nil
or jawaban berkisar antara 11,00-16,00 dengan kisaran teoritis 4-16. edangkan untuk standar deviasi 1,78730 m
persepsi akuntan pendidik lebih baik dari pada persepsi responden m
b.7), Diskriptif statistik dimensi Standar Teknis
4 butir pertanyaan no 31, 32, 33 dan 34 dapat dilihat pada tabel 4.17 b Tab is Teoritis range ahasiswa.
Statistik diskriptif mengenai dimensi Standar Teknis yang terdiri dari
erikut ini:
el 4.17
Statistik deskriptif Standar Tekn
Actual range Responden N Mean Std.dev Range
Min Max Min Max
Akuntan Pendidik 9 5556 1,42400 4,00 12,00 16,00 4 16 14, Mahasiswa 38 13, 0526 1,75449 7,00 9,00 16,00 4 16 R nyai ta esar
14,5556 dengan kisaran jawaban responden antara 12,00-16,00 dan kisaran teoritis 4-16, serta standar deviasi 1,42400. Sedangkan untuk responden
nilai rerata sebesar 13,0526 dengan kisaran ja
st p d d
daripada persepsi responden mahasiswa.
esponden akuntan pendidik mempu nilai rera seb
mahasiswa mempunyai
waban responden antara 9,00-16,00 dan kisaran teoritis 4-16, serta andar deviasi 1,75449. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa erbedaan jawaban untuk responden mahasiswa lebih besar dibandingkan engan responden akuntan pendidik, sedangkan untuk persepsi dalam imensi standar teknis, persepsi responden akuntan pendidik lebih baik
c.
normalitas data, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis dengan independent
jian hipotesis adalah sebagai berikut: 1. D olak Ho. 3.
n
1 : 38n
: 9 Pengujian HipotesisSetelah melakukan pengujian
sample t-test. Langkah pengu
alam menentukan Ho dan Ha, hipotesis yang digunakan yaitu :
Ho : Tidak terdapat perbedaan persepsi antar mahasiswa dan akuntan pendidik.
Ha : Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan akuntan pendidik.
Pengujian hipotesis menggunakan pengujian dua arah, yakni untuk menguji bahwa ada atau tidak perbedaan antara dua kelompok sampel. 2. Penentuan tingkat nyata.
Menggunakan tingkat nyata atau level of significance ( α ) = 0,05. Digunakan untuk probabilita men
Menentukan daerah penerimaan Ho dan H1.
Dengan α = 5% dan d.f = n1 + n2 –2 maka titik kritis dapat ditentukan menggunakan tabel t dengan t ( α / 2, d.f ).
Df = n1 + n2 -2
n : 472
Maka:
Df = 38 + 9 – 2 = 45
Titik kritis ditentukan dengan t ( 5% / 2, 45 ) maka diperoleh nilai t table sebesar 2,014
D
4. enentukan nilai uji statistik.
Nilai t dihitung yang dihasilkan dengan pengujian hipotesis dapat dilihat dengan tabel:
Tabel 4.11 Nilai Uji Statistik
Pernyataan tentang Kode Etik Akuntan T Hitung Sig aerah terima Ho jika : - 2,014 < statistik uji
statistik uji < 2,014. Daerah terima Ha jika : - 2,014 > statistik uji atau
Statistik uji > 2,014 M
Kode Etik Akuntan secara keseluruhan -5,472 0,000
5. P buatan keputusan
Langkah terakhir adalah membuat keputusan untuk menerima atau m nolak Ho. Dari hasil pengujian seperti pada tabel 4.1 diatas maka dapat dilihat bahwa nilai statistik uji jatuh pada daerah penerimaan Ha yaitu -2,014 > -5,472 dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05. Dengan demikian Ha penelitian diterima, atau dapat disimpulkan bahwa untuk
em
prsepsi tentang kode etik akuntan ini terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan akuntan p
Penelitian
h mempunyai kemampuan
ktor lamanya serta tingkat endidik.
3.Analisis Hasil
Analisis hipotesis dengan t test untuk dua kelompok menunjukkan hasil nilai t sebesar -5,472 dengan signifikasi 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung < t tabel dan tingkat signifikasi < 0,05 dengan demikian Ha diterima, karena nilai uji statistik jatuh pada daerah terima Ha. Dengan kata lain terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan akuntan pendidik terhadap kode etik akuntan. Hal tersebut dapat terjadi karena akuntan pendidik dapat dikatakan lebi
yang baik untuk lebih memahami tentang kode etik akuntan daripada mahasiswa. Hal ini dapat dipengaruhi oleh fa
pendidikan dari akuntan pendidik.
