• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lalu kedua anak itu dimandilcan. Badannya diberi harum-

18. P ANGKAT PAK BELALANG

Pak Belalang mempunyai anak buah tujuh orang. Pada suatu hari Pak Belalang memerintahkan anak buahnya tujuh orang itu supaya mencuri kerbau pada hari ini juga, kemudian setelah kerbau itu nanti dapat dicuri terus disembunyikan ke dalam hutan yang lebat.

Maka setelah mupakat selesai. mereka berangkat untuk men­

curi kambing. Di sebuah dusun bertemulah dengan kambing 100

ekor, kemudian ditangkapnya dan langsung diikat, lalu dibawa ke dalam hutan. Kemudian mereka terus pulang langsung pergi ke rumah Pak Belalang dan dilaporkannya bahwa kambing yang di­ curinya sudah dapat, dan telah diletakkan di dalam hutan.

Orang yang punya kambing tadi mulailah mencari kambing­ nya, lalu dia tanyakan dengan tetangga di sebelahnya tapi semua­ nya tidak tahu. Kemudian bertemulah dengan pencuri yang tujuh orang itu, lalu orang yang kehilangan kambing tadi bertanya, "Adakah kamu melihat kambing saya sebanyak seratus ekor?" Lalu· mereka ini menjawab, "Kalau kamu mau mengetahui kam­ bing itu ada orang yang bisa menujumkan. Ayolah kita pergi ke rumahnya sekarang."

Kemudian belum lama berjalan sampailah ke rumah Pak Belalang. Orang yang kehilangan kambing itu menghadap Pak Belalang, "Begini ·Pak Belalang saya kehilangan kambing sebanyak seratus ekor, sudah seminggu lamanya. Saya minta tolong Pak Belalang supaya ditujumkan." Pak Belalang menjawab, "Kalau begitu boleh."

Kemudian Pak Belalang mulai menujumkannya, lalu dia berkata, bahwa kambing kamu yang seratus ekor banyaknya itu sekarang

masih ada di tempatnya di dalam hutan diikatkan orang di batang

kayu yang masih hidup. Tapi ada syaratnya kalau seandainya kambing kamu dapati nanti, kambingmu itu hams dijual dan harganya dibagi dua dengan Pak Belalang. Lalu orang yang punya kambing �tu tadi menjawab, "Pak Belalang, pokoknya asal kambing saya itu dapat, akan saya bagi dua dengan Pak Belalang."

Kemudian mulailah Pak Belalang bersama dengan anak buahnya mengambil kambing tersebut, lalu diantarkannya dengan

orang yang punya kambing. Kemudian kambing tersebut dibagi dua, separuhnya untuk yang punya kambing, yang separuhnya lagi diberikan dengan Pak Belalang. Kemudian Pak Belalang bersama anak buah terus pulang sambil membawa kambing tersebut. Setelah sampai di rumah Pak Belalang kambing itu langsung dijual, lalu uangnya dibagi dua pertiganya untuk Pak Belalang kemudian sepertiganya lagi untuk tujuh orang yang mencuri kambing tadi. Kemudian berselang kira-kira dua bulan maka Pak Belalang bersama dengan anak buahnya berembuk lagi. Pak Belalang ber­ kata, "Kita kali ini lebih hebat lagi, kita akan mencuri kerbau saja," Maka tujuh orang anak buah Pak Belalang pergi mencuri kerbau yang sedang diikatkan orang di bawah rumahnya. Kemu­ dian dia mencari lagi kerbau yang sedang lepas di dalam hutan. Didapatlah kerbau itu limapuluh ekor, lalu disembunyikan ke dalam rimba, kemudian pencuri ini melapor kepada Pak Belalang bahwa kerbau sudah didapat limapuluh ekor.

Maka Pencuri tujuh orang tadi mendatangi orang yang punya kerbau dan mengatakan bahwa dia ingin membeli kerbau. Orang yang punya kerbau itu mengatakan bahwa kerbaunya sudah hilang, sudah lama dicari tapi tidak juga ditemukan.

Kemudian komandan pencuri ini berkata, "Kalau begitu masalah­ nya kerbau kamu itu kita suruh Pak Belalang untuk menujumkan­ nya." Lalu orang yang punya kerbau ini tadi datang ke rumah Pak

Belalang. Setelah sampai di rumah Pak Belalang lalu dia katakan, ·

"Saya minta tolong Pak Belalang untuk menujumkan kerbau saya yang hilang sebanyak limapuluh ekor."

"Baiklah" kata Pak Belalang, sekarang juga akan saya pangkatkan. Kerbau kam� ditambangkan orang didekat keramat di dalam hutan, tapi ada syaratnya kalau seandainya kerbau kamu dapat nanti, maka kerbau itu harus dibagi dua dengan aku. "Jawab orang yang punya kerbau," baiklah".

