• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1 Masalah Keluarga

Keluarga merupakan kelompok primer yang penting di dalam masyarakat. Suatu ikatankeluarga ditandai atau didahului oleh suatuperkawinan.Hal tersebut dimaksudkan agar perkawinan menjadi syarat mutlak untuk terbentuknya sebuah keluarga. Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah keluarga adalah perimbangan perhatian dan keluarga kaya atau miskin. Perimbangan perhatianmerupakan perhatian orangtua terhadap anak-anak dan tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh orangtua, sedangkan keluarga kaya atau miskinmerupakan faktor yang mempengaruhi perkembangananak karena ditentukan oleh kemampuan orangtua dalam hal pemberian materi dan ketersediaan fasilitas. Keluarga yang kaya mampu menyediakan keperluan materi bagi anak-anaknya. Anak tidak perlu bekerjadirumah, sebab pembantu rumah tangga siap melayaninya. Hal tersebut mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak karena anak akanterbiasa dilayani orang lain.

Perhatian orangtua yang tidak seimbang akan membuat anak menderita. Hal itu dilakukan Haji Abdul ketika anaknya yang kedua lahir, dia sudah tidak lagi

memberikan perhatian pada Midah. Hal itu membuat Midah tidak terurus dan kurang mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya.

“Sejak kelahiran siadik, ia tidak mendapat perhatian dari bapak. juga tidak dari emak.Berbagai lagak dan lagu ia perlihatkan. Tapi semua luput. Waktu ia sembuh darisakitnya, dengan pipi kempot dan kakigemetar melangkah, ia melihat siadik darisisi emak. Emak tertawa kepadanya. Tapimata Midah terbuka lebar dan kosong dari segala kesan”. (Toer, 2003:15).

Pada saat kelahiran anaknya yang kedua, perhatian yang diberikan Haji Abdul kepada anak-anaknya tidak seimbang. Haji Abdul lebih memperhatikan anaknya yang kedua daripada Midah anaknya yang sulung. Kelahiran adik Midah seakan-akan membawa bencanadalam kehidupan Midah. Perhatian Haji Abdul dan nyonya Abdul lebih tertuju pada adik Midah. Midah berpikir bahwa adiknya telah merebut perhatian kedua orangtuanya dan telah merampas kasih sayang yang pernah dirasakannya sebelumnya.

Pada saat Midah menjadi seorang ibu, ia juga tidak memberikan perhatian terhadap anaknya. Dia lebih sibuk memikirkan pekerjaannya, akibatnya anak Midah tidak terurus dan keadaan tubuhnya juga tidak sehat.

“Nyonya rumah mengeluarkan seorang anak kecil yang kurus dan nampak tak terpelihara. Masya Allah! Inikah cucuku? Alangkah kurus. Ya, nyonya, Midah terus menrus sibuk dengan musiknya. Tapi anak ini tidak sakit. Dia sehat nyonya. Sehat? Ah cucuku. Begini kurus engkau! Dan diciuminya anak kecil itu. Djali menjeritjerit. Alangkah amis baumu. Alangkah amis. Barangkali tidak pernah dimandikan. Nyonya rumah tak menyatakan pendapatnya”. (Toer, 2003:102).

Kutipan diatas menunjukkan kurangnya kasih sayang orangtua terhadap anak. Sebagai seorang ibu, Midahtidak pernah memperhatikan keperluan anaknya. Midah juga menterlantarkan anaknya dan lebihmementingkan pekerjaannnya

sebagai seorangpenyanyi. Midah sering meninggalkan Rodjali dirumah nyonya rumah. Midah tidak pernahmemandikan dan memberi makan anaknya, sehingga anaknya terlantar, berbadan kurus, dan anaknya juga kurang sehat.

Faktor kedua yang menjadi pemicu timbulnya masalah keluarga adalah keluarga yang kaya ataumiskin. Keluarga kaya merupakan keluarga yangmampu menyediakan keperluan materi bagi anak-anaknya. Anak tidak perlu bekerja dirumah, sebab pembantu rumah tangga siap melayaninya. Haltersebut mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak karena anak akan terbiasa dilayani oleh pembantunya.

“Waktu anak kedua lahir, sekali lagi diadakan pesta besar yang menyita banyak sekali dana persediaan uangnya. Tamu datang darimana-mana. Bahkan kawan-kawannya sepermainan di Cibatok ia undangi belaka. Seluruh biayaperjalanan ditanggung. Kesana kemari memperlihatkan tertawanya,cerutu danmakanan yang paling mahal beredar, lampu menghiasi seluruh sudut pekarangan, dan malam dibuat menjadi siang”. (Toer, 2003:13).

