LANDASAN TEOR
2.6. Android dan Android SDK (Software Development Kit)
Android adal
Android awalnya dikembangkan
oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari
pada tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, bersamaan
dengan didirikannya
Android, Inc. didirikan di
Wildfire Communications, Inc.),Nick Sears
(mantan VP
dan preferensi penggunanya".Tujuan awal pengembangan Android adalah untuk
mengembangkan sebuah sistem operasi canggih yang diperuntukkan bagi
namun kemudian disadari bahwa pasar untuk perangkat tersebut tidak cukup besar, dan
pengembangan Android lalu dialihkan bagi pasar telepon pintar untuk menyaingi
dan belum dirilis pada saat itu). Meskipun para
pengembang Android adalah pakar-pakar teknologi yang berpengalaman, Android Inc.
dioperasikan secara diam-diam, hanya diungkapkan bahwa para pengembang sedang menciptakan sebuah perangkat lunak yang diperuntukkan bagi telepon seluler. Masih pada tahun yang sama, Rubin kehabisan uang. Rubin, meminjaminya $10.000 tunai dan menolak tawaran saham di perusahaan.
Android Inc. pada tanggal 17 Agustus 2005, menjadikannya
sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Google. Pendiri Android Inc.
seperti Rubin, Miner dan White tetap bekerja di perusahaan setelah diakuisisi oleh
Google. Setelah itu, tidak banyak yang diketahui tentang perkembangan Android Inc.,
namun banyak anggapan yang menyatakan bahwa Google berencana untuk memasuki pasar telepon seluler dengan tindakannya ini. Di Google, tim yang dipimpin oleh Rubin
mulai mengembangkan platform perangkat seluler dengan menggunakan
Google memasarkan platform tersebut kepada produsen perangkat seluler da
diperbarui. Google telah memilih beberapa mitra perusahaan perangkat lunak dan
terbuka bagi siapapun yang ingin berpartisipasi. Smartphone yang menggunakan Android
OS pertama adalah HTC Dream seperti pada gambar 2.1 berikut ini :
GambarAndroid pertama
(Sumber : Turi, Jon. 2014. Gadget Rewind 2008: T-Mobile G1 (HTC Dream))
Pada tanggal 5 November
adalah
perangkat seluler seperti
dachipset seperti
sendiri bertujuan untuk mengembangka
Android diresmikan sebagai produk pertamanya; sebua
menggunakan
menggunakan sistem operasi Android adalah
Oktober 2008.
Sejak tahun 2008, Android secara bertahap telah melakuka
untuk meningkatkan kinerja sistem operasi, menambahkan fitur baru, dan memperbaiki
secara alfabetis berdasarkan nama-nama makanan pencuci mulut atau cemilan bergula;
misalnya, versi 1.5 bernama Cupcake, yang kemudian diikuti oleh versi 1.6 Donut. Versi
terbaru adalah 5.0 Lollipop, yang dirilis pada 15 Oktober 2014.
Software development kit(SDK) adalah satu set alat pengembangan perangkat lunak
yang memungkinkan untuk pembuatan aplikasi untuk software tertentu, kerangka kerja
perangkat lunak tertentu, platform perangkat keras, sistem komputer, videogame console,
sistem operasi, seperti halnya platform.
Android SDK sebuah Aplication Progamming Interface (API) dalam bentuk
beberapa file ke antarmuka untuk bahasa pemrograman tertentu atau mencakup perangkat
keras yang canggih untuk berkomunikasi dengan sistem tertentu. Software ini termasuk
alat bantu debugging dan utilitas lain sering disajikan dalam integrated development
environment (IDE).di dalamnya terdapat juga contoh codeprogram pendukung lainya
yang berguna untuk menjelaskan poin dari codeprogram utama.
2.7.Virus
Virus merupakan makhluk hidup yang tidak kasat mata, berukuran mikrosopik (sangat kecil) yang dapat menginfeksi sel-sel organisme biologis pada tubuh itu sendiri. Virus tidak dapat hidup sendiri secara bebas di alam, hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan memanfaatkan sel makhluk hidup tersebut, karena tidak mempunyai perlengkapan reproduksi sendiri, dengan itu sebagian besar virus sangat merugikan tubuh tempat yang ditumpangi virus tersebut.
