• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Value Chain yang Berfokus pada Aktivitas Procu rement

Selain dengan menggunakan Five Forces Porter, analisa lingkungan bisnis dapat juga dilakukan dengan menggunakan Analisis

Value Chain Porter. Five Forces Porter berkonsentrasi pada analisa

lingkungan luar perusahaan, sementara Value Chain Porter berkonsentrasi pada analisa lingkungan internal perusahaan, bagaimana keterkaitan antar aktivitas yang terjadi di perusahaan tersebut, dan sejauh mana aktivitas telah mendukung peningkatan margin pada perusahaan.

Pada bab sebelumnya telah dijelaskan terdapat Sembilan aktivitas dalam Value Chain Porter, baik aktivitas utama maupun pendukung. Salah satu aktivitas tersebut ialah Procurement. Pada subbab ini akan dijelaskan bagaimana peran aktivitas Procurement, baik terhadap aktivitas lainnya maupun rantai nilai secara keseluruhan dan juga dukungannya dalam peningkatan margin perusahaan. Berikut adalah model Value Chain Porter pada PT Bank Rakyat Indonesia beserta dengan peran atau dukungan procurement dalam aktivitas-aktivitas tersebut.

Firm Inf rastructure

Kesekretariatan perusahaan, accounting, operasional, perencanaan strategis, hukum, pajak, dll.

Human Resource Management

P erencanaan kebutuhan SDM, pembinaan, pendidikan, pengembangan & kesejahteraan pekerja.

Technology Development

Layanan e-banking, ATM, unit kerja yang terhubung secara real-time online

Procurement

P engadaan asset (IT, non IT, tanah, dan bangunan), pengadaan jasa.

Inbound Logistic P engelolaan likuiditas, P enanganan uang masuk, P engelolaan saham   Operations P emeliharaan rekening, pengontrolan kredit, pengawasan operasional, audit   Outbound Logistic P enawaran kredit, pengadaan unit kerja, ATM, layanan e-banking, return kepada shareholders Marketing and sales Strategi periklanan, promo simpanan & kredit, penawaran suku bunga   Services P elayanan customer service dan teller, layanan kelembagaan, layanan treasury, layanan internasional   MAR G IN  

Gambar 3.5 M odel Value Chain Porter pada PT Bank Rakyat Indonesia Sumber : Penulis

1. Inbound Logistics

Aktivitas dalah tahap ini meliputi :

1. Pengelolaan likuiditas, yakni mengelola harta lancar perusahaan untuk dapat memenuhi kewajiban.

2. Penanganan uang masuk, baik dari nasabah individual maupun korporat, baik berupa dana simpanan, pengembalian kredit, atau uang masuk lainnya.

3. Pengelolaan saham, terutama dalam hal penggunaannya sebagai modal.

Peran procurement dalam aktivitas ini, antara lain:

1. M endukung operasional perusahaan secara umum, seperti:

menyediakan gedung, peralatan kantor (meja, kursi, dan lain-lain), alat tulis kantor (ATK), komputer, printer, telepon, mesin faks,

software pendukung, jaringan, dan lain-lain. Hal ini berlaku sama

di semua aktivitas rantai nilai yang ada.

2. M endukung proses penanganan uang masuk dengan menyediakan barang-barang tertentu, seperti : mesin hitung uang dan brandkas atau lemari besi.

2. Operations

1. Pemeliharaan rekening, yakni dengan mengatur perputaran uang dari rekening tabungan nasabah, baik individu dan korporat, dan disalurkan melalui mekanisme kredit, sertifikat Bank Indonesia, pinjaman antar bank, dan lain-lain.

2. Pengontrolan Kredit, yakni dengan melakukan pengecekan atas mekanisme kredit, baik dalam persetujuan awal pemutusan kredit, kelancaran pembayaran pinjaman, faktor bunga, dan lain-lain. 3. Pengawasan operasional dan audit, yakni seperti pada perusahaan

umum lainnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga senantiasa melakukan pengawasan terhadap operasional sehari-hari. Selain itu, Bank Rakyat Indonesia juga melakukan audit berkala guna untuk mengecek apakah kinerja karyawan berjalan sesuai dengan SOP yang telah dibuat.

Peran procurement dalam aktivitas ini, antara lain:

1. M endukung proses pemeliharaan rekening nasabah, dengan mengadakan buku tabungan untuk nasabah serta sistem pencatatan transaksi bagi setiap unit kerja.

2. M engadakan jasa konsultan dalam proses pemutusan kredit, misal: untuk menilai kelayakan jaminan yang diajukan oleh pihak pemohon kredit.