Data diatas menunjukkan bahwa Haji Abdul merupakan suatu keluarga yang kaya. Hal ituterlihat ketika dia merayakan pesta besar hanya untukkelahiran anaknya yang kedua. Dalam pesta tersebut,Haji Abdul mengeluarkan dana yang besar.Tamunya diundang dari berbagai daerah termasuk teman-teman sepermainannya yang berasal dari Cibatok. Dia juga menanggung semua biaya perjalananpara tamu yang diundang. Pada perayaan pesta tersebut,tersedia berbagai macam cerutu mahal dan makananmewah. Lampu warana-warni juga menghiasipekarangannya, sehingga malam hari tampak sepertisiang hari.

pengeluaran setiap harinya juga bertambah. Hal itu dialami keluarga Haji Abdul ketika perdaganganya mulai bangkrut dan anaknya yang mulai bertambah. Keluarga Haji Abdul kemudian miskin dan tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya secara maksimal.

“Ia tahu kegarangan orang itu di hari-hari belakangan. Perdagangannya yang mundur, anaknya yang bertambah banyak juga,hutangnya yang mulai meningkat, semua itu menyebabkan orang itu seakan pisau cukur yang kehilangan sarungnya dan tiap waktubisa melukai orang”. (Toer, 2003:22).

Kutipan diatas menjelaskan perekonomian rumah tangga Haji Abdul yang semakin menurun. Hal tersebut dikarenakan perdagangannya yang gulung tikar dan anggota keluarganya semakin bertambah, sehingga dia tidak dapat membiayai kebutuhan hidupnya, istri, dan anak-anaknya. Akibat dari kurangnya kesejahteraan perekonomian keluarganya, hutang Haji Abdul juga mulai meningkat, sehingga Haji Abdul selalu bersikap kasar terhadap orang yang datang menemuinya.

BAB VI SIMPULAN

Setelah dilakukan penelitian terhadap novell Midah Simanis Bergigi Emas, dapat diambil kesimpulan, sebagai berikut:

1. struktur novel MSMBE adalah sebagai berikut: a. Alur

Alur yang terdapat dalam novel MSMBE adalah alur maju, dimulai dari awal sampai cerita itu berakhir. Tahap awal terdiri dari kehidupan keluarga Midah, tahap tengah mulai munculnya konflik-konflik dalam diri Midah, konflik-konflik tersebut memuncak klimaks ketika Midah menjadi penyanyi sekaligus menjadi pelacur.

b. Karakter

Terdapat tiga tokoh karakter tokoh yang paling menonjol yaitu Midah, Haji Abdul, dan Ahmad. Midah berkarakter pantang menyerah tapi keras kepala dan psimis. Ahmad berkarakter pengecut dan tidak bertanggung jawab. Haji Abdul berkarakter diskriminatif.

c. Latar

Latar tempat berada di kota Jakarta. Latar waktu diawali pada suatu hari yang mendung, ketika Midah dikawinkan dengan laki-laki yang tidak ia kenal yang

harisaat Midah mulai hidup di jalanan dan mencari rombongan pengamen keroncong. Selanjutnya, latar waktu pada pukul sebelas malam ketika Midah kembali ke rumah orangtuanya. Latar sosial menunjukkan keluarga Haji Abdul yang terpandang dalam masyarakat karena kekayaannya.

d. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan pengarang adalah sudut pandang orang ketigayang serba tahu.

e. Gaya Bahasa

Gaya yang digunakan pengarang adalah dengan bahasa yang sederhana, banyak menggunakan “dan” serta kata yang menarik yaitu “ah”.

f. Tema

Tema terhadap novel ini terdiri atas dua yaitu tema utama dan tema bawahan. Tema utama dalam novel MSMBE adalah perjuangan seorang perempuan dalam mempertahankan hidup dan tidak mudah menyerah dengan nasib hidup, tetapi pada akhirnya kalah secara moral dalam pertaruhan hidupnya. Tema bawahan terdiri atas: kekerasan dalam rumah tangga, kawin paksa, perjuangan dalam mempertahankan hidup, penyesalan masa lalu, kasih tak sampai, dan pengkhianatan cinta.

2. Berdasarkan dari segi pengaruh orangtua terhadap anaknya yang terjadi adalah ketidakseimbangan perhatian orangtua terhadap anak, sehingga hal tersebut membuat anak-anak menderita dan kekurangan kasih sayang. Bertambahnya anggota keluarga juga menyebabkan kemiskinan. Hal itu dialami keluarga Haji Abdul yang awalnya keluarga kaya, tetapi pada akhirnya menjadi miskin karena bertambahnya keturunan yang tidak terarah dan terkontrol.

Dokumen terkait