• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Variance Anggaran Dan Realisasi Biaya

BAB III : PEMBAHASAN

D. Analisis Variance Anggaran Dan Realisasi Biaya

Analisis penyimpangan melibatkan penggunaan antara dua variabel yang masing – masing terdiri dari rangkaian data untuk dapat memantau sebab – sebab terjadinya penyimpangan. Laporan budget (budget report), yaitu laporan antara hasil relisasi dengan pelaksanaan budget, yang dilengkapi dengan berbagai analisis pembanding antara budget dengan realisasinya itu, sehingga diketahui penyimpangan – penyimpangan yang terjadi, baik yang bersifat merugikan (unfavourable), dapat diketahui sebab – sebab terjadinya penyimpangan tersebut sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan dan beberapa tindak lanjut segera dilakukan.

Dari definisi diatas, dapat diuraikan bahwa laporan pembanding realisasi dan anggaran biaya operasional adalah suatu laporan pembanding realisasi dan anggaran biaya operasional adalah suatu laporan yang memuat biaya operasi dalam bentuk angka – angka menurut anggaran yang diperbandingkan dengan angka – angka

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

realisasi biaya operasi atau menurut catatn akuntansi untuk melihat penyimpangan yang telah terjadi, serta mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan itu.

Pada PT. DELA ROHITA yang bergerak dalam bidang Jasa Konstruksi dan Pengadaan Barang , maka langkah yang dipakai untuk mencapai laba yang maksimal dengan penggunaan biaya operasional secara efisien adalah dengan menekan biaya operasional serendah mungkin. Yang menjadi pertimbangan untuk menganalisa biaya – biaya operasional tersebut adalah biaya – biaya yang dianggarkan pada tahun 2006/2007 dan 2007/2008 dengan realisasinya pada tahun 2006/2007 dan 2007/2008. Biaya – biaya tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Biaya Listrik dan Air

Untuk tahun 2006/2007 biaya listrik dan air anggarannya sebesar Rp1.200.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp980.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp220.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya listrik dan air anggarannya sebesar Rp1.500.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp1.099.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp401.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

2. Biaya Telepon

Untuk tahun 2006/2007 biaya telepon langganan anggarannya sebesar Rp1.500.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp1.005.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp495.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya telepon langganan anggarannya sebesar Rp1.500.000dan relisasinya sebesar Rp 1.305.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp195.000. Ini

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif. .

3. Biaya Gaji

Untuk tahun 2006/2007 biaya gaji anggarannya sebesar Rp45.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp40.580.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp4.420.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya gaji anggarannya sebesar Rp50.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp48.700.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp1.300.000. Hal ini disebabkan karena adanya pengurangan pegawai. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

4. Biaya Consumable

Untuk tahun 2006/2007 biaya consumable anggarannya sebesar Rp15.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp13.450.000. terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp1.550.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya consumable anggarannya sebesar Rp 18.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp15.370.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp2.630.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

5. Biaya Alat – Alat Kantor

Untuk tahun 2006/2007 biaya alat-alat kantor anggarannya sebesar Rp2.500.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp1.920.000. terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp580.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya alat – alat kantor

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

anggarannya sebesar Rp 3.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp2.361.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp639.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

6. Biaya Minyak (BBM)

Untuk tahun 2006/2007 biaya minyak (BBM) anggarannya sebesar Rp2.500.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp1.500.000. terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp1.000.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya minyak (BBM) anggarannya sebesar Rp 3.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp1.800.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp1.200.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

7. Bunga Bank

Untuk tahun 2006/2007 bunga bank anggarannya sebesar Rp140.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp128.000.000. terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp12.000.000, dan pada tahun 2007/2008 bunga bank anggarannya sebesar Rp 31.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp30.540.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp460.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

8. Biaya Rupa – rupa Jasa Umum

Untuk tahun 2006/2007 biaya rupa – rupa jasa umum anggarannya sebesar Rp10.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp8.450.500. terjadi selisih antara

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

anggaran dengan realisasinya sebesar Rp1.549.500, dan pada tahun 2007/2008 biaya rupa – rupa jasa umum anggarannya sebesar Rp 15.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp10.568.500. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp4.431.500. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

9. Biaya lain - lain

Untuk tahun 2006/2007 biaya lain - lain anggarannya sebesar Rp4.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp2.985.000. terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp1.015.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya lain - lain anggarannya sebesar Rp4.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp3.745.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp255.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah membahas permasalahan – permasalahan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam penggunaan biaya – biaya operasional, perusahaan telah mampu mengefektifkan biaya yang keluar untuk menunjang kegiatan perusahaan sesuai dengan standar untuk memperoleh laba yang maksimal, walaupun terjadi peningkatan realisasinya dari pada dana yang telah dianggarkan.

2. Perencanaan yang dibuat PT. DELA ROHITA cukup baik karena melibatkan semua seksi yang ada dalam perusahaan sehingga semua pihak dapat bertanggung jawab dalam menyusun anggaran.

B. Saran

Dalam bagian terakhir ini, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin berguna bagi PT. DELA ROHITA dalam menjalankan kegiatan operasionalnya antara lain :

1. PT. DELA ROHITA sebaiknya merencanakan segala kegiatannya yang berkaitan dengan biaya – biaya operasional secara lebih baik. Tujuan atau target yang ingin dicapai perusahaan sebaiknya direncanakan dengan matang agar penggunaan sumber daya yang dimiliki dapat dicapai laba yang maksimal.

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

2. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka kiranya dapat diambil beberapa kebijaksanaan agar perusahaan mampu memperhitungkan estimasi – estimasi kejadian dimasa yang akan datang sehingga realisasi dan anggaran tidak jauh berbeda.

3. Untuk mengurangi tingginya biaya operasional, manajemen sebaiknya mengurangi kegiatan yang membutuhkan biaya yang besar.

4. mengingat pentingnya peranan anggaran sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga anggaran benar – benar merupakan pedoman kerja.

5. Agar anggaran perusahaan dapat memenuhi fungsi sebagai alat perencanaan dan pengawasan masih perlu dilakukan analisis anggaran.

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

Lampiran 1 PT. DELA ROHITA

LAPORAN LABA / RUGI

PERIODE 31 DESEMBER 2006/2007 DAN 2007/2008

KETERANGAN 31 Desember 2007/2008 31 Desember 2006/2007 a. PENDAPATAN b. BEBAN USAHA Beban operasional: - Listrik & Air - Telepon - Gaji

- Consumable - Alat – alat Kantor - Minyak (BBM) - Bunga Bank

- Rupa – rupa Jasa Umum - Biaya Lain - lain

Jumlah Beban Operasional c. LABA USAHA

d. PENDAPATAN (

BEBAN ) LAIN – LAIN e. LABA/RUGI SEBELUM

POS LUAR BIASA

1.504.960.000 1.099.000 1.305.000 48.700.000 15.370.000 2.361.000 1.800.000 136.000.000 10.568.500 992.291.014 980.000 1.005.000 40.580.000 13.450.000 1.920.000 1.500.000 128.000.000 8.450.500 3.745.000 220.948.900 1.284.011.100 (250.687.000) 1.033.324.100 2.985.000 198.870.500 793.420.514 (198.250.000) 595.170.514 LABA / RUGI SETELAH

PPh

1.033.324.100 595.170.514

Sumber : PT. DELA ROHITA, Laporan Laba Rugi Periode 31 Desember 2006/2007- 2007/2008

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

Dokumen terkait