• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Verifikatif

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 27-34)

Pada sub bab ini akan dilakukan pembuktian hipotesis konseptual secara

statistik yang diajukan oleh penulis. Analisis statistik yang digunakan penulis

adalah analisis jalur (Path Anlysis). Pengujian analisis jalur dilakukan melalui

penyaringan statistik dengan menggunakan koefisien arah beta untuk regresi

berdasarkan data dalam bentuk skor baku karena dapat dibuktikan. Jika beta

signifikan, maka signifikan pula koefisien jalurnya. Tahapan dalam analisis ini

93 4.4.1 Analisis Korelasi

Korelasi yang akan diuji pada penelitian ini adalah hubungan antara

variabel kesejahteraan dan motivasi kerja dengan prestasi kerja karyawan. Pada

penelitian ini peneliti akan mengunakan Pearson's Correlation (Product Moment).

Berdasarkan hasil estimasi dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 19.0,

maka didapat tabel korelasi antar variabel sebagai berikut :

Tabel 4.32 Korelasi Antar Variabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Melalui hasil perhitungan koefisisen korelasi yang ada di atas dapat dilihat

bahwa nilai yang dihasilkan adalah 0,576 sehingga dapat di interpretasikan bahwa

antara kesejahteraan karyawan (X) dan motivasi kerja karyawan (Y) telah terjadi

hubungan yang sedang. Artinya, apabila kesejahteraan yang terjadi saat ini terukur

baik, maka motivasi yang akan terbentuk juga akan menunjukkan hasil yang

tinggi demikian juga sebaliknya, jika kesejahteraan yang diberikan perusahaan

rendah, maka motivasi yang dihasilkan juga akan menurun.

Hubungan antara kesejahteraan (X) dan prestasi kerja karyawan (Z) adalah

94

kesejahteraan dengan prestasi kerja karyawan menunjukkan bahwa apabila

kesejahteraan yang terjadi saat ini terukur baik, maka prestasi kerja karyawan juga

akan meningkat demikian juga sebaliknya, jika kesejahteraan yang diberikan

perusahaan rendah, maka prestasi kerja karyawanpun akan menurun.

Hubungan antara motivasi (Y) dan prestasi kerja karyawan (Z) adalah

sebesar 0,627 dan masuk dalam kategori kuat. Arah hubungan positif dari kedua

variabel tersebut menunjukkan bahwa tinginya motivasi karyawan dalam bekerja

akan diikuti dengan peningkatan prestasi kerja karyawan yang semakin

meningkat, dan sebaliknya rendahnya motivasi kerja akan menurunkan prestasi

kerja karyawan.

Setelah di uraikan hubungan antar variabel, maka langkah selanjutnya

adalah melakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui besarnya pengaruh dari

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Berdasarkan hasil

pengolahan data diperoleh koefisien jalur dari masing masing variabel independen

terhadap variabel dependenya dengan menggunakan koefisien beta yang sudah

dibakukan (standardized coefficients beta). Adapun hasilnya adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.33

Rekapitulasi Hasil Analisis Jalur

Variabel Terikat Variabel Bebas Beta thitung Sig R-Square

Motivasi (Y) Kesejahteraan

(X) 0,576 6,349 0,000 0,332 Prestasi Kerja (Z) Kesejahteraan (X) 0,373 3,823 0,000 0,486 Motivasi (Y) 0,410 4,186 0,000

95

Tabel 4.33 menunjukkan nilai R2 sebesar 0,332, artinya pengaruh dari kesejahteraan terhadap motivasi adalah sebesar 33,2%, kemudian besarnya faktor

lain pada lintasan jalur ini yaitu :

2

1

1 R

332 , 0 1 1

817 , 0  1

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa besarnya koefisien jalur

dari variabel lain adalah sebesar 0,817 atau 81,7%. Selanjutnya dari Tabel 4.33

juga didapat nilai R2 berikutnya adalah sebesar 0,486, artinya pengaruh dari kesejahteraan dan motivasi terhadap prestasi kerja karyawan adalah sebesar

48,6%, dengan demikian koefisien jalur lain (ε2) dapat dihitung sebagai berikut :

2

1

2 R

486 , 0 1 2

717 , 0  2

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka besarnya koefisien jalur dari

variabel lain adalah sebesar 71,7% dan dari hasil perhitungan sebelumnya dapat

96

Keterangan :

Gambar 4.2 Diagram Jalur Lengkap

Berdasarkan diagram jalur di atas dapat dijelaskan bahwa dari dua variabel

yaitu kesejakteraan (X) dan variabel motivasi (Y) yang paling berpengaruh

terhadap prestasi kerja karyawan adalah variabel motivasi dengan pengaruh

langsung sebesar 0,4102 x 100% = 16,8% dan pengaruh langsung dari kesejahteraan terhadap prestasi kerja adalah sebesar 0,3732 x 100% = 13,9%. Sedangkan pengaruh tidak langsung kesejahteraan terhadap prestasi kerja

karyawan melalui motivasi adalah sebesar = (0,373) x (0,576) x (0,410) = 0,088

atau 8,8%.

