1 SDM - Tingginya turn over
- Persaingan nilai kualitas pengajar
- website PT
2 Pesaing - Bertambahnya jumlah
pesaing
- Sarana dan prasarana yang lebih baik
- website PT
Namun dibalik setiap tantangan selalu ada peluang dan Program Studi Informatika perlu mengidentifikasi peluang-peluang apa saja yang dapat dimanfaatkan agar tujuan penyelenggaraannya tercapai. Adapun peluang adalah hal-hal diluar Program Studi Informatika yang tak dapat dikendalikan dan memiliki dampak positif/menguntungkan apabila dapat dimanfaatkan dengan baik. Berikut adalah daftar peluang yang perlu dimanfaatkan oleh Program Studi Informatika:
Tabel 4. Daftar Peluang
No Deskripsi Peluang Justifikasi Sumber Informasi
A Peluang Persaingan
1 Internasionalisasi perguruan tinggi Ekspansi proses pada perguruan tinggi
23 dimana tujuan, fungsi atau penyampaian pendidikan teritegrasi dengan komponen internasional meliputi pengembangan dan inovasi kurikulum, pertukaran dosen dan mahasiswa, pengembangan program studi, ketersediaan fasilitas dan teknologi pembelajaran berstandar internasional, penelitian dan publikasi bersama Tergabung dalam Asean University Network (AUN) ataupun Association of Southeast Asia Institute of Higher Learning (ASAIHIL) 2 Pendekatan jaminan mutu dan
akreditasi sesuai standard internasional
ISO 9001 tentang sistem penjaminan mutu
- KEMENRISTEKDIKTI
3 Meningkatkan sistem akreditasi nasional menjadi sistem akreditasi regional
memanfaatkan jaringan perguruan tinggi regional, Asean University Network (AUN) dan Association of Southeast Asia Institute of Higher Learning (ASAIHIL) untuk mengembangkan akreditasi regional - KEMENRISTEKDIKTI
24 melalui Southeast Asia Ministry of Education Organization (SEAMEO) 4 Lahirnya perguruan tinggi asing dalam
negeri - Universitas Cambridge dari Inggris - Universitas Melbourne dan Universitas Quensland dari Australia
B Peluang Perubahan Calon Mahasiswa
1 Permintaan fasilitas belajar online Pembelajaran online - Calon mahasiswa
2 Kelas karyawan Permintaan dari para
pekerja terhadap Pendidikan Tinggi
- Calon mahasiswa
C Peluang Kebutuhan Industri
1 Tenaga kerja global dengan kualifikasi internasional - sertifikasi kompetensi - sertifikasi profesi - KEMENRISTEKDIKTI - Pelaku industri D Peluang Kemajuan Teknologi/Ilmu
1 Internasionalisasi Pendidikan - Pembelajaran online
- KEMENRISTEKDIKTI E Peluang Perubahan Regulasi
1 Ekspansi ruang kelas/belajar/mengajar Pembelajaran online - KEMENRISTEKDIKTI 2 Ekspansi jumlah penerimaan mahasiswa Kelas karyawan - KEMENRISTEKDIKTI Di era digital ini pertambahan perguruan tinggi di dunia sangat pesat, di Indonesia saat ini jumlah perguruan tinggi mencapai 4.498 dengan 25.548 program studi (data Kemeristek Dikti 2018). Pertambahan ini mengharuskan perguruan tinggi melakukan ekspansi untuk terus diakui keberadaannya. Dengan peningkatan kuantitas perguruan tinggi akan berdampak pada timbulnya daya saing antar perguruan tinggi. Semua perguruan tinggi berlomba-lomba menawarkan produk unggulannya baik di dalam maupun di luar negeri. Ekspansi perguruan tinggi dapat dianalogikan seperti toko atau perusahaan yang bisa membuka cabang. Perguruan tinggi juga wajar jika membuka cabang di negara lain, sebagai contoh beberapa perguruan tinggi Eropa membuka cabang di negara-negara Asia seperti Malaysa dan Singapura. Contoh lain adalah Tiongkok, universitas asing berlomba memasuki pasar tiongkok, tidak bisa dipungkiri perguruan tinggi merupakan bagian dari sektor jasa yang tentu saja mencari pasar yang sangat potensial.