Hasil penelitian ini juga mendukung hasil studi yang dilakukan oleh Sihwahjoeni dan Gudono (2000) yang juga melakukan penelitian untuk memberikan bukti secara empiris apakah terdapat perbedaan persepsi antara tujuh kelompok akuntan yang meliputi akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan publik sekaligus akuntan pendidik, akuntan manajemen, akuntan manajemen sekaligus akuntan pendidik, akuntan pemerintah, dan akuntan pemerintah sekaligus akuntan pendidik. Namun dalam penelitian ini Sihwahjoeni dan Gudono lebih menekankan pada penelitian tentang kode etik akuntan Indonesia yang terdiri dari 5 faktor yang mliputi kepribadian,
kecakapan professional, tanggung jawab, pelaksanaan kode etik, serta penafsiran dan penyempurnaan kode etik. Hal ini juga dapat dikatakan bahwa persepsi terhadap kode etik akuntan dapat juga mengalami perbedaan persepsi meskipun dipahami oleh pihak-pihak dalam satu lingkungan profesi.
Hal ini berarti bahwa penafsiran dan pemahaman tentang kode etik diantara tujuh kelompok akuntan tersebut perlu adanya penyamaan persepsi, oleh karena itu perlu kiranya bagi masing-masing kelompok akuntan untuk lebih menghayati dan memahami Kode Etik Akuntan Indonesia.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya perbedaan persepsi antara mahasiswa dan akuntan pendidik tentang kode etik akuntan yang tertera dalam kode etik IAI, khususnya tentang prinsip etika. el gan menguji faktor-faktor (Dimensi) dari kode etik akunt
asiaan dan Dimensi Perilaku Profesional. Hal ini dapat dikatakan
daerah terima Ha, (terdapat perbedaan antara kedua kelompok Pen itian ini dilakukan den
an publik yang terdiri dari tanggung jawab profesi, kepentingan umum (Publik), integritas, obyektivitas, kompetensi dan kehati-hatian Profesional, kerahasiaan, perilaku profesional serta standar teknis.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan oleh penulis maka dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa:
1. Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan akuntan pendidik terhadap kode etik akuntan publik. Adanya perbedaan persepsi dari kedua kelompok tersebut meliputi 7 prinsip etika, yaitu Dimensi Tanggung Jawab Profesi, Dimensi Kepentingan Publik, Dimensi Integritas dan Dimensi Obyektifitas, Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional, Dimensi Kerah
karena hasil t hitung secara keseluruhan berada pada daerah menolak Ho ( Ho adalah tidak terdapat perbedaan persepsi antara dua kelompok sampel ), yaitu mahasiswa dan akuntan pendidik. Dengan kata lain hasil uji hipotesis jatuh pada
sampel). Sehingga dari penelitian ini dapat di tarik kesimpulan bahwa rdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan akuntan pendidik.
2. Perbedaan persepsi yang ada kemungkinan disebabkan oleh adanya erbedaan tingkat pendidikan dan tingkat umur, karena menurut peneliti ngkat pendidikan mempunyai pengaruh terhadap bagaimana memahami ode etik, sehingga hal ini berpengaruh juga bagaimana memberikan respon tau jawaban terhadap kuesioner. atau perbedaan ini dapat juga dipengaruhi leh tingkat umur, sehingga hal ini berpengaruh terhadap bagaimana suatu sponden untuk memberikan pemahaman dan tanggapan terhadap ertanyaan dalam kuesioner, sehingga hal ini mengakibatkan adanya erbedaan persepsi antara mahasiswa dan akuntan pendidik.
B Keterbatasan
enelitian yang dilakukan oleh penulis ini tidak terlepas dari terdapatnya beberapa kelemahan yang membatasi kesempurnaan. Oleh karena itu keterbatasan ini, hendaknya menjadi perhatian untuk pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya untuk peneliti-peneliti berikutnya.
eterbatasan dalam penelitian ini berupa penggunaan kuesioner sebagai alat ukur variabel penelitian. Persepsi dari responden tergantung pada pemahaman butir pertanyaan yang tercantum dalam kuesioner karena tidak dilengkapi dengan metode pengumpulan data lainnya, seperti wawancara untuk mendukung keakuratan data yang diteliti.