3. M engadakan jasa konsultan bagi divisi audit, misal : untuk mendukung pencapaian ISO 9008.

3. Outbound Logistics

1. Penawaran kredit, yakni salah satu bentuk output dari proses perputaran uang yang ada didalam PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ialah dengan melakukan penawaran kredit, baik kepada individu atau rakyat, usaha kecil dan menengah, maupun kepada perusahaan.

2. Pengadaan unit kerja, baik berupa kantor wilayah, kantor inspeksi, kantor cabang, kantor cabang pembantu, BRI Unit, teras BRI, dan kantor kas.

3. Pengadaan dan perluasan wilayah Anjungan Tunai M andiri

(ATM ) di seluruh Indonesia.

4. Pengembalian keuntungan (return) kepada para pemegang saham. Peran procurement dalam aktivitas ini, antara lain:

1. Berperan penting dalam pengadaan unit kerja, mulai dari penentuan dan peninjauan wilayah, pengadaan aktiva tetap (tanah dan bangunan), pembangunan gedung, pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor, pengadaan jaringan serta kebutuhan operasional lainnya.

3. Bekerja sama dengan marketing untuk membuat iklan atau promosi untuk penawaran kredit. Procurement berperan dalam menentukan vendor periklanannya.

4. Marketing and Sales

1. M embuat strategi periklanan yang interaktif untuk menarik nasabah menggunakan jasa perbankan di PT Bank Rakyat Indonesia. 2. M embuat paket promo yang menarik sebagai salah satu strategi

periklanan, baik untuk layanan simpanan maupun kredit.

3. M elakukan penawaran dengan menggunakan suku bunga sebagai daya tariknya. M isal: penawaran layanan kredit dengan suku bunga kecil.

Peran procurement dalam aktivitas ini, antara lain:

1. M enentukan vendor yang tepat untuk menangani pembuatan iklan

dan pelaksanaan acara (event organizer).

2. Bekerja sama dengan divisi lainnya dalam pembuatan promo atau undian berhadiah. Umumnya proses procurement berkaitan dengan pengadaan hadiah-hadiah itu sendiri. M isal : program Untung Beliung BRITAMA.

5. Services

1. Pelayanan langsung kepada nasabah, berupa adanya customer

service dan teller untuk membantu customer mendapatkan

informasi dan berinteraksi dengan perusahaan.

2. Layanan bisnis, berupa : bank garansi, remittance, kliring, dan SKBDN.

3. Layanan keuangan, berupa : bill payment, penerimaan setoran, transaksi online, transfer dan LLG.

4. Layanan kelembagaan, berupa : SPP online (pembayaran uang sekolah online) dan cash management BRI ( sistem penggajian). 5. Layanan e-banking : ATM BRI, mini ATM BRI, sms banking,

phone banking, internet banking, e-BUZZ, KIOSK BRI, BRIZZI,

dan M o-Cash.

6. Layanan Treasury : Foreign exchange, money market, fixed

income, keunggulan dan prosedur.

Peran procurement dalam aktivitas ini, antara lain:

1. M elakukan proses pengadaan alat-alat pendukung proses pelayanan langsung kepada nasabah, seperti M esin hitung uang,

brandkas, sistem help desk untuk customer service, sistem

pencatatan transaksi dan rekening nasabah, sistem nomor antrian, dan lain lain.

2. M endukung layanan e-banking, antara lain: pengadaan mesin atm,

pengadaan jaringan online, produksi kartu (ATM , BRIZZI, Credit

card), pengadaan kendaraan untuk e-BUZZ (teras BRI), dan

lain-lain.

3. Pembangunan jaringan serta sistem yang mendukung layanan kelembagaan.

1. Kesekretariatan perusahaan (SKP), menangani keseluruhan proses penataan terhadap pekerjaan perkantoran dan tugas-tugas bantuan lainnya untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok perusahaan . 2. Accounting, menangani arus keluar dan masuk uang dan harta

lainnya dalam perusahaan.

3. Perencanaan strategis, menangani pembentukan rencana strategis atau rencana jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya : menentukan rencana jangka panjang, pembentukan susunan organisasi, pembagian wewenang, dan lain- lain.

4. Hukum, menangani proses hukum yang berjalan atau yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Peran procurement dalam aktivitas ini, antara lain:

1. Secara umum, proses procurement menangani seluruh kebutuhan operasional infrastruktur perusahaan yang mayoritas berada di kantor pusat.

2. M engelola aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan, mulai dari pengadaan, pendistribusian, serta pemeliharaan.

3. M enyediakan jasa konsultan, terutama untuk infrastruktur perusahaan yang membutuhkan jasa tersebut, seperti: hukum, pajak, dan lainnya.

