• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA

C. Ginjal

2. Anatomi dan fisiologi ginjal

Setiap ginjal (Gambar 1) dilingkupi kapsul tipis dari jaringan fibrus yang rapat dan membentuk pembungkus yang halus.di dalamnya terdapat struktur-struktur ginjal yang berwarna ungu tua dan terdiri dari kortex pada bagian luar dan medula, disebelah dalam. Bagian medula tersusun atas 15-16 massa berbentuk piramid yang disebut piramid ginjal. Puncak langsung mengarah ke hilum dan berakhir di kalises. Kalises ini menghubungkannya dengan pelvis ginjal (Pearce, 2002).

Gambar 1. Gambar skema unsur-unsur struktural ginjal pada irisan ginjal yang terpotong dua. (Bllom dan Fawcett, 1994).

Dalam ginjal manusia terdapat sekitar 1 sampai 4 juta nefron. Nefron ini merupakan unit pembentuk urin. Dalam setiap nefronnya terdapat komponen tubular dan vaskular (kapilar). Komponen tersebut, yaitu tubulus kontortus proksimal, ansa Henle, tubulus kontortus distal dan duktus koligen. Pada setiap ujung proksimal setiap nefron terdapat kapsula Bowman yang merupakan struktur berongga menyerupai bentuk mangkok. Di dalam bagian ini terdapat berkas-berkas globular kapiler yang sangat berkelok, disebut glomerulus. Kapsul

Bowman dan glomerulus bersama-sama membentuk korpuskel ginjal (Bloom dan Fawcett, 1994). Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai komponen ginjal :

a. Glomerulus. Glomerulus adalah gulungan kapiler yang dikelilingi oleh kapsul epitel berdinding ganda yang disebut dengan kapsula Bowman. (Sloane, 1995). Sedangkan kapsula Bowman merupakan suatu pelebaran nefron yang dibatasi oleh epitel yang menyelubungi glomerulus (Gambar 2) untuk mengumpulkan zat terlarut yang difiltrasi oleh glomerulus (Sherwood, 2006).

Filtrasi Ginjal terjadi apabila darah sistemik mengalir melalui glomerulus. Laju filtrasi bergantung pada aliran darah arteri, tekanan darah arteri sistemik, dan tekanan aliran internal dalam ginjal. Air dan mineral terlarut dengan ukuran molekul kecil, terutama elektrolit bebas melewati saringan glomerulus. Sekitar 125 mL filtrat dihasilkan setiap menit, atau sekitar 140 L air per hari (Sacher dan Richard, 2002).

Gambar 2. Foto mikroskopik glomerulus, kapsula Bowman, tubulus proksimal dan distal (SIU School of Medicine, 2005).

Gambar diatas adalah gambar mikroskopik dari glomerulus yang terdapat pada ginjal. Dari gambar terlihat bahwa glomerulus diselubungi oleh kapsula

Bowman (Bowman’s space). Pada bagian glomerulus tersebut terdapat sel-sel epitel viseralis termodifikasi atau disebut podosit (filtration membrane) yang terdapat pada bagian luar glomerulus dan menutupi kapiler. Podosit tersebut berfungsi untuk membantu filtrasi cairan darah menjadi urin primer atau ultra filtrat (Pardede, 2004). Terlihat pula pada bagian kapsula Bowman tersebut terdapat sel-sel epitel sebagai pembatasnya (epithelium of Bowman’s capsule). Dibagian kapsula Bowman terhubung langsung dengan tubulus kontortus proksimal (proximal tubule). Bagian yang berwarna hitam keunguan adalah inti sel. Sel-sel yang menyusun kapsula Bowman adalah sel-sel epitel gepeng. Pada gambar tersebut terlihat bahwa sel-sel epitel gepeng kapsula Bowman menyatu dengan sel-sel kuboid tubulus kontortus proksimal (Bloom dan Fawcett, 1994).

b. Tubulus kontortus proksimal. Hasil dari filtrasi glomerulus akan mengalir menuju tubulus kontortus proksimal. Tubulus ini bentuknya berkelok-kelok dengan diameter 50-60 nm (Davey, 2002). Tubulus proksimalis terutama berfungsi dalam proses reabsorpsi. Bagian ini mengembalikan sejumlah besar air bersama dengan glukosa, asam amino, urea, kalsium, dan protein apapun yang bocor melaui saringan glomerulus ke aliran darah. Tubulus proksimalis juga mereabsorpsi sejumlah besar elektrolit terutama natrium, klorida, dan bikarbonat (Davey, 2002). Panjang tubulus ini mencapai 15 mm dan sangat berliku. Pada permukaan yang menghadap lumen tubulus ini terdapat sel-sel epitel kuboid yang kaya akan mikrovilus (brush border) dan memperluas area permukaan lumen (Sloane, 1995).