a. Influenza Virus
Virus Influenza merupakan virus yang sangat menular, menyebar dengan mudah dari orang ke orang, terutama ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Virus influenza merupakan penyebab influenza (flu). Virus influenza berbentuk bulat, tetapi juga bisa berbentuk memanjang atau tidak teratur. Di dalam virus influenza ada delapan segmen RNA untai tunggal (asam ribonukleat) yang mengandung instruksi genetik untuk membuat salinan baru dari virus. Fitur yang paling mencolok dari virus influenza adalah lapisan yang terproyeksi dari permukaannya, yang pertama adalah protein hemagglutinin (HA), yang memungkinkan virus (berbentuk)
(NA), yang memungkinkan virus baru terbentuk untuk keluar dari sel inang. Virus influenza diklasifikasikan sebagai tipe A, B, atau C berdasarkan komposisi protein mereka. Tipe A virus ditemukan dalam berbagai jenis hewan seperti bebek, ayam, babi, paus, termasuk manusia. Tipe B beredar secara luas pada manusia. Tipe C telah ditemukan pada manusia, babi, dan anjing menyebabkan infeksi saluran pernapasan ringan, tetapi tidak memicu epidermi.
Tipe influenza A adalah yang paling menakutkan dari tiga, itu diyakini bertanggung jawab atas wabah global tahun 1918, 1957 dan 1968. Virus influenza tipe A dibagi lagi menjadi dua kelompok berdasarkan protein permukaan, HA dan NA. Para ilmuwan telah ditandai 16 subtipe HA dan 9 NA subtipe dari virus influenza. Tipe A subtipe dari virus influenza diklasifikasikan oleh sistem penamaan yang meliputi tempat ketegangan kali ditemukan, sejumlah identifikasi laboratorium,
tahun penemuan, jenis HA dan NA yang dimilikinya. Contoh jenis Influenza Virus
seperti gambar 2.2 berikut ini:
Gambar 2.2Influenza Virus
(Sumber: Brankston G, Gitterman L, Hirji Z, Lemieux C and Gardam M. 2007. Transmission of influenza A in human beings. The Lancet Infectious Diseases)
b. Herpes Simplex Virus
Herpes simplex virus (HSVs) adalah virus DNA yang menyebabkan infeksi kulit akut dan muncul sebagai vesikel dengan dasar eritematosa. Virus herpes simpleks merupakan patogen yang ada di mana-mana dan dapat beradaptasi dengan hospes yang menyebabkan keadaan penyakit yang bervariasi. Herpes simplex virus tergolongdalam famili herpes virus, selain HSV yang juga termasuk dalam golongan
ini adalah Epstein Barr (mono) dan varisela zoster yang menyebabkan herpes zoster
dan varicella. Contoh jenis Herpes Simpleks Virusseperti gambar 2.3 berikut ini:
Gambar 2.3 Herpes Simplex Virus
(Sumber: Jacobs William. 2015 Virology : Ups and downs in the search for a Herpes Simplex Virus vaccine)
Adadua tipe virus herpessimpleksyaitu:
1. Herpes simplex virus tipe I: pada umunya menyebabkan lesi atau luka pada sekitarwajah, bibir, mukosa mulut, dan leher. HSV-1 umumnya ditemukan pada daerah oral pada masa kanak-kanak, terlebih lagi padakondisi sosial ekonomi terbelakang. Prevalensi anti bodi dari HSV-1 pada sebuahpopulasi bergantung pada faktor-faktor seperti negara, kelas sosial ekonomi dan usia.
2. Herpes simplex virus tipe II: umumnya menyebabkan lesi pada genital dan sekitarnya (bokong,daerah anal dan paha). Kebiasaan, orientasi seksual dan gender mempengaruhi HSV-2. Sebagian besar kasus herpes genitalis disebabkan oleh HSV- 2, namun tidak menutup kemungkinan HSV-1 menyebabkan kelainan yang sama. HSV-2 prevalensinya lebih rendah dibanding HSV-1 dan lebih sering ditemukan pada usia dewasa yang terjadi karena kontak seksual. Akan tetapi, lokasi lesi tidak selalu menunjukkan tipe virus. Daerah predileksi ini sering kacau karena adanya cara hubungan seksual seperti orogenital, sehingga herpes yang terdapat di daerah genital kadang-kadang disebabkan oleh HSV tipe I sedangkan di daerah mulut dan rongga mulut dapat disebabkan HSV tipe II.