Internasionalisasi perguruan tinggi dimaknai sebagai sebuah proses pada perguruan tinggi dimana tujuan, fungsi atau penyampaian pendidikan teritegrasi dengan komponen
25 internasional. Cakupan meliputi pengembangan dan inovasi kurikulum, pertukaran dosen dan mahasiswa, pengembangan program studi, ketersediaan fasilitas dan teknologi pembelajaran berstandar internasional, penelitian dan publikasi bersama.
Secara global internasionalisasi perguruan tinggi adalah upaya menjadikan perguruan tinggi Indonesia untuk go internasional dengan mampu menciptakan mutu yang terpandang secara internasional. Peran Indonesia pada internasionalisasi perguruan tinggi bergabung dengan negara-negara Asean dalam Asean University Network (AUN) ataupun Association of Southeast Asia Institute of Higher Learning (ASAIHIL). Indonesia jauh tertinggal dibandingkan Malaysa, Thailand, Filipina dan Singapore dalam partisipasi pendidikan tinggi dan mutu akademik.
Internasionalisasi perguruan tinggi bisa dianggap sebagai peluang untuk bisa dimanfaatkan oleh prodi Program Studi Informatika untuk bisa melakukan ekspansi. Program ini tentunya dapat menambah daya tarik bagi calon mahasiswa, orang tua dan juga stakeholder untuk bisa memilih prodi Program Studi Informatika sebagai tempat untuk melanjutkan Pendidikan tinggi. Kemajuan teknologi juga membuka peluang bagi prodi Program Studi Informatika untuk bisa menyelenggarakan Pendidikan berbasis teknologi seperti blended learning atau PJJ.
Lahirnya para pesaing baru berpotensi sebagai ancaman bagi prodi Program Studi Informatika khususnya bagi keberlangsungan SDM baik dosen maupun mahasiswa, karena para pesaing dinilai lebih menarik dan dapat meningkatkan kualitas dibandingkan di prodi Program Studi Informatika UPJ. Keterbatasan yang dirasakan oleh SDM bisa dijadikan alasan untuk mereka pindah ke kampus para pesaing.
Selanjutnya Program Studi Informatika juga perlu mengevaluasi dirinya sendiri untuk memahami kelemahan apa yang dimiliki dan kekuatan apa yang perlu dibangun. Kelemahan dalam analisis ini adalah hal-hal di dalam Program Studi Informatika yang dapat dikendalikan dan berdampak negatif apabila tidak dikelola dengan baik, serta kelemahan yang sama sudah berhasil diselesaikan oleh pesaing. Berikut adalah daftar kelemahan yang perlu segera diselesaikan oleh Program Studi Informatika:
Tabel 5. Daftar Kelemahan
No Deskripsi Kelemahan Justifikasi Sumber Informasi
A Kelemahan SDM
1 Jenjang pendikan - 3 dari 6 orang
dosen masih berkualifikasi S2
Monev prodi
2 JAD - Belum ada dosen
yg ber-JAD Lektor Kepala - 1 orang dosen masih ber-JAD AA - 1 orang dosen belum ber-JAD Monev prodi
26
3 SERDOS - 2 dari 6 orang
dosen belum memiliki SERDOS
Monev prodi
4 Sertifikasi kompetensi - 5 dari 6 orang dosen belum memiliki
sertifikasi kompetensi
Monev prodi
5 Sertifikasi profesi Belum ada dosen
yang memiliki sertifikasi profesi
Monev prodi
6 Tenaga kependidikan Prodi belum memiliki tenaga kependidikan
Monev prodi B Kelemahan Finansial
1 Dana operasional - Masih bergantung
sepenuhnya pada dana Yayasan - Prodi tidak memiliki dana mandiri Monev prodi 2 Dana P2M Pelaksanaan kegiatan P2M masih bergantung pada dana hibah Monev prodi C Kelemahan Teknologi/Fasilitas
1 Ketersediaan informasi belum sepenuhnya didukung oleh teknologi
Masih ada beberapa data yang diperoleh secara konvensional seperti data pelaksanaan
PA/KP/TA
Monev prodi
2 Pemakaian fasilitas bersama Prodi memiliki keterbatasan fasilitas yang sifatnya pemakaian mandiri, contoh : pemakaian lab Monev prodi
D Kelemahan Sistem Penyelenggaraan
1 Proses monitoring dan evaluasi Masih lemahnya pelaksanaan kontrol proses yang dilakukan prodi sebagai sebuah komitmen bersama Monev prodi