c. Ansa Henle. Tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai desenden ansa Henle yang masuk ke dalam medula, membentuk lengkungan jepit yang tajam (lekukan), dan membalik ke atas membentuk tangkai asenden ansa Henle (Sloane, 1995).

d. Tubulus kontortus distal. Tubulus kontortus distal sangat berliku dan membentuk segmen terakhir nefron (Sloane, 1995). Tubulus proksimal dan distal adalah tempat sekresi yang paling umum. Sekresi merupakan suatu proses yang sangat selektif yang melibatkan transport pasif maupun transport aktif. Sebagai contoh, sekresi terkontrol ion hidrogen dari cairan interstisial ke dalam tubula nefron penting dalam mempertahankan pH yang konstan bagi cairan tubuh (Sloane, 1995). Pada bagian ini juga terdapat kompleks jukstaglomerular yang berfungsi dalam proses pengaturan tekanan darah dan kecepatan filtrasi glomerulus (Bloom dan Fawcett, 1994).

Gambar 3. Foto mikroskopik tubulus kontortus proksimal (p), tubulus kontortus distal (d) (SIU School of Medicine, 2005).

Gambar diatas (Gambar 3) adalah gambar mikroskopik dari ginjal yang menunjukkan tubulus kontortus proksimal, bagian dengan simbol huruf “p” dan tubulus kontortus distal, bagian dengan simbol huruf “d”. Bagian yang berwarna

keunguan adalah inti sel dari sel epitel. Pada bagian tubulus kontortus distal dan proksimal tersebut terdapat bagian berwarna keputihan yang merupakan ruang yang terdapat di tubulus kontortus distal dan proksimal. Ruang tersebut merupakan ruang (lumen tubulus) yang pada sistem urinaria berisi cairan hasil filtrasi dari glomerus yang mengalami proses lebih lanjut untuk nantinya menjadi urin.

Tubulus proksimal merupakan segmen terpanjang dari nefron dan merupakan bagian terbesar dari korteks ginjal (Bloom dan Fawcett, 1994). Sel-sel epitel tubulus proksimal adalah sel-sel epitel kuboid (simple cuboidal) yang memiliki brush border yang mencolok. Lumen segmen ini sering tampak tertutup oleh brush border sel epitelnya pada pengamatan secara histologis (Bloom dan Fawcett, 1994). Tubulus kontortus distal pada pengamatan secara mikroskopik Nampak terdapat pada kutub vaskuler dari glomerulus (Gambar 1) diantara artetiol aferen dan eferen (Bloom dan Fawcett, 1994). Sel-sel epitel tubulus kontortus distal juga merupakan sel-sel epitel kuboid (simple cuboidal) (SIU School of Medicine, 2005). Lumen tubulus kontortus distal terlihat lebih “bersih” atau jelas apabila dibandingkan dengan lumen tubulus kontortus proksimal (Gambar 3).

e. Tubulus koligen/duktus pengumpul. Duktus pengumpul membawa filtrat kembali menuju medula dan pelvis renal. Duktus koligen akan menerima cairan dan zat terlarut dari tubulus distal. Setiap duktus pengumpul yang berjalan kearah medula akan mengosongkan urin yang telah terbentuk ke dalam pelvis ginjal (Sherwood, 2006).

Gambar 4 menunjukkan gambar dari duktus koligen (disimbolkan dengan “cd” ) secara mikroskopik. Duktus koligen ini tersusun atas sel-sel epitel kuboid (simple cuboidal). Bagian yang berwarna keunguan menunjukkan inti selnya, sitoplasmanya terlihat “bersih” (clear) dengan batas sel yang terlihat jelas (SIU School of Medicine, 2005).

Gambar 4. Duktus koligens secara mikroskopik (SIU School of Medicine, 2005). Gambar 5 memberikan gambar mikroskopik dari ginjal secara keseluruhan. Dari gambar terlihat tiga bagian penyusun ginjal, yaitu glomerulus (“glom”) pada gambar yang diselubungi oleh suatu ruangan yang merupakan kapsula Bowman (Bowman space), tubulus kontortus distal terlihat seperti ruang panjang (distal tubules) dan tubulus kontortus proksimal (proximal tubules)

Dokumen terkait