HIV(Human Immunodeficiency Virus) adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun. Atau HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh. Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang
kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi lebih rentan terhadap
berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi
tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah. Contoh jenis Human
Immunodeficiency Virusseperti gambar 2.4 berikut ini :
Gambar 2.4Human Immunodeficiency Virus
(Sumber: Skypixel. 2012. singolo simbolo rosso delle cellule del virus)
2.8.Bakteri
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan
organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.
a. Mycobacterium Tuberculosis
Mycobacterium tuberculosis pertama kali dideskripsikan pada tanggal 24 Maret 1882 oleh Robert Koch. Maka untuk mengenang jasa beliau, bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri penyebab penyakit tuberkulosa (TBC). Bahkan penyakit TBC pada paru-paru pun dikenal juga sebagai Koch Pulmonum (KP).Bentuk bakteri Mycobacterium tuberculosis ini adalah basil tuberkel yang merupakan batang ramping dan kurus, dapat berbentuk lurus ataupun bengkok yang panjangnya sekitar 2-4 mm dan lebar 0,2– 0,5 mm yang bergabung
membentuk rantai. Contoh jenis Mycobacterium Tuberculosis seperti gambar 2.5
berikut ini:
Gambar 2.5Mycobacterium Tuberculosis
(Sumber:Kirschner D.E., Young D. And Flynn J.L. 2010 Tuberculosis: global approaches to a global disease. Curr Opin Biotechnol)
b. Vibrio Cholera
Vibrio cholerae adalah salah satu bakteri yang masuk dalam
1884 dan sangat penting dalam dunia kedokteran karena menyebabkan penyakit
kolera. Vibrio cholerae banyak ditemui di permukaan air yang terkontaminasi dengan
feces yang mengandung kuman tersebut, oleh karena itu penularan penyakit kolera ini
dapat melalui air, makanan dan sanitasi yang buruk.Vibrio cholerae merupakan
bakteri gram negatif, berbentuk basil (batang) dan bersifat motil (dapat bergerak),
memiliki struktur antogenik dari antigen flagelar H dan antigen somatik O, gamma proteobacteria, mesofilik dan kemoorganotrof, berhabitat alami di lingkungan akuatik
dan umumnya berasosiasi dengan eukariot. Contoh Vibrio Cholera seperti gambar 2.6
berikut ini:
Gambar 2.6Vibrio Cholerae
(Sumber: Buddha Basnyat, MD. 2010. Tracing back vibrio cholera)
c. Salmonella Typhosa
Salmonella sp adalah jenis gram negatif, berbentuk batang, tidak membentuk spora, motil (bergerak dengan flagel peritrik) serta mempunyai tipe metabolisme yang
bersifat fakultatif anaerob termasuk kelompok bakteri Enterobacteriacea. Ukurannya
2-4 mikrometer x 0,5–0,8 mikrometer.Sifat Salmonella antara lain: dapat bergerak, tumbuh pada suasana aerob dan anerob fakultatif, memberikan hasil positif pada reaksi fermentasi manitol dan sorbitol dan memberikan hasil negatif pada reaksi indol, DNAse, fenilalanin deaminase, urease, voges proskauer, dan reaksi fermentasi sukrosa dan laktosa.
Perkembangan bakteri Salmonella sp terbilang sangat cepat dan menakjubkan,
pada media tumbuh yang mengandung protein tinggi. Bisa dibayangkan, satu sel bakteri bisa berkembang menjadi 90.000 hanya dalam waktu 6 jam.
Bakteri ini tersebar luas di dalam tubuh hewan, terutama unggas dan babi. Lingkungan yang menjadi sumber organisme ini antara lain air, tanah, serangga, permukaan pabrik, permukaan dapur, kotoran hewan, daging mentah, daging unggas
mentah, dan makanan laut mentah. Salmonella typhi merupakan bakteri yang
menginfeksi manusia dan menyebabkan demam typhoid dan Salmonella paratyphi
yang menyebabakan demam paratyhoid. Salmonella sp sebenarnya selalu masuk
melalui mulut, biasanya dengan makanan dan minuman yang
terkontaminasi Salmonella sp. Sebagian kuman mati oleh asam lambung tetapi yang
lolos masuk ke usus halus dan berkembang biak di illeum. Disini terjadi fagositosis oleh sel kelenjar getah bening yang kemudian menyebar ke aliran darah, kelenjar getah bening dan ke usus.