27 2 Standarisasi sistem penjaminan mutu - Prodi belum
memiliki standar penjaminan mutu untuk bidang Tri Dharma
- Ketersediaan dokumen mutu yang masih sedikit
Monev prodi
E Kelemahan Ilmu/Kurikulum/Output 1 Evaluasi kurikulum oleh pakar /
stakeholder
Proses evaluasi belum terlaksana dengan baik
Monev prodi
2 Masa studi mahasiswa - Rata-rata masa studi mahasiswa prodi adalah 9 semester, bahkan ada mahasiswa yang menyelesaikan studi selama 13 semester - Masih sedikit mahasiswa yang bisa menempuh masa studi ideal antara 7-8 semester
Monev prodi
3 Kualitas lulusan - Tidak semua
lulusan bekerja sesuai dengan prospek karir lulusan/ sesuai dengan bidang ilmu - Rata-rata masa tunggu lulusan diatas 6 bulan Monev prodi
Selanjutnya Program Studi Informatika juga perlu memetakan kekuatannya dengan baik. Kekuatan yang dimaksud dalam analisis ini adalah hal-hal di dalam Program Studi Informatika, dapat dikendalikan, disukai pihak eksternal dan tidak dimiliki oleh pesaing. Berikut adalah daftar kekuatan yang perlu segera dimanfaatkan oleh Program Studi Informatika:
28 Tabel 6. Daftar Kekuatan
No Deskripsi Kekuatan Justifikasi Sumber Informasi
A Kekuatan SDM
1 Tim ahli eksternal - Narasumber
- Reviewer
Monev prodi
2 Researcher - H Index Scopus Monev prodi
3 Lulusan dari PT terbaik dalam dan luar negeri - 3 dari 6 dosen adalah dosen S3 lulusan luar negeri - 3 dari 6 dosen adalah dosen S2 lulusan dalam negeri Monev prodi B Kekuatan Finansial
1 Sumber pendanaan tetap - Yayasan
pendidikan jaya untuk mendukung pembiayaan dan keberlanjutan anggaran yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan fungsi dan tugas pokok
Monev prodi
2 Perolehan hibah - Hibah P2M dari
internal dan eksternal seperti DIKTI, PT lain
Monev prodi
C Kekuatan Teknologi/Fasilitas
1 Sistem administrasi berbasis ICT - Mysisfo untuk informasi akademik - SPA untuk keuangan - E-Doc untuk dokumen mutu - OCW untuk bahan
ajar
- HRIS untuk data
29 kepegawaian
- SISTER untuk data kedosenan
- Portal LP2M - Portal LPMU 2 Sarana dan prasarana - Prodi memiliki 2
buah laboratorium mandiri untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tri dharma Monev prodi
D Kekuatan Sistem Penyelenggaraan
1 Kelas blended learning Kerjasama dengan Haruka
Monev prodi 2 Kurikulum berbasis kompetensi dan
warna khas UPJ
- Kurikulum 2015 - Kurikulum 2019 - Kurikulum KOTA
Monev prodi
3 Sistem monitoring dan evaluasi - Monev KPI - Monev keuangan
Monev prodi
4 Portal dokumen mutu - Portal LPMU Monev prodi
E Kekuatan Ilmu/Kurikulum/Output
1 Mekanisme penyusunan Melibatkan pakar
dan asosiasi
Monev prodi
2 Kualitas lulusan - Beberapa
mahasiswa memperoleh pekerjaan
sebelum lulus dari masa studi (lanjutan dari KP) - Beberapa lulusan memiliki masa tunggu di bawah 3 bulan Monev prodi Kekuatan :
1. Memiliki sumber daya manusia (dosen dan tenaga penunjang) yang cukup memadai, baik jumlah, kualifikasi Pendidikan maupun sebagai tim ahli di lingkungan eksternal. Potensi ini perlu diberdayakan secara optimal guna memantapkan kapasitas prodi dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi;
2. Telah memiliki perangkat serta komitmen untuk mengembangkan sistem administrasi berbasis komputer seperti Mysisfo, OCW, e-doc, HRIS, portal P2M dan LPMU;
30 3. Fungsi kontrol penjaminan mutu sudah dijalankan dilevel universitas secara rutin setiap
semester;
4. Memiliki sumber pendanaan tetap untuk mendukung pembiayaan dan keberlanjutan anggaran yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan fungsi dan tugas pokok prodi Program Studi Informatika;
5. Telah memiliki beberapa kerjasama kelembagaan dengan stakeholders yang dinilai potensial bagi pengembangan kualitas prodi dan lulusan.
