• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. PERKEMBANGAN DATA KETENAGAKERJAAN

V.I. ANGKATAN KERJA

Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab, seperti petani yang sedang menunggu panen/hujan, pegawai yang sedang cuti, sakit, dan sebagainya. Disamping itu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan/mengharapkan dapat pekerjaan atau bekerja secara tidak optimal disebut pengangguran

Satu di antara beberapa indikator kependudukan yang menjadi perhatian dalam perencanaan pembangunan wilayah adalah besarnya jumlah angkatan kerja yang berada di wilayah tersebut. Angkatan Kerja merupakan sumber daya manusia yang potensial untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan penduduk di suatu wilayah.

Beberapa masalah yang timbul dalam ketenagakerjaan dalam suatu wilayah umumnya ditemukan seperti jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja, rendahnya kualitas tenaga kerja, persebaran tenaga kerja yang tidak merata, kesempatan kerja yang terbatas dan pengangguran. Pemerintah daerah maupun pemerintah pusat selalu berusaha untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dimulai dari mengetahui jumlah penduduk yang termasuk dalam kelompok angkatan kerja yang ada di suatu wilayah.

20 Gambar 2. Perkembangan Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Yang

Bekerja di Kota Batu 2012-2014

Penduduk Kota Batu yang termasuk usia kerja di Kota Batu dalam tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan (Gambar 2). Demikian pula kelompok penduduk yang sedang bekerja selama tiga tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena perkembangan jumlah penduduk perempuan yang bekerja mengalami penurunan dari tahun ke tahun, sebaliknya untuk penduduk laki-laki yang melakukan kegiatan bekerja mengalami peningkatan. Diduga karena sebagai penduduk perempuan lebih memilih untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau melakukan kegiatan mengurus rumahtangga dibandingkan dengan penduduk laki-laki yang cenderung memilih aktivitas kegiatan ekonomi setelah memasuk usia produktifnya.

21

Dari hasil Sakernas tahun 2012 – 2014 yang ditunjukkan pada Gambar 3, menunjukkan bahwa di Kota Batu penduduk perempuan usia kerja yang melakukan kegiatan bersekolah cenderung meningkat. Sebaliknya penduduk laki-laki usia produktif yang melakukan kegiatan sekolah cenderung menurun.

Gambar 3. Jumlah penduduk Kota Batu usia kerja yang sedang bersekolah 2012-2014.

Selanjutnya jika diperhatikan data mengenai kelompok angkatan kerja menurut jenis kelamin, menunjukkan bahwa pada Tahun 2014 persentase angkatan kerja perempuan mencapai 38,09 persen, atau lebih kecil dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 38,44 persen (Gambar 4). Sebaliknya untuk angkatan kerja laki-laki menunjukkan peningkatan selama periode 2012 – 2014 (61,56 menjadi 61,91 persen).

22 Gambar 4. Angkatan Kerja Di Kota Batu menurut Jenis Kelamin

Seperti diketahui bahwa tidak semua penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) Kota Batu masuk sebagai angkatan kerja di tahun 2014. Gambar 5 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kota Batu yang berumur 15 tahun ke atas masuk dalam angkatan kerja, dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada tahun 2014 mencapai 70,38 persen. Selebihnya masuk sebagai bukan angkatan kerja yaitu melakukan kegiatan mengurus rumah tangga (17,33 persen), sekolah (7,82 persen), dan memiliki kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi (4,46 persen). TPAK untuk laki-laki terus mengalami peningkatan dari 86,22 persen di tahun 2012 menjadi 86,72 persen di tahun 2014. Sementara TPAK untuk perempuan terus berkurang dari 54,18 persen di tahun 2012 menjadi 53,89 persen di tahun 2014.

23 Gambar 5. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Di Kota Batu 2013 Dirinci Menurut

Kegiatan (%)

Gambar 6 menunjukkan komposisi angkatan kerja Kota Batu tahun 2014. Secara umum angkatan kerja terbagi dua yaitu yang bekerja dan menganggur. Sementara yang bekerja terbagi menjadi pekerja penuh dan pekerja tidak penuh. Pekerja tidak penuh sendiri terbagi menjadi pekerja setengah menganggur dan pekerja paruh waktu. Persentase penduduk Kota Batu tahun 2014 yang bekerja penuh (jam kerja normal) sebanyak 81,48 persen dari total angkatan kerja Kota Batu 2013. Pekerja tidak penuh mencapai 16,08 persen dari total angkatan kerja Kota Batu, dimana 14,4 persen merupakan pekerja paruh waktu dan 1,66 persen merupakan setengah penganggur. Sebahagian pekerja tidak penuh merupakan pekerja paruh waktu. Pekerja jenis ini memang memilih untuk bekerja dibawah 35 jam seminggu tanpa mencari pekerjaan lain atau menerima pekerjaan tambahan.

24 Gambar 6. Komposisi Angkatan Kerja Kota Batu Tahun 2014

Angkatan kerja di Kota Batu jika dilihat dari komposisi umurnya (Gambar 7) menunjukkan bahwa ada 5,30 persen (5.664 jiwa) yang umurnya 15-19 tahun. Dapat dipastikan angkatan kerja dalam kelompok umur ini sangat terbatas kemampuan dan keterampilannya karena tingkat pendidikan yang ditamatkan rendah (SLTP ke bawah). Semakin tinggi pendidikan dan keterampilannya diharapkan akan menghasilkan kualitas angkatan kerja semakin baik, dengan demikian angkatan kerja memiliki keunggulan dalam pekerjaannya sehingga mempunyai peluang untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik pula. Pada kelompok umur paling tua (60 tahun ke atas) terdapat 10.16 persen(10.864 jiwa) penduduk yang masih masuk dalam angkatan kerja.

25 Gambar 7. Komposisi Angkatan Kerja Kota Batu 2014 Menurut Kelompok Umur

(Persen)

Seperti halnya daerah lain di Indonesia, kualitas angkatan kerja di Kota Batu tahun 2014 yang diukur dari tingkat pendidikannya menunjukkan kualitas yang masih rendah. Dapat dilihat pada (Gambar 8) bahwa hampir sepertiga angkatan kerja di Kota Batu yang hanya memiliki pendidikan SD (30,38 persen atau 32.437 jiwa).Sebanyak 14,41 persen atau sekitar 15.385 jiwa yang tidak/belum tamat SD dan sebanyak 0,75 persen atau sekitar 804 jiwa sama sekali tidak pernah/belum pernah sekolah. Artinya hampir separuh angkatan kerja di Batu berpendidikan SD atau lebih rendah (45,54%). Sementara angkatan kerja yang berpendidikan SMP sebanyak 16,98 persen atau sekitar 18.132 jiwa, angkatan kerja yang berpendidikan SLTA baik umum maupun kejuruan sebanyak 28,91 persen atau sekitar 30.864 jiwa, angkatan kerja yang berpendidikan Diploma sebanyak 1,03

26

persen atau sekitar 1.100 jiwa dan terakhir yang berpendidikan Universitas sebanyak 7,54 persen atau sekitar 8.055 jiwa. Dengan kualitas angkatan kerja yang ada sekarang, yaitu sebagian besar masih berpendidikan sekolah dasar, akan mengalami kendala untuk dapat bersaing pada posisi jabatan yang strategis dalam kegiatan ekonomi.

Gambar 8. Komposisi Angkatan Kerja Kota Batu Tahun 2014 Menurut Pendidikan yang Ditamatkan

27

Dokumen terkait