4. Bekerja sama dengan seluruh divisi untuk membuat perencanaan pengadaan tahunan.

5. Bekerja sama dengan perencanaan strategis dalam rencana pembangunan unit kerja.

7. Human Resource Management

1. M elakukan perencanaan kebutuhan sumber daya manusia.

2. M elakukan pembinaan, pendidikan, serta pengembangan

kemampuan karyawan.

3. M engutamakan kesejahteraan karyawan. Peran procurement dalam aktivitas ini, antara lain:

1. M enentukan vendor yang dapat menangani perekrutan tenaga kerja untuk kebutuhan sumber daya manusia PT Bank Rakyat Indonesia.

2. M emfasilitasi karyawan dengan berbagai barang dan jasa untuk dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efektif.

8. Technology Development

1. M endukung berkembangnya layanan e-banking.

2. Bertanggung jawab pada jaringan online yang menghubungkan seluruh unit kerja PT Bank Rakyat Indonesia di seluruh Indonesia. 3. M elakukan perencanaan pengembangan penggunaan IT pada

operasi bisnis perusahaan. Biasa dilakukan dengan bekerja sama dengan divisi-divisi yang akan meluncurkan program baru yang membutuhkan dukungan teknologi informasi.

Peran procurement dalam aktivitas ini, antara lain:

1. Berperan penuh dalam mendukung proses pengadaan kebutuhan yang bersifat teknologi informasi, baik berupa hardware,

2. M engelola pengadaan jasa konsultan IT untuk membantu dalam menganalisis masalah dan peluang serta dalam pengambilan keputusan IT.

9. Procurement

1. M elakukan pengelolaan aktiva tetap, baik dalam pengadaan, pemeliharaan, dan penghapusan aktiva tetap.

2. M elayani kebutuhan internal kantor pusat, baik dalam pengadaan barang atau jasa yang mendukung operasional kantor pusat dan pemeliharan aktiva tetap kantor pusat.

3. Pengadaan barang dan jasa yang mendukung operasional seluruh unit kerja PT Bank Rakyat Indonesia, baik untuk barang non-IT, barang IT, pengadaan jasa (konsultan dan jasa lainnya), dan pengadaan sistem informasi.

4. M elakukan proses administrasi terhadap proses pengadaan yang dilakukan.

Berdasarkan analisis diatas, proses pengadaan (procurement) memiliki peran penting, baik untuk setiap aktivitas maupun keseluruhan rantai nilai. Proses procurement pada PT Bank Rakyat Indonesia ditangani oleh Divisi M anajemen Aktiva Tetap dan Logistik yang berpusat di Jakarta, dengan cakupan wilayah pelayanan di seluruh Indonesia. Proses procurement yang terpusat seperti ini tentunya memiliki banyak keuntungan dan kendala.

Salah satu keuntungannya ialah pengelolaan pengadaan barang menjadi lebih terkontrol. Karena pengadaan barang dipusatkan di satu

wilayah, maka perusahaan lebih mudah dalam melakukan kontrol terhadap pembelian serta masalah lainnya, seperti : penanganan atas keluhan barang dan jasa, pemeliharaan aktiva tetap, proses permintaan barang dan jasa serta pengelolaan vendor yang lebih terorganisir.

Proses procurement PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

selama ini telah berjalan dengan baik dan dapat memberikan benefit bagi keseluruhan rantai nilai perusahaan. Hal tersebut terbukti dari belum adanya masalah kritis yang muncul yang dapat memberi efek peningkatan biaya yang signifikan bagi keseluruhan rantai nilai tersebut. Proses

procurement pada perusahaan juga telah memiliki standar operasional

prosedur dan berbagai kebijakan yang dapat menjadi acuan dan arahan dalam pelaksanaanya. Hal ini dapat digolongkan sebagai upaya pencegahan terjadinya kesalahan dan kekeliruan dalam pelaksanaan.

Namun proses procurement pada PT Bank Rakyat Indonesia

masih memiliki banyak kelemahan. Proses procurement yang terpusat memberikan tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk mengontrol proses pengiriman barang. PT Bank Rakyat Indonesia memiliki cakupan wilayah yang sangat luas dan menembus ke pelosok daerah. Hal tersebut cukup menyulitkan Divisi Logistik dalam pengontrolan pengiriman barang. Selain itu, masalah pengelolaan vendor yang belum maksimal juga mempengaruhi pelaksanaan proses procurement. Belum adanya laporan kinerja vendor, kriteria pemilihan vendor, dan fitur searching yang masih belum memadai merupakan kelemahan dari pelaksanaan

maupun keseluruhan perusahaan belum merasakan adanya kejanggalan atas hal tersebut, namun hal ini dapat merupakan gejala awal dari timbulnya masalah dalam proses procurement yang ada.

Dokumen terkait