Kelemahan :
1. Kualitas SDM belum maksimal;
2. Sebagian proses administrasi masih berjalan secara manual;
3. Masih lemahnya pelaksanaan kontrol proses yang dilakukan prodi sebagai sebuah komitmen bersama terhadap kualitas mutu;
4. Jumlah dan sumber pendanaan masih terbatas. Jumlah anggaran yang diperoleh dari alokasi RKAT masih belum bisa mengakomodir program-program yang memang sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan program studi;
5. Kerjasama kelembagaan dengan stakeholders potensial, baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional masih terbatas.
Peluang :
1. Tersedianya kebutuhan/permintaan pihak eksternal akan kehadiran SDM internal prodi sebagai tim ahli seperti narasumber, penguji, reviewer, kemitraan, atau penyedia solusi bagi permasalahan eksternal khususnya dibidang Tri Dharma;
2. Kehadiran teknologi menjadi senjata untuk bisa mengembangkan mekanisme administrasi secara sistem melalui pengembangan berbagai aplikasi-aplikasi pendukung;
3. Program akreditasi prodi merupakan bentuk pelaksanaan kontrol proses sekaligus evaluasi capaian mutu prodi serta dapat membuka peluang orientasi bagi calon mahasiswa dan industri untuk mau memilih prodi Program Studi Informatika sebagai tempat pelaksanaan Pendidikan tinggi dan kerjasama dalam pencarian calon tenaga kerja baru; 4. Tersedia sejumlah lembaga penyandang dana untuk penyelenggaraan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian pada masyarakat, baik dalam skala nasional maupun internasional. Ini dapat dimanfaatkan untuk membantu pengembangan suasana akademik, baik di kalangan dosen maupun mahasiswa;
5. Tersedia Asean University Network (AUN) ataupun Association of Southeast Asia Institute of Higher Learning (ASAIHIL) sebagai acuan untuk mengembangkan program internasionalisasi perguruan tinggi serta kerjasama kelembagaan dengan stakeholders yang potensial.
Ancaman :
1. Tuntutan kualitas profesional lapangan kerja lebih tinggi dari kemampuan/ kompetensi professional lulusan seperti adanya kebutuhan sertifikasi kompetensi atau profesi sebagaimodal awal yang harus dimiliki oleh lulusan;
2. Hadirnya prodi sejenis baru/pesaing yang mengedepankan fasilitas berbasis teknologi menjadi ancaman dalam hal perolehan calon mahasiswa dan kesempatan bagi lulusan untuk bersaing dalam hal perolehan pekerjaan;
31 3. Perubahan regulasi dalam proses akreditasi bisa menjadi ancaman dalam pengembangan
mutu prodi apabila tidak dipersiapkan dengan baik dan benar;
4. Banyaknya peluang hibah yang dilewatkan oleh prodi dalam mendukung penyelenggaraan tri dharma berpotensi untuk direbut oleh prodi sejenis;
5. Banyaknya peluang kerjasama kelembagaan dengan stakeholders potensial, baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional yang dilewatkan oleh prodi akan menghambat pengembangan mutu di bidang tri dharma dan lulusan, berpotensi untuk direbut oleh prodi sejenis.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan berdasarkan analisis terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) maupun ancaman (threats), maka Analisa SWOT tersebut menghasilkan hal-hal berikut yang merupakan strategi menjadikan Program Studi Informatika tetap unggul dibandingkan kompetitor lainnya, yaitu :
1. Pengkonsolidasian komunitas akademik internal prodi dalam pengembangan keilmuan yang komprehensif, yang bermanfaat bagi pemerintah,masyarakat, dan dunia usaha; 2. Penguatan orientasi prodi melalui visi misi sebagai solusi permasalahan internal
maupun eksternal;
3. Penguatan sinergi lintas prodi di UPJ untuk efisiensi dan optimalisasi sumberdaya melalui pengembangan sistim dan teknologi informasi yang terintegrasi;
4. Pengembangan jejaring kerjasama kelembagaan baik di lingkup lokal, nasional dan internasional untuk memperkuat kualitas dan kuantitas sumber daya penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;
5. Peningkatan penyelenggaraan dan mutu prodi dari segi kapasitas, responsivitas, dan akuntabilitas tatakelola penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan menetapkan strategi pencapaian berdasarkan analisis SWOT diatas diharapkan tujuan strategis dan sasaran strategis FTD UPJ tahun 2020-2025 dapat tercapai.