Dari hasil perhitungan yang didapat menunjukkan pengaruh secara

langsung dari variabel kesejahteraan lebih besar dibanding pengaruh secara tidak

langsung melalui motivasi kerja terhadap prestasi kerja. Hasil ini menunjukkan

bahwa kesejahteraan lebih kuat pengaruhnya terhadap motivasi dibandingkan

terhadap prestasi kerja, walaupun demikian peran motivasi kerja sebagai variabel Motivasi (Y) Prestasi Kerja (Z) Kesejahteraan Karyawan (X)

2= 0,717 pYX = 0,576 PZX = 0,373 Pzy=0,410

1= 0,817 Pzxy=0,088 Pengaruh Langsung

97

yang memediasi antara kesejahteraan terhadap prestasi kerja karyawan masih

layak untuk dipertahankan, mengingat pengaruh kesejahteraan terhadap prestasi

kerja melalui motivasi adalah positif. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Haryono (2009), yang menyatakan bahwa kesejahteraan

berpengaruh positif terhadap prestasi dengan motivasi kerja sebagai variabel

intervening. Hal ini menunjukkan bahwa adanya rasa puas dengan kesejahteraan

yang diberikan perusahaan, baik yang berupa gaji, bonus tunjangan dan berbagai

fasilitas yang memadai akan menumbuhkan motivasi yang tinggi dalam bekerja,

karena para karyawan merasa dihargai dan didukung dalam bekerja. Adanya

motivasi yang tinggi membuat karyawan menjadi lebih terfokus dan perhatian

pada upaya mencapai hasil kerja yang baik dan sesuai harapan perusahaan,

sehingga hal ini menumbuhkan prestasi kerja yang lebih baik dari para karyawan.

4.4.2 Pengujian Hipotesis

Sebelum melakukan penarikan kesimpulan tentang pengaruh dari

masing-masing variabel indenpenden terhadap variabel dependennya, maka perlu

dilakukan pengujian hipotesis untuk membuktikan secara statistik ada tidaknya

pengaruh signifikan dari variabel bebas terhadap variabel tak bebasnya. Pengujian

Hipotesis dilakukan dengan dua tahap yaitu penguian secara keseluruhan dan

pengujian secara individual.

4.4.2.1 Pengujian Secara Keseluruhan (Simultan)

Pengujian secara keseluruhan digunakan untuk mengetahui apakah ada

98

terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Perdana Perkasa Elastindo Cabang

Bandung. Pengujian ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan

membandingkan anatara nilai Fhitung dengan nilai Ftabel. Jika nilai Fhitung > Fkritis, maka H0 yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas (stres kerja dan kepuasan kerja) tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel

terikat (kinerja karyawan) ditolak dan sebaliknya.

Berdasarkan dari analisa data dengan program SPSS versi 19.0 maka

diperoleh hasil Tabel ANOVAb sebagai berikut:

Hasil output tabel Anova diperoleh nilai Fhitung sebesar 37,885, dengan mengambil taraf signifikan α sebesar 5%, maka dari tabel distribusi F didapat nilai

Ftabel untuk n = 83; k = 2; df = n-k-1 = 83-2-1 = 80, diperoleh nilai sebesar 3.960. Dikarenakan F hitung > F tabel yaitu 37,885 > 3,960, Ho ditolak, artinya

hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh signifikan dari kesejahteraan dan

dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan harus diterima. Hasil ini

konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Bambang Setiaji dan Ismaryati

(2005) yang juga menyimpulkan bahwa kesejahteraan dan mempunyai pengaruh

99

simultan ini juga didukung oleh hasil penilaian dari nilai koefisien determinasi

yang disesuaikan (adjusted R2) yakni sebesar 0.486 atau 48,6%.

4.4.2.2 Pengujian Secara Parsial

Pembuktian hipotesis parsial yang diajukan dalam penelitian ini akan

dilakukandengan menggunakan uji-t, dimana apabila nilai t hitung lebih besar dari

t tabel menunjukkan diterimanya hipotesis yang diajukan. Nilai t hitung dapat

dilihat pada hasil regresi dan nilai t tabel didapat melalui sig. α = 0,05 dengan df =

n – k.

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 27-34)

Dokumen terkait