Kemudian teruslah mencari masuk ke dalam hutan terus menuju keramat yang dimaksud. Setelah sampai di situ dilihat memang kerbau tersebut yang dimaksud. Setelah sampai di situ dilihat memang kerbau tersebut terdapat di sana. Lalu kerbau limapuluh ekor dibagi dua dengan Pak Belalang. Kemudian kerbau tersebut langsung dibawa pulang ke rumah masing-masing dan yang punya Pak Belalang dibaginya lagi kepada anak buahnya tujuh orang tadi. Maka Pak Belalang dengan tujuh orang anak buahnya telah menjadi

orang yang kaya, sedangkan sebelumnya termasuk orang yang miskin. Lalu Pak Belalang ini sudah tersebai; ke mana-mana bahwa dia adalah seorang ahli nujum, bahkan sudah tersebar ke luar negeri sudah tahu juga, karena hebatnya Pak Belalang.

Kemudian pada suatu hari orang luar negeri merencanakan untuk mendafangi Pak Belalang mau mengajak bernujum main judi. Kemudian orang luar negeri ini sampailah di Dusun Pak Belalang.

Maka setelah sampai di rumah Pak Belalang orang luar negeri berkata, "Pak Belalang kita akan main judi bernujum kira-kira tiga hari yang akan datang. Tapi ada sya�atnya kalau seandainya engkau tidak dapat menujumkan tentang benda yang kami sebut­ kan nanti, maka kamu akan kami ambtl tindakan yaitu kamu akan kami jatuhi hukuman mati. Karena kalau menurut berita­ nya bahwa engkau ini adalah termasuk orang yang ahli dalam pernujuman di daerah ini."

Kemudian Pak Belalang menjawab, "tentang masalah ini apakah masih boleh ditunda terlebih dahulu ataukah tidak lagi." Jawab orang luar negeri, "Tidak ada istilah penundaan lagi, pokoknya sampai waktunya akan dilaksanakan. Jadi kini kamu harus siap­ siap terlebih dahulu." Kemudian orang luar negeri terus pulang ke kapalnya.

Pak Belalang jadi panik berpikir karena problem datang­ nya secara mendadak. Oleh karena dia sangat paniknya berpikir, lalu dia mengambil kesimpulan saja bahwa dia ingin bunuh diri. Pada malam harinya dia melarikan diri terus pergi ke air sungai, dan di atas air sungai tersebut ada batang kayu karet yang sangat besar sekali.

Kemudian Pak Belalang langsung naik ke atasnya. Setelah dia sampai di atasnya diikat lehernya dengan tali, kemudian tambah lama bertambah kuat, akhirnya tali itu putus, maka Pak Belalang terjatuh ke dalam air sungai tersebut.

Kemudian Pak Belalang hanyut di air sungai itu. Kira-kira satu kilometer dalam p�rjalanan. bertemulah dengan kapal orang luar negeri tadi, lalu pak Belalang mengintip orang di dalam kapal itu. Kiranya orang kapal itu sedang berembuk tentang masalah untuk yang dinujumkan dua hari yang akan datang. Kemudian terdengarlah oleh Pak Belalang bahwa kesimpulan dari pada sidang berbunyi "Pertama kita membawa anak itik, maka setelah sampai

di situ nanti kita suruh siapkanair dalam baskom. Kemudian anak itik itu kita lepaskan, maka yang mana duluan mengejar air dalam baskom itu maka yang itulah yang laki-laki.

Kedua rol bulat yang tidak tahu ujung dan pangkalnya kita tahu, dengan memasukkan dalam air, yang mana terendam ;maka itulah yang pangkalnya. Kemudian orang luar negeri selesai permupakat­ annya. Lalu Pak Belalang terus mendarat dan langsung pulang ke rumahnya. Setelah sampai di rumah dia bercerita dengan anak buahnya bahwa dia besok pagi akan bernujum dengan orang luar negeri, dan tentang apa saya yang ingin dinujumkannya itu sudah saya ketahui semuanya.

Maka setelah besoknya sekitar jam 12 siang maka datanglah orang luar negeri tadi ke rumah Pak Belalang ingin mengajak ber­ nujum, lalu Pak Belalang menyambut gembira. Tak lama kemudian permainan telah dimulai. Orang luar negeri berkata, "Letakkan air dalam baskom, maka diletakkanlah air dalam baskom, kemudian dilepaskan anak itik, dan anak itik itu langsung menuju bersama­ sama ke air dalam baskom itu. Lalu Pak Belalang ditanyai, "Yang manakah yang laki-laki Pak Belalang?" Pak Belalang menjawab, "Yang laki-laki adalah yang duluan sekali t�

_d

i."

�!lk

a menanglah Pak Belalang dan langsung diterimanya taruhannya tadi. Kemudian rol bulat diletakkan dalam air lalu Pak Belalang ditanyai, "Yang mana pangkalnya Pak Belalartg?" Pak Belalang menjawab, "Yang pangkalnya ialah yang terendam."

Pada akhirnya Pak Belalang menjadi orang yang kaya raya, yang tadinya adalah termasuk orang yang dihina kem_udian terke­ nallah nama Pangkat Pak Belalang .