32
Matriks T.O.W.S
Analisis T.O.W.S di atas menunjukan bahwa Program Studi Informatika Universitas Pembangunan Jaya pada saat ini dinilai memiliki lebih banyak kelemahan dibandingkan kekuatan, dan menghadapi lebih banyak ancaman daripada peluang. Langkah antisipati perlu dilakukan untuk mengatasi ancaman dan meminimalisasi kelemahan tersebut, yang diselaraskan dengan maksimalisasi kekuatan yang dimiliki dalam upaya memaksimalkan peluang. Berdasarkan paparan pada bagian sebelumnya, maka T.O.W.S matrix untuk Program Studi Informatika Universitas Pembangunan Jaya adalah sebagai berikut:
Tabel 7. TOWS Matrix Mini-Max Peluang
Kelemahan
Strategy Mini-Max
1 Melakukan ekspansi kerjasama kelembagaan dengan stakeholders potensial, baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional
2 Memanfaatkan kekuatan teknologi dalam proses penyelenggaraan mutu tri dharma dan pusat informasi
3 Meningkatkan kualitas evaluasi mutu prodi dengan melibatkan para pakar atau stakeholder
4 Meningkatkan perolehan dana hibah 5 Merencanakan program internasionalisasi
33 Strategi Mini-Max ini adalah tindakan-tindakan strategis yang harus dilakukan oleh Program Studi Informatika untuk meminimalisasi kelemahan yang sekaligus dapat memaksimalkan peluang. Selanjutnya Program Studi Informatika juga perlu menyusun strategi Maksi-Max sebagai berikut:
Tabel 8. TOWS Matrix Maksi-Max Peluang
Kekuatan
Strategy Maksi-Max
1 Memperluas jangkauan kerjasama dengan pihak eksternal di bidang tri dharma
2 Meningkatkan kualitas layanan dan administrasi berbasis teknologi 3 Meningkatkan peringkat akreditasi prodi
4 Meningkatkan perolehan dana hibah 5 Merencanakan program internasionalisasi
Strategi Maksi-Max ini adalah tindakan-tindakan strategis yang harus dilakukan oleh Program Studi Informatika untuk memaksimalkan kekuatan yang dimiliki demi memaksimalkan peluang yang ada. Selanjutnya Program Studi Informatika juga perlu untuk meyusun strategi Maksi-Min sebagai berikut:
Tabel 9. TOWS Matrix Maksi-Min Ancaman
Kekuatan
Strategy Maksi-Min
1 Membuat portfolio karya dan inovasi dosen dan mahasiswa sebagai nilai tambah sekaligus nilai jual kepada pihak eksternal
2 Memanfaatkan kekuatan teknologi untuk mengembangkan kualitas peneyelenggaraan mutu dan portal informasi bagi calon mahasiswa dan stakeholder
3 Meningkatkan keterlibatan pakar dalam proses evaluasi penyelenggaraan dan mutu prodi
4 Memperluas relasi untuk menciptakan peluang pendanaan dan penempatan lulusan
5 Memperluas relasi untuk menciptakan berbagai program unggul di tingkat lokal, nasional maupun internaisonal
Strategi Maksi-Min ini adalah tindakan-tindakan strategis yang harus dilakukan oleh Program Studi Informatika untuk memaksimalkan kekuatan yang dimiliki demi mengantisipasi ancaman-ancaman dari luar. Selanjutnya Program Studi Informatika juga perlu menyusun strategi Mini-Min sebagai berikut:
34 Tabel 10. TOWS Matrix Mini-Min
Ancaman
Kelemahan
Strategy Mini-Min
1 Mengikuti program sertifikasi kompetensi atau profesi
2 Meningkatkan peran teknologi dalam proses penyelenggaraan prodi 3 Meningkatkan keterlibatan pakar dalam proses evaluasi penyelenggaraan
dan mutu prodi
4 Meningkatkan perolehan dana hibah
5 Memperluas potensi kerjasama kelembagaan