Dosis infektif bagi manusia adalah 105-108 Salmonella sp. Diantara faktor-faktor
tuan rumah yang menyebabkan resisten terhadap infeksi Salmonella sp adalah
keasaman lambung, jasad renik flora normal usus, dan daya tahan usus setempat.Dua
tipe Salmonella sp. yaitu S. enteriditis dan S. typhimurium merupakan penyebab kira-
kira setengah dari seluruh infeksi pada manusia.Contoh Salmonella Typhosa seperti
gambar 2.7 berikut ini :
Gambar 2.7Salmonella Typhosa
(Sumber: Andrews-Polymenis H.L., Baumer A.J., McCormick B.A and Famg F.C. 2010. Tamingg the elephant: Salmonella biology, pathogenesis and prevention. Infect Immun)
Beberapa hasil penelitian Augmented Reality yang berkaitan dengan karya ilmiah penulis adalah sebagai berikut:
1. Judul :IMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY UNTUK
PEMBELAJARAN HURUF HIJAIYAH BAGI ANAK-ANAK
Dalam penelitian ini penulis menggunakan virtual button sebagai tombol,
menggunakan 25 marker sebagai tracking dari objek 3D, menghasilkan suara
ketika tombol tersebut disentuh serta berbasis Android.(Akbar, Fadhil. 2010)
2. Judul: IMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY UNTUK
PEMBELAJARAN SEL HEWANPADA PLATFORM ANDROID
Dalam penelitian ini penulis menggunakan program unity, zbrush, 3Ds Max,
photoshop CS 5, dan Android SDK. Penulis juga menggunakan bahasa
pemograman C#. Dalam penerapannya penulis menggunakan 1 marker yang digunakan untuk 11 objek. (Sultanti, Novri. 2010)
3. Judul : PENGENALAN HEWAN AUGMENTED REALITY BERBASIS
ANDROID
Dalam penelitian ini penulis menggunakan program vuvoria SDK, unity, blender, inkscape, dan audacity. Penulis juga menggunakan fitur model 3D, animasi sederhana, dan suara hewan. Aplikasi ini dapat dijalan dalam system operasi
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi
“Implementasi Augmented Reality (AR) untuk Pembelajaran Jenis Virus dan Bakteri
Penyebab Penyakit pada Manusia Berbasis Android.”, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
1.1.LatarBelakang
Dengan seiring berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi pada era globalisasi dan serba modern akan kecanggihan teknologi dimiliki. Hal ini menjadikan teknologi sebagai kebutuhan dalam mempermudah aktifitas manusia sehari-hari. Salah satu diantaranya adalah pendidikan, dengan adanya penerapan teknologi yang canggih tentunya dapat membantu aktifitas dalam sistem belajar mengajar.
Adapun teknologi yang dimaksud adalah Augmented Reality (AR) yang merupakan
gagasan atau ide baru dari teknologi yang berhubungan dalam bidang desain grafis dan
berkaitan dengan multimedia. Secara garis besar, Augmented Reality merupakan
penggabungan benda-benda nyata dan maya yang berada di lingkungan nyata dalam waktu yang nyata dan terintegrasi dengan baik dan jelas. Dalam hal ini, tentunya
Augmented Reality dapat memberikan kelebihan dalam interaksi antara manusia dengan
komputer melalui tampilan objek yang menarik dan menyerupai benda nyata (aslinya) serta berbentuk 3 dimensi (3D) sehingga terlihat lebih jelas dan real-time(Azuma, 1997).
Dalam konteks ini, AR dapat diterapkan dalam dunia pendidikan, karena dapat memberikan informasi yang praktis, mudah dipahami dan dapat menggambarkan ilustrasi dari informasi yang diberikan. Hal ini, didorong karena penggunaan teknologi pada bidang pendidikan di Indonesia belum memadai yang disebabkan beberapa faktor, salah
diterapkan dengan teknologi AR khususnya dalam hal mengenal jenis virus dan bakteri penyebab penyakit pada manusia. Hal tersebut ternyata masih banyak yang belum mengetahuinya secara detail dan penyakit yang ditimbulkannya, yang disebabkan karena belum adanya alat peraga yang mendukung untuk memberikan ilustrasi yang dibutuhkan. Maka dari itu, penulis berkeinginan untuk menerapkan teknologi AR sehingga diharapkan dapat memberikan kemudahan dan relevansi untuk pendukung sistem belajar mengajar
agar lebih baik secara kualitas maupun kuantitas kepada pengguna (user). Dengan tujuan
untuk memberikan manfaat dan kemudahan terhadap pengguna dalam mengenal, mengetahui dan memahami.
Dari penjelasan yang telah diuraikan, maka penulis mengadakan penelitian tugas
akhirdengan judul “Implementasi Augmented Reality (AR) Untuk Pembelajaran Jenis
Virus dan Bakteri Penyebab Penyakit Pada Manusia Berbasis Android”.