Strategi Mini-min ini adalah tindakan-tindakan strategis yang harus dilakukan oleh Program Studi Informatika untuk meminimalisasi kelemahan sekaligus unutk mengantisipasi ancaman. Berdasarkan empat tabel TOWS Matrix tersebut, Program Studi Informatika selanjutnya menyusun serangkaian sasaran yang spesifik, terukur, dapat dipertanggungjawabkan, rasional, dan memiliki lingkup waktu yang jelas.
35
Rencana Capaian
Mengembangkan atau memperkuat Program Studi Informatika untuk menjadi program studi yang dapat dibanggakan oleh universitas merupakan proses yang panjang dan berkelanjutan. Proses ini membutuhkan waktu yang panjang karena berkaitan dengan upaya meyakinkan stakeholder, internal maupun external. Berkelanjutan, karena dunia terus berubah sehingga Program Studi Informatika harus juga beradaptasi dengan perubahan tersebut untuk menjaga dirinya tetap relevan di tengah masyarakat. Pada bagian sebelumnya telah dipaparkan T.O.W.S analysis yang selanjutnya dapat digunakan sebagai pijakan untuk memulai suatu perjalanan panjang membangun Program Studi Informatika Universitas Pembangunan Jaya agar semakin kuat serta dapat memiliki reputasi yang baik di masyarakat.
Selanjutnya, berdasarkan T.O.W.S matrix tersebut setidaknya terpdapat 20 strategi yang secara cepat dapat dilakukan Program Studi Informatika Universitas Pembangunan Jaya untuk meningkatkan kualitas dan daya saingnya. Namun upaya-upaya implementasi dari stategi tersebut harus tetap mengacu pada milestone Univeresitas Pembangunan Jaya sebagai berikut:
36 Gambar 2. Milestone Universitas Pembangunan Jaya
Milestone tersebut telah ditetapkan pada tingkat universitas dan menjadi panduan dalam penyusunan program kerja Program Studi Informatika sehingga wajib diadaptasi juga dalam rencana strategis yang akan diimplementasikan. Adapun milestone pencapaian yang ditetapkan dalam rencana strategis Program Studi Informatika Universitas Pembangunan Jaya adalah sebagai berikut:
Gambar 3 Milestone Pencapaian Rencana Strategis Peningkatan Kualitas Program Studi CoE Urban Lifestyle &
Urban Development
Study Program of Choice
Top study program in urban study 2020-2025 2025-2030 2030-2035 1. Perluasan kerjasama kelembagaan 2. Penguatan riset dan
pengabdian masyarakat serta perolehan dana hibah dalam kajian urban
3. Penguatan SDM dan budaya akademik
4. Re-akreditasi prodi “A” 5. Penguatan layanan berbasis
teknologi
1. Kualitas penelitian dan pengabdian masyarakat 2. Perolehan penghargaan
terhadap hasil karya inovasi
1. Pengakuan dari pihak eksternal terhadap mutu prodi melalui perolehan penghargaan 2. Pengembangan
program unggul prodi 3. Peningkatan kualitas
37 Periode pertama (2020 – 2025) Laju pertumbuhan teknologi berdampak pada kualitas masyarakat sebagai pengguna. Potensi kemunculan berbagai kebutuhan / permasalahan cukup signifikan, sehingga dibutuhkan berbagai kajian di bidang penelitian maupun pengabdian masyarakat sebagai solusi. Kajian urban tentunya akan terus berkembang pada masa yang akan dating. Oleh karena itu prodi Program Studi Informatika memandang hal ini sebagai peluang besar untuk memperluas layanan tri dharma, meningkatkan kualitas prodi dan SDM serta memperoleh penghargaan atas sumbangsih yang telah dilakukan melalui CoE urban lifestyle &
urban development. Untuk mendukung pencapaian tersebut, maka prodi perlu memperluas
kerjasama kelembagaan dengan berbagai mitra baik dengan prodi pesaing, pelaku industry maupun masyarakat.
Periode kedua (2025 – 2030) Persaingan dalam dunia Pendidikan sebagai pihak penyelenggara tentunya terus meningkat. Untuk menjaga keberlangsungan diperlukan berbagai peningkatan layanan dan kualitas melalui program unggul prodi bersama universitas. Peningkatan prestasi dan penghargaan tentu menjadi nilai tambah bagi kualitas SDM juga prodi. Menjadi program studi pilihan ditengah tingginya persaingan tentu menjadi impian besar prodi Program Studi Informatika. To be study program of choice merupakan sasaran yang diprioritaskan pada periode kedua. Sebagai upaya untuk mencapai hal tersebut, prodi Program Studi Informatika harus terus berbenah dan meningkatkan kualitas sehingga mendapatkan pengakuan dari pihak eksternal baik prodi pesaing, masyarakat maupun pelaku industri.
Periode ketiga (2030 – 2035) Kebutuhan / permasalahan urban menjadi potensi besar bagi prodi untuk ikut terlibat dalam berbagai kajian baik di bidang penelitian maupun pengabdian masyarakat. Keterlibatan prodi dalam berbagai kajian urban menjadi prioritas utama untuk mencapai sasaran pada periode ini. Adanya keterlibatan dalam hal tersebut tentunya membuka peluang bagi prodi menjadi top study program in urban studies yang diakui dan memperoleh penghargaan baik di lingkup lokal, nasional maupun internasional.
Tentunya ketiga milestone tersebut tidak dapat diwujudkan dengan kekuatan Program Studi Informatika semata, tapi juga membutuhkan dukungan dari semua unit dalam struktur organisasi Universitas Pembangunan Jaya yang harus diarahkan dan disalurkan pada satu fokus tertentu sehingga akan menjadi kekuatan yang solid dan berbeda nuansanya dari apa yang ditawarkan oleh universitas lain. Kegagalan melakukan sinkronisasi antara kegiatan operasional sehari-hari, karya-karya, dengan stretegi Program Studi Informatika akan menimbulkan inefisiensi sumber daya yang digunakan, serta menimbulkan penggunaan waktu yang juga tidak efektif.
Target dalam rencana strategis ini disusun dengan ukuran pencapaian yang jelas dan spesifik agar dapat dilakukan penilaian capaian secara lebih obyektif dan lebih mudah dipahami oleh setiap anggota organisasi Program Studi Informatika. Adapun ukuran spesifik dari tahun pertama dari target-target tersebut adalah sebagai berikut:
38 Tabel 11. Target 1 Tahun 1 Periode 2020 - 2025
Target 1: Tata Pamong Tata Kelola dan Kerjasama 2020 - 2021
No Key Performance Indicator Nilai Target Cakupan
1 Adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk
hasil kerjasama 4 Lokal
2 Adanya MoU kerjasama UPJ Bidang Tridharma 2 Lokal 3 Adanya MoU kerjasama UPJ Tingkat nasional 2 Penelitian 4 Adanya MoU kerjasama UPJ Tingkat internasional 1 Penelitian 5 Terlaksananya Proses PPEPP 3 SN DIKTI dan 2 SPT UPJ 1 x per
semester
Prodi, Fakultas 6 Pelaporan proses pembelajaran, berupa kompilasi laporan
proses pembelajaran yang diperoleh dari pihak terkait
1 x per semester
Prodi, Fakultas 7 Laporan Akademik Program Studi dan unit setiap TA 1 x per
semester
Prodi,